b. Tujuan
Papan bimbingan dan konseling atau WEB digunakan untuk:
1) Memberikan informasi yang menfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar dan
karir yang dibutuhkan peserta didik
2) Memberikan informasi tentang aktivitas yang direncanakan oleh guru bimbingan
dan konseling atau konselor untuk aktivitas bimbingan kelompok, klasikal, dan
lintas kelas.
3) Memberi peluang bagi peserta didik untuk memanfaatkan
papan bimbingan sebagai ajang menampilkan kreativitas mereka.
c. Langkah
1) Menyediakan papan bimbingan dan konseling yang representatif dan ditempatkan
pada tempat yang strategis; b) mengembangkan WEB atau aplikasi digital yang
representatif dan mudah diakses peserta didik
2) Menyiapkan bahan informasi terkait perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan
karir secara proporsional.
3) Mendesain penataan tampilan yang menarik dan mendorong peserta didik/konseli
untuk membacanya. Pada WEB atau aplikasi digital, desain memfasilitasi peserta
didik untuk memanfaatkankan.
4) Pada WEB atau aplikasi digital lain, mensosilisasikan adanya aplikasi digital dan
cara mengakses untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling
5) Menyajikan informasi yang selalu diperbaharui sejalan dengan terbitnya informasi
baru dan atau adanya pembaharuan informasi, dilakukan minimal 2 minggu sekali.
6) Menyediakan format yang dibutuhkan peserta didik yang akan memuat tulisannya
yang akan disajikan pada papan bimbingan dan konseling. Pada aplikasi digital
menyediakan forum yang memfasilitasi peserta didik untuk mengirimkan tulisan.
7) Mengarsipkan dokumen informasi yang sudah dimuat pada papan bimbingan dan
konseling atau apliasi digital setiap dua minggu sekali.
8) Menindaklanjuti dengan layanan langsung atas kebutuhan peserta didik yang
terstimulasi oleh informasi yang disajikan pada papan bimbingan dan konseling
atau aplikasi digital dan begitu sebaliknya menyiapkan layanan atas kebutuhan
peserta didik yang disajikan pada papan bimbingan dan konseling atau aplikasi
digital.
Tabel 16. Rambu-Rambu Pengembangan Media Papan Bimbingan
2. Kotak Masalah
a. Pengertian
Kotak masalah kebutuhan peserta didik adalah salah satu instrumen media
bimbingan dan konseling yang berbentuk kotak surat yang disiapkan untuk
menampung harapan, kebutuhan, keluhan, dalam bentuk tertulis. Kotak tersebut ditempatkan
dilokasi yang paling mudah dijangkau. Tanggapan atas isi surat yang
dikemukakan peserta didik, konselor memberikan layanan sesuai kebutuhan konseli
dan pertimbangan konselor berupa layanan konseling, konsultasi, bimbingan klasikal,
advokasi, mediasi, papan bimbingan.
Apabila satuan pendidikan telah menggunakan website, maka kotak kebutuhan
dapat dibuat sebagai salah satu menu dari web sekolah. Peserta didik atau konseli
dapat mengirimkan deskripsi masalah pada forum umum apabila dipersepsi oleh
peserta didik/konseli boleh dibaca peserta didik/konseli yang lain atau pada forum
khusus/alamat khusus guru bimbingan dan konseling atau konselor yang diproteksi
dan hanya dapat dibuka oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor.
b. Tujuan
Menyediakan fasilitas bagi peserta didik yang ingin menyampaikan pikiran dan
perasaan namun tidak mampu disampaikan melalui komunikasi langsung kepada guru
bimbingan dan konseling atau konselor.
c. Langkah
1) Membuat kotak masalah peserta didik dengan ukuran yang diperkirakan cukup.
Pada aplikasi digital menyiapkan menu konsultasi atau konseling.
2) Membuka isi kotak masalah setiap hari dan merencanakan tindakan atas harapan
yang ditulis peserta didik dalam suratnya. Pada apliaksi digital konselor membuka
aplikasi setiap hari atau menyambungkan aplikasi digital pada gadget guru
bimbingan dan konseling atau konselor sehingga termonitor
3) Melaksanakan tindak lanjut berupa layanan
4) Mengevaluasi kegunaan dari kotak kebutuhan peserta didik.
Tabel 17. Rambu-Rambu Pengembangan Media Kotak Masalah
Guru bimbingan dan konseling atau konselor setiap hari mengecek/memantau kotak
masalah untuk melihat ada tidaknya surat yang dimasukkan.
3. Leaflet
a. Pengertian
Leaflet bimbingan dan konseling adalah media layanan bimbingan dan konseling
dalam bentuk cetak, dapat dilipat, dan berisi informasi dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, atau karir.
b. Tujuan
Leaflet bimbingan dan konseling dibuat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
peserta didik/konseli.
c. Langkah
1) Menentukan tema dan sasaran
2) Menyusun deskripsi materi
3) Mendesain dan mencetak leaflet
4) Membagikan leaflet
5) Melakukan evaluasi dan memberikan layanan tindak lanjut.
4. Pengembangan Media (Inovatif) Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian
Pengembangan media (inovatif) bimbingan dan konseling adalah usaha kreatif dan
inovatif guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk menghasilkan produk yang
mampu menjembatani penyampaian pesan bimbingan dan konseling yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik/konseli untuk
menangkap pesan dengan tepat. Media bimbingan dan konseling tersebut dalam
bentuk cetak atau
elektronik/digital. Sebagai alat bantu menyampaikan pesan,
memilih media harus hati-hati dan bisa mengikuti pilihan dari tingkat yang paling
kongkrit ke yang paling abstrak, sebagaimana dipresentasikan pada gambar 3 berikut
ini.