Peran bimbingan konseling di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah. Bimbingan
konseling yang sebenarnya paling memiliki peran dalam pemeliharaan pribadi siswa, ditempatkan dalam konteks tindakan-tindakan yang menyangkut disipliner siswa. Memanggil, memarahi, menghukum adalah proses yang dianggap menjadi leber bimbingan konseling di banyak sekolah. Dengan kata lain bimbingan konselinng di posisikan sebagai musuh bagi siswa yang bermasalah. Bimbingan konseling diposisikan secara tegas unruk mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang membuka diri tanpa rasa khawatir akan Privasinya. Lembaga ini menjadi tempat setiap persoalan diadukan,setiap problem dibantu unruk diuraikan, bahkan orang tua siswa pun dapat mengambil manfaatnya dari pelayanan bimbingan konseling
Bimbingan Konseling (BK) merupakan suatu proses pemberian bantuan dengan
cara konseling atau face to face oleh seorang ahli yang biasa disebut konselor terhadap orang yang mempunyai masalah untuk diatasi atau yang disebut konseli. Bimbingan dan konseling di sekolah sangat memiliki peranan penting demi perkembangan bagi siswa. Bimbingan Konseling (BK) di sekolah biasanya diperani oleh seorang guru yang dikenal dengan nama Guru BK. Oleh karena itu, Guru BK bukanlah polisi sekolah, namun hanya sebagai pen-support adanya penegakkan tata tertib di sekolah. Oleh karena itu, agar siswa lebih percaya dan akrab dengan BK, guru BK harus bersikap yang mengayomi siswa secara mendalam untuk menciptakan keamanan bagi siswa yang berkonsultasi. BK di sekolah bertindak sebagai pengampu layanan bimbingan, salah satunya untuk memotivasi siswa, memberikan layanan informasi pada siswa, memberikan bimbingan- bimbingan yang bermanfaat bagi siswa seperti bimbingan kelompok. Selain itu, BK juga sebagai bimbingan belajar teman sebaya (tutorial sebaya), memberikan layanan konseling bagi siswa, memberikan layanan orientasi, dan masih banyak lagi yang lain, juga sebagai dukungan sistem yang mana guru BK harus memiliki aktualisasi yang bagus dalam bidangnya, agar pelayanan yang diberikan benar-benar menjadi bagian kerja utuh konselor kepada siswanya. Dengan segudang manfaat ini, seorang guru BK harus mempunyai aktualisasi yang bagus dalam bidangnya agar pelayanan yang diberikan benar-benar menjadi bagian kerja utuh konselor kepada siswanya. Hal ini selain agar siswa dapat mencapai kompetensinya sesuai dengan periode perkembangannya. Karena bimbingan konseling berperan sebagai salah satu bimbingan yang memberikan pertolongan kepada sekumpulan individu untuk bias mengatasi masalah yang ada dalam kehidupannya, menyikapinya dengan baik dan juga dapat mencapai rasa sejahtera dalam hidupnya. Bimbingan konseling bersifat individualis, sehingga diharapkan siswa dapat berfikir lebih mandiri. Tugas Dan Tanggungjawab Guru Bimbingan konseling (BK)
1. Melakukan studi kelayakan dan needs assessment pelayanan bimbingan dan
konseling. 2. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konseling yang meliputi waktu kegiatan, metode bimbingan konseling, serta pengolahan data hasil bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling dilaksanakan untuk satuan ‐satuan waktu tertentu. Program‐program tersebut dikemas dalam program harian/mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan. 3. Melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling. 4. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. 5. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling. 6. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling. 7. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh Pengawas Sekolah/Madrasah Bidang Bimbingan dan Konseling. 8. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak terkait dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. 9. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru bidang studi dan ketua jurusan serta urusan kesiswaan dalam rangka pembinaan siswa dan orangtua wali murid. 10. Bersama wali kelas dam kesiswaan dalam menangani kesiswaan yang berkaitan secara psikis dengan kenakalan siswa, penyimpangan disiplin dan gangguan belajar. 11. Mengembangkan potensi siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa. 12. Mengembangkan potensi siswa dalam pengenalan lingkungan dan dunai kerja. 13. Memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa secara individu yang berkaitan dengan hambatan hidup, latar belakang sosial, pengaruh lingkungan, kesukaran belajar dan sebagainya. 14. Mengadministrasikan kegiatan program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakannya. 15. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada Koordinator Bimbingan dan Konseling serta Kepala Sekolah/Madrasah. 16. Membuat laporan berkala kepada kepala sekolah.