Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN ASYSYUKUR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
“SMK ASYSYUKUR”
Jl. Kolonel Bustomi Burhanudin No. 45 Cijeruk Bogor 16740 Tlp
(0251) 8224476

BIMBINGAN KONSELING SMK ASYSYUKUR

A. RASIONALISASI PROGRAM KERJA BIMBINGAN KONSELING

    Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi
individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan
lingkungan dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku
tersebut merupanan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan
lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau
konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.

    Pelayanan Konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik dalam


mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, kegiatan belajar serta perencanaan dan
pengembangan karir, pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara
individual, kelompok dan atau klasikal sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
perkembangan kondisi serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu
mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

    Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik
dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung
pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara
utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.

    Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, maka
orientasi, tujuan dan pelaksanaan BK juga merupakan bagian dari pelaksanaan pendidikan
karakter bangsa. Pekerjaan bimbingan dan konseling adalah “berbasis nilai, layanan etis normatif
dan bukan layanan bebas nilai”. Seorang guru BK yang dikenal dengan konselor harus
memahami hakekat manusia dan perkembangannya sebagai makhluk sadar nilai, memfasilitasi
konseli untuk menemukan makna nilai kehidupannya, tidak boleh memaksakan nilai yang dianut
konselor kepada konseling.

 
B.KOMPONEN LAYANAN
1. Layanan Dasar Bimbingan.

    Adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku
efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Disajikan secara sistematis bagi seluruh siswa,di
kelas,aula, dilapangan berupa layanan Orientasi, Informasi, Pembelajaran, Bimbingan
Kelompok.

2. Layanan Responsif.

    Adalah layanan bimbingan yang bertujuan memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat
penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini bersifat pencegahan atau pengentasan ( Bimbingan
Kelompok, Konseling, Konsultasi, Pembelajaran,Penempatan).

3. Layanan Perencanaan Individual

    Adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan
mengimplementasikan rencana-rencana; pendidikan, karier dan kehidupan sosial pribadinya.
Tujuan utama adalah membantu siswa belajar memantau dan memehami perkembangannya
sendiri kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana hidupnya atas dasar hasil
pemantauan dan pemahamannya itu dalam bentuk Konseling Individual, Konseling Kelompok,
Penempatan penyaluran.Pembelajaran.

4. Dukungan Sistem

    Adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara serta


meningkatkan program bimbingan. Diarahkan pada pengembangan program, pengembangan
staf, pemanfaatan sumberdaya masyarakat, pengembangan dan penataan kebijakan, prosedur
serta teknik bimbingan konseling.

C. BIDANG BIMBINGAN KONSELING/PELAYANAN KONSELING


Pengembangan Kehidupan Pribadi/Bimbingan Pribadi

    Membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi diri dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakter kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistis.

Pengembangan Kehidupan Sosial/Bimbingan Sosial

    Membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas.

Pengembangan Kemampuan Belajar/Bimbingan Belajar

    Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti


pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
Pengembangan Karir/Bimbingan Karir

    Membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi serta memilih dan
mengambil keputusan karir.

D. FUNGSI BK
Pemahaman : Membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya
Pencegahan : Membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindari dari berbagai
permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
Pengentasan : Membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya
Pemeliharaan dan Pengembangan :
Membantu peserta didik memelihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan kondisi
yang dimilikinya
Advokasi : Membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya
yang kurang mendapat perhatian.
 

E. JENIS KEGIATAN LAYANAN DAN PENDUKUNG


E.1 KEGIATAN LAYANAN
Orientasi:

    Membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-
obyek yang dipelajari untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran
peserta didik di lingkungan baru, contoh : MOS, Pengenalan BK,dll.

Informasi:

    Membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/jabatan dan pendidikan lanjutan, contoh : Informasi cara belajar, informasi cara bergaul,
informasi PT.

Penempatan dan Penyluran:

    Membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang dan kegiatan ekstra kurikuler.

Penguasaan Konten/Pembelajaran :

    Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat. Contoh : cara
mengemukakan pendapat, cara menghentikan kebiasaan buruk.

Konseling Perorangan :

    Membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.


Bimbingan Kelompok :

   Membantu peserta didik dalam mengembangkan pribadi, kemampuan hubungan sosial,


kegiatan belajar, karir/jabatan dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok. Contoh : cara mengatasi kesulitan komunikasi dengan orang tua
dan sebagainya.

Konseling Kelompok :

   Membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.

Bimbingan Klasikal :

   Membantu siswa untuk kegiatan pengalaman terstruktur yang disajikan secara sistematis dalam
kegiatan tatap muka di kelas, misal: kriteria kenaikan kelas dan pemilihan jurusan, sistem
penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi, analisis potensi diri, dsb.

Konsultasi :

   Membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan
cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
contoh : guru mata pelajaran tentang sikap siswa dalam belajar.

Mediasi :

   Membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar


mereka, contoh : masalah perkelahian siswa, masalah hubungan siswa dan guru.

Kolaborasi :

   Membantu siswa atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah yang dialami siswa, misal: guru
mata pelajaran ataupun orang tua tentang sikap dan hasil belajar siswa, dsb.

E.2 KEGIATAN PENDUKUNG


1. Pemahaman Siswa
a. Aplikasi Instrumentasi
    Kegiatan mengumpulkan data tentang peserta didik dan lingkungannya melalui aplikasi
berbagai instrumen baik tes maupun non tes, contoh : Psikotes, DCM, sosiometri, dsb.

b. Himpunan dan Analisa Data


    Kegiatan menghimpun serta mengolah menganalisa data yang relevan dengan pengembangan
peserta didik, yang dilaksanakan secara berkelanjutan sistematis, komprehensif, terpadu dan
bersifat rahasia contoh : Buku pribadi, Prestasi belajar, dsb.

2. Konferensi Kasus
    Kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh
pihak-pihak yang dapat memberikan data-data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
masalah peserta didik yang bersifat terbatas dan tertutup. Contoh : sering tidak masuk
sekolah,menghadirkan guru, wali kelas, ortu, pelatih olah raga,guru mata pelajaran, dsb.

3. Kunjungan rumah
    Kegiatan memperoleh data peserta didik dan latar belakang orang tua/wali siswa melalui
pertemuan dengan orang tua/wali siswa dengan latar belakang suasana di kediaman tempat
tinggal siswa.

4. Alih tangan kasus / Referal


    Kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian
dan kewenangannya.

5. Tampilan pustaka
    Kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemempuan sosial, kegiatan belajar dan karir/jabatan.

6. Pengembangan Jejaring (Network)


    Menyangkut kegiatan konselor untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait
dengan program bimbingan konseling dalam rangka pemberian layanan kepada siswa, guru,
orang tua, dokter, psikolog, motivator, perguruan tinggi, dsb.

7. Pengembangan Profesi
    Kegiatan yang dilakukan oleh konselor dalam rangka meningkatkan profesionalismenya
dengan mengikuti kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan, pertemuan profesi, dan lain-lain, baik
dilakukan secara mandiri ataupun kelembagaan.

F. PENILAIAN PROGRAM BK
1. Penilaian Hasil Layanan
a. Dilakukan untuk mengetahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa dampak positif
terhadap siswa.
b. Ditujukan kepada siswa yang menjalani layanan, diorientasikan pada :
– Pengentasan masalah siswa
– Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa.
c. Fokus penilaian diarahkan untuk mengembangkan :
– Pemahaman baru
– Perasaan positif
– Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan siswa.
d. Penilaian dilakukan melalui
– Format individual, kelompok/klasikal
– Media lisan dan atau tulisan
– Penggunaan panduan atau instrument baku dan atau disusun sendiri oleh guru
pembimbing/konselor.
e. Tahap-tahap Penilaian
– Penilaian segera (Laiseg), penilaian tahap awal yang dilakukan segera setelah atau menjelang
diakhirinya layanan
– Penilaian jangka pendek (Laijapen), penilaian lanjutan yang dilakukan setelah satu atau lebih
jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu bulan
– Penilaian jangka panjang (Laijapang), penilaian lebih menyeluruh setelah dilaksanakannya
layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, seperti satu semester.

1. Penilaian Proses
a. Penilaian dalam bimbingan dan konseling dilakukan juga terhadap proses kegiatan dan
pengelolaannya, yaitu terhadap :
– Layanan Bimbingan dan Konseling
– Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
– Mekanisme dan instrumentasi yang digunakan dalam layanan
– Pengelolaan dan administrasi layanan
b. Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan bimbingan dan
konseling secara menyeluruh
 

G.STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah dilaksanakan dalam bentuk
a. Kontak Langsung
– Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa
– Semua kegiatan layanan memerlukan kontak langsung dengan siswa baik kontak secara
perorangan, kelompok maupun klasikal (Layanan Dasar)
– Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengan siswa disediakan waktu tersendiri minimum
satu jam seminggu perkelas sehingga siswa tidak dirugikan kegiatan belajarnya dengan guru
mata pelajaran/guru praktek (Layanan Klasikal). Jam pelajaran itu digunakan untuk
melaksanakan:
– Kegiatan aplikasi instrumentasi (pengisian angket, inventori, sosiometri, testing, observasi dsb)
– Kegiatan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok
dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah dapat mencapai 50 % dari seluruh kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah .

b. Tanpa Kontak langsung dengan siswa


Kegiatan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat dilaksanakan pada jam-jam pelajaran di
sekolah yaitu :
– Pengolahan hasil aplikasi instrumentasi
– Pengolahan himpunan data (Hasil belajar, hasil tes psikologis, dll)
– Penyiapan alat/bahan bimbingan
– Konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus
– Pengelolaan administrasi bimbingan dan konseling termasuk di dalamnya perencanaan dan
laporan kegiatan.

c. Hak panggil
Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa selain terjadwal pada jam
pelajaran, guru pembimbing memiliki “Hak Panggil” terhadap siswa asuh yang menjadi
tanggung jawabnya yang dilaksanakan dengan tidak merugikan siswa dalam mengikuti
pelajaran.Untuk setiap pemanggilan disediakan blanko undangan dan surat ijin masuk kelas yang
ditanda tangani konselor
2. Format Kegiatan
a. Individual, Yaitu kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan
b. Kelompok, yaitu kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana
dinamika kelompok
c. Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu
kelas
d. Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik
melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan
e. Pendekatan khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didik
melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan untuk peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai