BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN EDM dan eRKAM UPDATE BEBERAPA PERATURAN PERUNDANGAN 1. PP No 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PP No 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan 2. Permendikbudristek No 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan 3. Permendikbudristek No 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi 4. Permendikbudristek No 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 5. Permendikbudristek No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses 6. Permendikbudristek No 21 Tahun 2022 tentang Penilaian 7. Permendikbudristek No 32 Tahun 2022 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1: Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia PP No 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 2: Standar Nasional Pendidikan digunakan pada Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat pada Jalur Pendidikan formal, Jalur Pendidikan nonformal, dan Jalur Pendidikan informal. Pasal 3 Ayat (1): Standar nasional pendidikan terdiri atas standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Pasal 3 Ayat (2): Standar Nasional Pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum dan penyelenggaraanPendidikan untuk mewrrjudkan tujuan Pendidikan nasional. Pasal 3 Ayat (3): Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secaraterencana, terarah, dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu Pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. DEFINISI 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN PENJELASANNYA 1. Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil pembelajarannya pada akhirJenjang Pendidikan. Hal-Hal Penting Tentang Standar Kompetensi Lulusan • SKL digunakan sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan • SKL digunakan sebagai acuan dalam pengembangan 7 standar lainnya • Ketercapaian standar kompetensi lulusan ditentukan berdasarkan data komprehensif mengenai Peserta Didik yang diperoleh secara berkesinambungan selama periode pembelajaran • Standar kompetensi lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar difokuskan pada penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik. • Standar kompetensi lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan menengah umum difokuskan pada pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut. • Standar kompetensi lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan menengah kejuruan difokuskan pada keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya 2. Standar Isi merupakan kriteria minimal yang mencakup rurang lingkup materi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan tertentu. Hal-Hal Penting Tentang Standar Isi • Ruang lingkup materi dalam standar Isi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran. • Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan: muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; konsep keilmuan; dan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan 3. Standar Proses merupakan kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan Hal-Hal Penting Tentang Standar Proses • Standar proses meliputi perencanaan pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran; dan penilaian proses pembelajaran. • Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas untuk merumuskan capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar; cara untuk mencapai tujuan belajar; dan cara menilai ketercapaian tujuan belajar • Pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang interaktif; inspiratif; menyenangkan; menantang; memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik • Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh pendidik dengan memberikan keteladanan, pendampingan, dan fasilitasi. • Penilaian proses pembelajaran merupakan asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. • Penilaian proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan. • Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran, penilaian proses pembelajaran selain dilaksanakan oleh pendidik dapat dilaksanakan oleh sesama pendidik; kepala Satuan Pendidikan; dan/atau Peserta Didik. 4. Standar Penilaian Pendidikan merupakan kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar Peserta Didik Hal-Hal Penting Tentang Penilaian Pendidikan • Mekanisme penilaian merupakan prosedur yang meliputi: perumusan tujuan penilaian; pemilihan dan/atau pengembangan instrumen penilaian; pelaksanaan penilaian; pengolahan hasil penilaian; dan pelaporan hasil penilaian. • Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan secara berkeadilan, objektif, dan edukatif • Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan oleh pendidik dalam bentuk penilaian formatif; dan penilaian sumatif. • Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran • Penilaian sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar Peserta Didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas; dan kelulusan dari Satuan Pendidikan 5. Standar Tenaga Kependidikan • Standar Pendidik merupakan kriteria minimal kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki pendidik untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai teladan, perancang pembelajaran, fasilitator, dan motivator Peserta Didik. • Standar tenaga kependidikan selain pendidik merupakan kriteria minimal kompetensi yang dimiliki tenaga kependidikan selain pendidik sesuai dengan tugas dan fungsi dalam melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses Pendidikan pada Satuan Pendidikan Hal-hal Penting Tentang Standar Pendidik • Kriteria minimal kompetensi pendidik meliputi kompetensipedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional • Kriteria minimal kualifikasi pendidik merupakan kualifikasi akademik minimal yang harus dipenuhi oleh pendidik yang dibuktikan dengan Ijazah; atau Ijazah dan sertifikat keahlian • Kriteria minimal kualifikasi pendidik adalah sarjana untuk pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, dan pendidik pada Jenjang Pendidikan dasar dan menengah jalur formal. • Dalam hal Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah belum dapat memenuhi kebutuhan pendidik, maka kualifikasi pendidik dapat dipenuhi melalui uji kelayakan dan uji kesetaraan. • Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pendidik bagi pendidik yang mengajar muatan agama diatur dengan Peraturan Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama. Hal-hal Penting Tentang Standar Tenaga Kependidikan selain Pendidik • Kompetensi tenaga kependidikan selain pendidik meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional untuk menunjang proses Pendidikan pada Satuan Pendidikan. • Tenaga kependidikan selain pendidik jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan dan penyelenggaraan di Satuan Pendidikan. 6. Standar Sarana dan Prasarana merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang harus tersedia pada Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan Pendidikan. Hal-hal Penting Tentang Standar Tenaga Sarana dan Prasarana • Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan perlengkapan dalam mencapai tujuan pembelajaran. • Prasarana merupakan fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi Satuan Pendidikan. • Standar sarana dan prasarana ditentukan dengan prinsip menunjang penyelenggaraan pembelajaran yang aktif, kreatif, kolaboratif, menyenangkan, dan efektif; menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan; ramah terhadap penyandang disabilitas; dan ramah terhadap kelestarian lingkungan. • Sarana dan prasarana harus tersedia pada SatuanPendidikan dan disesuaikan dengan kebutuhan padasetiap jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan 7. Standar Pengelolaan merupakan kriteria minimal mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan agar penyelenggaraan Pendidikan efisien dan efektif. Hal-hal Penting Tentang Standar Pengelolaan • Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan Pendidikan menerapkan manajemenberbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. • Perencanaan kegiatan Pendidikan bertujuan untuk peningkatan kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri Satuan Pendidikan, kemudian dituangkan dalam rencana kerja jangka pendek (tahunan) dan rencana kerja jangka menengah (empat tahunan). • Pelaksanaan kegiatan Pendidikan smerupakan tindakan untuk menggerakkan dan menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia di Satuan Pendidikan, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan • Pengawasan kegiatan Pendidikan merupakan kegiatan pemantauan, supervisi, serta evaluasi secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikanpelaksanaan Pendidikan yang transparan dan akuntabel serta peningkatan kualitas proses dan hasil belajar secara berkelanjutan. • Pengawasan kegiatan Pendidikan dilaksanakan oleh kepala Satuan Pendidikan; komite sekolah/madrasah; Pemerintah Pusat; dan/atau Pemerintah Daerah 8. Standar Pembiayaan merupakan kriteria minimalmengenai komponen pembiayaan Pendidikan pada Satuan Pendidikan Hal-hal Penting Tentang Standar Pembiayaan • Pembiayaan Pendidikan terdiri atas: biaya investasi; dan biaya operasional. • Biaya investasi meliputi komponen biaya investasi lahan; penyediaan sarana dan prasarana; penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia; dan modal kerja tetap. • Biaya operasional meliputi komponen biaya personalia; dan nonpersonalia PENGEMBANGAN, PEMANTAUAN, DAN PELAPORAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (Pasal 34 PP No 57 Tentang SNP) • Pengembangan Standar Nasional Pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan yang menyelenggarakan tugas dan fungsi standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu Pendidikan. • Badan tersebut bertanggung jawab kepada Menteri dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, badan tersebut dapat melibatkan pakar EVALUASI SISTEM PENDIDIKAN (Permendikbudristek No 9 Tahun 2022) Pasal 1 Evaluasi Sistem Pendidikan adalah evaluasi terhadap layanan pendidikan, kinerja satuan pendidikan, dan program pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dalam rangka pemenuhan standar nasional pendidikan sebagai bagian dari proses pengendalian, penjaminan, penetapan, dan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan Pasal 2 Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk menyediakan: a. hasil pengukuran mengenai akses, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan; b. sistem manajemen data mengenai akses, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan yang terintegrasi, serta dapat berbagi pakai; c. keselarasan program dan kebijakan tata kelola penyelenggaraan pendidikan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; dan d. perbaikan akses, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan yang berkelanjutan Pasal 3 Evaluasi Sistem Pendidikan dilaksanakan berdasarkan prinsip integratif, objektif, komprehensif, efisien, berkala dan berkelanjutan. Pasal 13 (3) Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat terhadap Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dilakukan paling sedikit terhadap: a. efektivitas Satuan Pendidikan dalam mengembangkan kompetensi Peserta Didik; b. tingkat pemerataan akses dan kualitas layanan pendidikan; c. kualitas dan relevansi proses pembelajaran; d. kualitas pengelolaan Satuan Pendidikan; dan e. jumlah, distribusi, dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan ( Pasal 3 Evaluasi Sistem Pendidikan dilaksanakan berdasarkan prinsip integratif, objektif, komprehensif, efisien, berkala dan berkelanjutan. Pasal 13 (3) Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat terhadap Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dilakukan paling sedikit terhadap: a. efektivitas Satuan Pendidikan dalam mengembangkan kompetensi Peserta Didik; b. tingkat pemerataan akses dan kualitas layanan pendidikan; c. kualitas dan relevansi proses pembelajaran; d. kualitas pengelolaan Satuan Pendidikan; dan e. jumlah, distribusi, dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan ( Pasal 14 Evaluasi Sistem Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk asesmen nasional; dan analisis data Satuan Pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan Pemerintah Daerah Pasal 15 (1) Hasil Evaluasi Sistem Pendidikan menjadi dasar bagi Kementerian untuk menetapkan profil pendidikan. (2) Profil pendidikan merupakan laporan komprehensif mengenai layanan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang terdiri atas: profil Satuan Pendidikan; profil program pendidikan kesetaraan; profil pendidikan daerah; dan profil pendidikan nasional. Pasal 20 Profil pendidikan digunakan sebagai landasan dalam peningkatan mutu layanan pendidikan; dan penetapan rapor pendidikan Pasal 21 • Rapor pendidikan merupakan indikator terpilih dari profil pendidikan yang merefleksikan prioritas Kementerian • Rapor pendidikan terdiri atas: rapor satuan pendidikan; rapor program pendidikan kesetaraan; rapor pendidikan daerah; dan rapor pendidikan nasional • Rapor satuan pendidikan merupakan rapor pendidikan untuk menilai kinerja satuan pendidikan dalam penyelenggaraan layanan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada masing-masing satuan pendidikan • Rapor program pendidikan kesetaraan sebagaimana merupakan rapor pendidikan untuk menilai kinerja program pendidikan kesetaraan dalam penyelenggaraan layanan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada masing-masing program pendidikan kesetaraan. • Rapor pendidikan daerah merupakan rapor pendidikan untuk menilai kinerja Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan dan pembinaan layanan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada masing-masing daerah Pasal 21 • Rapor pendidikan nasional merupakan rapor pendidikan untuk menilai kinerja: a. Satuan Pendidikan; b. program pendidikan; c. Kementerian dalam melaksanakan pembinaan layanan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; dan d. kementerian yang menyelenggarakan layanan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah TERIMAKASIH