Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Eko Sartika

Kelas : BKPI – A / V
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Di Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu : Vany Dwi Putri, M. Pd.
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling di Pendidikan Dasar
Di Sekolah Dasar kegiatan Bimbingan Konseling tidak diberikan oleh guru
pembimbing secara khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus
menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi
pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan bimbingan
konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakansemua layanan bimbingan konseling agar
setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga
tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai
prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran
yang cukup berarti.
Namun, realita yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa peran guru kelas
dalam pelaksanaan bimbingan konseling belum dapat dilakukan secara optimal.
Mengingat tugas dan tanggung jawab guru kelas yang penuh dengan beban, seperti mengajar
dan mengevaluasi siswa, sehingga tugas memberikan layanan bimbingan konseling
kurang membawa dampak positif bagi peningkatan prestasi belajar siswa sekolah dasar.
Inilah yang membuat betapa pentingnya bimbingan dan konseling untuk siswa sekolah
dasar. Sehingga keberadaan guru bimbingan sangat diperlukan dalam pendidikan sekolah
dasar.
Disamping membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dan mengembangkan
potensinya, guru bimbingan dan konseling juga akan membantu guru kelas dalam
memberikan bimbingan dan pelayanan bagi siswa sekolah dasar agar layanan
bimbingan dan konseling lebih maksimal lagi. Mengingat bahwa anak sering menemui
hambatan dan permasalahan sehingga mereka banyak bergantung kepada orang lain,
terutamaorang tua dan guru. Oleh sebab itu, anak usia sekolah dasar memerlukan
perhatian khusus agar siswa dapat mencapai prestasi belajar dan segenap potensi yang
dimiliki siswa dapat berkembang secara optimal tanpa mengalami hambatan dan
permasalahan yang cukupberarti.
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Pendidikan Dasar
Berdasarkan tujuan di atas dapat diketahui bahwa tujuan pelayanan konseling
pada pendidikan yaitu konselor membantu klien agar :
a) Dapat menyelesaikan studinya sehingga dapat menentukan kariernya di
kehidupannya dalam masa mendatang.
b) Dapat lebih mengetahui potensi yang dimilikinya sehingga dapat
mengembangkan sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
c) Dapat menyesuaikan dirinya dilingkungan masyarakat, keluarga dan juga
sekolah.
d) Dapat menentukan sendiri cara menyelesaikan masalah yang sedang dia
hadapi.

3. Fungsi dan Prinsip Bimbingan dan Konseling di Pendidikan Dasar


a. fungsi bimbingan konseling dalam pendidikan sekolah dasar, diantaranya :
1) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu peserta
didik agar dapat memahami dirinya sendiri dan mengetahui potensi yang
dimilikinya. Berdasarkan pemahaman ini, siswa sekolah dasar diharapkan dapat
memahami atau mengetahui potensi yang ia miliki dan dapat
mengembangkannya secara optimal. Di usia sekolah dasar ini, siswa harus mulia
dapat mengetahui potensi yang dimiliki karena semakin dini siwa mengetahui
potensi yang dimiliki maka semakin optimal potensi itu dikembangkan.
2) Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam hal membantu
siswa untuk memilih jurusan sekolah, jenis sekolah,dan lapangan pekerjaan
sesuai denganminat, bakat, dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam hal ini, siswa
sekolah dasar dibantu konselordalam memilih sekolah atau jenis sekolah yang
sesuai dengan prestasinya maupun bakatnya setelah ia lulus dari jenjang pendidikan
sekolah dasar.
3) Fungsi Preventif, yaitu fungsi bimbingan konseling yang berkaitan dengan
upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh siswa
sekolah dasar. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa
tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya.
Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan
kelompok. saat ini siswa sekolah dasar sudah mulai menghadapi berbagai masalah yang
tidak seharusnya timbul di kalangan anak usia dasar, misalnya :merokok, minuman keras, dan
menggunakan kendaraan bermotor yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Oleh
karena itu, konselor harus memberikan bimbingan dan pemahaman kepada siswa
sekolah dasar bahwa perbuatan itu adalah suatu tindakan yang menyimpang dari norma -
norma yang berlaku

b. Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling di SD


Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoretik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan (Prayitno, 1997:219). Berikut ini prinsip-
prinsip bimbingan konseling yang diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:
1) Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala kejiwaannya
adakah unik dan khas. Keunikan ini memberikan ciri atau merupakan aspek
kepribadian seseorang. Prinsip bimbingan adalah memperhatikan keunikan, sikap dan
tingkah laku seseorang, dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara-cara
yang sesuai atau tepat.
2) Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan. Oleh
karenanya dalam memberikan bimbingan agar dapat efektif perlu memilih teknik-
teknik yang sesuai dengan perbedaan dan berbagai kebutuhan individu.
3) Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada akhirnya orang
yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya sendiri.
4) Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif , mempunyai bayak
inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya berpusat pada orang yang
dibimbing.
5) Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan. Ini terjadi apabila
ternyata masalah yang timbul tidak dapat diselesaikan oleh sekolah (petugas
bimbingan). Untuk menangani masalah tersebut perlu diserahkan kepada petugas atau
lembaga lain yang lebih ahli.
6) Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan
identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
7) Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan
kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
8) Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program
pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan keharusan karena
usaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar jalannya proses pendidikan
dalam mencapai tujuan pendidikan.
9) Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin
oleh seorang petugas yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang bimbingan. Di
samping itu ia mempunyai kesanggupan bekerja sama dengan petugas-petugas lain
yang terlibat.
10) Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan
penilaian secara teratur. Maksud penilaian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dan manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan. Prinsip ini sebagai
tahap evaluasi dalam layanan bimbingan konseling nampaknya masih sering
dilupakan. Padahal sebenarnya tahap evaluasi sangat penting artinya, di samping
untuk menilai tingkat keberhasilan juga untuk menyempurnakan program dan
pelaksanaan bimbingan dan konseling (Prayitno, 1997:219).
11) Dalam pelayanan bimbingan dan konseling di SD prinsip yang digunakan bersumber
dari kajian filosofis hasil dari penelitian dan pengalaman praktistentang hakikat
manusia, perkembangan dan hidup manusia dalam konteks sosial berbudaya,
pengertian, tujuan, fungsi, dan proses, dan penyelenggaraan bimbingan dan konseling

Sumber :
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIK/article/view/832/520520687
http://windiwidyayati-201633017.blogspot.com/2017/05/prinsip-prinsip-bk-di-sd.html

Anda mungkin juga menyukai