Anda di halaman 1dari 10

Tugas Resume Pendidikan Anak di SD Modul 11 dan 12

Nama : WAHIDUN
Nim : 856628427
Mata kuliah : Pendidikan Anak di SD
Tutor : Lekat,S.AP.,M.Si

MODUL 11
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

Kegiatan belajar 1
Hakikat Bimbingan dan K onseling di SD
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
1. Latar Belakang
Rochman Natawidjaja ( 1987 ) mengemukakan 5 faktor yang melatar belakangi perlunya
pelaksanaanbimbingan dan konseling dalam proses pendidikan di sekolah.
Kelima factor itu adalah :
a. Kesadaran akan perbedaan individual diantara setiap manusia.
b. Kesadaran akan perlunya system pelayanan kependidikan lainnya berpusat apda anak.
c. Kesadran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan secara tepat.
d. Kesadaran akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan
dimasyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang.
e. Kesadaran akan persoalan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan modern.

B. PENGERTIAN
Penggunaan istilah bimbingan biasanya mengandung maksud tujuan yang positif dan
normative, artinya usaha bimbingan selalu terarah dan positif, sesuai dengan system nilai yang
berlaku dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Bimbingan pada umumnya dipahami sebagai upaya memberikan arahan, panduan,
nasehat dan biasanya mengandung nilai-nilai yang bersifat menuntun kearah yang baik.
Istilah bimbingan sering dipadankan dengan konseling yang diadopsi oleh bahasa inggris,
yaitu counseling sehingga ‘’Bimbingan dan Konseling ‘’serinig disingkat menjadi ‘’BK’’.
Shertzen dan Ston (1981:7) menyatakan bahwa konseling merupakan inti kegiatan
professional oleh seorang yang disebut konselor. Artinya layanan konseling hanya dapat
diberikan oleh orang yang telah memiliki kemampuan dan ketrampilan tetenu yajng diperoleh
melalui pendidikan khusus untuk itu.

C. ANGGAPAN-ANGGAPAN YANG KELIRU TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING


1. Bimbingan diberikan hanya kepada anak yang bermasalah.
2. Guidance for all ( bimbingan untuk semua anak ).
3. Bimbingan diperuntukan bagi siswa sekolah lanjutan.
4. Bimbingan sam dengan nasehat.
5. Bimbingan adalah tugas dari para ahli.
6. Bimbingan adalah obat mujarab untuk semua penyakit tingkah laku.
7. Bimbingan disamakan dengan konseling.
D. TUJUAN-TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING di SEKOLAH DASAR
Pada dasarnya tujuan akhir bimbingan dan konseling ditingkat pendidikan manapun
adalah agar peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal dalam
berbagai aspek,sesuai tingkat perkembangan dan lingkungan social budaya dimana dia hidup.
Untuk anak SD tujuan bimbingan konseling sudah tentu diarahkan pada pencapaian
tugas-tugas perkembangan secara optimal, artinya semua tugas perkembangan tersebut dapt
dicapai oleh anak SD dengan sebaik mungkin,sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
serta kesempatan yang dimilikinya.
Secara operasional tujuan bimbingan dan konseling di SD dengan demikian adalah agar
setiap anak SD dapat :
1. Mengalami perasaan positif dan senang dalam berinteraksi dengan teman
sebayanya,guru,orang tua dan orang dewasa lainnya.
2. Memperoleh perasaan berharga dan berhasil dari aktifitas belajarnya di sekolah.
3. Mengembangkan dan memelihara perasaan positif
4. Menyadari akan pentingnya nilai yang di miliki
5. Mengembangkan dan memperkaya keterampilan belajar untuk memaksimumkan
kecakapan yang di milikinya
6. Belajar tentang berbagai keterampilan yang di perlukan untuk hidup lebih baik dalam
memecahkan masalah-masalah yang mungkin di hadapinya
7. Mengembangkan keterampilan menyusun tujuan perencanaan dan pemecahan masalah
8. Mengembangkan sikap-sikap positif terhadap kehidupan
9. Bekerja dengan orang tua dalam berbagai kegiatan yang terencana untuk
mengembangkan sikap dan keterampilan yang dapat memperkaya kemampuan dan
kemampuan sosialnya
10. Munjukan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya
11. Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktivitas belajar.

E. PRINSIP BIMBINGAN dI SD
Program bimbingan di dasarkan atas prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut
1. Bibingan utuk semua
2. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas
3. Bimbingan di arahkan untuk membantu siswa agar mampu
mengetahui,memahami,menerima dirinya sendiri baik secara kognitif maupun secara efektif
4. Bimbingan dapat diberikan secara informal dan iscendetal namun alangkah baiknya jika di
laksanakn secara terencana dan terprogram
5. Bimbingan di sekolah dasar menempatkan tekanan pada pencapaian tujuan dan
kebermaknaan pengalaman belajar
6. Bimbingan di fokuskan pada aset
7. Bimbingan mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi yang berarti guru
harus lebih melihat anak dari sisi positif dari pada negatifnya
8. Bimbinga di program bimbingan akan dapat terlaksana sangat efektif jika di upayakan
melalui kerja sama yang baik antara guru,siaswa,orang tua siswa,tenaga atminiftratif dan
sumber-sumber daya yang ada di masyarakat sekitar.

F. HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING


Hakikat bimbingan dapat di pahami sebagi berikut:
1. Bimbingan di sekolah dasar merupakan suatu proses bantuan yang kontinu
2. Bimbingan di sekolah dasar merupakan proses membantu individu
3. Bimbingan di sekolah dasar di berikan atas dasar pemahaman tentang
kebutuhan,masalah dan karaktreistik individu anak
4. Bimbingan di sekolah dasar bukan monopoli kegiatan suatu profesi
5. Bimbingan di sekolah dasar adalah untuk semua siswa
6. Fungsi bimbingan di sekolah dasar bukan hanya supaya siswa dapat memecahkan
masalah atau kesulitan yang di hadapinya,tetapi juga supaya siswa terhindar dari masalah
yang menganggu proses perkembangannya
7. Bimbingan di sekolah dasar merupakan bagian integral dari keseluruha upaya pendidik
8. Bimbingan di sekolah dasar menggunakan pendekatan pribadi
9. Bimbingan di sekolah dasar meliputi tiga bidang masalah siswa,yaitu bimbingan
belajar,social-pribadi dan karier.
10. Efaluasi keberhasilan bimbingan dan konseling di sekolah dasar merupakan bagian dari
kegiatan program
bimbingan
11. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dasar memerlukan sumber daya yang
memadai.

Kegiatan Belajar 2
Peran Guru Dalam Bimbingan dan Konseling di SD
A. PENTINGNYA BIMBINGAN di SD
Guru mempunyai peran yang sangat penting di dalam program bimbingan dan konseling di
sekolah dasar,terlebih di sekolah dasar dalam pengembangan kemampuan intelektual maupun
pengembangan kemampuan pribadi siswa SD.proses pembelajaran di SD harus berfungsi
membantu siswa untuk dapat memahami kekuatan dirinya,memahami peluang-peluang dan
tantangan linkungan yang mungkin di hadapi serta membantu siswa untuk dapat
merencanakan masa depannya sebagi masyarakat yang mandiri dan produktif.ini berarti
bahwa siswa SD perlu di kembangkan dan di latih kemampuan pengambilan keputusan yang
efektif.

B. PERAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD


Bimbingan di sekolah dasar bukan merupakan suatu pelayanan spyesal,melainkan
merupakan bagian integral pendidikan.program bimbingan di sekolah dasar di arahkan pada
pencapaian kecakapan siswa dalam melaksankan seluruh tugas perkembanganya secara
efektif.
Rochman Natawidjaja(1984) mengemukakan peran yang harus di laksanakan oleh guru
dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling di SD yang di rumuskan ke dalam 10
butir pernyataan berikut:
1. Mengidientifikasi kebutuhan,potensi,minat bakat,dan masalah tiap anak terutama kegiatan
di kelas
2. Mengidentifikasi gejala-gejala salah suai pada diri anak dalam kegiatan di sekolah
3. Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan sekolah
4. Melaksanakan bimbingan kelompok,baik di dalam maupun di luar kelas
5. Melengkapi rencana-rencana yang telah di rumuskan oleh anak bersama guru
6. Melaksanakan pengajaran sesuai dengan kebutuhan anak
7. Mengumpulakan data dan informasi tentang anak,terutama dalam kegiatan belajarnya
8. Melaksanakan kontak dengan masyarakat,terutama dengan orang tua /wali anak,antara
lain mengatakan kunjungan rumah(home fisit)
9. Melaksanakna konseling terbatas,mengingat hubungan yang baik dapat terjalin dengan
mudah antara anak dengan guru
10. Memberikan pelayanan rujukan,yaitu melimpahkan anak tertentu kepada orang yang lebih
kompeten untuk mendaptakan bantuan yang tepat.

Kegiatan Belajar 3
Peran Orang Tua Dalam Bimbingan dan Konseling di SD
A. KETERKAITAN ANTARA PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN
KONSELING
Peran orang tua dan guru dalam bimbingan tidak dapat dilepaskan karena keduanya
merupakan peran yang bersifat kolaboratif ( kerja sama atas dasar kesetaraanderajat ). Di
samping mengajar ,guru memiliki tugas atau kewajiban membimbing siswa demikian halna
orang tua disamping memenuhu kebutuhan fisiologis juga memiliki kewajiban untuk
membimbing sebagai suatu kebutuhan psikologis anaknya. Perbedannya hanya pada
situasinya saja, dimana bimbingan guru berlangsung dalam situasi formal, sedangkan orang
tua dalam kondisi informal, namun keduannya tertuju untuk keberhasilan subjek yang sama,
yaitu ‘’siswa SD’’ baik secara individu, sebagai pelajar maupun anggota masyrakat.

B. PERWUJUDAN PERAN ORANG TUA DALM BIMBINGAN DAN KONSELING


Peran yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua siswa dalam bimbingan dan konseling di
SD meliputi berikut ini :
1. Mengadakan konsultasi dengan guru tentang anak
2. Memberi balikan kepada guru tentang anak
3. Menjadi sumber belajar jika diperlukan
4. Berbagai informasi tentang membimbing anak
5. Mengetahui jadwal belajar anak
6. Mengetahui kondisi sekolah dan lingkungan sekitar
7. Berdialog dengan anak
8. Memberi ganjaran atau balikan kepada anak
9. Memberi bantuan atau dukungan yang dibutuhkan oleh anak
10. Mengembangkan kebiasaaanbelajar yang baik
11. Berupaya memenuhi perlengkapan belajar.
12. Menerima dan mmenghargai individualitas anak
13. Memperakukan anak sesuai norma social
14. Membantu warga masyarakat yang kurang mampu menyekolahkan anaknya

Hal hal yang perlu digaris bawahi adalah dalam bekerja asama denga orang tua siswa ,
tidak bidsa salah satu bersikap mendominasi , merasa lebih baik atau lebih unggul dari
lainnya. Sekalipun sikap ini tidak di ucapkan, namun orang lain dapat memperhatukan atau
menghayati apa yang tersisa melaui ucapan ucapan verbal dan reaksi non verbal yang tidak
disadari atau sengaja ditutupi oleh kita.

MODUL 12
PROSEDUR PENGELOLAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
Kegiatan Belajar 1
Jenis-Jenis Perangkat Bimbingan dan Konseling di SD
A. PERANGKAT PENGUMPULAN DATA
Program bimbingan dan konseling yang telah disusun semakin sedemikian rupa dpat
dilaksanakan secara efdektif. Apabila didikung oleh tersedianya berbagai perangkat yang
diperlukan, terutama berkenan dengan hal-hal berikut.
1. Perangkat pengumpul data, seperti format pedoman observasi ,pedoman wawancara,
checklist,catatan anekdot, angket atau daftar isian.
2. Perangkat penyimpanan data , seperti buku pribadi dan map siswa
3. Perangkat informasi , seperti buku informasi, atau paket bimbingan pribadi , belajar dan
pendidikam dan karir.
4. Perangkakt teknis administrasi, seperti buku catatan kegiatan bimbingan dan konseling,
blangko surat panggilan orang tua/wali, dan kunjungan rumah.

Berikut beberapa perangkat bimbingan yang dipandang sangat penting


1. Pedoman observasi
cara mendapatkan data yang di butuhkan tentang siswa.teknik overvasi ini terdiri atas
sejumblah cara untuk memahami individu mengenani aspek-aspek perbuatan,misalnya
kebiasaan belajar,tingkah laku di kelas,hubungan social,aktifitas dan diskusi,ketepatan
melakukan suatu tugas,dan sebagainya.

Pengumpulan data dengan observasi dapat di lakukan dengan:


a. Catatn anekdot,di gunakan untuk maksut tersendiri atau melemhkapi data observasi
dengan menggunakan teknik lainnya (seperti angket),melihat perkembangan siswa
tertentu.
b. Daftar cek merupakan suatu daftar yang mengidentifikasi sejumblah aspek atau
masalah tertentu yang sedang menjadi kepedulian pengamat daftar cek ini dapat di
gunakan untuk mengobservasi individu atau kelompok individu
c. Skala penilaian adalah alat pengumpulan data yang di pergunakan observasi untuk
menjelaskan,menggolongkan,menilai individu atau situasi.
2. Pedoman wawancara merupakan cara memahami atau mendaptkan data tentang
siswamelaui pembicaraan atau Tanya jawab secara tatp muka ( langsung ) atau dengan
lisan orang yang mewawancarai dan di wawncarai.
3. Angket atau daftar isian adlah alat pengumpukan dat dengan berupa serangkaian
pertanyaan atau pertanyaan yang diajukan kepada sunjek ( responden) untuk mendapat
jawaban yang diperlukan.
4. Angket sisiometri adalah suatu cara atau teknikuntuk menegtahiu hububga social antar
anggota dalam suatu kelompok tertentu.

B. PERANGKAT PENYIMPANAN DATA SISWA


Data tentang siswa dapat dipergunakan untuk mengenal masalah siswa atau menyelusuri
factor-faktor penyebab masalah tertentu.
Data tentang siswa yang harus dihimpun,meliputi kondisi fisik, karakteristik psikis,seperti
minat,bakat, perkembangan dan riwayat hidup,kondisi keluarga dan lingkungn
tempatvtinggal,prestasi belajar ( hasil ulangan,PR).

C. PERANGKAT INFORMASI
Perangkat informasi dalam hal ini merujuk pada media,alat untuk memberikan informasi
kepada siswa,yang meliputi yang berhubungan denga pendidikan dan lanjut studi,kekiatan dan
cara belajar yang baik,kursus, pekerjaan dan karier, pengembangan pribadi dan social.

D. PERANGKAT TEKNIS ADMINISTRASI


Perangkat teknis administrasi berkenaan dengan blangko-blangkotertentu,buku catatan
bimbingan harian, program bimbingan dan konseling beseta agenda dan format-format lainya.

Kegiatan belajar 2
Perencanaan Bimbingan Dan Konseling di SD
A. ARTI PENTING PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN
Secara sederhana perencanaan dapat di pandang sebagai suatu upaya untuk
mempersiapkan suatu kegiatan aagar kegiatan tersebut dapat di laksanakan secara efektif dan
efesien.di lihat dari segi kedudukan bimbingan sebagain terpadu dari upaya pendidikan serta
fungsi dan kegunaan perencanaan bagi keberhasilan program bimbingan,dapat di kemukakan
beberapa alasan yang mendasari perlunya program bimbingan di persiapkan secara
terencana.alasan yang di maksud sebagai berikut
1. Program bimbingan harus selaras dengan program sekolah secara keseluruhan.
2. Perencanaan dapat memfasilitasi pelaksanaan program bimbingan di sekolah.
3. Perencanaan akan mempermudah pembagian tugas di antara personel sekolah yang ada.
4. Perencanaan memungkinkan pelaksananya semua kegiatan secara menyeluruh
5. Memungkinkan program bimbingan dapat di laksanakan secara efektif dan efesien.

B. HA-HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN


1. tujuan pendidikan dan karakteristik SD
Tujuan pendidikan dan karakteristik inilah yang harus menjadi landasan pelaksanaan
bimbingan di SD.bimbingan di SD harus di arahkan untuk memfalisitasi anak dalam
mengembangkan diri,menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dasar yang
bermanfaat sesuai dengan tugas perkembangan anak usia SD,serta dalam
mempersiapkan diri memasuki jenjang pendidikan di SLTP.

2. kebutuhan dan karakteristik siswa SD


agar program bimbingan yang di kembangkan benar-benar bermanfaat untuk
mefasilitasi proses perkembangan dan pendidikan anak maka harus memahami
karakteristik dan kebutuhan siswa SD.karakteristik dan kebutuhan-kebutuhan anak harus
terwujud dalam struktur program bimbingan dan dalam fungsi serta peran guru.

C. CIRI-CIRI PROGRAM BIMBINGAN dI SD


Program bimbingan yang baik,yaitu program yang apabila di laksanakan akan efesien dan
efektif memiki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Program itu di susun dan di kembangkan berdasarkan kebutuhan nayata dari para siswa
sekolah yang bersangkutan
2. Kegiatan bimbingan di atur menurut skala prioritas yang juga di tentukan berdasarkan
kebutuhan siswa dan kemampuan petugas.
3. Program itu di kembangkan berangsur-angsur,dengan belibatkan semua tenaga pendidikan
di sekolah dalam merencanakannya.
4. Program itu memeliki tujuan yang ideal,tetatpi prealistik dalam pelaksanaanya.
5. Program itu mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan di antara semua anggota
staf pelaksanaanya
6. Menyediakan fasilitas yang di perlukan
7. Penyusunan di sesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan sekolah yang
bersangkutan.
8. Memberikan kemungkinan pelayanaan kepada siswa sekolah yang bersangkutan
9. Memperlihatkan peranan yang peting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah
dengan sekolah
10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri,baik mengenai program itu sendiri
maupaun kemajuan dari siswa yang di bimbing,serta mengenani kemajuan pengetahuan
keterampilan dan sikap para petugas pelaksanannya.
11. Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan.

D. MODEL PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DI SD


Salah satu temuan inofatif dalam bimbingan dan konseling di SD adalah model program
bimbingan koprehensif.model ini berorentasi perkembangan dan seluruh upaya bimbingan di
arahakan untuk memberi kemudahan kepada setiap siswa untuk mencapai tugas-tugas
perkembangnya secara optimal.sebagai suatu system,model ini memiliki empat
komponen,yaitu:
1. Layanan dasar
2. Layanan responsive
3. Layanan perencanaan individual
4. Dukungan system
Bobot layanan di SD di tekankan pada layanan dasar,yaitu sebesar 50%,layanan
responsive 25%,perencanaan individual 25%.sedangkan layanan dukungan system bersifat
kondisional (bergantung pada kondisi sekolah).

Kegiatan belajar 3
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling di SD
A. PENGUMPULAN DATA SISWA
Kegiatan pengumpulan data biasanya di laksanakan pada setiap tahun ajaran baru alat
pengumpulan data biasa menggunakan yang sudah ada dalam pedoman-pedoaman
teknis,hasil modifikasi atau model baru buatan sendiri

B. LAYANAN ORENTASI DAN PEMBERIAN INFORMASI


Layanan orentasi dan pemberian informasi pada awal memasuki sekolah merupakan
kegiatan yang strategis.dalam hal ini siswa di perkenankan dengan guru-guru kelas,ruang
tempat belajar,ruang perpustakaan,ruang UKS dan fasilitas sekolah lainnya,tatat tertib
sekolah cara belajar,dan cara bergaul.pelaksanaan pemberian informasi terhadap orang tua
selain pada awal catur wulan 1 kelas 1,juga pada kelas 3, 4,dan 6, pada catur wulan 1 kelas 3
dan 4 terjadi penambahan mata pelajaran dan waktu belajar, sementara perhatian orang tua
menurun karena anak diangap sudah mula mandiri. Sedangkan pada caturwulan 1 kelas 6,
pertemuan dengan orang tuapenting karena sisiwa akan menghadapi EBTA/EBTANAS yang
sangat menentukan untuk kelanjutan studi ke SLTP.

C. LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN


Pelayanan penempatan dan penyaluran yang perlu dikembangkan di SD mencakup
pelayanan penempatan dan penyaluran khusu bagikelas 1, penempatan dan penyaluran
dalam kegiatan ekrakulikuler, serta penempatan dalam kelas unggulan.

D. BIMBINGAN PENGEMBANGAN
Isi bimbingan pengembangan (layanan dasar) memiliki cakupan dan aturan yang diarahkan
untuk perkembangan kompetensi(hidup) siswa. Layanan diberikan melalui unit-unit kelompok
kecil siswa atau kelompokmbesar( kelas) dengan mater di fokuskan para perubahan aspek
efektif( sikap, perasaan, dan kehendak) siswa. Aspek efektif ini disesuiakan dengan tujuan
pembelajaran tertentu, seperti PPKn dan Bahasa Indonesia.

E. BIMBINGAN RESPONSIF
Bimbingan responsive dibebankkan kepad siswa yang membutuhkan bantuan langsung.
Untuk hal ini, guru dapat memberikan layanan konsultari atau penasehat kepada sisiwa.

F. BIMBINGAN PERENCANAAN INDIVIDUAL


imbingan perencanaan individual meliputi menginterpresentasikan data hasil tes, aktifitas
perembangan kariri, seperi hari karier, strategi untuk memfasilitasi siswa yang mengalami
transisi dari kelas tertentu kekelas berikutnya, membantu menemukan khursusu dan latihan
yang diperlukan.

G. KERJASAMA
Layaynan bimbingan yang efektif di SD tidka mungin terlaksana dengan baik tanpa adnya
kerja asam guru kelas dengan pihak-pihak yang terkait. Kerjasma harus dilakukan secara
internal dan ekternal, yaitu :
1. Kerjasma dengan pihak didalam sekolah, antara lain dengan guru mata pelajaran agama
dan olah raga, kesenian,serta tenaga administrasi sekolah.
2. Kerjasma dengan pihak luar sekolah, antara lain dengan orang tua siswa, badan
pembantu penyelenggara pendidikan atau BP3, tokoh masyarakat, guru pembimbing di
SLTP, SLTA terdekat, organisasi profesi, seperti ABKIN ( asosiasi bimbingan dan
konsuling Indonesia), tokoh-tokoh masyarakat, pengusaha setempat, puskesmas,
psikolog, lembaga pemerintah dan swasta serta organisasi kemasyarakatan yang
relevan.

Kegiatan belajar 4
Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan
A. EVALUASI PROGRAM SEBAGAI FUNGSI INTRISTIK
penilaian suatu program jangan di pandang sebagai suatu kegiatan yang tersendiri
melainkan harus di pandang sebagain dari siklus suatu proses pelaksanaan program
tertentu.dengan kata lain evaluasi adalah sebagai kegiatan yang melekat dalam suatu siklus
kegiatan yang terencana.

B. TUJUAN EVALUASI
Tujuan evaluasi dapat di kelompokan dalam 3 kategori,yaitu evaluasi untuk:
1. Pertanggung jawaban
2. Untuk meningkatkan dan pengembangan
3. Untuk pengetahuan

C. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PROGRAM


Berikut di kemukakan prinsip evaluasi program bimbingan dan konseling di SD dengan
memodifikasi pendapat Gibson dan Mitchell (1986:382)
1. Evaluasi yang efektif memrlukan pemahaman tentang tujuan-tujuan program
2. Evaluasi yang efektik memerlukan kriteria pengukuran yang tepat
3. Evaluasi yang efektif berfgantung pada ketepatan orang yang mengukur kriteria yang di
tetapkan
4. Evaluasi program harus melibatkan seluruh pihak yang berkepetingan baik dari lingkungan
internal maupun eksternal
5. Evaluasi yang bermakna memerlukan umpan balik dan tindak lanjut
6. Evaluasi sangat efektif jika di rencanakan dan berkesinambungan
7. Evaluasi harus memberikan motifasi kepada pelaksana program untuk bekerja lebih baik.

D. METODE EVALUASI
Metode evaluasi yang di jelaskan di sini yaitu:
1. Metode sebelum dan sesudah
2. Metode perbandingandua kelompok
3. Metode penegakan kriteria

E. PROSEDUR EVALUASI
Proses evaluasi program bimbingan dan konseling biasanya menempuh langkah dan
urutan,sebagai berikut
1. Identifikasi tujuan yan akan di nilai
2. Mengembangkan rencana kegiatan evaluasi
3. Melaksanakan rencana
Dalam rencana evaluasi harus di tetapkan tanggung jawab khusus untuk menggunakan
hasil temuan evaluasi ini untuk mengembangkan program lebih lanjut.hasil evaluasi harus
memberikan rekomendasi yang jelas dan lugas kepeda pelaksana.

Anda mungkin juga menyukai