Nama : WAHIDUN
Nim : 856628427
Mata kuliah : Pendidikan Anak di SD
Tutor : Lekat,S.AP.,M.Si
MODUL 11
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR
Kegiatan belajar 1
Hakikat Bimbingan dan K onseling di SD
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
1. Latar Belakang
Rochman Natawidjaja ( 1987 ) mengemukakan 5 faktor yang melatar belakangi perlunya
pelaksanaanbimbingan dan konseling dalam proses pendidikan di sekolah.
Kelima factor itu adalah :
a. Kesadaran akan perbedaan individual diantara setiap manusia.
b. Kesadaran akan perlunya system pelayanan kependidikan lainnya berpusat apda anak.
c. Kesadran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan secara tepat.
d. Kesadaran akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan
dimasyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang.
e. Kesadaran akan persoalan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan modern.
B. PENGERTIAN
Penggunaan istilah bimbingan biasanya mengandung maksud tujuan yang positif dan
normative, artinya usaha bimbingan selalu terarah dan positif, sesuai dengan system nilai yang
berlaku dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Bimbingan pada umumnya dipahami sebagai upaya memberikan arahan, panduan,
nasehat dan biasanya mengandung nilai-nilai yang bersifat menuntun kearah yang baik.
Istilah bimbingan sering dipadankan dengan konseling yang diadopsi oleh bahasa inggris,
yaitu counseling sehingga ‘’Bimbingan dan Konseling ‘’serinig disingkat menjadi ‘’BK’’.
Shertzen dan Ston (1981:7) menyatakan bahwa konseling merupakan inti kegiatan
professional oleh seorang yang disebut konselor. Artinya layanan konseling hanya dapat
diberikan oleh orang yang telah memiliki kemampuan dan ketrampilan tetenu yajng diperoleh
melalui pendidikan khusus untuk itu.
E. PRINSIP BIMBINGAN dI SD
Program bimbingan di dasarkan atas prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut
1. Bibingan utuk semua
2. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas
3. Bimbingan di arahkan untuk membantu siswa agar mampu
mengetahui,memahami,menerima dirinya sendiri baik secara kognitif maupun secara efektif
4. Bimbingan dapat diberikan secara informal dan iscendetal namun alangkah baiknya jika di
laksanakn secara terencana dan terprogram
5. Bimbingan di sekolah dasar menempatkan tekanan pada pencapaian tujuan dan
kebermaknaan pengalaman belajar
6. Bimbingan di fokuskan pada aset
7. Bimbingan mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi yang berarti guru
harus lebih melihat anak dari sisi positif dari pada negatifnya
8. Bimbinga di program bimbingan akan dapat terlaksana sangat efektif jika di upayakan
melalui kerja sama yang baik antara guru,siaswa,orang tua siswa,tenaga atminiftratif dan
sumber-sumber daya yang ada di masyarakat sekitar.
Kegiatan Belajar 2
Peran Guru Dalam Bimbingan dan Konseling di SD
A. PENTINGNYA BIMBINGAN di SD
Guru mempunyai peran yang sangat penting di dalam program bimbingan dan konseling di
sekolah dasar,terlebih di sekolah dasar dalam pengembangan kemampuan intelektual maupun
pengembangan kemampuan pribadi siswa SD.proses pembelajaran di SD harus berfungsi
membantu siswa untuk dapat memahami kekuatan dirinya,memahami peluang-peluang dan
tantangan linkungan yang mungkin di hadapi serta membantu siswa untuk dapat
merencanakan masa depannya sebagi masyarakat yang mandiri dan produktif.ini berarti
bahwa siswa SD perlu di kembangkan dan di latih kemampuan pengambilan keputusan yang
efektif.
Kegiatan Belajar 3
Peran Orang Tua Dalam Bimbingan dan Konseling di SD
A. KETERKAITAN ANTARA PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM BIMBINGAN DAN
KONSELING
Peran orang tua dan guru dalam bimbingan tidak dapat dilepaskan karena keduanya
merupakan peran yang bersifat kolaboratif ( kerja sama atas dasar kesetaraanderajat ). Di
samping mengajar ,guru memiliki tugas atau kewajiban membimbing siswa demikian halna
orang tua disamping memenuhu kebutuhan fisiologis juga memiliki kewajiban untuk
membimbing sebagai suatu kebutuhan psikologis anaknya. Perbedannya hanya pada
situasinya saja, dimana bimbingan guru berlangsung dalam situasi formal, sedangkan orang
tua dalam kondisi informal, namun keduannya tertuju untuk keberhasilan subjek yang sama,
yaitu ‘’siswa SD’’ baik secara individu, sebagai pelajar maupun anggota masyrakat.
Hal hal yang perlu digaris bawahi adalah dalam bekerja asama denga orang tua siswa ,
tidak bidsa salah satu bersikap mendominasi , merasa lebih baik atau lebih unggul dari
lainnya. Sekalipun sikap ini tidak di ucapkan, namun orang lain dapat memperhatukan atau
menghayati apa yang tersisa melaui ucapan ucapan verbal dan reaksi non verbal yang tidak
disadari atau sengaja ditutupi oleh kita.
MODUL 12
PROSEDUR PENGELOLAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
Kegiatan Belajar 1
Jenis-Jenis Perangkat Bimbingan dan Konseling di SD
A. PERANGKAT PENGUMPULAN DATA
Program bimbingan dan konseling yang telah disusun semakin sedemikian rupa dpat
dilaksanakan secara efdektif. Apabila didikung oleh tersedianya berbagai perangkat yang
diperlukan, terutama berkenan dengan hal-hal berikut.
1. Perangkat pengumpul data, seperti format pedoman observasi ,pedoman wawancara,
checklist,catatan anekdot, angket atau daftar isian.
2. Perangkat penyimpanan data , seperti buku pribadi dan map siswa
3. Perangkat informasi , seperti buku informasi, atau paket bimbingan pribadi , belajar dan
pendidikam dan karir.
4. Perangkakt teknis administrasi, seperti buku catatan kegiatan bimbingan dan konseling,
blangko surat panggilan orang tua/wali, dan kunjungan rumah.
C. PERANGKAT INFORMASI
Perangkat informasi dalam hal ini merujuk pada media,alat untuk memberikan informasi
kepada siswa,yang meliputi yang berhubungan denga pendidikan dan lanjut studi,kekiatan dan
cara belajar yang baik,kursus, pekerjaan dan karier, pengembangan pribadi dan social.
Kegiatan belajar 2
Perencanaan Bimbingan Dan Konseling di SD
A. ARTI PENTING PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN
Secara sederhana perencanaan dapat di pandang sebagai suatu upaya untuk
mempersiapkan suatu kegiatan aagar kegiatan tersebut dapat di laksanakan secara efektif dan
efesien.di lihat dari segi kedudukan bimbingan sebagain terpadu dari upaya pendidikan serta
fungsi dan kegunaan perencanaan bagi keberhasilan program bimbingan,dapat di kemukakan
beberapa alasan yang mendasari perlunya program bimbingan di persiapkan secara
terencana.alasan yang di maksud sebagai berikut
1. Program bimbingan harus selaras dengan program sekolah secara keseluruhan.
2. Perencanaan dapat memfasilitasi pelaksanaan program bimbingan di sekolah.
3. Perencanaan akan mempermudah pembagian tugas di antara personel sekolah yang ada.
4. Perencanaan memungkinkan pelaksananya semua kegiatan secara menyeluruh
5. Memungkinkan program bimbingan dapat di laksanakan secara efektif dan efesien.
Kegiatan belajar 3
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling di SD
A. PENGUMPULAN DATA SISWA
Kegiatan pengumpulan data biasanya di laksanakan pada setiap tahun ajaran baru alat
pengumpulan data biasa menggunakan yang sudah ada dalam pedoman-pedoaman
teknis,hasil modifikasi atau model baru buatan sendiri
D. BIMBINGAN PENGEMBANGAN
Isi bimbingan pengembangan (layanan dasar) memiliki cakupan dan aturan yang diarahkan
untuk perkembangan kompetensi(hidup) siswa. Layanan diberikan melalui unit-unit kelompok
kecil siswa atau kelompokmbesar( kelas) dengan mater di fokuskan para perubahan aspek
efektif( sikap, perasaan, dan kehendak) siswa. Aspek efektif ini disesuiakan dengan tujuan
pembelajaran tertentu, seperti PPKn dan Bahasa Indonesia.
E. BIMBINGAN RESPONSIF
Bimbingan responsive dibebankkan kepad siswa yang membutuhkan bantuan langsung.
Untuk hal ini, guru dapat memberikan layanan konsultari atau penasehat kepada sisiwa.
G. KERJASAMA
Layaynan bimbingan yang efektif di SD tidka mungin terlaksana dengan baik tanpa adnya
kerja asam guru kelas dengan pihak-pihak yang terkait. Kerjasma harus dilakukan secara
internal dan ekternal, yaitu :
1. Kerjasma dengan pihak didalam sekolah, antara lain dengan guru mata pelajaran agama
dan olah raga, kesenian,serta tenaga administrasi sekolah.
2. Kerjasma dengan pihak luar sekolah, antara lain dengan orang tua siswa, badan
pembantu penyelenggara pendidikan atau BP3, tokoh masyarakat, guru pembimbing di
SLTP, SLTA terdekat, organisasi profesi, seperti ABKIN ( asosiasi bimbingan dan
konsuling Indonesia), tokoh-tokoh masyarakat, pengusaha setempat, puskesmas,
psikolog, lembaga pemerintah dan swasta serta organisasi kemasyarakatan yang
relevan.
Kegiatan belajar 4
Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan
A. EVALUASI PROGRAM SEBAGAI FUNGSI INTRISTIK
penilaian suatu program jangan di pandang sebagai suatu kegiatan yang tersendiri
melainkan harus di pandang sebagain dari siklus suatu proses pelaksanaan program
tertentu.dengan kata lain evaluasi adalah sebagai kegiatan yang melekat dalam suatu siklus
kegiatan yang terencana.
B. TUJUAN EVALUASI
Tujuan evaluasi dapat di kelompokan dalam 3 kategori,yaitu evaluasi untuk:
1. Pertanggung jawaban
2. Untuk meningkatkan dan pengembangan
3. Untuk pengetahuan
D. METODE EVALUASI
Metode evaluasi yang di jelaskan di sini yaitu:
1. Metode sebelum dan sesudah
2. Metode perbandingandua kelompok
3. Metode penegakan kriteria
E. PROSEDUR EVALUASI
Proses evaluasi program bimbingan dan konseling biasanya menempuh langkah dan
urutan,sebagai berikut
1. Identifikasi tujuan yan akan di nilai
2. Mengembangkan rencana kegiatan evaluasi
3. Melaksanakan rencana
Dalam rencana evaluasi harus di tetapkan tanggung jawab khusus untuk menggunakan
hasil temuan evaluasi ini untuk mengembangkan program lebih lanjut.hasil evaluasi harus
memberikan rekomendasi yang jelas dan lugas kepeda pelaksana.