PROGRAM BK DI SMP
Disusun Oleh:
Kelompok :
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Program BK di SMP
".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya , tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak .
Sebagai penyusun , kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan , baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karma ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca .
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... .ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………iii
A. Latar belakang……………………………………………………………...…...1
B. Rumus masalah…………………………………………………….………..…..1
C..Tujuan ………………………………………………………………………......1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..…...2
A. Pengertian bimbingan dan konseling di SMP………………………….……...…2
B . Model-model pendekatan bimbingan konseling di SMP…………………...……3
C. Bimbingan konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP)………………....….4
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..…5
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….…..6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….…7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam upaya mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan adalah
mengembangkan potensi dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram
untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Upaya ini meupakan wilayah
garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis
data tentang perkembangan konseli beserta berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan umum bimbingan dan konseling yakni untuk
membantu konseli mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan
bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga,
pendidikan, status ekonomi) , serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.
Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling membantu konseli untuk menjadi individu
yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi , pilihan, penyesuaian
dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya .
B. Rumusan Masalah
a. Tujuan penyelenggaraan
b. Kebutuhan siswa umur 12-15 tahun
c. Pola dan karakteristik lembaga sekolah
d. Bimbingan yang menyeluruh
e. Bentuk bimbingan yang di berikan
f. Peran tenaga pendidik
C. Tujuan
a. Tujuan penyusunan program tidak lain agar kegiatan BK di sekolah dapat
terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien, serta hasil-hasilnya dapat dinilai.
Tersusun dan terlaksananya program BK dengan baik akan lebih menjamin
pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling pada khususnya, tujuan
sekolah pada umumnya, juga akan lebih menegakkan akuntabilitas BK di sekolah.
b. tujuan penyusunan program bimbingan dan konseling adalah adanya kejelasan
arah pelaksanaan program, adanya kemudahan mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan, dan terlaksananya program kegiatan secara lancar, efisien, dan efektif.
c. Upaya mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan adalah
mengembangkan potensi dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan
terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan penyelenggaraan
Sekolah memberikan bekal kemampuan dasar yang merupakan perluasan serta
peningkatan pengetahuan da keterampilan yang din peroleh di sekolah dasar yang
bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warga negara sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta
mempersiapkan mereka mengikuti pendidikan ke jenjang selanjutnya.
A. Kesipulan
Secara kronologis peserta didik sekolah menengah pertama berusia antara 13 tahun
sampai 15 tahun, mereka dikategorikan termasuk ke dalam fase remaja awal atau pubertas,
yang merupakan bagian dari masa adolesensi. Seifert & Hoffnug (1987;591) mengemukakan
pendapatnya tentang adolesensi, yakni bahwa adolesensi itu merupakan tahapan
perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, tahapan perkembangan itu mulai
dari dua belas tahun sampai dengan dua puluh tahun yang ditandai pada perubahan-
perubahan fisik, kognitif, dan sosial.
Pendidikan menengah berkenaan dengan tujuan institusional ditetapkan bahwa
pendidikan menengah bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi , dan kesenian.
Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial . Yang bertujuan untuk penyusunan program
tidak lain agar kegiatan BK di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien,
serta hasil-hasilnya dapat dinilai. Tersusun dan terlaksananya program BK dengan baik akan
lebih menjamin pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling pada khususnya, tujuan
sekolah pada umumnya, juga akan lebih menegakkan akuntabilitas BK di sekolah .
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/1y9r6w6ly-pengertian-tujuan-dan-manfaat-
program-bimbingan-dan-konseling.html
https://kanguut.blogspot.com/2012/05/program-bimbingan-konseling-di-
sekolah.html