Anda di halaman 1dari 14

MODUL 11

Konsep Dasar Bimbingan dan


Konseling di Sekolah Dasar
Kelompok 6
Dimas Saputra
Dyah Ariska Handayani
Nadhifa Durratun Fitriana
Nurhalimah
KB 1 Hakikat Bimbingan dan Konseling di SD

KB 2 Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling di SD

KB 3 Peran Orang Tua dalam Bimbingan dan Konseling di SD


KB 1 Hakikat Bimbingan
dan Konseling di SD

A.Latar Belakang Perlunya Bimbingan Konseling di SD


Rochman Natawidjaja (1987) mengemukakan 5 faktor yang melatarbelakangi perlunya pelaksanaan
bimbingan konseling dalam pendidikan di sekolah yaitu:

1.Kesadaran akan perbedaan individual diantara setiap manusia


2.Kesadaran akan perlunya sistem pelayanan kependiddikan lainnya yang berpusat pada anak
3.Kesadaran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan secara tepat
4.Kesadaran akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan masyarakat yang
senantiasa bereubah dan berkembang
5.Kesadaran akan persoalan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan modern
B.Pengertian Bimbingan
dan Konseling di SD

Istilah bimbingan banyak di gunakan dalam


konteks
pendidikan ,pengajaran,kepemimpinan,dan
upaya-upaya yang berkaitan dengan proses
kemanusiaan,terutama dengan proses
mempengaruhi atau mengubah tingkah
laku.
Konseling lebih bersifat hubungan antar
luar pribadi yaitu antara seorang konselor
dan dengan yang di beri bantuan.
I l C.Anggapan-Anggapan Yang Keliru Tentang
Bimbingan dan Konseling

Beberapa kekeliruan pemahaman tentang bimbingan:


1.Bimbingan diberikan hanya kepada anak yang bermasalah atau salah suai
(Maladjusted)
2.Bimbingan untuk semua anak (Guidance for all )
3.Bimbingan diperuntukkan bagi siswa sekolah lanjutan
4.Bimbingan sama dengan nasihat
5.Bimbingan adalah tugas para ahli
6.Bimbingan adalah obat mujarab untuk semua penyakit tingkah laku
7.Bimbingan disamakan dengan konseling
D.Tujuan-Tujuan Bimbingan dan
Konseling di SD

Secara Operasional tujuan bimbingan dan konseling di SD dengan demikian adalah agar
setiap anak SD dapat:

1.Mengalami perasaan positif dan senang dalam berinteraksi dengan teman sebayanya ,guru,orang tua,dan orang
dewasa lainnya;
2.Memperoleh perasaan berhargadan berhasil dari aktivitas belajarnya di sekolah:
3.Mengembangkan dan memelihara perasaan positif terhadap dirinya,terhadap kekhasan nilai yang dimilikinya
serta dapat memahami dan menghubungkan dengan perasaannya:
4.Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkan nilai -nilai yang konsisten dengan kebutuhan
hidup dalam masyarakat yang majemuk:
5.Mengembangkan dan memperkaya keterampilan belajar untuk memaksimumkan kecakapan yang di milikinya:
6.Belajar tentang berbagai keterampilan yang diperlukan untuk hidup lebih baik dalam perkembangan yang wajar
dan dalam memecahkan masalah-masalah yang mungkin dihadapinya:
7.Mengembangkan keterampilan -keterampilan penyusunan tujuan,perencanaan dan pemecahan masalah:
8.Mengembangkan sikap-sikap positif terhadap kehidupan:
9.Menunjukkan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya:
10.Bekerja dengan orang tua dalam berbagai kegiatan yang terencana untuk membantu mengembangkan sikap dan
keterampilan yang dapat memperkaya kemampuan akademik dan kemampuan sosialnya:
11.Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkaya aktivitas belajar.
E.Prinsip Bimbingan di SD
Program bimbingan didasarkan atas prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut:
1.Bimbingan untuk semua,setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya.
2.Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas
3.Bimbingan diarahkan untuk membantu siswa agar mampu mengetahui ,memahami,menerima dirinya sendiri baik
secara kognitif maupun secara afektif.
4.Bimbingan dapat diberikan secara informal dan insidental namun alangkah lebih baiknya jika dilaksanakan secara
terencana dab terprogram
5.Bimbingan disekolah dasar menempatkan tekana pada pencapaian tujuan dan kebermaknaan pengalaman belajar.
6.Bimbingan difokuskan pada Aset.
7.Bimbingan mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi yang berarti guru harus lebih banyak melihat
anak dari sissi positif dari pada sisi negatifnya
8.Program bimbingan akan dapat terlaksana sangat efektif jika di upayakan melalui kerja sama yang baik antara
guru,siswa,orang tua siswa,tenaga administratif dan sumber-sumber daya yang ada dimasyarakat sekitar.
F.Hakikat Bimbingan dan Konseling
Hakikat bimbingan dapat dipahami sebagai berikut:
Pertama,bimbingan di sekolah dasar merupakan suatu proses bantuan yang kontinu
Kedua,bimbingan di sekolah dasar merupakan proses membantu individu
Ketiga,bimbingan disekolah dasar diberikan atas dasar pemahaman tentang kebutuhan,maslah dan karakteristik
individual anak
keempat,bimbingan anak disekolah dasar bkan monopoli kegiatan suatu profesi
kelima,bimbingan disekolah dasar adalah untuk semua siswa
Keenam,fungsi bimbingan disekolah dasar bukan hanya supaya siswa dapat memecahkam masalahatau kesulitan yang
dihadapinya,tetapi juga supaya siswa dapat terhindar dari masalah
ketujuh,bimbingan disekolah dasar merupakan bagian integraldari keseluruhan upaya pendidikan
kedelapan,bimbingan disekolah dasar menggunakan pendekatan pribadi
Kesembilan,bimbinan disekolah dasar meliputi 3 bidang masalah siswa yaitu,bvimbingan belajar,bimbingan sosial
pribadi,dan bimbingan karir
Kesepuluh,evaluasi keberhasilan bimbingan dan konseling disekolah dasar merupakanbagian dari kegiatan program
bimbingan
Kesebelas,Pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah dasar memerlukan sumber daya yang memadai
KB 2 Peran Guru dalam Bimbingan dan
Konseling di SD

A.Pentingnya Bimbingan di SD

Sebagai mana telah dipahami bahwa fungsi pendidikan sekolah dasar bukan
hanya memberikan bekal kemampuan dasar akademik berupa kemampuan
membaca,menulis,dan berhitung melainkan juga berfungsi mnenyiapkan
lulusannya untuk melanjutkan pendidikan kesekolah lanjutan .Oleh sebab itu,
proses pendidikan disekolah dasar mengimplikasikan perlunya perubahan
orientasi dalam beberapa aspek sistemiknya,terutama berkenaan dengan subtansi
kemampuan yang harus dikembangkan ,proses pembelajarandan bimbingannya.
B.Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling di SD

Guru adalah penentu program bimbingan,dimana dia harus


mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan siswa akan bimbingan serta
menciptakan iklim sekolah yang kondusif sehingga mampu
memfasilitasi sikap dan perilaku siswa kearah yang lebih baik.Oleh
sebab itu,guru harus memelihara hubungan yang baik dengan para
siswa dan bekerja sama dengan pihak lainuntuk membantu
tercapainya tugas perkembangan siswa.
Peran guru menurut Rochman Natawidjaja (1984):

1.Mengidentifikasi kebutuhan,potensi,minat,bakat,dan masalah tiap anak,terutama dalam kegiatan di kelas


2.Mengidentifikasi gejala-gejala salah suai pada diri anak dalam kegiatan di sekolah
3.Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di lingkungan sekolah
4.Melaksanakan bimbingan kelompok,baik di dalam maupun di luar kelas
5.Melengkapi rencana-rencana yang telah dirumuskan oleh anak bersama guru
6.Melaksanakan pengajaransesuai dengan kebutuhan anak
7.Mengumpulkan data dan informasi tentang anak,terutamadalam kegiatan belajarnya
8.Melaksanakan kontak dengan masyarakat ,terutama dengan orang tua / wali anak,antara lain
mengadakan kunjungan rumah (home Visit)
9.Melaksanakan konseling terbatasmengingat hubungan yang baik dapat terjalin dengan mudah antara
anak dengan guru
10.Memberikan pelayanan rujukan,yaitu melimpahkan anak tertentu kepada orang yang lebih kompeten
untuk mendapatkan bantuan yang tepat.
KB 3 Peran Orang Tua dalam Bimbingan dan Konseling di SD
A.Keterkaitan Antara Peran Orang Tua dan Guru dalam Bimbingan dan
Konseling
Peran orang tua dalam bimbingan tidak dapat dilepaskan dari peran guru karena
peran keduanya dalam hal bimbingan merupakan peran yang bersifat kolaboratif
(kerja sama atas dasar kesetaraan derajat). Disamping mengajar, guru memiliki tugas
atau kewajiban membimbing siswa. demikian halnya orang tua disamping
memenuhi kebutuhan fisiologis juga memiliki kewajiban untuk membimbing
sebagai suatu kebutuhan psikologis anaknya.
Perbedaannya terletak pada situasinya saja, dimana bimbingan dari guru berlangsung
dalam situasi formal sedangkan bimbingan orang tua berlangsung dalam situasi
informal. namun keduanya tertuju untuk keberhasilan subjek sama yaitu siswa SD
baik sebagai individu, sebagai pelajar maupun sebagai anggota masyarakat.
B.Perwujudan Peran Orang Tua dalam Bimbingan Dan Konseling
Bentuk-bentuk Peran yang diharapkan dilakukan oleh orang tua siswa dalam pelaksanaan
pendidikan sekolah pada umumnya dan bimbingan konseling pada khususnya,menurut hasil
penelitian Boy dan Angelo(1978),yaitu:
1.Mengadakan konsultasi
2.Memberi balikan
3.Menjadi sumber belajar
4.Berbagi informasi
5.Mengetahui jadwal belajar
6.Mengetahui kondisi sekolah
7.Berdialog dengan anak
8.Memberi ganjaran atau balikan pada anak
9.Memberi bantuan atau dukungan yang dibutuhkan oleh anak
10.Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik
11.Berupaya memenuhi perlengkapan belajar
12.Menerima dan menghargai individualitas anak
13.Memperlakukan anak sesuai norma sosial
14.Membantu warga masyarakat.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai