Anda di halaman 1dari 26

Motivasi

Belajar
Nama Anggota
• Amira Hasna Qurratu’ain
(22104218)
• Anggun Annisa Rahman
(22104229)
• Ahmad Alfan Syam
(22104241)
Motif dan motivasi
Motif
Secara etimologis, motif atau dalam bahasa inggrisnya motive,berasal dari
kata motion, yang berarti “gerakan” atau sesuatu yang bergerak
dengan”gerak”, yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia, atau disebut
juga perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam psikologi berarti
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah
laku.
Motivasi
Dipsikologi dikenal juga dengan istilah motivasi. Motivasi merupakan
istilah yang lebih umum yang menunjukan pada seluruh proses gerakan,
termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri
individu, tingkah laku yang ditimbulnya, dan tujuan atas akhir dari gerakan
atau perbuatan. Karena itu, bisa juga dikatakan bahwa motivasi berarti
membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan
seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam jangka mencapai
suatu kepuasan atau tujuan.
Motivasi Belajar menurut para ahli
Menurut Frederick J. Mc. Donald
• Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang
(pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.

Menurut Abraham Maslow


• Motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan
eksternal yang menyebabkan seseorang atau individu untuk
bertindak, atau mencapai tujuan, sehingga perubahan
tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.
Menurut Sardiman
• Motivasi belajar adalah keseluruan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Menurut Uno
• Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung.
Teori-Teori Motivasi

Behavior Kognitif Humanis


Dalam perspektif behavior, Menurut perspektif kognitif, motivasi Dalam perspektif humanis,
motivasi difokuskan pada di dorong oleh pemikiran mereka. motivasi dipusatkan pada
imbalan dan hukuman Perspektif kognitif juga menekankan kemampuan siswa untuk
eksternal sebagai kunci pentingnya ketekunan tujuan, mengembangkan
dalam menentukan perencanaan, dan monitoring kepribadian, kebebasan
motivasi siswa. kemajuan tujuan (Schunk dan memilih.
Zimmerman, 2008)
Prinsip-prinsip motivasi belajar

01 02 03
Motivasi sebagai Motivasi intrinsik Motivasi berupa
dasar penggerak lebih utama dari pujian lebih baik
yang mendorong pada motivasi dari pada
aktivitas . ekstrinsik dalam motivasi berupa
belajar hukuman
04 05 06
Motivasi Motivasi dapat Motivasi
berhubungan erat menumpuk melahiran prestasi
dengan kebutuhan optimisme dalam belajar.
dalam belajar. belajar.
Peran motivasi dalam belajar dan
pembelajaran
1. Peran motivasi 2. Peran motivasi 3. Motivasi
dalam menentukan dalam memperjelas menentukan
Compare and contrast Similarities Differences
penguatan belajar tujuan belajar ketentuan belajar
Jenis-Jenis Motivasi menurut para ahli
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
a. Motif-motif bawaan adalah motif yang di bawa sejak lahir.
b. Motif-motif yang dipelajari
2. Motivasi menurut pembagian Woodworth dan Marquis dalam
Sardiman, meliputi:
c. Motif atau kebutuhan organisasi
d. Motif-motif darurat
e. Motif-motif objektif
3. Motivasi jasmani dan rohani
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Motivasi Intrinsik
• Menurut Winkel, motivasi timbul dari dalam diri seseorang tanpa bantuan orang
lain (soemanto 2006), sedangkan menurut Syaiful Djamarah motivasi intrinsik
adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang.

Motivasi Ekstrinsik
• Menurut Syaiful Djamarah motivasi ekstrinsik adalah motif-
motif yang aktif karena ada rangsangan dari luar.
Fungsi motivasi dalam belajar

1. Motivasi sebagai 2. Motivasi sebagai 3. Motivasi sebagai


pendorong penggerak pengaruh perbuatan
Compare and contrast Similarities Differences
perbuatan perbuatan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Cita-cita atau aspirasi
• Cita-cita disebut juga aspirasi yaitu suatu target yang ingin dicapai, yang
dimaksud di sini adalah tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan
yang mengandung makna bagi seseorang, menurut winkel 1989

Kemampuan belajar
• Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini
meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat pada diri siswa, seperti
pengamatan, ingatan, daya pikir, dan fantasi

Kondisi siswa
• Siswa adalah makhluk hidup yang terdiri dari kesatuan
psikofisik. Kondisi fisik dan psikologis mempengaruhi motivasi
belajar siswa.
Kondisi lingkungan
• Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri
siswa. Lingkungan siswa, sebagaimana juga lingkungan individu pada
umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Unsur-unsur dinamis dalam belajar


• Unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil,
kadang-kadang kuat, lemah dan bahkan hilang sama sekali, khususnya
kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional..

Upaya guru membelajarkan


siswa
• Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru
mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari
penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian
siswa dan mengevaluasi belajar siswa.
Self Regulated Learning
Self regulated learning adalah pengaturan diri sebagai bagian dari pengembangan teori
motivasi belajar dalam pembelajaran. Self regulated learning (SRL) berkembang dari teori
kognisi sosial Bandura (1997). Menurut teori ini manusia merupakan hasil struktur kasual,
yang interdependen dari aspek pribadi (person), perilaku (behavior), dan lingkungan
(environment). Ketiga aspek ini merupakan aspek aspek determinan dalam self regulated
learning yang saling berkaitan, berhubungan sebab akibat, dimana person berusaha untuk
meregulasi diri sendiri, hasilnya berupa kinerja atau perilaku, dan perilaku ini berdampak
pada perubahan lingkungan, dan begitu seterusnya.
Komponen-komponen SRL

Komponen Komponen Komponen Komponen Kelola


Metakognitif motivasional Strategi Sumber Daya
kognitif
Karakteristik dari self regulated learning (SRL) menurut Winnie (dalam
Santrock, 2008)

1. Menetapkan tujuan-tujuan untuk memperluas pengetahuan mereka dan terus-


menerus menahan motivasi mereka.
2. Mereka mengetahui emosi-emosinya dan mempunyai strategi-strategi untuk
mengatur emosi mereka.
3. Pada waktu tertentu, mereka mengawasi perkembangannya terhadap suatu
tujuan.
4. Memperbaiki dan merevisi strategi-strategi mereka berdasarkan kemajuan yang
sedang mereka lakukan.
5. Mengevaluasi rintangan yang dapat muncul dan melakukan penyesuaian yang
diperlukan.
Proses-Proses yang terdapat dalam SRL
a. Penentuan tujuan (goal setting), peserta didik yang memiliki kemampuan pengaturan diri saat
belajar memahami apa yang ingin mereka capai saat belajar atau pembelajaran.
b. Perencanaan (planning), pengaturan diri yang sudah di rencanakan dan di tentukan dalam belajar
oleh peserta didik, bagaimana menggunanakan waktu dengan sebaik-baiknya dan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia untuk tugas belajar.
c. Pengontrolan perhatian (attention control), peserta didik yang memiliki pengaturan diri dalam
belajar, mencoba berkonsentrasi pada subjek yang ada dan mencoba membebaskan ingatan dari
pikiran dan perasaan yang memungkinkan besar akan mengganggu.
d. Pengaplikasian strategi-strategi belajar (application of learning strategis), peserta didik memilih
pengaplikasian yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
e. Strategi-strategi memotivasi diri sendiri (self motivational strategis), pembelajaran menggunakan
strategi yang beragam sebagaimana mereka sedang bersaing kinerja mereka yang sebelumnya,
agar membuat kinerja mereka menjadi lebih menarik dan menantang.
Goal Orientation
Merupakan salah satu tahapan perkembangan teori motivasi belajar.
Tujuannya adalah hasil yang diinginkan atau keadaan ideal orang untuk
siapa dia bekerja atau berjuang realisasi hasil ini dan memiliki nilai.
Goal orientasi memiliki dua jenis, yaitu task-involved orientation dan ego-involved
 task-involved adalah orientasi motivasional yang dimiliki siswa yang menekankan pada
pendapat pengetahuan dan peningkatan atau perbaikan diri sebagai hal yang utama
(menurut Nicholls dalam Slavin 1994). Siswa memiliki kecenderungan task-involved
lebih terdorong oleh motivasi dalam pencapaian belajarnya.
 Ego-involved adalah orientasi motivasional yang dimiliki siswa yang menekankan pada
pengakuan dan penghargaan dari orang lain, serta menjadi hal yang utama jika
memperoleh nilai yang positif. Selain mereka berusaha memperoleh penilaian yang
posistif mereka juga menghindari penilaian negatif.
Macam-macam Goal Orientation

1. Mastery Goal Orientation


Orientasi tujuan untuk menguasai materi merupakan orientasi untuk menunjukan
pemahaman dan kompetensi akademik, dengan usaha mengembangkan kompetensi
melalui perolehan keterampilan dan pengetahuan baru.

2. Performance Goal Orientatian


Orientasi yang bertujuan untuk menunjukan prestasi ialah orientasi untuk menunjukan
presentasi belajar yang berupa nilai atau penghargaan lain yang terlihat oleh orang lain.
Hubungan Self Regulated Learning dengan Goal Orientation
(Menurut woolfolk 2004) Dalam proses pembelajaran siswa tentunya membutuhkan
strategi yang tepat dalam belajarnya, agar mendapatkan hasil yang optimal, jadi siswa
dengan tingkat self regulated learning yang tinggi akan mampu menentukan strategi
belajar yang cocok dalam situasi belajar yang dihadapi. Self regulated learning sendiri
dipengaruhi oleh dua faktor yakni, eksternal dan internal. Faktor eksternal mencangkup
interaksi dengan lingkungan dan bentuk penguatan, sedangkan faktor internal berasal
dari observasi diri, proses penilaian atau mengadili tingkah laku, dan reaksi diri afektif.
Kemungkinan goal orientation termasuk salah satu faktor internal yang dapat
mempengaruhi self regulated learning menurut (Bandura dalam Alwisol 2010).
KESIMPULAN
Referensi
Arianti. (2018, Desember). Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Didaktika Jurnal Kependidikan, 12, 117-134.
Asrori. (2020). Psikologi Pendidikan Pendekatan Multi Disipliner. Surabaya: CV. Pena Persada.
Azmi, S. (2016). Self Regulated Learning Salah Satu Modal Kesuksesan Belajar dan Mengajar. Swminar ASEAN 2nd Psychology & Humanity, 400-
406.
D. Svinicki, M. (2005). Student Goal Orientation, Motivation, and Learning. IDEA PAPER #41, 1-5.
Dr. Mardianto, M.Pd. (2012). Psikologi Pendidikan. Medan: Kelompok Penerbit Perdana Publishing.
Dr. Muhammad Uyun, M.Si., & Dr. Idi Warsah, M.Pd.I. (2021). Psikologi Pendidikan. Palembang: deepublish.
Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si. (2014). Psikologi Pendidikan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Dra. Rohmalina Wahab, M.Pd.I. (2016). Psikologi Belajar. Palembang: PT Rajagrafindo Persada.
Drs. Alex Sobur, M.Si. (2003). Sikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 5, 173-182.
Kayyis Fithri Ajhuri, M.A. (2021). Urgrnsi Motivasi Belajar Peran Orang Tua Asuh Dalam Memotivasi dan Meningkatan Prestasi Belajar Siswa.
Ponorogo: Penebar Media Pustaka.
M. M. (2016). Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 88-97.
Mayasari, D. (2011). Pengaruh Orientasi Tujuan dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Peserta Bimbingan Belajar LBB
Primagama. Skripsi, 1-93.
Prawira, P. A. (2014). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Rahman, S. (2021). Pentingnya Motovasi Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. “Merdeka Belajar dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0”,
289-302.
Suralaga, F. (2021). Psikologi Pendidikan Implikasi dalam Pembelajaran. (Solicha, Ed.) Jakarta: RajaGrafindo Persada.
T. K. (2016). Self-Regulated Learning Konsep, Implikasi, dan Tantangannya bagi Siswa Indonesia. Yogyakarta: SANATA DHARMA UNIVERSITY
PRESS.
W. L. (2019). Pengaruh Goal Orientation Terhadap Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Baru Yang Merantau. Skripsi, 1-95.
W. R. (2009). Hubungan Goal Orientation dengan Self-Regulated Learning Santri Mu'allimien (Aliyah) Pesantren PersisTarogong Garut. Skripsi, 1-
103.
Z. T., R. S., & Nini. (2018). Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Pada Bidang Studi Quran Hadis di
Man Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 1-17.
Thank's For Watching

Anda mungkin juga menyukai