Anda di halaman 1dari 21

Tujuan, Asas dan

Prinsip Bimbingan
Konseling
Tujuan Bimbingan dan
Konseling menurut
Permendikbud No 111 2014
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah
membantu pesertadidik/konseli agar dapat mencapai
kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya
serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang
mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara
utuh dan optimal.
Tujuan Bimbingan dan
Konseling menurut Pedoman
BK Pendidikan
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah
membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai
kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya
serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang
mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara
utuh dan optimal.
Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah
membantu konseli agar mampu:
(1) memahami dan menerima diri dan lingkungannya
(2) merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang
akan datang
(3) mengembangkan potensinya seoptimal mungkin
(4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya
(5) mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi
dalam kehidupannya dan
(6) mengaktualiasikan
Tujuan Bimbingan Konseling
Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat: 1)
merencanakan kegaiatan penyelesaian studi, perkembangan karir,
serta kehidupannya dimasa yang akan datang, 2) mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin,
3) menyesuaikan diri dengan lingkungan Pendidikan, lingkungan
masyarakat, serta lingkungan kerjanya, 4) mengatasi hambatan dan
kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan Pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja

Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu


peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan
kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas
perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar,
karir secara utuh dan optimal.
Aspek Tujuan Bimbingan
Konseling
Pribadi Sosial
Belajar
Karir
Aspek Pribadi Sosial
1. memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa
2. memiliki sikap toleransi
3. memiliki pemahaman mengenai irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif
4. memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif
5. memiliki sikap positif atau respek terhdap diri sendiri atau orang
lain
6. memiliki emampuan menentukan pilihan secara sehat
7. bersikap respek thd orang lain dan menghormati, menghargai
orang lain
8. memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen
9. memiliki kemampuan beriteraksi sosisal (human relation ship)
10. memiliki kemampuan dalam menyelesaikana masalah
11. memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang efektif
Aspek Belajar
1. memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti
kebiasaan membacabuku, disiplin dalam belajar, mempunyai
perhatian terhdap semua pelajaran, dan efektif dalam mengikuti
semua kegiatan.
2. memiliki motivasi yang tinggi terhdap belajar
3. memilikiketerampilan atau teknik belajaryang efektif.
4. memiliki keterampilan untuk menentapkan tujuan dan
perencanaan pendidikan
5. memiliki keisipan mentak dan kemampuan untuk menhadapi
tujuan
Aspek Karir
1. memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat) yang terkait
dengan pekerjaan.
2. memiliki sikap potif dalam dunia kerja.
3. memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir.
4. memiliki kemampuan merencanakan masadepan
5. dapat membentuk pola pola karir, yaitu kecenderungan arah
karir.
6. mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.
Asas Bimbingan dan
Konseling
Asas-asas bimbingan dan konseling adalah ketentuan-
ketentuan yang harus diterapkan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
keberhasialm bimbingan dan konseling sangat
ditentukan oleh asas-asas ini.
Asas-asas Bimbingan
Konseling
1. Asas Keragasia
2. Asas Kesukarelaan
3. Asas Keterbukaan
4. Asas Kegiatan
5. Asas Kemandirian
6. Asas Kekinian
7. Asas Kedinamisan
8. Asas Terpadu
9. Asas Keharmonisan
10. Asas Keahlian
11. Asas Alih tangan kasus
12. Asas Tut Wuri Handayani
Prinsip-Prinsip Bimbingan
Konseling
Prinsip ini dipandang sebagai fondasi atau landasan bagi
layanan Bimbingan. Prinsip-Prinsip ini berasal dari konsep
konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar
bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
Prinsip-Prinsip
Bimbingan Konseling
Bimbingan Diperlukan Bagi Semua Individu (Guidance
is for all Individual
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada
semua individu atau peserta didik, baik yang tidak
bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun
wanita, baik anak - anak, remaja, maupun dewasa. Dalam
hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan
lebih bersifat preventif dan pengembangan daripada
penyembuhan (kuratif), dan lebih diutamakan teknik
kelompok daripada perseorangan (individual)
Bimbingan bersifat individualisasi
Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama
lainnya), dan melalui bimbingan individu dibantu
untuk memaksimalkan perkembangan
keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti
bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan
adalah individu, meskipun layanan bimbingannya
menggunakan teknik kelompok.
Bimbingan menekankan hal yang positif
Dalam kenyataan masih ada individu yang memiliki
persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena
bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan
aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut,
bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang
menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena
bimbingan merupakan cara untuk membangun
pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
Bimbingan merupakan usaha bersama
Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung
jawab konselor, tetapi juga tugas guru - guru
dan kepala sekolah Mereka sebagai teamwork
terlibat dalam proses bimbingan
Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial
dalam bimbingan
Bimbingan diarahkan untuk membantu individu agar dapat
melakukan pilihan dan mengambil keputusan, Bimbingan
mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan
nasehat kepada individu, yang itu semua sangat penting
baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan individu
diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan mmfasilitasi individu
untuk mempertumbangkan, menyesuaikan diri dan
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan
yang tepat. Jones et al (1970) berpendapat bahwa kemampuan
untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan
bawaan , tetapi kemampuan yang harus dikembangkan.
Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan
kemampuan individual untuk memecahkan masalahnya dan
mengambil keputusan
Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting
(Adegan kehidupan)
Pemberian layanan bimbingan tidak hanya
berlangsung di sekolah, tetapi juga di lingkungan
keluarga, perusahaan atau industri, lembaga -
lembaga pemerintah / swasta.
Peters dan Farwell mencatat 18 prinsip khusus bimbingan di
lingkungan sekolah, yaitu sebagai berikut :
Bimbingan ditujukan bagi semua siswa
Bimbingan membantu perkembangan siswa ke arah
kematangan
Bimbingan merupakan proses layanan bantuan kepada siswa
yang berkelanjutan dan terintegrasi
Bimbingan menekankan berkembangnya potensi siswa secara
maksimum
Guru merupakan co-fungsionaris dalam proses bimbingan
Konselor merupakan co-fungsionaris utama dalam proses
bimbingan
Administrator merupakan co-fungsionaris yang mendukung
kelancaran proses bimbingan
Bimbingan bertanggung jawab untuk mengembangkan
kesadaran siswa akan lingkungan (dunia di luar dirinya) dan
mempelajarinya secara efektif
Untuk mengimplementasikan berbagai konsep bimbingan
diperlukan untuk program bimbingan yang terorganisasi
dengan melibatkan pihak administrator, guru, dan konselor.
Bimbingan perkembangan membantu siswa untuk
mengenal, memahami, menerima, dan mengambangkan
dirinya sendiri
Bimbingan perkembangan berorientasi kepada tujuan
Bimbingan perkembangan menekankan kepada
pengambilan keputusan
Bimbingan perkembangan berorientasi masa depan
Bimbingan perkembangan melakukan penilaian secara
periodik terhadap perkembangan siswa sebagai seorang
pribadi yang utuh
Bimbingan perkembangan cenderung membantu
perkembangan siswa secara langsung
Bimbingan perkembagan difokuskan kepada individu dalam
kaitannya dengan perubahan kehidupan sosial budaya yang
terjadi
Bimbingan perkembangan difokuskan kepada
pengembangan kekuatan pribadi
Bimbingan perkembangan difokuskan kepada proses
pemberian dorongan
Biasco (Syamsu, 1998 : 10) mengidentifikasi lima prinsip bimbingan,
yaitu sebagai berikut :
1. Bimbingan, baik sebagai konsep maupun proses merupakan bagian
integral program pendidikan di sekolah. Oleh karena itu bimbingan
dirancang untuk melayani semua siswa, bukan hanya anak yang
berbakat atau yang mempunyai masalah
2. Program bimbingan akan berlangsung dengan efektif apabila ada
upaya kerja sama antarpersonel sekolah, juga dibantu oleh personel
dari luar sekolah, seperti orang tua siswa atau para spesialis
3. Layanan bimbingan didasarkan kepada asumsi bahwa individu
memiliki peluang yang lebih baik untuk berkembang melalui
pemberian bantuan yang terencana
4. Bimbingan berasumsi bahwa individu, termasuk anak - anak
memiliki hak untuk menentukan sendiri dalam melakukan pilihan.
Pengalaman dalam melakukan pilihan sendiri tersebut
berkontribusi kepada perkembangan rasa tanggung jawabnya
5. Bimbingan ditujukan kepada perkembangan pribadi setiap siswa,
baik menyangkut aspek akademik, sosial, pribadi, maupun
vokasional.

Anda mungkin juga menyukai