Anda di halaman 1dari 5

definisi

Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan pandangan mutakhir yang


bertitik tolak dari asumsi yang positif tentang potensi manusia. Berdasarkan asumsi
ini bimbingan dan konseling dipandang sebagai suatu proses perkembangan
(developmental process) yang menekankan kepada upaya membantu semua
peserta didik (siswa) atau individu dalam semua fase perkembangannya, yang
menyangkut aspek-aspek vokasional, pendidikan, pribadi, dan sosial (Shertzer &
Stone, 1971: 76; Robert D. Myrick dalam Sunaryo K, 1996: 99; Dedi Supriadi, 1997;
7). Bimbingan dan Konseling perkembangan adalah layanan bimbingan dan
konseling yang dirancang dengan memfokuskan kepada kebutuhan, minat, dan
isue-isue yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan
bagian penting yang integral dari keseluruhan program pendidikan.
Konsep bimbingan sebagai suatu proses perkembangan menekankan pemberian
bantuannya kepada semua siswa, dan meliputi semua bidang bimbingan:
vokasional, pendidikan, personal, dan sosial pada semua tahap atau rentang
kehidupan. Bimbingan perkembangan menekankan kepada upaya mengembangkan
potensi dari dalam diri sendiri, yang difokuskan kepada pengembangan fungsi ego
dan self-concept. Layanan bimbingan pengembangan bersifat komprehensif
meliputi semua rentang kehidupan, tidak hanya terbatas kepada aspek vokasional
dan pendidikan, dan juga bersifat interpretative bukan deterministik.
Individu merupakan seseorang yang mutlak memiliki tugas-tugas
perkembangan. Melihat dari pengertian perkembangan sendiri yang mengacu
kepada arah kualitas individu yang lebih baik dalam dimensi
pribadi,sosial,belajar,karir dan lainnya. Untuk mencapai perkembangan yang
optimal, pada hakikatnya individu pasti memerlukan bantuan guna mencapai
tujuan tersebut. Bantuan-bantuan yang diberikan kepada individu guna mencapai
tujuan tersebut tentunya berada dalam suatu bidang yang dimana bidang tersebut
memiliki tujuan untuk membantu individu menuju perkembangan yang optimal
yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.
Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan suatu program layanan
yang memilki tujuan tersebut. program layanan ini sangat diperlukan di berbagai
lembaga khususnya lembaga pendidikan formal. Dalam pendidikan formal, peserta
didik (konseli) sebagai individu yang dibantu proses perkembangannya oleh guru BK
(konselor di sekolah). Sebagai bukti konkrit bahwasannya bimbingan dan konseling
perkembangan ini menjadi suatu bidang yang memiliki kebermanfaatan sangat
besar guna tercapainya peserta didik yang memiliki perkembangan yang optimal.
b.

Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Sebagai upaya pedagogis tujuan bimbingan dan konseling mesti sejalan dengan
tujuan pendidikan. Berbicara tentang bimbingan dan konseling, sama dengan
pendidikan, tidak akan lepas dari pembicaraan tentang hakikat manusia.
Keberadaan bimbingan secara terintegrasi di dalam pendidikan mengandung arti

bahwa upaya bimbingan dan pendidikan terarah kepada tujuan yang sama, yakni
membantu manusia mencapai kemandirian, membantu manusia agar mampu
menolong diri sendiri (self-help). Individu mengembangkan kemampuan
mengarahkan diri, bertindak secara bertujuan, membentuk kehidupannya sendiri
dan menerima tanggung jawab.

BK perkembangan merupakan salah satu layanan yang bersifat


mengembangkan. Mengembangkan potensi individu menuju kemandirian
sebagaimana tujuan bimbingan dan konseling sendiri. BK perkembangan memiliki
tujuan sebagai berikut :
1.

Adanya penerimaan diri (self-acceptance)

2.

Memilki pemahaman tentang diri (self-understanding)

3.
Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupan siswa di masa yang akan datang
4.
Membantu mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki siswa
seoptimal mungkina
5.
Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, dan
lingkungan kerja
6.
Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam studi,
kehidupan masyarakat, dan dunia kerja.
c.

Asumsi Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Beberapa dasar asumsi tentang bimbingan dan konseling perkembangan


lalu klien akan membantu untuk membedakan bimbingan dan konseling
perkembangan dari berbagai identitas dengan berbagai proses antara konseling
dengan psikoterapi. Berikut adalah beberapa asumsinya :
1.
Perkembangan yang sehat berlangsung melalui interaksi yang sehat antara
individu dengan lingkungan (yang sehat)
2.

Manusia berkembang melalui tahapan umum dan tugas-tugas perkembangan

3.
Client bukan berarti seseorang yang memiliki mental yang tidak sehat. Namun
pandanglah client sebagai seseorang yang sedang merancang tujuan hidup,
membuat suatu keputusan, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas
perkembangan.
4.
Client sebagai individu yang berkembang menuju pengayaan diri sesuai
dengan hakikat manusia
5.
Client adalah seorang klien bukan seorang pasien. Konselor bukan pula
seseorang yang bekerja untuk mengobati client, namun konselor adalah seseorang
yang dapat dijadikan klien sebagai sahabat, konsultan profesional, guru yang
memberikan bimbingan kepada client menuju perkembangan client yang optimal

6.
Perkembangan konselor tidak netral dan tidak amoral. Konselor memiliki nilai,
perasaan, dan komitmen terhadap dirinya. Dia tidak tertutup terhadap situasi yang
sedang dijalaninya, namun tidak pula membuka seluruh situasi yang sedang
dialaminya kepada klien.

7.
Layanan BK Perkembangan disekolah diberikan oleh Guru BK/Konselor yang
terlatih kepada peserta didik/konseling.

d.

Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Terdapat beberapa prinsip dasar dari bimbingan dan konseling perkembangan


sebagai pondasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal
dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi
pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah/madrasah maupun
di luar sekolah/madrasah. Berikut adalah prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
perkembangan :
1.

BK perkembangan diberikan kepada seluruh siswa

2.

BK perkembangan bersifat mengembangkan

3.

BK perkembangan telah terorganisir dan direncanakan dalam kurikulum

4.
BK perkembangan adalah bagian yang terintegrasi dalam proses pendidikan
secara total
5.

BK perkembangan melibatkan seluruh personil sekolah

6.
BK perkembangan membantu peserta didik belajar banyak secara efektif dan
efisien
7.

BK perkembangan didesain untuk pencegahan

8.
Konselor (Guru BK di sekolah) dan Guru memiliki fungsi kerjasama dalam
program BK perkembangan
9.
Organisasi program dan rancangan kurikulum merupakan hal yang sangat
penting dalam program BK perkembangan
10. Prihatin dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri
11. Fokus kepada proses pendorongan (pemberian motivasi)
e.

Fungsi Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Bimbingan dan Konseling perkembangan sebagai suatu layanan tentunya


memiliki fungsi sebagai bukti bahwa bimbingan dan konseling perkembangan
tersebut memiliki nilai kebermanfaatan yang terasa oleh konseli khususnya. Fungsi
dari bimbingan dan konseling perkembangan adalah sebagai berikut :

1.

Fungsi Pemahaman

Membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan


lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Konseli diharapkan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2.

Fungsi Fasilitas

Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan


perkembangan yang optimal dalam diri konseli.
3.

Fungsi Pencegahan (Preventif)

Konselor senantiasa mengatisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan


berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami konseli. Konselor memberikan
bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau
kegiatan yang dapat membahayakan dirinya.
4.

Fungsi Pengembangan

Bersifat lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya


untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli.konselor mengupayakan untuk melaksanakan program
bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu
konseling mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Daftar Rujukan
Nurihsan, Juntika & Yusuf, Syamsu. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Blocher, Donald H. (1974). Developmental Counseling. New York: John Wiley & Sons
Kartadinata, Sunaryo. (2011). Menguak Tabir Bimbingan dan Konseling Sebagai
Upaya Pedagogis. Bandung: UPI PRESS.
Ilfiandra. (2012). Bahan Kuliah BK Perkembangan 1. [pdf].
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/197211241
999031-ILFIANDRA/bahan_kuliah-bkperkembangan-1_%5BCompatibility_Mode
%5D.pdf diakses pada tanggal 7 Februari 2013
Suherman. (2012). Bimbingan dan Konseling Perkembangan. [pdf].
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195903311
986031-SUHERMAN/BIMKON_PERKEMBANGAN_%28KONSEP_DAN_IMPLEM%29_
%5BCompatibility_Mode%5D.pdf diakses pada tanggal 7 Februari 2013)
Kartadinata, Sunaryo (2012). Bimbingan dan Konseling Review On Philosophy. [pdf].
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195003211
974121SUNARYO_KARTADINATA/BK_PERKEMBANGAN-REVEW_ON_PHILOSOPHY-1.pdf
diakses pada tanggal 11 Februari 2013)

Anda mungkin juga menyukai