Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONDISI FISIK, SOSIAL, EKONOMI RELIGIUS MASA


DEWASA AKHIR (LANSIA)
Tugas ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja
Dosen Pengampu: Palasara Brahmani Laras, M.Pd

Disusun Oleh:
Anmil Insani (18151005)
Kunti Mu’alima (18151010)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkah,
rahmat, dan karunia-Nya penyusunan makalah Psikologi Perkembangan Dewasa
Lansia dengan pembahasan “Kondisi fisik, sosial, ekonomi religius masa dewasa
akhir (lansia)” dapat kami selesaikan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 15 Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A....................................................................Latar Belakang Masalah
4
B..............................................................................Rumusan Masalah
4
C................................................................................Tujuan Penulisan
4
BAB II PEMBAHASAN
A............................................Pengertian Masa Dewasa Akhir (lansia)
...........................................................................................................6
B...............Perkembangan Kondisi Fisik Masa Dewasa Akhir (lansia)
...........................................................................................................7
C........................................Perkembangan Sosial Masa Dewasa Akhir
............................................................................................................8
D....................................Keadaan Ekonomi Pada Masa Dewasa Akhir
............................................................................................................9
E........................................Tingkat Religius Pada Masa Dewasa akhir
..........................................................................................................10
BAB III PENUTUP
A........................................................................................Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap manusia mengalami perkembangan mulai dari masa bayi
sampai dengan lanjut usia. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang
hidup seseorang, yaitu suatu periode di mana seseorang telah “beranjak
jauh” dari periode terdahlu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari
waktu yang penuh dengan manfaat. (Hurlock, 1980). Masa tua dikatakan
juga merupakan masa hidup menusia yang terakhir, dimana pada masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi
sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Pada
masa ini, seseorang tidak lagi terlalu memikirkan masalah ekonomi lebih
larut namun lebih mengutamakan masalah religius demi kebutuhan mereka
untuk menghadapi kematian yang akan datang. Oleh karena itu makalah
ini disusun untuk membahas lebih dalam mengenai kondisi fisik, sosial,
ekonomi religius masa dewasa akhir. Untuk sebagai acuan dalam
mengetahui kondisi fisik sosial ekonomi religius masa dewasa akhir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dewasa akhir (lansia)?
2. Bagaimana perkembangan kondisi fisik masa dewasa akhir?
3. Bagaimana perkembangan sosial pada masa dewasa akhir?
4. Bagaimana keadaan ekonomi pada masa dewasa akhir?
5. Seperti apa tingkat religius seseorang pada masa dewasa akhir?

C. Tujuan Penulisan
Dengan adanya rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1. Agar dapat mengetahui yang dimaksud dengan masa dewasa akhir.
2. Agar dapat mengetahui bagaimana perkembangan kondisi fisik
pada masa dewasa akhir.
3. Dapat mengetahui bagaimana perkembangan sosial pada masa
dewasa akhir.
4. Dapat mengetahui bagaimana keadaan ekonomi pada masa dewasa
akhir.

1
5. Agar dapat mengetahui seperti apa tingkat religius seseorang pada
masa dewasa akhir.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dewasa Akhir (Lansia)


Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang,
yaitu suatu periode di mana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode
terdahlu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh
dengan manfaat (Hurlock, 1980). Sementara itu Santrock dalam bukunya
Life Span Development membagi masa tua menjadi tiga tahapan yaitu
masa tua awal, masa tua madya dan masa tua akhir. Menurut batasan usia
kronologis, tua awal terletak antara usia 65 hingga 74 tahun, tua menengah
adalah 75 tahun keatas, sementara tua akhir adalah 85 tahun ke atas. Dari
berbagai penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usia lanjut usia
merupakan periode dimana seorang individu telah mencapai kematangan
dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ
tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun
sampai meninggal.

B. Perkembangan Kondisi Fisik Masa Dewasa Akhir (Lansia)


Pada masa lansia terlihat pada perubahan-perubahan fisiologis
yang bisa dikatakan mengalami kemunduran, perubahan-perubahan
biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran
tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap
kondisi psikologis. Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa
penampilan pada usia dewasa akhir, diantaranya adalah:
1. Daerah kepala
Penurunan kondisi fisik pada daerah kepala ditandai dengan
menurunnya sistem saraf yang mulai melemah seperti menurunnya
kemampuan intelektual, mulai sering lupa dan melemahnya refleks
sensorik dan motorik dan juga hal-hal yang mencakup penglihatan,
pendengaran, rasa dan bau serta kulit dan rambut. Contohnya

3
penglihatan semakin menurun, pendengaran yang semakin menurun,
rambut yang mulai memutih, kulit keriput dan gigi yang mulai lepas.
2. Daerah tubuh
Pada masa dewasa akhir kondisi fisik pada daerah tubuh mengalami
penurunan yang cukup signifikan mulai sistem peredaran darah, sistem
pernapasan, bahu membungkuk dan tampak mengecil, perut membesar
dan tampak membuncit, pinggul tampak mengendor dan tampak lebih
besar, garis pinggang melebar, payudara pada wanita akan mengendor.
3. Daerah persendian
Penurunan fungsi persendian dimasa dewasa akhir yang ditandai
dengan pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat, kaki menjadi
kendor dan pembuluh darah balik menonjol, tangan menjadi kurus
kering, kaki membesar karena otot-otot mengendor, kuku tangan dan
kaki menebal, mengeras dan mengapur.
Akibat perubahan fisik yang semakin menua, maka perubahan ini
akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya dengan
lingkungannya. Dengan begitu, seseorang secara bertahap mulai
melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan
yang dimilikinya. Keadaan inilah yang mengakibatkan interaksi sosial para
lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga hal
ini secara perlahan mulai mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam
berbagai hal, yaitu kehilangan peran di tengah masyarakat, hambatan
kontak fisik, dan berkurangnya komitmen.

C. Perkembangan Sosial Masa Dewasa Akhir


Semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin berkurang
aktivitas sosial yang diikuti seseorang. Pada masa ini seseorang secara
bertahap mulai melepaskan diri dari kehidupan, maupun aktivitas-aktivitas
sosialnya. Kondisi fisik yang sudah mulai tidak stabil, bahkan cenderung
menurun merupakan sebagian alasan seseorang melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya, kehidupan sosial tersebut meliputi:
1. Minat sosial
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang merasa
menderita karena jumlah kegiatan sosial yang dilakukannya semakin

4
berkurang. Hal ini lazim diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan
kemasyarakatan social disengagement atau dapat disebut proses
pengunduran diri secara timbal balik pada masa usia lanjut dari
lingkungan sosial. Social disengagement seperti yang dijelaskan oleh
Birren memiliki empat elemen meliputi: keterlibatan dengan orang lain
berkurang, pengurangan variasi peranan sosial yang dimainkan,
penggunaan kemampuan mental yang semakin bertambah dan
berkurangnya partisipasi dalam kegiatan fisik.
2. Jenis kegiatan sosial yang mulai dihentikan
Berhentinya seseorang dari kegiatan sosial bisa terjadi secara sukarela
maupun terpaksa. Dalam hal pengunduran diri secara sukarela, mereka
mengganggap bahwa jenis kegiatan seperti itu juga tidak cocok dengan
kebutuhan mereka. Pengunduran diri seseorang dari kegiatan sosial
secara terpaksa dilakukan apabila mereka menginginkan kontak
semacam itu karena kondisi-kondisi tertentu yang sedikit terkontrol
atau bahkan tidak sama sekali.
3. Sumber kontak sosial
Ada sumber dalam masyarakat yang berbeda, yang dapat dimanfaatkan
oleh orang usia lanjut untuk melakukan kontak sosial dimasa tuanya,
yang secara garis besar dibedakan menjadi tiga macam sumber yang
sangat dipengaruhi oleh usia lanjut, antara lain:
a. Persahabatan pribadi yang akrab
Persahabatan pribadi yang akrab dengan para anggota dari kelompok
jenis kelamin yang sama (pria dengan pria atau wanita dengan
wanita), yang dibina ulang sejak masa dewasa atau awal tahun
pernikahanya, sering terhenti apabila salah satunya mati atau pindah
tempat tinggal menjadi jauh, dalam hal seperti tampaknya orang usia
lanjut tidak mampu lagi untuk menetapkan jenis persahabatan yang
lain semacam itu.
b. Kelompok persabahatan
Kelompok semacam ini bersatu, yang dibentuk pada waktu mereka
masih muda karena mereka mempunyai minat dan kesenangan yang
serupa secara timbal balik. Minat dan kesenangan ini antara lain bisa
berasal dari perkumpulan usaha para suami atau karena para istri

5
dengan keluarga yang mempunyai keinginan timbal balik yang sama,
atau dalam bentuk organisani masyarakat. Pada saat para pria mulai
pensiun serta kegiatan para wanita dalam rumah tangga dan
masyarakat mulai berkurang, anggota kelompok persahabatan juga
berkurang dan secara bertahap mulai menghilang.
c. Kelompok atau perkumpulan formal
Apabila peranan kepemimpinan dalam kelompok atau perkumpulan
formal diambil alih oleh anggota yang lebih muda dan apabila
perencanaan kegiatan terutama berorientasi pada minat mereka yang
lebih muda itu. Orang usia lanjut merasa tidak diperlukan lagi dalam
organisasi semacam ini dan menghentikan keanggotaan meraka
dalam perkumpulan tersebut.
4. Perubahan dalam status individual
Perubahan ini disebabkan oleh salah satu faktor, yatu hilangnya
pasangan hidup (suami atau istri) atau karena pensiun, tampaknya
mempengaruhi tingkat dan aktivitas sosial serta persahabatan yang
biasa dilakukan.

D. Keadaan Ekonomi Pada Masa Dewasa Akhir


Keadaan ekonomi orang lanjut usia terdapat dua kemungkinan
yang pertama orang itu tidak lagi berorientasi sepenuhnya kepada masalah
ekonomi, mereka cenderung mengesampingkan masalah ekonomi.
Sedangkan yang kedua orang itu masih berorientasi pada masalah ekonomi
dikarenakan tidak mempunyai cukup uang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya, sering menghentikan banyak kegiatan yang penting bagi
mereka yang kemudian memusatkan perhatiannya pada satu kegiatan yang
dapat menghasilkan sesuatu.
Menurut Hurlock dalam Psikologi Perkembangan Halaman 395-
396 terdapat empat hal yang menyangkut keadaan ekonomi masa dewasa
akhir:
1. Status ekonomi
Orang berusia lanjut merupakan faktor penting yang menentukan
tingkat ketertarikan mereka dalam merawat dan menjaga penampilan,
apabila beberapa hal penting dalam kehidupan harus dihemat maka

6
uang yang dimanfaatkan untuk merawat dan menjaga penampilan
seseorang dianggap sebagai kemewahan yang tak menghasilkan apa-
apa.
2. Tempat tinggal
Tempat tinggal juga sangat memainkan peran penting dalam
menentukan tingkat ketertarikan seseorang dalam merawat
penampilannya mereka yang hidup sendiri berminat jauh lebih sedikit
dibanding yang tinggal bersama anak yang telah dewasa atau tinggal
dalam rumah bersama orang-orang berusia lanjut lainnya.
3. Minat terhadap pakaian
Tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlibat dalam
kegiatan sosial sebagian tergantung pada status ekonomi dan sebagian
lagi bergantung pada kesadaran untuk menerima kenyataan bahwa
mereka telah lanjut usia sehingga harus menyesuaikan diri berapa orang
berusia lanjut ada yang masih terus memakai gaya dan model yang
biasa mereka pakai pada masa muda dan madya sehingga menolak
untuk berpakaian model masa kini walaupun mereka harus memesan
secara khusus pada tukang jahit. Orang berusia lanjut lainnya justru
sebaliknya sangat mementingkan mode dan mungkin memilih pakaian
yang dirancang untuk orang muda yang pantas menjadi anak atau cucu
nya, mereka berontak untuk usia lanjut dan karena mencoba untuk
meyakinkan diri mereka sendiri dan orang lain bahwa mereka lebih
mudah dibanding kenyataan yang mereka hadapi.
4. Minat terhadap uang
Semakin manusia tua semakin berkurang minat terhadap uangnya, yang
biasanya kesadaran tentang itu semakin besar sejalan dengan
bertambahnya usia pensiunan atau pengangguran mungkin akan
menjalani masa tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan
mungkin tanpa pendapatan sama sekali, kecuali mereka memenuhi
syarat untuk memperoleh dana sosial atau pinjaman kesejahteraan
masalah seperti ini menjadikan mereka memfokuskan perhatian pada
berbagai usaha untuk memperoleh uang dan merangsang minat mereka
untuk berusaha keras dalam mencari uang.

7
E. Tingkat Religius Pada Masa Dewasa Akhir
Pada masa dewasa lansia individu berusia 65 keatas mengatakan
bahwa keyakinan agama merupakan pengaruh yang paling signifikan
dalam kehidupan mereka, sehingga mereka berusaha untuk melaksanakan
keyakinan agama tersebut dan menghadiri pelayanan agama (Gallup &
Bezilla, 1992 dalam Santrock 1999). Dalam hal spiritual Harlock
mengatakan minat terhadap keagamaan walaupun terdapat kepercayaan
populer dalam masyarakat yang mengatakan bahwa orang tertarik pada
kegiatan keagamaan pada saat kehidupan hampir selesai akan tetapi bukti-
bukti yang menunjang kepercayaan. Seperti ini sangat sedikit sementara
orang berusia lanjut menjadi lebih tertarik pada kegiatan keagamaan.
Secara garis besar keberagamaan diusia lanjut memiliki ciri-ciri:
1. Kehidupan keagaman pada usia lanjut sudah mencapai tingkat
kemantapan.
2. Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat
keagamaan.
3. Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan
akhirat secara lebih sungguh-sungguh.
4. Sikap keagaman cenderung mengarah kepada kebutuhan saling
cinta antar sesama manusia serta siat-sifat luhur.
5. Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan
pertambahan usia lanjutnya.
6. Perasaan takut kepada kematian berdampak pada peningkatan
pembentukan sikat keagamaan dan kepercayaan terhadap adanya
kehidupan abadi (akhirat).

8
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa dewasa akhir merupakan periode penutup dalam rentang
hidup seseorang, yaitu suatu periode di mana seseorang telah “beranjak
jauh” dari periode terdahlu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari
waktu yang penuh dengan manfaat. Masa tua terbagi menjadi tiga tahapan,
masa tua awal, masa tua madya dan masa tua akhir. Masa tua akhir atau
masa dewasa akhir memiliki tingkat perkembangan fisik, sosial, ekonomi,
serta religius tersendiri. Perkembangan fisik masa dewasa akhir ditandai
dengan menurunya kemampuan fisik, dimana Hurlock membagi menjadi
tiga perubahan fisik yang berupa penampilan, seperti: pada daerah bagian
kepala, daerah bagian tubuh dan daerah persendian. Masa dewasa akhir
juga memiliki perubahan pada perkembangan sosialnya, meliputi: minat
sosial, jenis kegiatan sosial yang mulai dihentikan, dan juga sumber
kontak sosial, serta perubahan dalam status individual. Di masa ini,
keadaan ekonomi orang lanjut usia terdapat dua kemungkinan yang
pertama orang itu tidak lagi berorientasi sepenuhnya kepada masalah
ekonomi, mereka cenderung mengesampingkan masalah ekonomi.
Sedangkan yang kedua orang itu masih berorientasi pada masalah
ekonomi dikarenakan tidak mempunyai cukup uang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya, sering menghentikan banyak kegiatan yang
penting bagi mereka yang kemudian memusatkan perhatiannya pada satu
kegiatan yang dapat menghasilkan sesuatu. Terakhir, tingkat religius pada
masa dewasa akhir cenderung lebih meningkat, dengan ciri: kehidupan
keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan, mulai
muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih
sungguh-sungguh, timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat
sejalan dengan bertambahnya usia, perasaan takut kepada kematian

10
berdampak pada peningkatan pembentukan sikat keagamaan dan
kepercayaan terhadap adanya kehidupan abadi (akhirat).

11
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth B. Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan


Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jhon W. Santrock. 1997. Life Span Development Perkembangan Masa hidup.
Jakarta: Erlangga.
Monks, dkk. 1982. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

12

Anda mungkin juga menyukai