2.
Misi pengembangan; memfasilitasi perkembangan individu di dalam
satuan pendidikan formal ke arah perkembangan optimal melalui strategi
upaya pengembangan lingkungan belajar dan lingkungan lainnya serta
kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat.
3.
Misi pengentasan masalah; membantu dan memfasilitasi pengentasan
masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif.
Dalam berbagai literatur tentang bimbingan dan konseling, para ahli
mengemukakan tentang tujuan bimbingan dan konseling yang beragam,
tetapi pada intinya akan menerucut pada tujuan yang sama yaitu tercapainya
perkembangan para peserta didik/klien secara optimal dan tercapainya
penyesuaian diri.
Pada saat ini telah terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan
konseling, yaitu dari pendekatan yang berorientasi tradisional, remedial, klinis,
dan terpusat pada konselor, kepada pendekatan yang berorientasi
perkembangan dan preventif. Pendekatan bimbingan dan konseling
perkembangan (Developmental Guidance and Counseling), atau bimbingan
dan konseling komprehensif (Comprehensive Guidance and Counseling).
Pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif didasarkan kepada upaya
pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan
masalah-masalah konseli. Tugas-tugas perkembangan dirumuskan sebagai
standar kompetensi yang harus dicapai konseli, sehingga pendekatan ini
disebut juga bimbingan dan konseling berbasis standar (standard based
guidance and counseling). Standar dimaksud adalah standar kompetensi
kemandirian
Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan kolaborasi antara
konselor dengan para personal Sekolah/ Madrasah lainnya (pimpinan
Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf administrasi), orang tua konseli, dan
pihak-pihak ter-kait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta dan para ahli :
psikolog dan dokter). Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di
Sekolah/Madrasah secara keseluruhan dalam upaya membantu para konseli
A. Visi Misi
1. Visi BK
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan
yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam
pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar
peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
2. Misi BK
Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik
melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan
keseharian masa depan.
Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat sekolah.
Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
Visi
Program Studi Bimbingan dan Konseling menjadi pusat unggulan dan
rujukan dalam bidang Bimbingan dan Konseling tingkat nasional serta
menyiapkan calon guru Bimbingan dan Konseling/ konselor profesional
yang berwawasan konservasi pada tahun 2016
Misi
Menyelenggarakan pendidikan sarjana di bidang Bimbingan dan
Konseling yang profesional dan berwawasan konservasi secara
transparan dan akuntabel untuk menghasilkan lulusan yang unggul
dan berdaya saing tinggi
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu untuk
menghasilkan karya yang unggul dan menjadi rujukan dalam bidang
Bimbingan dan Konseling
1.
3.
2. Bidang pelayanan kehidupan sosial; membantu individu menilai dan mencari alternatif
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial
yang lebih luas.
3. Bidang pelayanan kegiatan belajar; membantu individu dalam kegiatan dalam rangka
mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai
kecakapan atau keterampilan tertentu.
4. Bidang pelayanaan perencanaan dan pengembangan karier; membantu individu dalam
mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan karier
tertentu, baik karier di masa depan maupun karier yang sedang dijalaninya.
Sebagaimana telah disinggung di atas, tentang perluasan kawasan bimbingan dan konseling
yang mencakup kehidupan yang lebih luas. Saat ini sedang dikembangkan dua bidang baru yaitu
bidang pelayanan kehidupan berkeluarga untuk membantu individu dalam mencari dan menetapkan
serta mengambil keputusan berkenaan dengan rencana perkawinan dan/atau kehidupan berkeluarga
yang dijalaninya dan bidang pelayanan kehidupan keberagamaan untuk membantu individu dalam
memantapkan diri berkenaan denganperilaku keberagmaan menurut agama yang dianutnya.
Paradigma Bimbingna dan Konseling
Pada saat ini telah terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan konseling, yaitu
dari pendekatan yang berorientasi tradisional, remedial, klinis, dan terpusat pada konselor, kepada
pendekatan yang berorientasi perkembangan dan preventif. Pendekatan bimbingan dan konseling
perkembangan (Developmental Guidance and Counseling), atau bimbingan dan konseling
komprehensif (Comprehensive Guidance and Counseling). Pelayanan bimbingan dan konseling
komprehensif didasarkan kepada upaya pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi,
dan pengentasan masalah-masalah konseli. Tugas-tugas perkembangan dirumuskan sebagai standar
kompetensi yang harus dicapai konseli, sehingga pendekatan ini disebut juga bimbingan dan
konseling berbasis standar (standard based guidance and counseling). Standar dimaksud adalah
standar kompetensi kemandirian
Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan kolaborasi antara konselor dengan para
personal Sekolah/ Madrasah lainnya (pimpinan Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf
administrasi), orang tua konseli, dan pihak-pihak ter-kait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta
dan para ahli : psikolog dan dokter). Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di
Sekolah/Madrasah secara keseluruhan dalam upaya membantu para konseli agar dapat mengembangkan atau mewujudkan potensi dirinya secara penuh, baik menyangkut aspek pribadi, sosial,
belajar, maupun karir.
Atas dasar itu, maka implementasi bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah
diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseli, yang meliputi as-pek
pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau terkait dengan pengembangan pribadi konseli sebagai makhluk
yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual).
Sumber: Visi, Misi, Paradigma Bimbingan Konseling, dan Trilogi Profesi | Sefrian's
Blog http://sefrian92.blogspot.com/2011/02/visi-misi-paradigma-bimbingankonseling.html#ixzz3VpqjyIUB