Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR

BIMBINGAN DAN KONSELING


(PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING)

Oleh :
Naharus Surur
Prodi BK, FKIP, UNS
PRINSIP BK
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta
didik/konseli dan tidak diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa
bimbingan diberikan kepada semua peserta didik/konseli, baik
yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria
maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa tanpa
diskriminatif.
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap
peserta didik bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan
dinamis, dan melalui bimbingan peserta didik/konseli dibantu
untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh.
3. Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai positif.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya memberikan
bantuan kepada konseli untuk membangun pandangan positif
dan mengembangkan nilai-nilai positif yang ada pada dirinya
dan lingkungannya.
Lanjutan :
4. Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab bersama.
Bimbingan dan konseling bukan hanya tanggung jawab konselor
atau guru bimbingan dan konseling, tetapi tanggungjawab
guruguru dan pimpinan satuan pendidikan sesuai dengan tugas
dan kewenangan serta peran masing-masing.
5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam
bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling diarahkan
untuk membantu peserta didik/konseli agar dapat melakukan
pilihan dan mengambil keputusan serta merealisasikan
keputusannya secara bertanggungjawab.
6. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting
(adegan) kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan dan
konseling tidak hanya berlangsung pada satuan pendidikan,
tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-
lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya.
Lanjutan :
7. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
pendidikan. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak
terlepas dari upaya mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
8. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai
budaya Indonesia. Interaksi antar guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan peserta didik harus
senantiasa selaras dan serasi dengan nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh kebudayaan dimana layanan itu
dilaksanakan.
9 Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan adaptif
serta berkelanjutan. Layanan bimbingan dan konseling
harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta daya
dukung sarana dan prasarana yang tersedia.
Lanjutan :
10. Bimbingan dan konseling diselenggarakan oleh tenaga
profesional dan kompeten. Layanan bimbingan dan
konseling dilakukan oleh tenaga pendidik profesional yaitu
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling yang
berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam
bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus Pendidikan
Profesi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor dari
Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan yang terakreditasi.
11. Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan
hasil analisis kebutuhan peserta didik/konseli dalam
berbagai aspek perkembangan.
12. Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk
mengetahui keberhasilan layanan dan pengembangan
program lebih lanjut.
Prinsip yang Berkenaan dengan Sasaran
Layanan
• melayani semua individu tanpa memandang umur,
jenis kelamin, suku, agama dan status sosial
ekonomi;
• berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu
yang unik dan dinamis;
• memperhatikan sepenuhnya tahap dan sebagai
aspek perkembangan individu;
• memberikan perhatian utama kepada perbedaan
individual yang menjadi orientasi pokok
pelayanannya.
Prinsip yang Berkenaan dengan
Permasalahan Individu

• berurusan dengan hal-hal yang


menyangkut pengaruh kondisi
kesenjangan sosial, ekonomi dan
kebudayaan yang merupakan faktor
timbulnya masalah pada individu.
• Faktor-faktor tersebut kesemuanya
menjadi perhatian utama dalam
pelayanan bimbingan dan konseling.
Prinsip yang Berkenaan dengan Program
Layanan
• merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan
pengembangan individu, oleh karena itu program
bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan
dipadukan dengan program pendidikan serta
pengembangan peserta didik;
• fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu,
masyarakat dan kondisi lembaga;
• disusun secara berkelanjutan dari jenjang terendah
sampai tertinggi;
• isi dan pelaksaanaan perlu diadakan penilaian yang
teratur dan terarah.
Prinsip yang Berkenaan dengan Tujuan
Pelaksanaan Layanan
• diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu
membimbing diri sendri dalam menghadapi permasalahan;
• keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu hendaknya
atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau
desakan dari guru bimbingan dan konseling/konselor;
• ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapi;
• kerjasama antara guru bimbingan dan konseling/konselor, guru mata
pelajaran, dan orang tua amat menentukan hasil pelayanan
bimbingan dan konseling;
• Pengembangan program ditempuh melalui pemanfatan yang
maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang
terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan
konseling itu sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai