individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Menurut Sertzer dan
dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Sedangkan konseling sendiri berasal dari kata
latin “Consilum” yang berarti “dengan” atau “bersama” dan “mengambil atau
bimbingan dan konseling. Prinsip ini berkaitan dengan tujuan, sasaran layanan, jenis
bimbingan dan konseling. Dalam layanan bimbingan dan konseling perlu diperhatikan
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik/konseli dan tidak
diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua peserta
didik/konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik bersifat
unik (berbeda satu sama lainnya) dan dinamis, dan melalui bimbingan peserta
didik/konseli dibantu untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh.
menghadapi permasalahan
itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau
pihak lain
d. Kerjasama antara guru pembimbing, guru lain dan orang tua yang