Anda di halaman 1dari 6

Nama : Suci Wulandari Ismansyar

BP/NIM : 22/22035141
Jurusan/Prodi : Pendidikan Kimia

Topik :

 Prinsip-prinsip BK yang berkaitan dengan

a. Peserta didik sebagai sasaran layanan


b. Tujuan Pendidikan
c. Permasalahan
d. Pengorganisasian

1. Rangkuman Bacaan

Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan sautu
cara tertentu melhirkan hal –hal lain , yang keberadaannya tergantung dari pemula itu,
prisip ini merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik dan teori lapangan yang
terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yanh dimaksudkan.
(Halaen,2002,: 63 ). Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang pokok –
pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main
yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga
dijadikan sebagai seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan
dan landassan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasil kajian teoritik dan telaah lapangan
yang digunakan sebgai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
merupakan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi peyelengaran pelayanan. Dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, prinsip yang digunakan bersumber dari kajian
filosofis hasil dari penelitiandari kajian filosofis hasil dari penelitiandan pengalaman
praktis tentang hakikat dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan
dan kehidupan manusia dalam konteks sosial manusia, perkembangan dan kehidupan
manusia dalam konteks sosial budaya,budaya,pegertian, tujuan, fungsi, dan proseses,
penyelenggaraan bimbingan dan konseling

Ada beberapa prinsip-prinsip umum dalam bimbingan dan konseling, yaitu sebagai
berikut:

 Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.


 Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing
mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
 Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
 Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
 Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan
yang dirasakan individu yang dibimbing.
 Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
 Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
 Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya harus
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, seperti dokter psikiater, serta pihak-
pihak yang terkait lainnnya.
 Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan
konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensisecara teratur dan
berkesinambungan

a. Peserta didik sebagai sasaran layanan

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara


perorangan maupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah
perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung
adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspekaspek kepribadian dan
kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan
dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling sebagai berikut :

 BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama
dan status social ekonomi.
 BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
 BK memperhatikan sepenuhnya tahaptahap dan berbagai apek perkembangan
individu.
 BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi
pokok pelayanannya.
 Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
 Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
kepada individu atau siswa.
 Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
 Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.
 Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
 Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsurangsur dapat
menolong dirinya sendiri.

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara


perorangan maupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah
perkembangan dan perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung
adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kepribadian dan
kondisi sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan
dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling sebagai berikut :

 BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama
dan status social ekonomi.
 BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
 BK memperhatikan sepenuhnya tahap-tahap dan berbagai apek perkembangan
individu.
 BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi
orientasi pokok pelayanannya.
 Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
 Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
kepada individu atau siswa.
 Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
 Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.
 Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
 Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat
menolong dirinya sendiri

b. Tujuan Pendidikan

Prinsip-prinsip BK yang berkaitan dengan tujuan pendidikan adalah sebagai berikut :

 Mengembangkan seluruh potensi peserta didik: Dalam BK, tujuan utama adalah
untuk membantu peserta didik mengembangkan seluruh potensinya seoptimal
mungkin
 Mengatasi masalah dan mengembangkan kemampuan : Dalam BK, tujuan adalah
untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang muncul dan
mengembangkan kemampuan mereka
 Mengembangkan karakter dan kepemimpinan : Dalam BK, tujuan adalah untuk
membantu peserta didik mengembangkan karakter yang baik dan memiliki
kepemimpinan yang efektif
 Mengembangkan kompetensi akademik: Dalam BK, tujuan adalah untuk
membantu peserta didik mengembangkan kompetensi akademik mereka, seperti
kemampuan untuk mengerti, memahami, dan menerapkan ilmu yang diberikan di
sekolah
 Mengembangkan keterampilan teknis : Dalam BK, tujuan adalah untuk membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan teknis mereka, seperti kemampuan
untuk menggunakan alat dan teknologi yang diperlukan untuk mereka mencapai
tujuan pendidikan mereka
 Mengembangkan keterampilan fiksiasi : Dalam BK, tujuan adalah untuk
membantu peserta didik mengembangkan keterampilan fiksiasi mereka, seperti
kemampuan untuk mengatur dan mengorganisir informasi yang diperlukan untuk
mereka mencapai tujuan pendidikan mereka
 Mengembangkan keterampilan perencanaan : Dalam BK, tujuan adalah untuk
membantu peserta didik mengembangkan keterampilan perencanaan mereka,
seperti kemampuan untuk mengembangkan rencana yang efektif dan efisien untuk
mereka mencapai tujuan pendidikan mereka
 Mengembangkan keterampilan ekonomi: Dalam BK, tujuan adalah untuk
membantu peserta didik mengembangkan keterampilan ekonomi mereka, seperti
kemampuan untuk mengelola dana, memahami konsep ekonomi, dan memahami
pengertian dari kebijakan ekonomi yang diperlukan untuk mereka mencapai
tujuan pendidikan mereka
 Mengembangkan keterampilan lingkungan: Dalam BK, tujuan adalah untuk
membantu peserta didik mengembangkan keterampilan lingkungan mereka,
seperti kemampuan untuk mengelola lingkungan dan mengatasi masalah
lingkungan dengan cara yang efektif dan efisien
 Mengembangkan keterampilan bahasa: Dalam BK, tujuan adalah untuk membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan bahasa mereka, seperti kemampuan
untuk mengerti, memahami, dan menerapkan ilmu yang diperlukan untuk mereka
mencapai tujuan pendidikan mereka

Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling (baik yang terprogram atau incidental)
dimulai dengan pemahaman tentang tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya akan
diwujudkan melalui proses tertentu oleh seorang konselor. Dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling konselor perlu mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak,
baik dari dalam lembaga maupun dari luar lembaga agar tercapainya perkembangan
peserta didik secara optimal. Prinsip-prinsip yang berkenaan denga hal tersebut adalah :

 Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu. Oleh
karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk
mengembangkan konseli agar mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi
kesulitan atau permasalahan yang dihadapinya.
 Dalam proses konseling Keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh konseli
hendaknya atas kemauan konseli sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari
konselor.
 Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh tenaga ahli dalam
bidang yang relevan dengan permasalahan khusus tersebut.
 Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh karena itu dilaksanakan
oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan latihan khusus dalam
bidang bimbingan konseling.
 Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pelayanan
bimbingan konseling. Oleh karena itu kerjasama antar konselor dengan orang tua dan
guru sangat diperlukan.
 Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. Oleh karena itu
keduanya harus mengembangkan peranan yang saling melengkapi untuk mengurangi
hambatan-hambatan yang menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mengajar
disekolah maupun interaksi peserta didik terhadap lingkungan dimana ia berada.
 Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan sejauh
mungkin memenuhi tuntutan individu, sebaiknya didakan program penilaian dan
himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan penilaian

c. Permasalahan

Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah


selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh dan dapat
menimbulkan hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan
individu yang berupa masalah. Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien
secara terbatas yang berkenaan dengan :

 BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau


fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh
lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu.
 Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan mer upakan factor timbulnya
masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK

d. Pengorganisasian

 Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.


 Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative record)
bagi setiap siswa.
 Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
 Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing
pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan dan
konseling.
 Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok
sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan dalam
mememcahkan masalah terkait.
 Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah dan
madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
 Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab utama dalam
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.

2. Kesimpulan

Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoretik dan telaah lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang di maksudkan. Dalam pelayanan bimbingan
dan konseling prinsip-prinsip yang di gunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil-
hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan
kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi, dan
proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Beberapa prinsip dari bimbingan
konsling, diantaranya adalah :

 Prinsip Umum
 Prinsip Khusus

 Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Peserta Didik


 Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan
 Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Permasalahan
 Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Pengorganisasian
3. Daftar Bacaan

[1] Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka
[2] Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum teaching.
[3] M. Arifin. 1996. Teori-Teori Konseling Umum dan Agama. Jakarta: PT Golden
Terayon Press
[4] Prayitno, Erman Amati. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
[5] Salahudin Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010.
[6] Sukardi, Dewa Ketut. 1988 Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
[7] Syahril. 1987. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang : Angkasa Raya
[8] Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konselin di Sekolah dan Madrasah. Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai