KELOMPOK 11:
1. ADELLA FRASTIKA
2. A. ZAHRA. N
3. MEGAWATI
A. Hakikat Bimbingan dan Konseling di SD
Berikut adalah latar belakang urgensi, definisi, tujuan, fungsi dan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling di SD.
a. Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling di SD
1. Latar Belakang
Rochman Natawidjaja (1987) mengemukakan 5 faktor yang melatar belakangi perlunya
pelaksanaan bimbingan dan konseling yaitu:
I. Kesadaran akan perbedaan individual diantara setiap manusia
II. Kesadaran akan perlunya sistem pelayanan kependidikan lainnya yang berpusat pada
anak
III. Kesadaran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan secara tepat
IV. Kesadaran akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan masyarakat
yang senantiasa berubah dan berkembang
V. Kesadaran akan persoalan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan moderen
b. Pengertian
Pengertian bimbingan di sekolah dasar yaitu proses membantu individu siswa untuk dapat
memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya sehingga
diharapkan dapat mencapai perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota
masyarakat yang demokratis
Peran guru sekolah dasar dalam bimbingan dan konseling lebih luas dan mendalam di bandingkan
dengan peran guru pada jenjang atau sekolah yang lebih tinggi mengingat guru sekolah dasar harus
berfungsi sebagai guru kelas.
1. Pentingnya Bimbingan di SD
Proses pembelajaran di SD harus berfungsi membantu siswa untuk dapat memahami kekuatan
dirinya, memahami peluang-peluang dan tantangan lingkungan yang mungkin dia hadapi serta
membantu siswa untuk dapat merencanakan masa depannya sebagai warga masyarakat yang mandiri
dan produktif
Peran orang tua dalam bimbingan dan konseling tidak dapat dilepaskan dari peranan guru dalam hal yang sama,
mengingatkan peran dari kedua subjek tersebut bermuara pada tujuan yang sama yaitu tercapainya
perkembangan individu siswa secara optimal.
1. Keterkaitan Antara Peran Orang Tua dan Guru dalam Bimbingan dan Konseling
Peran orang tua dalam bimbingan tidak dapat dilepaskan dari peran guru karena peran keduanya dalam
hal bimbingan merupakan peran yang bersifat kolaboratif (kerjasama atas dasar kesetaraan derajat).