Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bintan Chamila

NIM : 1701425
Prodi : Pend. Kimia 2017 A

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH


A. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak – pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
pengembangan peserta didik.
2. Fungsi penyaluran, yaitu membantu peserta didik dalam memilih jurusan sekolah,
jenis sekolah, dan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri – ciri
kepribadian lainnya.
3. Fungsi adaptasi, yaitu membantu petugas – petugas di sekolah khususnya guru, untuk
mengadaptasikan program pendidikan terhadap minat, kemampuan, dan kebutuhan
peserta didik.
4. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik untuk memperoleh penyesuaian
pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangannya secara optimal.
B. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah:
1 Memahami, menerima, mengarahkan, dan mengembangkan minat, bakat, serta
kemampuan siswa seoptimal mungkin
2 Menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, keluarga, sekolah dan masyarakat
3 Merencanakan kehidupan masa depan siswa yang sesuai dengan tuntutan dunia pada
saat ini ataupun masa yang akan datang.
Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan membantu para siswa
mencapai tugas-tugas perkembangan, yaitu :
1 Mengembangkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2 Mengembangkan hubungan sosial yang mantap dengan teman sebaya, baik pria
maupun wanita, yaitu mampu bekerjasama dalam kelompok, menerima teman dari
lawan jenis yang berbeda, dan tidak memaksakan kehendak pada kelompoknya.
3 Mengembangkan peran sosial pria untuk siswa pria atau peran perempuan untuk siswa
perempuan sesuai dengan norma masyarakat yaitu mengetahui, memahami, menerima,
mau dan mampu mengerjakan peran sosial pria atau wanita sesuai dengan norma
masyarakat.
4 Menerima keadaan diri dan menerapkannya secara efektif, yaitu menerima keadaan
fisik, bakat, memelihara fisik, mengembangkan bakat, serta menghargai keadaan
dirinya (Self-esteem).
5 Memiliki sikap dan dan perilaku emosional yang mantap, yaitu tidak cepat putus asa,
tidak manja, berani mengambil resiko, menyayangi orang tua setulus hati, dan
menghormati guru secara ikhlas.
6 Mempersiapkan ke arah kemandirian ekonomi, yaitu penuh perhitungan dalam
membeli sesuatu, berusaha untuk menabung, membantu pekerjaan orang tua, berusaha
agar studi tepat waktunya, memilih kegiatan ekstrakulikuler yang nantinya dapat
menghasilkan nafkah.
7 Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, yaitu mampu memilih jurusan yang
sesuai dengan cita – cita pekerjaannya, mampu memilih kegiatan ekstrakulikuler,
memahami program studi yang ada di perguruan tinggi, memahami jenis kursus, serta
memahmi syarat – syarat yang sesuai dan diperlukan untuk pekerjaan yang dicita –
citakannya.
8 Memiliki sikap positif terhadap perkawinan dan hidup berkeluarga, yaitu menghargai
perkawainan dan memahami hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga.
9 Memiliki keterampilan intelektual dan memahami konsep – konsep yang diperlukan
untuk menjadi warga Negara yang baik, yaitu mampu membuat pilihan secara sehat,
membuat keputusan secara efektif, dapat menyelsaikan konflik dan masalah,
memahami konsep hokum, ekonomi, politik yang berlaku di negaranya.
10 Memiliki sikap dan perilaku sosial yang bertaggung jawab, yaitu berpartisipasi aktif
dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat, menolong teman yang memerlukan
bantuan, menyantuni fakir miskin dan menengok teman yang sakit.
11 Memahami nilai – nilai dan etika hidup bermasyarakat, yaitu sopan santun dalam
bergaul, jujur dalam bertindak dan menghargai perasaan oranng lain.
C. Fokus Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah .
1. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu
seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan meningkatkan keterampilan –
keterampilan hidupnya.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi
kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini. Isi layanan Responsif
adalah sebagai berikut :
a. Bidang pendidikan, topik-topiknya adalah pemilihan program studi di sekolah
menengah yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuann; dan pemilihan
program studi lanjutan di perguruan tinggi.
b. Bidang belajar, yaitu cara belajar efektif dan cara mengatasi kesulitan belajar.
c. Bidang sosial, yaitu cara memilih teman yang baik, cara memelihara persahabatan
yang baik, cara mengatasi konflik dengan teman.
d. Bidang pribadi, yaitu pembetukan identitas karier, pengenalan karakteristik dan
lingkungan pekerjaan, dan pembentukan pola karier.
e. Bidang disiplin, yaitu pengenalan tata tertib sekolah dan pengembangan sikap serta
perilaku disiplin.
f. Bidang narkotika, yaitu pengenalan bahaya penggunaan narkotika dan pencegahan
terhadap bahaya narkotika.
g. Bidang perilaku seksual, yaitu penngenalan bahaya perilaku seks bebas, cara
berpacaran yang baik, serta pencegahan perilaku seks bebas.
h. Bidang kehidupan lainnya.
3. Layanan perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu
seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana – rencana pendidikan, karier,
dan kehidupan sosial pribadinya. Isi layanan perencanaan individual adalah sebagai
berikut:
a. Bidang pendidikan yaitu perecanaan belajar dan perencanaan studi lanjutan.
b. Bidang karier, yaitu perecanaan pekerjaan, perencanaan jabatan, perncanaan pekerjaan
ke perusahaan – perusahaan, dan perencanaan waktu luang untuk kegiatan yang
produktif.
c. Bidang sosial pribadi yaitu perencanaan pengembangan konsep diri yang positif, serta
perecanaan pengembangan keterampilan – keterampilan sosial yang tepat.
D. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja
untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
1. Konseling Individual
Konseling Individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi
dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli (siswa).
2. Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu strategi bimbingan yang penting, sebab banyak
masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil.
3. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau
kesulitan pada diri konseli. Isi kegiatannya terdiri atas penyampaian informasi yang
berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak
disajikan dalam bentuk pelajaran.
4. Konseling Kelompok
Konseling kelompok adalah suatu upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka
memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat
pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
5. Pengajaran Remidial
Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk menciptakan suatu
situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa tertentu lebih mampu
mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria
keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang
berencana, terorganisir, terarah, terkoordinasi, terkontrol dengan lebih memperhatikan
taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu atau kelompok siswa
yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungannya. Secara skematik
prosedur remedial tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Diagnostik kesulitan belajr mengajar.
b. Rekomendasi / referral.
c. Penelaahan kembali kasus.
d. Pilihan alternatif tindakan.
e. Layanan konseling.
f. Pelaksanaan pengajaran remedial.
g. Pengukuran kembali hasil belajar mengajar.
h. Reevaluasi / Rediagnostik.
i. Tugas tambahan.
j. Hasil yang diharapkan.
E. Personil Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Konselor, guru, administrator / kepala sekolah, orang tua siswa, siswa, semuaya
berperan sebagai narasumber dalam program bimbingan. Konselor bertugas
memberikan berbagai layanan dan mengkoordinasikan program bimbingan.
Bekerjasama, serta mendukung peran guru dan administrator sekolah agar program
bimbingan tersebut berhasil.
Adapun orang tua siswa dan anggota masyarakat dilibatkan dalam program
bimbingan. Keterlibatan staf pengajar / guru adalah sangat penting. Konselor dan guru
harus bekerja sama dalam merecanakan pelaksanaan program bimbingan.

DAFTAR PUSTAKA
Juntika, Achmad. (2007). Strategi Layanan Bimbingan dan konseling. Bandung: PT Refika
Aditama.
Juntika, A. dan Sudianto, A. (2005). Manajemen Manajemen Bimbigan dan Konseling di
SMA. Jakarta: Pt Gramedia Widiasarana Indonesia.
Kartadinata, S. dkk. (2007). Penataan Pendidikan Professional Konselor dan Layanan
Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Departemen
Pendidikan nasional.
Soedarmadji, B. (2008). Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Pada Setting Sekolah.
[Online]. Tersedia: http://karyaboy.com/2008/09/bk-pada-setting-sekolah.html Tanggal
16 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai