Anda di halaman 1dari 6

Implikasi

Karakteristik
Peserta Didik
Terhadap
Penyelenggaraan
KELOMPOK 11

Aniswa Ulya Nur Rohmah             213121122

Pendidikan
M Tegar Nas'da Putra Yunika    213121124
 
1.Pendidikan Bagi Anak SD
# Menurut Havighurst tugas perkembangan anak usia SD adalah
1. menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik,
2. membina hidup sehat,
3. belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok,
4. belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin
5. belajar membaca, menulis, dan menghitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat,
6. memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif,
7. mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai
8. mencapai kemandirian pribadi.

#Tugas perkembangan tersebut menurut guru untuk :


9. menciptkaan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik,
10. melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman
sebaya sehingga kepribadian sosialnya berkembang,
11. mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang konkret atau langsung dalam membangun konsep;
serta
12. melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan
menjadi pegangan bagi dirinya.
Pendidikan di SD merupakan jenjang pendidikan yang mempunyai peranan sangat penting dalam upaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, pemerintah menetapkan pelaksanaan Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Program wajib belajar ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan bagi
setiap anak yang berusia 7 – 15 tahun untuk memperoleh pendidikan serta untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia hingga mencapai minimal kelas 3 SLTP.

Jenis penyelenggaraan pendidikan pada jenjang sekolah dasar meliputi Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta,
SD Kecil, SD Pamong, SD Luar Biasa baik negeri maupun swasta, SD Terpadu, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik negeri
maupun swasta.
2. Pendidikan Bagi Anak
SMP/SMA
# Karakteristik yang menonjol pada anak usia sekolah menengah adalah sebagai berikut.
1. Adanya kekurangseimbangan proporsi tinggi dan berat badan..
2. Mulai timbulnya ciri-ciri sekunder.
3. Timbulnya keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing.
4. Kecenderungan ambivalensi antara keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul dengan orang banyak serta antara
keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua.
5. Senang membandingkan kaidah-kaidah, nilai-nilai etika, atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang
dewasa.
6. Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi (keberadaan) dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan.
7. Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
8. Kepribadiannya sudah menunjukkan pola tetapi belum terpadu.
9. Kecenderungan minat dan pilihan karier sudah relatif lebih jelas.
# Karakteristik tersebut menuntut guru untuk:
10. Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita ketika membahas topik-topik yang berkenaan
dengan anatomi dan fisiologi;
11. Menyalurkan hobi dan minat siswa melalui kegiatan-kegiatan yang positif;
12. Menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual atau kelompok kecil;
13. Meningkatkan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan potensi siswa;
14. Menjadi teladan atau contoh, serta
15. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab
3. Pendidikan pada Proses
Remaja
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi
pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi norma). Dalam kaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya
tidak jauh dari peranan keluarga, yaitu sebagai rujukan dan tempat perlindingan jika anak didik mengalami masalah. Oleh karena itulah
disetiap sekolah lanjutan ditunjuk wali kelas yaitu guru-guru yang akan membantu anak didik jika ia (mereka) menghadapi kesulitan
dalam pelajarannya dan guru-guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu anak didik yang mempunyai masalah pribadi, dan
masalah penyesuaian diri baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap tuntunan sekolah.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja khususnya di sekolah adalah:
1. Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “betah” atau (at home) bagi anak didik, baik secara sosial, fisik
maupun akademis
2. Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.
3. Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspel pribadinya.
4. Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar.
5. Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat perbesar motivasi belajar.
6. Ruangan kelas yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
7. Peraturan atau tata tertib yang jelas dan di pahami murid-murid.
8. Teladan dari para guru dari segala segi pendidikan.
9. Kerjasama dan saling pengertian dari para guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan disekolah.
10. Pelaksanaan program bimbingan dan penyuluahan yang sebaik-baiknya.
11. Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian dan tanggung jawab baik pada murid maupun pada guru.
12. Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai