Tesis
diajukan untuk melengkapi persyaratan
mencapai gelar megister
BAB 1
PENDAHULUAN
memperoleh perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, faktor guru
merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar dan akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Fasilitas fisik tempat belajar
berlangsung, akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa. Keadaan
fisik sekolah yang baik akan lebih memungkinkan siswa belajar dengan tenang,
teratur dan lancar, begitu pula sebaliknya.
Upaya peningkatan hasil belajar siswa haruslah mempertimbangkan faktor
yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar terutama masalah
persepsi siswa. Persepsi siswa yang dimaksud adalah persepsi siswa tentang
cara mengajar guru yang perlu diperhatikan dengan baik karena adanya
keterbatasan kemampuan siswa harus dirangsang untuk berkembang dari
kemampuan yang sederhana sampai lengkap, dalam hal ini sejauh mana unit
pengajaran akan mencapai keberhasilan siswa. Cara mengajar yang baik akan
membuat proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif,
menyenangkan sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. Menurut Young
(Sujita, 2013:7), persepsi merupakan aktivitas pengindraan, mengintegrasikan
dan member penilaain pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial dan
pengindraan tersebut tergantung pada stimulis fisik maupun stimulus sosial
yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah
bersama- sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu
berupa harapan-harapan, nilai-nilai, sikap, ingatan, dan lain-lain.
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam
pendidikan formal pada umumnya. Karena bagi siswa, guru sering dijadikan
sebagai tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identitas diri. Oleh sebab itu, guru
seharusnya memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai untuk
mengembangkan siswanya secara utuh.
Dalam kehidupan sosial di kelas kita tidak pernah terlepas dengan adanya
interaksi antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa. Adanya interaksi
antara komponen yang ada di kelas menjadikan masing-masing komponen
(siswa dan guru) akan saling memberi tanggapan, penilaian, dan persepsinya.
Dengan adanya persepsi ini, diharapakan dapat menumbuhkan komunikasi
6
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kontribusi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa
di SMPIT Arofatul Ulum Citayam ?
2. Bagaimana kontribusi iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa di
SMPIT Arofatul Ulum ?
3. Adakah pengaruh kontribusi perhatian orang tua dan iklim sekolah
terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII di SMPIT Arofatul Ulum
Citayam ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Pada dasarnya penelitian ini berupaya untuk menemukan jawaban atas
masalah yang telah dirumuskan diatas. Jawaban yang diperoleh diharapkan
menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
VIII di SMPIT Arofatul Ulum Citayam. Adapun tujuan penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
Citayam ?
3) Untuk mengetahui, apakah terdapat pengaruh antara kontribusi perhatian
orang tua dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di
SMPIT Arofatul Ulum Citayam ?
D. Manfaat Penelitian
rinci sumbangan yang diharapkan dapat ditinjau dari dua segi yaitu sebagai
berikut:
kontribusi perhatian orang tua dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar
belajar siswa. Mengingat sampai saat ini, prestasi belajar siswa yang di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perhatian orang tua merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh seorang
berguna bagi nusa dan bangsa dan agamanya. Hal tersebut dapat tercapai
perhatian dari orang tuanya. Oleh karena itu orang tua harus menyadari
anak merasa nyaman berada di rumah bersama orang tua akan mudah
menerima nasihat orang tua. Maka,anak akan menjadi anak yang tidak
membahas lebih jauh tentang perhatian orang tua, perlu dipahami terlebih
tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dan luar diri individu.
oleh Gazali dalam Slameto (2015: 56) “keaktifan jiwa yang dipertinggi,
dalam maupun di luar diri kita”. Sumadi Siryabrata 1989 dalam Mahmun
pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu bahwa perhatian
merupakan pemusatan tenaga fisik maupun psikis yang tertuju pada suatu
sosial. Hubungan yang terjadi dalam keluarga didasari atas dasar ikatan
umumnya terdiri dari ayah,ibu dan anak”. Umumnya, orang tua memiliki
kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Orang tua
adalah “ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang
dihormati”. Orang tua dalam penelitian ini adalah ayah dan ibu dari anak
(jika anak itu tinggal bersama ayah dan ibu) atau orang lain yang
bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut, wali siswa atau orang
tua asuh jika anak tersebut tinggal bersama wali. Orang tua memiliki
tanggung jawab yang sama dalam mengasuh anak, namun memiliki peran
11
yang berbeda bagi anak. Peran ibu lebih melibatkan interaksi verbal yang
fisik.Adapun Peran ibu dan Ayah bagi anak adalah: 1. Peran Ibu adalah: a)
contoh dan teladan bagi anak 2. Peran Ayah adalah: a) Ayah sebagai
pencari nafkah b) Ayah sebagai suami yang penuh perhatian dan memberi
rumah akan melahirkan anak yang tidak hanya mampu berbuat baik pada
dirinya tetapi juga mampu berbuat baik kepada orang lain. Orang tua
perhatian orang tua merupakan pemusatan tenaga fisik maupun psikis dari
orang tua (ayah dan ibu) yang tertuju pada anak nya. Perhatian orang tua
keberhasilan belajar anak akan memberikan motivasi bagi diri anak. Faktor
keterlibatan orang tua dalam mendidik anak sangat penting. Bloom dalam
orang tua mendidik anak. Tanggung jawab ini tidak bisa digantikan atau
ketika orang tua selalu setiap malam melihat tugas-tugas yang dikerjakan
anak terjatuh ketika bermain di luar rumah, maka orang tua dengan tidak
hal dari mulai kebutuhan fisik anaknya, sampai kepada kebutuhan non
sekolah dan sebagainya. Sedangkan kebutuhan non fisik yaitu cinta dan
kasih orang tua kepada anak serta perhatiannya. Perhatian yang terpusat
pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas.
dengan kepribadian seorang individu. Iklim sekolah adalah hati dan jiwa
dari sekolah yang terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah dan staf yang
merasa dirinya dihargai saat berada di sekolah tersebut dan merasa adanya
tempat aspirasi, dan cita-cita siswa dan wali murid, merangsang antusias
proses belajar mengajar dan lingkungan (Sutisno, 2013). Menurut Hoy dan
produk akhir dari interaksi antar kelompok peserta didik di sekolah, guru-
guru dan para pegawai tata usaha (administrators) yang bekerja untuk
15
bahwa iklim sekolah adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan sekolah
dari Listiani (2005) ciri-ciri sekolah yang memiliki iklim sekolah yang
baik adalah : a. Adanya hubungan yang akrab, penuh pengertian, dan rasa
Di dalam kelas dapat dilihat adanya aktivitas belajar mengajar yang tinggi
Meja kursi serta peralatan lainnya yang terdapat di kelas senantiasa ditata
dengan rapi dan dijaga kebersihannya. Pendapat yang lain dari Utami
didik. Menurut Sutisno (2013) sekolah bisa berfungsi dengan baik dan
peserta didik dengan guru, interaksi peserta didik dengan peserta didik lain
iklim sekolah dalam penelitian ini adalah aspek interaksi, aspek proses
dimensi umum yang dikemukakan oleh Moos dan Arter (dalam Hadiyanto,
kepala sekolah, guru, dan peserta didik, saling mendukung dan membantu,
atau perkembangan pribadi dan motivasi diri guru untuk tumbuh dan
sistem dan dimensi kondisi sekolah. 2.1.4 Iklim sekolah yang sehat Iklim
sehat atau positif untuk proses belajar mengajar. Menurut Jerome (2005)
empat masalah yang selalu dihadapi oleh sekolah, antara lain: a. Masalah
sekolah yang terlindungi dari komunitas yang tidak baik dan terhindar dari
tekanan orangtua. Prinsip dari sekolah yang sehat yaitu adanya pemimpin
yang bisa dicapai oleh siswa, dapat menciptakan lingkungan belajar yang
yang tinggi dan menghargai siswa satu sama lain, perlengkapan belajar
managerial, dan institusi dari sekolah itu sendiri. Menurut Sutisno (2013)
1. Pengertian Belajar
belajar dianggap suatu hal yang sangat penting untuk menjadi mengerti
dan yang tidak bisa menjadi bisa. Jadi belajar itu merupakan
mengalami perubahan dari yang semula tidak tahu menjadi tahu, dari
belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
relatif permanen dan dihasilkan dari pengalaman masa lalu atau pyn
2. Pengertian pembelajaran
merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu
belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, dan
mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
belajar siswa dipengaruhi oleh faktor dari luar dan dari diiri dalam
datangnya dari dalam diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal
mengajar guru dan belajar peserta didik dapat dilihat dari data yang
tiga aspek atau ranah yaitu ranah kognotif, ranah afektif, dan ranah
intagible (tak dapat diraba atau dilihat secara kasat mata). Oleh
anak menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan tingkah laku
cerdas, terampil dan bertingkah laku baik. Selain itu, sekolah juga
yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu antara lain ialah bahan
dengan bakat minat dan perhatian siswa bagi siswa maka dapat
guru dengan siswa Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik,
bahwa dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak
siswa yang satu dengan yang lain dan akan mengganggu belajar.
Alat peraga erat kaitanya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar maka akan
dipakai juga oleh siswa untuk menerima bahan ajar tersebut. Alat
peraga yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat
pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat dan efektif
pula hasil belajar siswa semua baik. Juga dalam pembagian waktu
karena besok akan ada tes. Dengan belajar demikian siswa kurang
f) Fasilitas sekolah
belajar siswa
tinggi dan mulia. Kedudukan itulah yang dijadikan tanggung jawab dan
tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
internal (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar) antara lain
berasal dari luar diri orang yang belajar), anatara lain adalah keluarga. 44
memiliki andil yang sangat besar dalam mempengaruhi proses dan hasil
anak dalam rumah tangga sangatlah penting karena anak adalah amanah
dan tanggungjawab dari Allah SWT yang harus dibimbing dan didik
32
sebaik mungkin agar menjadi generasi sholeh dan memiliki akhlak mulia.
Secara global ada 3 faktor yang mempengaruhi belajar anak yaitu : faktor
yang berasal dari dalam diri individu sendiri, faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar diri individu meliputi lingkungan sosial dan
yang paling dekat dengan anak. Perhatian orangtua dalam belajar anaknya
perhatian orangtua dapat menyebabkan anak malas, acuh tak acuh, dan
pelajar dalam menuntut ilmu yang akan diproses kelak sebagai pemimpin
masa depan. Bentuk perhatian orangtua terhadap belajar anak dapat berupa
pemberian motivasi kepada anak yang berasal dari dalam diri sendiri untuk
terhadap anaknya dalam belajar maka anak secara otomatis anak mampu
orangtua yang menjadi peranan yang sangat penting, tanpa dorongan dan
baik dalam segi emosi maupun materi. Pada umumnya para orangtua
35
utama, pertama yang paling dekat bagi anak menjadi hal terpenting,
tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Prestasi belajar
maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah
E. Kerangka Konseptual
Keterangan :
2. Y : variabel terikat
F. Hipotesis
atau kesimpulan sementara dari permasalahan yang akan kira ajukan atau
yang akan kita teliti. Untuk itulah kita adakan penelitian. Hipotesis yang
penulis ajukan adalah untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis
Prestasi Belajar Siswa kelas VIII SMPIT Arofatul Ulum. Dalam penelitian
ini peneliti berasumsi bahwa antara Perhatian Orangtua, Ikli, Sekolah dan
belajar yang baik pula, dalam arti kata memperoleh nilai yang baik di
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
langsung dari lokasi penelitian. Penelitian kuantitatif ini bersifat korelatif yaitu
Dalam hal ini melalui penelitian yang dilakukan penulis akan menggambarkan
39
B. Lokasi Penelitian
yang menjadi alasan penulis mengambil lokasi penelitian di sekolah ini adalah
Ulum, jadi peneliti mempunyai kedekatan yang baik dengan siswa, orangtua,
Ulum. Selain itu alasan penulis memilih di SMPIT Arofatul Ulum ini karena
dalam proses belajar baik disekolah maupun di rumah sehingga siswa tersebut
menemukan terdapat fenomena dimana ada di antara siswa yang masih kurang
Siswa .
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPIT Arofatul Ulum,
karena terdapat masih ada siswa kurang adanya perhatian orangtua dan
rendah.
KELAS JUMLAH
VIII 1 30
VIII 2 31
VIII 3 31
Jumlah 92
2.Sampel
untuk diteliti, namun hanya sebagian dari subjek penelitian yang akan
diteliti. Akan tetapi dalam pengambilan sampel harus bisa mewakili dari
bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi yang
jumlah populasi yang ada. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah
orang yaitu 25% dari jumlah populasi yang akan digunakan dalam
penelitian.
25
Sampel = x 92 = 23
100
Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 23 orang yaitu 25% dari
Tabel 3
Sampel Penelitian
SAMPEL
VIII 1 30 7
VIII 2 31 8
42
VIII 3 31 8
Jumlah 92 23
undi dan ditarik sesuai jumlah sampel perkelas yang sudah ditetapkan.
adalah :
Tabel 4
RESPONDEN SKOR
Perhatian Orangtua Positif Negatif
Sangat Sesuai (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Ragu - ragu (R) 3 3
Tidak Sesuai (TS) 2 4
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5
Dalam hal ini peneliti menyebarkan angket angket kepada siswa kelas VIII
angket yang digunakan adalah angket tertutup Skor terendah diberi angka
1 dan skor tertinggi diberi angka 5. Dengan pilihan Jawaban pada setiap
tingkatan negatif dengan lima pilihan jawaban. Sangat Sesuai (SS), Sesuai
(S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai
(STS). Penempatan skor terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Item
dengan kriteria di atas, maka keseluruhan skor dari item yang dijawab
skor yang diperoleh akan semakin tinggi perhatian orangtua begitu juga
sebaliknya.
1. Analisis Instrumen
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur. Pada penelitian ini
sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu instrumen mampu
apakah instrumen itu valid atau tidak, harus dilakukan melalui penelaahan
45
yang seharusnya dikuasai secara proporsional. Oleh karena itu validitas isi
orangtua, iklim sekolah dan prestasi belajar setelah itu dilakukan uji coba
Keterangan :
N : Jumlah responden
x y : Jumlah variabel y
rtabel. Apabila rxy ≥ rtabel maka angket dikatakan valid. Suatu instrumen
siswa terdapat item valid dan item tidak valid. Item yang tidak valid tidak
dengan cara ekuivalen yang pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Varians total
tersebut.
jawaban.5
d. Mean yaitu jumlah seluruh data dibagi dengan jumlah data. Rata-
rata dapat dicari dengan data tunggal maupun data kelompok, dengan
X=
Keterangan :
X = Rata-rata hitung
= jumlah skor
= banyak subjek7
Persentase, yaitu:
P=F x 100
N
Keterangan:
P : angka persentase F :
frekuensi
N : jumlah frekuensi
f.
g. Standar Deviasi
5 Amir Hadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), h.144
6 Amir Hadi, Metode Penelitian Pendidikan...h.148
7 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), h. 266
49
SD =
N :Number of cases 8
Tabel 6
Kriteria analisis deskriptif
Kategori Persentase
Perhatian Orangtua
Tinggi 61 – 80 %
Sedang 41 – 60 %
Rendah 21 – 40 %
Sangat rendah 0 – 20 %
2. Pengujian data
a. Uji Normalitas
yang berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak sebagai
ketentuan:
D
Keterangan:
D : Kolmogorov Smirnov
signifikan (sig) atau nilai probabilitas (p) > 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal.10
b. Uji Linieritas
bebas dengan variable terikat memiliki pengaruh yang linier atau tidak.
F=
10 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hlm 420
51
taraf nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak
berarti.
c. Uji Homogenitas
rumus.11
d. Pengujian Hipotesis
Keterangan:
N : Jumlah responden
11 Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), hal 211
52
: Jumlah variabel
: Jumlah variabel
Setelah dilakukan perhitungan rumus di atas, maka selanjutnya
dengan langkah:
Matur
1 Matur.
berikut:77
Tabel 7
Pedoman Interprestasi Product Moment
Besarnya “r” Interprestasi
Product Moment
(rxy)
0 Tidak berkorelasi
0.01 – 0.199 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi,
akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat
rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap
tida ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)
0.20 – 0.399 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang lemah atau rendah
0.40 – 0.599 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
sedang atau cukup
53
77
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..., h. 255
78
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, ..., hal.184
d. Uji Determinasi
rumus:
Keterangan:
e. Uji korelasi
menggunakan Rumus:12
df = N - nr12 Keterangan:
df= Ketetapan nilai dengan melihat tabel “r” N=
Number of cases nr= Jumlah variabel yang
dikorelasikan
12 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Perss, 1999), hal.
194
54
f. Persamaan Regresi
Ῠ = α + bx Keterangan:
Ῠ : variabel dependen
α : Konstanta
b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
independen. Bila (+) arah garis naik dan bila (-) maka arah garis
turun.
x : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.1314
Kriteria pengujian
Jika Fhitung > Ftabel atau probalititas kesalahan < 0,05, maka H0 ditolak
Jika Fhitung > Ftabel atau probalititas kesalahan < 0,05, maka Ha diterima15
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Syah Muhibbin. (1999) Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Logos Wancana Ilmu.
Walgito Bimo. (2010) Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: CV. Andi Offset.
57