TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
perubahan tingkah laku si pelajar. Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan lagi dengan kehidupan manusia, karena belajar dianggap suatu hal
yang sangat penting untuk menjadi mengerti dan yang tidak bisa menjadi bisa.
Jadi belajar itu merupakan mengembangkan diri seseorang. Dengan belajar maka
seseorang akan mengalami perubahan dari yang semula tidak tahu menjadi tahu,
dari yang tidak mengerti kegiatan yang harus dilakukan manusia baik secara
disengaja maupun tidak disengaja. Suatu hasil atau tujuan belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
“Belajar adalah perubahan prilaku yang relatif tetap karena pengaruh pengalaman
menyatakan “Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilaukan oleh individu dalam
adalah suatu perubahan perilaku yang relatif permanen dan dihasilkan dari
pengalaman masa lalu atau pyn pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan belajar adalah proses memperoleh
2. Pengertian pembelajaran
peserta didik agar lebih mudah menerima pengetahuan yang akan diberikan untuk
berlangsung dalam peserta didik”. Selanjutnya menurut Asep Jihad dan Abdul
dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan
oleh siswa, dan mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru
yang dilakukan guru denga siswa untuk membantu agar siswa dapat belajar
dengan baik. a.Pengertian Prestasi belajar Pengertian prestasi belajar adalah setiap
kegiatan nbelajar yang dilakukan siswa akan menhhasikna suatu perubahan pada
dirinya. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah
laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Menurut Arif Gunarso dalam Istirani
belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan
demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimun yang dicapai oleh guru
adalah hasil yang dicapai setelah melakuakan proses belajar. b.Faktor-faktor yang
bahwa hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor dari luar dan dari diiri
dalam siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut Muliyasa
dala Istirani dan Intan pulungan (2017:39) menyatakan “Bahwa faktor –faktor
didik”. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa faktor yang
memprengaruhi prestasi belajar tetrdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan
eksternal. Dimana faktor internal adalah faktor yang datangnya dari dalam diri
siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datangnya dari
1. Faktor Internal Prestasi belajar seseorang akan ditentukan oleh faktor diri
seseorang yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kondisi jasmani
terutana pada panca indra, sedangkan faktor fisikologis berasal dari dalam diri
2) Minat yaitu kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar
terhadap sesuatu, oleh karena itu minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil
belajar dalam mata pelajaran tertentu. 3) Sikap adalah adalah gejala internal
merespon dengan cara yang relatif tetapi terhadap objek orang, barang dan
peserta didik.
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal terdiri atas dua macam, yaitu lingkungan
antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial .faktor ini termasuk
lingkungan alam dan fisik, misalnya :keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas
peserta didik dapat dilihat dari data yang objektif dan indikator-indikator
perubahan perilaku dan pribadi siswa. Prestasi belajar dapat diukur dengan
yang dicapai oleh siswa. Evaluasi (pengukuran dan penilian) ini dimaksudkan
diukur melalui evaluasi yang dilakukan guru. Hasil Evaluasi tersebut berasal
dari nilai rata-rata ulangan harian, ujian tengah semester. Hasil evaluasi ini
meliputi tiga aspek atau ranah yaitu ranah kognotif, ranah afektif, dan ranah
berbagai faktor yang dapat merubah hasil belajar siswa, namun dalam
menyampaikan hasil belajar ada yang bersifat intagible (tak dapat diraba atau
dilihat secara kasat mata). Oleh karena itu diperlukanya ketelitian guru dalam
mmelihat hasil belajar siswa melalui cuplikan perubahan perilaku yang
indikator prestasi belajar untuk melihat hasil belajar siswa, yaitu diantaranya:
semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup, termasuk manusia dan
anak menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan tingkah laku baik.” Dari
siswa menganyam pendidikan agar agar menjadi warga negara yang cerdas,
terampil dan bertingkah laku baik. Selain itu, sekolah juga berperan penting
bahan belajar dari orang yang mengajar kepada orang yang diajarkan. Metode
pembelajaran menjadi tidak jelas, sehingga siswa akan kurang senang belajar
itu antara lain ialah bahan pelajaran.Bahan pelajaran yang terlalu berat, pada
tidak sesuai dengan bakat minat dan perhatian siswa bagi siswa maka dapat
siswa Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai
sehingga pembelajaran tidak maju. 4.Relasi siswa dengan siswa Guru yang
kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa
dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Sehingga
menimbulkan persaingan yang tidak sehat antara siswa, bahkan terjadi
tindakan yang sesuka hati yang dilakukan siswa yang satu dengan yang lain
dan akan mengganggu belajar. Menciptakan relasi yang baik antara siswa
adalah perlu, agar memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
menerapkan disiplin di sekolah akan membuat siswa belajar lebih maju. 6.Alat
peraga Alat peraga erat kaitanya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar maka akan dipakai
juga oleh siswa untuk menerima bahan ajar tersebut. Alat pelajaran yang
Mengusahakan alat peraga yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat
serta belajar dengan baik pula. 7.Waktu sekolah Waktu sekolah ialah waktu
terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat di pagi hari,
terjadi terpaksa masuk sekolah di sore hari, sebenarnya kurang efektif. Dimana
memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif
terhadap belajar. 8.Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana meliputi
cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara
belajar yang tepat dan efektif pula hasil belajar siswa semua baik. Juga dalam
menerus karena besok akan ada tes. Dengan belajar demikian siswa kurang
beristirahat,bahkan akan jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap
hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan
istirahat yang cukup akan meningkatkan hasil belajar. 10.Tugas rumah Waktu
digunakan untuk kegiatan lainya. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak
memberi tugas rumah, sehingga anak tidak memiliki waktu lagi bagi kegiatan
yang lain. Lingkungna sekolah merupakan salah satu tempat wahana yang
terdiriu dari dua macam yaitu lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial. 1)
siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikapdan prilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suritauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar,
misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar,
keadan cuaca dan waktu belajar yang digunakn siswa. Faktor ini dipandang
f) Fasilitas sekolah
kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang
sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar individu. ” Pendapat senada
juga dikemukakan oleh Slameto (1995: 105), yaitu: “Perhatian adalah kegiatan yang
Perhatian orang tua merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh seorang anak dalam
tumbuh menjadi manusia yang pintar, cerdas, berguna bagi nusa dan bangsa dan
agamanya. Hal tersebut dapat tercapai apabila anak berhasil dalam proses belajarnya.
Salah satu yang menentukan dan dapat membantu keberhasilan belajar anak adalah
perhatian dari orang tuanya. Oleh karena itu orang tua harus menyadari pentingnya
menjelaskan “sesibuk apa pun, orangtua harus meluangkan waktu bersama anak-anak
untuk menjalin komunikasi, memberikan perhatian dan kasih sayang, dan
mendekatkan hubungan orangtua-anak”. Perhatian orang tua kepada anak juga akan
menjadikan anak merasa nyaman berada di rumah bersama orang tua akan mudah
menerima nasihat orang tua. Maka,anak akan menjadi anak yang tidak mudah
jauh tentang perhatian orang tua, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari
Perhatian merupakan pemusatan psikis, salah satu aspek psikologis yang tertuju pada
suatu objek yang datang dari dalam dan luar diri individu. Perhatian menurut Slameto
lain juga dikemukakan oleh Gazali dalam Slameto (2015: 56) “keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada
suatu objek atau kepada sekumpulan objek-objek. Perhatian juga adalah merupakan
maupun di luar diri kita”. Sumadi Siryabrata 1989 dalam Mahmun (2017:154)
mengungkapkan, “perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu
objek,atau yang dilakukan”. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik
kesimpulan yaitu bahwa perhatian merupakan pemusatan tenaga fisik maupun psikis
yang tertuju pada suatu objek yang dikehendakinya. Selanjutnya pengertian orang tua
adalah ayah dan/atau ibu seorang anak, baik melalaui hubungan biologis maupun
sosial. Hubungan yang terjadi dalam keluarga didasari atas dasar ikatan darah,
merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah,ibu dan anak”.
Umumnya, orang tua memiliki perananyang sangat penting dalam membesarkan anak,
dan panggilan ibu/ayah dapat diberikan untuk perempuan/pria yang bukan orang tua
kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Orang tua memiliki
tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak anaknya. Kamus
Besar Bahasa Indonesia menerangkan orang tua adalah “ayah ibu kandung, orang
yang dianggap tua, orang yang dihormati”. Orang tua dalam penelitian ini adalah ayah
dan ibu dari anak (jika anak itu tinggal bersama ayah dan ibu) atau orang lain yang
bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut, wali siswa atau orang tua asuh jika
anak tersebut tinggal bersama wali. Orang tua memiliki tanggung jawab yang sama
dalam mengasuh anak, namun memiliki peran yang berbeda bagi anak. Peran ibu
lebih melibatkan interaksi verbal yang lembut, sedangkan peran ayah cenderung
melibatkan interaksi fisik.Adapun Peran ibu dan Ayah bagi anak adalah: 1. Peran Ibu
adalah: a) Memenuhi kebutuhan biologis dan fisik b) Merawat dan mengurus keluarga
c) Mendidik, mengatur dan mengendalikan anak d) Menjadi contoh dan teladan bagi
anak 2. Peran Ayah adalah: a) Ayah sebagai pencari nafkah b) Ayah sebagai suami
yang penuh perhatian dan memberi rasa aman c) Ayah berpartisipasi pelindung atau
Keberhasilan pendidikan karakter yang diterapkan orang tua di dalam rumah akan
melahirkan anak yang tidak hanya mampu berbuat baik pada dirinya tetapi juga
mampu berbuat baik kepada orang lain. Orang tua adalah yang paling pertama dan
pendidikan yang paling penting diperoleh anak adalah dalam keluarga. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua merupakan pemusatan tenaga fisik
maupun psikis dari orang tua (ayah dan ibu) yang tertuju pada anak nya. Perhatian
orang tua dalam kegiatan belajar anak di rumah dengan memberikan dukungan,
dorongan dan arahan kepada anaknya dalam rangka menunjang keberhasilan belajar
anak akan memberikan motivasi bagi diri anak. Faktor keterlibatan orang tua dalam
“keterlibatan orang tua dalam mendidik anak menjadi penyebab kesuksesan belajar
tanggung jawab pendidikan anak. Secara kodrati orang tua bertanggung jawab atas
pendidikan anak, dan dengan kasih sayangnya orang tua mendidik anak. Tanggung
jawab ini tidak bisa digantikan atau hanya diembankan pada guru di sekolah. Orang
tua merupakan pendidik yang pertama dan paling utama, sedangkan guru di sekolah
Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu
aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi: Perhatian intensif, dan
Perhatian tidak intensif. 2) Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi:
berikut: (1) Atas dasar intensitasnya :semakin banyak kesadaran yang menyertai
sesuatu aktivitas atau pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. Dalam
hal ini telah banyak dilakukan penyelidikan-penyelidikan oleh para ahli yang hasilnya
memberi kesimpulan: bahwa tidak mungkin melakukan dua aktivitas yang kedua-
duanya disertai oleh perhatian intensif.Selain itu ternyata makin intensif perhatian
yang menyertai sesuatu aktivitas akan makin sukseslah aktivitas itu.(2) Atas dasar
timbulnya, perhatian spontan timbul begitu saja, “seakan-akan” tanpa usaha, tanpa
Contohnya ketika orang tua selalu setiap malam melihat tugas-tugas yang dikerjakan
anaknya ketika berada disekolah (perhatian sengaja). Pada saat seorang anak terjatuh
ketika bermain di luar rumah, maka orang tua dengan tidak sengaja pergi ke luar
rumah untuk melihat keadaan anaknya (perhatian tidak disengaja.(3) Atas dasar
luasnya objek yang dikenal perhatian, perhatian tepencar pada suatu saat dapat tertuju
memperhatikan berbagai hal dari mulai kebutuhan fisik anaknya, sampai kepada
kebutuhan non fisik anaknya misalnya kebutuhan fisik yaitu pakaian, makanan, alat-
alat sekolah dan sebagainya. Sedangkan kebutuhan non fisik yaitu cinta dan kasih
orang tua kepada anak serta perhatiannya. Perhatian yang terpusat pada suatu saat
hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas. Perhatian yang demikian itu
misalnya orang tua yang hanya memperhatikan anaknya pada hal tertentu saja
Iklim sekolah merupakan salah satu indikator sekolah efektif yang menekankan pada
keadaan rasa menyenangkan dari suasana yang terjadi di dalam sekolah, baik itu
rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual yang
mempengaruhi peserta didik (Hadiyanto, 2004). Tubs, dkk (2008) menjelaskan dalam
pendapatnya bahwa iklim sekolah sebagai sesuatu yang intangible tetapi penting
untuk sebuah organisasi dan dianalogikan dengan kepribadian seorang individu. Iklim
sekolah adalah hati dan jiwa dari sekolah yang terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah
dan staf yang mencintai sekolah dan mereka selalu merindukan waktu-waktu di
sekolah. Iklim sekolah adalah kualitas sekolah yang membantu setiap individu merasa
dirinya dihargai saat berada di sekolah tersebut dan merasa adanya rasa kebersamaan
(Jerome, 2005). Iklim sekolah dapat didefinisikan sebagai kualitas sekolah dalam
menciptakan tempat belajar yang sehat, tempat aspirasi, dan cita-cita siswa dan wali
murid, merangsang antusias dan kreatifitas guru, mengangkat derajat seluruh anggota
dengan unsur-unsur yang berada di dalamnya yaitu interaksi adalah kehidupan proses
belajar mengajar dan lingkungan (Sutisno, 2013). Menurut Hoy dan Miskell
(Hadiyanto, 2004) menyebutkan bahwa iklim sekolah adalah produk akhir dari
interaksi antar kelompok peserta didik di sekolah, guru-guru dan para pegawai tata
organisasi (sekolah) dengan dimensi individu. Berdasarkan pendapat dari para ahli
dapat disimpulkan bahwa iklim sekolah adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan
sekolah yang dirasakan dan berpengaruh terhadap perilaku individu yang terlibat di
dalam sekolah. 2.1.2 Aspek – aspek iklim sekolah Menurut penelitian dari Listiani
(2005) ciri-ciri sekolah yang memiliki iklim sekolah yang baik adalah : a. Adanya
hubungan yang akrab, penuh pengertian, dan rasa kekeluargaan antar civitas sekolah
b. Semua kegiatan sekolah diatur dengan tertib, dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab dan merata c. Di dalam kelas dapat dilihat adanya aktivitas belajar mengajar
yang tinggi d. Suasana kelas tertib, tenang, jauh dari kegaduhan dan kekacauan e.
Meja kursi serta peralatan lainnya yang terdapat di kelas senantiasa ditata dengan rapi
dan dijaga kebersihannya. Pendapat yang lain dari Utami (2006) menyatakan bahwa
Iklim sekolah yang baik mencakup ciri-ciri sebagai berikut : a. Lingkungan yang
aman, nyaman, dan tertib b. Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah c.
didik. Menurut Sutisno (2013) sekolah bisa berfungsi dengan baik dan sempurna,
diperlukan beberapa aspek iklim sekolah. Aspek iklim sekolah yang perlu
guru, interaksi peserta didik dengan peserta didik lain b. Proses belajar dengan
maksudnya kondisi sarana dan prasarana sekolah, meliputi sarana yang menunjang.
kelengkapan sumber. Berdasarkan uraian tentang aspek iklim sekolah di atas, maka
indikator iklim sekolah dalam penelitian ini adalah aspek interaksi, aspek proses
belajar mengajar, dan aspek kondisi sekolah. 2.1.3 Faktor-faktor yang membentuk
iklim sekolah Dimensi iklim sekolah dikembangkan atas dasar dimensi umum yang
dikemukakan oleh Moos dan Arter (dalam Hadiyanto, 2004), yaitu dimensi hubungan
maintenance and change), dan dimensi lingkungan fisik . Disamping itu, Arter
menambahkan satu dimensi lagi dalam rangka melengkapi dimensidimensi yang telah
dikemukakan oleh Moos, yaitu dimensi lingkungan fisik (physical environment).
yang ada disekolah seperti kepala sekolah, guru, dan peserta didik, saling mendukung
dan membantu, dan sejauh mana mereka dapat mengekspresikan kemampuan mereka
Dimensi pertumbuhan pribadi yang disebut juga dimensi yang berorientasi pada
tujuan utama sekolah dalam mendukung pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan
motivasi diri guru untuk tumbuh dan berkembang. c. Dimensi perubahan dan
perbaikan sistem Dimensi ini membicarakan sejauh mana iklim sekolah mendukung
Dimensi ini membicarakan sejauh mana lingkungan fisik seperti fasilitas sekolah
dapat mendukung harapan pelaksanaan tugas. Skala yang termasuk dalam dimensi ini
pendapat Moos dan Arter, ada 4 dimensi mengenai iklim sekolah, yaitu dimensi
sistem dan dimensi kondisi sekolah. 2.1.4 Iklim sekolah yang sehat Iklim sekolah
dapat dikategorisasikan sebagai iklim sekolah yang kondusif atau sehat atau positif
untuk proses belajar mengajar. Menurut Jerome (2005) empat masalah yang selalu
dan melestarikan kebudayaan sekolah Menurut Jerome (2005), sekolah yang sehat
yaitu sekolah yang terlindungi dari komunitas yang tidak baik dan terhindar dari
tekanan orangtua. Prinsip dari sekolah yang sehat yaitu adanya pemimpin yang
dinamis, pemimpin berorientasi pada aturan dan hubungan sosial, guru-guru memiliki
mendidik, guru menciptakan tujuan yang bisa dicapai oleh siswa, dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, para siswa mengerjakan tugas dengan baik,
memiliki motivasi yang tinggi dan menghargai siswa satu sama lain, perlengkapan
belajar mengajar di sekolah disediakan dengan teknologi baru, guru saling percaya,
antusias dalam bekerja, dan bangga terhadap sekolah. Menurut Hoy and Miskell iklim
antara tingkat pelaksanaan, managerial, dan institusi dari sekolah itu sendiri. Menurut
Sutisno (2013) peserta didik menjadikan iklim yang kondusif sebagai suatu perilaku,
nilai-nilai, sikap dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan,
dan sekaligus cara untuk memandang persoalan dan struktur yang melibatkan
sejumlah orang dengan tugas melaksanakan suatu fungsi untuk memenuhi suatu
yang kondusif antara lain dapat mendukung : a. Interaksi yang bermanfaat diantara
sekolah berlangsung dengan baik d. Mendukung saling pengertian antara guru dengan
peserta didik. Untuk meningkatkan iklim sekolah perlu diadakan adanya suatu
Perubahan iklim yang dapat membuat perubahan yang besar, dan perubahan tersebut
dilakukan dalam jangka waktu yang singkat d. Melibatkan individu dan kelompok
Penentuan jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi seluruh
warga sekolah (Jerome, 2010). Menurut pendapat dari beberapa ahli mengenai iklim
sekolah yang ideal dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu adanya interaksi antar
semua anggota sekolah, guru memiliki komitmen yang tinggi untuk mengajar, adanya
yang kondusif, memiliki tujuan yang sama, dan peraturan sekolah tidak bersifat kaku.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dira Nurkartika Sari, yang berjudul, "Pengaruh
Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMAN 1 Matur". Hasil
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang saya teliti saat ini adalah......
penulis yaitu, menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dan mengaktifkan
Keterangan :
2. Y : variabel terikat
F. Hipotesis
Menurut Bimo Walgito, hipotesis merupakan prediksi terhadap hasil penelitian yang
diusulkan. Hipotesis peneliti yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah
pernyataan yang merupakan dugaan atau tekaan sementrara terkait terdapat pengaruh
antara variabel-variabel yang akan diteliti. Hipotesis juga dikatakan sebagai jawaban
jawaban atau kesimpulan sementara dari permasalahan yang akan kira ajukan atau
yang akan kita teliti. Untuk itulah kita adakan penelitian. Hipotesis yang penulis
ajukan adalah untuk benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai
pengaruh Perhatian Orangtua dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa di
SMK Sirojul Falah Parung. Dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa antara
Perhatian Orangtua, Iklim Sekolah dan Prestasi Belajar memiliki pengaruh yang
signifikan, dimana ketika seseorang yang mendapatkan perhatian orangtua yang baik
dan juga didukung dengan iklim sekolah yang positif maka ia memperoleh prestasi
belajar yang baik pula, dalam arti kata memperoleh nilai yang baik di bidang