Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN BERPRESTASI DALAM PROSES

BELAJAR

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Nama : Saqila Romatua Hasibuan (0306232137)

Tiaisyah Hasibuan (0306232123)

Yulia Raudhatul Jannah (0306232146)

Dosen Pengampu : Risanni Ritonga, M. Pd

Mata Kuliah : psikologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023/2024
A. Latar Belakang

Dalam motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa, ini diharapkan
siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam
belajar, disamping itu keadaan siswa yang baik dalam belajar akan menyebabkan siswa tersebut
semangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikannya siswa
yang sedang sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar. Menurut Biggs dan Tefler
dalam Dimyanti dan Mudjiono motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi
atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar menjadi
rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Dengan
tujuan agar siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat, sehingga hasil belajar yang diraihnya
dapat optimal.

Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa-siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran
sangat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu. Siswa-
siswa tersebut akan memahami apa yang dipelajari dan dikuasai serta tersimpan dalam jangka
waktu yang lama. Siswa menghargai apa yang telah dipelajari sehingga merasakan
kegunaannya di dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Siswa yang
bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang lebih
tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya semakin intensitas usaha dan upaya yang
dilakukan, maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Siswa melakukan usaha atau
upaya untuk meningkatkan keberhasilan dalam belajar sehingga mencapai keberhasilan yang
cukup memuaskan sebagaimana yang diharapkan. Disamping itu motivasi juga menopang
upaya-upaya dan menjaga agar proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini dijadikan siswa gigih
dalam belajar. Apabila motif atau motivasi belajar muncul setiap kali belajar, besar
kemungkinan hasil belajarnya meningkat. Banyak bakat siswa tidak berkembang karena tidak
memiliki motif yang sesuai dengan bakatnya itu apabila siswa itu memperoleh motif sesuai
bakat yang dimilikinya itu, maka lepaslah tenaga yang diluar biasakan sehingga tercapai hasil-
hasil belajar yang baik.
B. Pembahasan

1) Prestasi Belajar Pengertian Belajar

Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi
individu dengan lingkungan. Proses ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja
direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadi karena peroses kematangan. Menurut
Cronbach “belajar adalah sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman”. Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara
sesudah belajar dan sebelum belajar Menurut R.Gagne “belajar dapat didefenisikan sebagai
suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”.1

Sementara menurut Hamalik menjelaskan bahwa “belajar adalah memodifikasi atau


memperteguh perilaku melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu
proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan”.
Susanto mengemukakan “belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dalam
keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan prilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,
merasa, maupun dalam bertindak”. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan dengan serangkain
kegiatan sebagai hasil pengalamannya sendiri akibat interaksi dengan lingkungannya yang
dapat dilihat dengan peningkatan tingkah laku. Menurut Tirtonegoro bahwa prestasi belajar
adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk
angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap anak dalam periode tertentu. Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa hasil
belajar bisa dilihat setelah siswa belajar secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Sudjana prestasi belajar adalah: Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi
oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang
dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang dimilikinya, minat dan perhatian, sikap dan

1 Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual, (Jakarta
: prenadamedia group, 2014) hlm.2
kebiasaan belajar dan lain-lain. Sedangkan factor yang datang dari luar diri siswa adalah
kualitas pengajaran yang digunakan, karakteristik kelas dan lain-lain. Faktor kemampuan siswa
besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
Menurut Uzer Usman bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu factor
internal dan eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:2

a. Faktor Internal
1) Faktor jasmani (fisiologi), yang bersifat bawaan maupun yang diperolehnya. Misalnya,
penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan lain- lain.
2) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan baik yang terdiri atas:
a) Faktor potensial yaitu bakat, kecerdasan, dan factor kecakapan nyata yaitu potensi
yang telah dimiliki.
b) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sifat, kebiasaan,
minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. c) Faktor kematangan fisik
maupun non fisik.

b. Faktor Eksternal
1) Faktor sosial meliputi, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan kelompok. Khusus
faktor lingkungan sosial ini, penulis hanya memfokuskan pembahasannya pada lingkungan
sekolah dan masyarakat. Memang lingkungan keluarga termasuk faktor eksternal tetapi pada
penelitian ini penulis ingin menjelaskan secara tersendiri mengenai lingkunga keluarga.
2) Faktor budaya meliputi, adat istiadat dan kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik meliputi, fasilitas rumah dan belajar.

Menurut Wingkel belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi dalam
lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan,
dan nilai sikap. Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Slamet merumuskan juga tentang pengertian belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

2 Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional, 2012), hlm. 168
sebagai hasil individu sendiri dalam interasksi dengan lingkungan. Dari beberapa pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri manusia
yang tampak dalam perubahan tingkah laku seperti kebiasaan, pengetahuan, sikap,
keterampilan, dan daya pikir.

2. Prestasi Belajar
Berhasil atau tidaknya Proses pembelajaran dapat dilihat melalui prestasi belajarnya.
Menurut Syaodih “prestasi belajar adalah merupakan realisasi atau pemekaran kecakapan-
kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki oleh siswa yang dapat dilihat dari bentuk
penguasaan pengetahuan, ketrampilan berfikir akan mata pelajaran yang ditempuh. Menurut
Muhibbin “Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan dalam sebuah program”. Sedangkan Menurut Sudjana “Prestasi belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian,
maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang merupakan hasil dari
proses belajar yang mengakibatkan perubahan tingkah laku sesuai dengan kompetensi
belajarnya Secara global.3
Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan perubahan dalam
bidang pengetahuan/pemahaman, dalam bidang keterampilan, dan dalam bidang nilai dan
sikap. Adanya perubahan tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap
pertanyaan/persoalan/tugas yang diberikan oleh guru. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat dilihat melalui pertanyaan yang diberikan oleh guru,
soal-soal yang diberikan oleh guru dan tugas yang dapat dijadikan tolok ukur prestasi belajar
siswa. Dalam pembelajaran sangat diperlukan perencanaan dalam mengukur hasil
belajar siswa atau prestasi belajar. Menurut Dimyati “dalam merencanakan pengajaran perlu
dimasukkan cara mengukur hasil belajar atau prestasi belajar, agar guru dapat mengetahui
hasil belajar atau prestasi belajar siswanya.
Perencanaan pengukuran prestasi belajar dalam merencanakan pembelajaran sangat
penting untuk dapat mengetahui prestasi siswa dan sebagai acuan berhasil tidaknya
pembelajaran yang dilakukan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya
prestasi belajar seorang siswa. Menurut Purwanto faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajarsiswa atau hasil belajar dapat kita bedakan menjadi dua macam yakni:

3 Departemen Agama RI Al-„Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : CV Penerbit Diponogoro, 2006),
hlm. 434.
1. Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor individu. Faktor individu
meliputi hal-hal berikut: Faktor kematangan atau pertumbuhan, Faktor kecerdasan atau
inteligensi, Faktor latihan dan ulangan, Faktor motivasi, dan Faktor pribadi

2. Faktor yang ada di luar individu disebut faktor sosial. Termasuk ke dalam faktor di luar
individu atau faktor sosial antara lain: Faktor keluarga atau kedaan rumah tangga. Suasana dan
keadaan keluarga yang bermacam-macam turut bagaimana dan sampai dimana belajar dialami
anak-anak, Faktor gurudan cara mengajarnya, Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar
mengajar. Faktor guru dan cara mengajarnya berkaitan erat dengan ketersediaan alat-alat
pelajaran yang tersedian di sekolah. Sekolah memiliki peralatan dan perlengkapan yng
diperlukan dalam belajar ditambah dengan guru yang berkualitas akan mempercepat dan
mempermudan belajar anak-anak, Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan Faktor
motivasi sosial. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama
berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi
belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa
sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya,
biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam
periode tertentu.

3. Motivasi Belajar
a. Motivasi Belajar
Pada dasarnya motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengerahkan dan menjaga
tingkah seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri
seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Tetapi menurut Clayton Aldelfer motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam
melakuka kegiatan belajar yang didorong oleh Hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar
sebaik mungkin. Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan
kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan
kreatif Maslow motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang
menyebabkan seseorang atau individu untuk bertindak atau mencapai tujuan, sehingga
perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.4

Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar
secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang
sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan- kegiatannya.

b. Fungsi Motivasi Belajar


Menurut Sudirman fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut:
i. Mendorong manusia untuk berbuat Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
ii. Menentukan cara perbuatan Yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberakan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
iii. Menyeleksi perbuatan Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat
dengan tujuan tersebut. Hamlick juga mengemukakan tiga fungsi motivasi,yaitu:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan
timbul suatu perbuatan seperti belajar
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya menggerakan perbutan kearah pencapaian
tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi penggerak Motivasi ini berfungsi sebagi mesin, besar kecilnya motivasi
akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan.
Jadi fungsi motivasi secara umum adalah sebagai penggerak yang mendorong seseorang untuk
melakukan perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
d. Strategi Motivasi Belajar Menurut Catharina Tri Ani ada beberapa strategi motivasi dalam
belajar antara lain sebagai berikut:

1. Membangkitkan minat belajar Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat
penting dan Karena tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat

4 Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Efektif Cooperatif Learning, (Banguntapan Yogyakarta : DIVA Press, 2016)
hlm. 81
bagi mereka.Caralain yang dapat diberikan adalah memberikan pilihan kepada siswa tentang
materi pembelajaran yang akan dipelajari
2. Mendorong rasa ingin tahu Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk
membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu siswa didalam kegiatan pembelajaran.
Metode pembelajaran studi kasus, diskoveri inkuiri, diskusi, curah pendapat dan sejenisnya,
merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu
siswa.
3. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik. Motivasi untuk belajar sesuatu dapat
ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik dan juga penggunaan
variasi metode penyajian.
4. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar. Prinsip yang mendasar dari motivasi
adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau
ditetapkan oleh dirinya sendiri dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain.5

C. Kesimpulan

5 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013). hlm. 23
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi
individu dengan lingkungan. Proses ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja
direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadi karena peroses kematangan. belajar
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan prilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam
bertindak

a. Faktor Internal
1) Faktor jasmani (fisiologi)
2) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan baik yang terdiri atas:
a) Faktor potensial
b) Faktor non intelektif
b. Faktor Eksternal
1) Faktor sosial
2) Faktor budaya
3) Faktor lingkungan

Strategi motivasi dalam belajar antara lain sebagai berikut:


1. Membangkitkan minat belajar
2. Mendorong rasa ingin tahu Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk
membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu siswa didalam kegiatan pembelajaran.
3. Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik.
4. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. Kamus Besar Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani, 2005.
Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Departemen Agama RI Al-„Aliyy. Bandung : CV Penerbit
Diponogoro. 2006.
Asmani, Jamal Ma‟mur. Tips Efektif Cooperatif Learning. Banguntapan Yogyakarta : DIVA
Press. 2016.
Azwar, Saifudin, Tes Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2015.
Djamarah , Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. 2011.
Hasil Observasi di SD Negeri 0I Payaraman kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan
Ilir, 15 Oktober 2016 07:30 – 09:15
Ismail, Fajri. Evaluasi Pendidikan. Palembang : Tunas Gemilang Press . 2014.
Manizar , Eli. Pengantar psikologi pendidikan. palembang : IAIN Raden Fatah
Press. 2005.

Anda mungkin juga menyukai