Anda di halaman 1dari 10

WAKTU DAN MOTIVASI BELAJAR

Dermi Samosir
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang
yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Waktu Belajar
Waktu merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.Waktu juga
merupakan kesempatan yang digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan.Adapun
yang dimaksud waktu belajar adalah waktu yang digunakan untuk mempelajari sesuatu
sehingga terjadi perubahan pada diri seseorang yang belajar.Seorang peserta didik harus bisa
mengatur rencana kegiatan belajarnya agar tidak kehilangan waktu belajarnya.Setiap orang
mempunyai aktu 24 jam setiap harinya. Waktu itu dapat dibagi-bagi untuk melakukan
aktivitas setiap individu sebagai berikut: 8 jam untuk tidur setiap harinya,makan, mandi
senam dibutuhkan 3 jam dan untuk urusan pribadi dibutuhkan 2 jam dan sisanya sebanyak 11
jam dipergunakan untuk belajar. Setiap hari belajar di sekolah sekitar 7 jam dan 4 jam
diunakan untuk belajar dirumah dan di luar rumah. Jadi waktu belajar siswa terutama
dirumah.Di samping belajar waktu diguakan untuk kegiatan lainnya.Oleh karena itu guru
diharapkan untuk tidak memberi tugas yang banyak agar waktu dirumah bisa dipergunakan
untuk kegiatan lainnya.
Pembagian waktu belajar juga diperlukan agar siswa dapat belajar secara produktif.
Jangka waktu belajarpun perlu diperhatikan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa jangka
waktu belajar yang produktif seperti menghafal, mengetik, dan mengerjakan soal hitungan
dan sebagainya diperlukan 20 sampai 30 menit. Jangka waktu lebih dari 30 menit untuk
belajar yang benar-benar memerlukan konsentrasi relatif kurang dan tidak produktif. Jangka
waktu tersebut tidak berlaku pada pelajaran yang memerlukan pemanasan seperti untuk
belajar sejarah, geografi, ilmu filsafat dan sebagainya.Disamping itu juga perlu diperhatikan
minat sesorang pada satu pelajran yang mempengaruhi jangka waktu belajarnya, sehingga
memungkinkan belajar lebih dari 30 menit.Biasanya terjadi pada orang dewasa.
Jadi, waktu belajar ialah waktu yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, sehingga
terjadi perubahan bagi diri seseorang yang belajar.Waktu belajar adalah waktu terjadinya
proses belajar baik di sekolah atau di rumah yang dilaksanakan pagi, siag,sore dan malam
hari.Penentuan waktu yang tepat akan memberikan pengaruh positif bagi terhadap prestasi
siswa
        Pemanfaatan Waktu Belajar
             Dalam belajar, setiap individu membutuhkan waktu untuk menyerap materi yang akan
dipelajari, waktu belajar  adalah waktu yang digunakan siswa untuk belajar yang baik dan
tepat sesuai dengan situasi dirinya. Maka waktu dalam belajar perlu disesuaikan khusus untuk
lebih efesien dalam pencapaian target belajar. Hal ini perlu adanya pengawasan yang
dilakukan oleh orang tua dirumah pada waktu siswa belajar. Menurut Sukardi (1998 : 60)
“belajar secara teratur setiap hari dan tidak mengesampingkan waktu semestinya. Dengan
belajar yang disiplin dan teratur niscaya akan dapat meningkatkan  prestasi belajarnya”.
Keteraturan belajar adalah pangkal utama dari belajar yang baik untuk disiplin pribadi yang
tinggi siswa dapat menjahui godaan dan gangguan-gangguan yang mendorong siswa malas 
belajar. Dari pendapat di atas penggunaan waktu belajar adalah bertujuan untuk melatih
kedisiplinan siswa guna tercapainya pencapaian target dalam belajar yaitu prestasi yang
setinggi-tingginya. Sebab siswa kadang-kadang lupa terhadap kewajiban dalam belajar,
dengan berbuat teratur setiap hari yang disertai dengan minat, rencana dan tujuan yang jelas
tanpa harus mengabaikan atau mengesampingkan waktu istirahat yang semestinya lebih
mudah dalam penyerapan materi pelajaran dari pada belajar yang dilakukan secara
mendadak.
Pengertian belajar
 Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pengajaran, juga terkait dengan berbagai
faktor yang dapat memberikan perubahan pada siswa. Faktor siswa, guru serta faktor
lingkungansecara menyeluruh merupakan faktor-faktor yang berpengaruh. Menurut T. Raka
Joni (1981) bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh matangnya
seseorang atau perubahan yang bersifat temporer. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa
belajar adalah usaha sadar yang dilakukan individu dan menyebabkan adanya perubahan
tingkah laku sebagai responden terhadap lingkungan, baik langsung ataupun tidak langsung.
Dari batasan pengertian mengajar dan belajar tersut di atas oleh Muhammad Ali (1984)mengemukakan
kerangka pendekatan sistem pengajaran yang tergambar seperti pada
bagan berikut :Restriction
 Jika ditelaah secara seksama bagan pendekatan sistem pengajaran di atas, maka jelas
apayang ingin dicapai (restriction) merupakan dasar analisis atau sistem. Restriction
dirumuskan dalam bentuk tujuan (objectives), standar prilaku yang diharapkan (Performance
standard),dan hambatan-hambatan dalam pencapaian tujuan (constrain).Berdasarkan pada tujuan
sistem maka dapatlah dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin dicapai sesuai
dengan tujuan. Input tersebut diperoses sedemikian rupa sehingga menghasilkan keluaran
(output) tertentu. Hasil evaluasi terhadap output dapat dijadikan dasar  (feed back) untuk
mengadakan revisi atau perbaikan, baik terhadap proses atau terhadap input. Bila pendekatan
sistem dapat diaplikasikan dalam kegiatan pengajaran, makadapat dipastikan bahwa hasil pengajaran berhasil
guna.

Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu motivium yang berarti alasan sesuatu terjadi,
alasan sesuatu hal itu bergerak atau berpindah. Kata motivium diartikan dalam bahasa
inggris yaitu motivation (Dwijandono, 2006). Motivasi merupakan sesuatu yang membuat
individu bergerak untuk mencapai tujuan.Motivasi merupakan proses psikis yang mendorong
orang untuk melakukan sesuatu.Motivasi dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri
seseorang.Memotivasi bersumber dari dalam diri sendiri disebut motivasi intrinsik muncul
karena individu senang melakukannya dan motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap
perilaku yang bersumber dari luar dirinya.Seseorang berbuat sesuatu karena dorongan dari
dari luar dirinya seperti adanya reward dan punisment.
Teori motivasi
Teori motivasi; Teori motivasi isi (content) memusatkan perhatiannya pada pertanyaan “apa
penyebab perilaku terjadi dan berhenti?
Contoh: Teori Maslow, Murray, Alderfer,McGregor, Herzberg,dan
McClelland
Teori proses memusatkan perhatian bagaiman perilaku dimulai dan dilaksanakan?
Contoh:Teori harapan, pembentukan perilaku,Porter-Lawler,dan teori
keadilan.
Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keinginan, perhatian, kemauan sisiwa dalam
belajar.Wloodkowski (2007) menyebutkan bahwa motivasi belajar adalah arah dan
ketahanann perilaku siswa dalam belajar.Motivasi belajar tercermin melalui ketekunan yang
tidak mudah goyah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan atau
masalah.Dorongan belajar merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam
rangka memenuhi harapan dalam belajar. Belajar adalah usaha yang dilakukan dengan
sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku (baik actual/nyata maupun potensil/tidak
tampak) dimana perubahan yang dihasilkan tersebut bersifat positif dan berlaku dalam waktu
yang relatif lama.
Motivasi belajar disekolah dipengaruhi oleh rekayasa pedagogis guru di sekolah.
Menurut Dimyati (2002) rekayasa pedagogis guru sebagai berikut:
1. Guru adalah pendidik yang berperan dalam rekayasa pedagogis.
2. Siswa adalah pebelajar yang memiliki kepentingan dalam menghayati proses
belajar.
3. Guru melaksanakan kegiatan mendidik dengan memberi penguatan seperti: hadiah,
teguran, penghargaan atau nasihat di dalam proses pembelajaran.Tindakan guru ini
akan dapat motivasi inrinsik dan dapat juga menguatkan motivasi eksrinsik.
4. Dengan belajar yang bermotivasi, siswa memperoleh hasil belajar.
5. Dampak pengajaran adalah hasil belajar yang segera dapat diukur ,yang terwujud
dalam nilai rapot atau ijasah.
6. Dalam pengiring adalah unjuk kerja siswa setelah mereka lulus ujian atau
merupakan transfer hasil belajar siswa.
7. Setelah siswa lulus sekolah,maka siswa dapat mengembangkan diri lebi lanjut
secara mandiri.
8. Dengan memprogram belajar sendiri secara berkesinambungan,maka akan diperoleh
hasil belajar atas tanggungjawab siswa sendiri.
Menurut Dimiyati (2002) hal-hal yang berpengaruh sebelum belajar adalah ciri khas
pribadi siswa, minat, kecakapan, pengalaman dan keinginan belajar. Pada proses belajar hal
yang berpengaruh adalah sikap dan motivasi, konsentrasi kemampuan mengolah,
menyimpan, menggali dan unjuk kerja berprestasi.Rekayasa pedagogis yang dilakukan guru
sebagai pengalaman belajar di sekolah, akan membantu perkembangan kemampuan belajar
siswa, terutamam dalam hal pembentukan sikap dan motivasi yang tepat, konsentrasi,
kemampuan mengolah, menyimpan, menggali dan unjuk kerja berprestasi siswa di
sekolah.Motivasi belajar siswa dapat diamati dari perilakunya. Seorang siswa yang memiliki
motivasi tinggi akan memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan keinginan yang kuat
untuk terlibat atau ikut dalam proses belajar.Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan
bekerja keras dan bekerja terus serta memberikan waktu kepada usaha belajar sampai tugas-
tugas terselesaikan. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dimana kekuatan
mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan dan cita-cita belajar. Motivasi belajar
adalah kekuatan mental yang mendorong irinya untuk belajar.
Komponen-Komponen Belajar
Menurut Keller dalam Suciati (2001) mengemukakan empat komponen motivasi
belajar yang di sebut sebagai model ARCS, yaitu attention (perhatian), relevansi, confidence(
kepercayaan diri), dan satisfaction (kepuasan).
1. Attention (perhatian) siswa terhadap pelajaran di sekolah muncul didorong oleh rasa ingin
tahu.
2. Relevansi, menunjuk adanya hubungan materi pelajaran dengan kondisi siswa.
3. Confidence (percaya diri) yaitu perasaan mampu dalam diri siswa yang merupakan potensi
untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan.
4. Satisfaction (kepuasan) .Usaha belajar yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh
konsekuensi yangditerimanya.
  Jenis-jenis Motivasi Belajar
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1.    Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
 Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
 Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
2.    Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
 Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual,
dan lain-lain.
 Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan
sebagainya.
 Motif-motif objektif
3.    Motivasi jasmani dan rohani
 Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.
 Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4.    Motivasi intrisik dan ekstrinsik
 Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu
diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
 Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).
Pendapat lain mengemukakan bahwa dua jenis motivasi yaitu sebagai berikut:
“Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder,
adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif
yang ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran
bahasa arab adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau
dorongan dari luar misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta
buku-buku yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan ransangan dalam
belajar.Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka,
hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan
hukuman. (Djmarah dan zain, 2002 : 168). Dari kutipan di atas, maka penulis dapat
menjelaskan hal tersebut sebagai berikut:
a)   Memberiangka
Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik.
Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang 
bervariasi. Pemberian angka kepada  anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau
motivasi agar hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi
b)   Hadiah
Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang
berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar
siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c)   Pujian
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh
setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa,
sehingga semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.

d)   Gerakan tubuh
Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat
suatu perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru Gerakan tubuh saat
memberikan suatu respon dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran
lebih mudah dan gampang.
e)   Memberi tugas
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas
kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk
memperhatikan segala isi pelajaran yang disampaikan.
f)   Memberikanulangan

Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran  dan juga
memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah
disampaikan dan diberikan oleh guru.
g)   Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada
setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
h)   Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan
kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian
siswa. Misalnya memberikan pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan.
  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi
sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi belajar antara lain:

1.   Faktor individual
Seperti; kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

2.   Faktor sosial
Seperti; keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat dalam
belajar dan motivasi sosial (Purwanto,2002:102)
Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni:
a)   Faktor-faktor intern
1.    Faktor jasmaniah
 Faktor kesehatan
 Faktor cacat tubuh
2.    Faktor fhsikologis
 Intelegensi
 Minat dan motivasi
 Perhatian dan bakat
 Kematangan dan kesiapan
3.    Faktor kelelahan
 Kelelahan jasmani
 Kelelahan rohani

b)   Faktor ekstern

1.    Faktor keluarga


 Cara orang tua mendidik
 Relasi antara anggota keluarga
 Suasana rumah
 Keadaan gedung dan metode belajar
2.    Faktor sekolah
 Metode mengajar dan kurikulum
 Relasi guru dan siswa
 Disiplin sekolah
 Alat pengajaran dan waktu sekolah
 Keadaan gedung dan metode belajar
 Standar pelajaran di atas ukuran dan tugas rumah
3.    Faktor masyaraka
 Kegiatan siswa dalam masyarakat
 Mass media dan teman bergaul
 Bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 1997 :71)
   
Adanya berbagai faktor yang mempengaruhi belajar siswa di atas, peneliti dapat memahami
bahwa adanya faktor tersebut dapat memberikan suatu kejelasan tentang proses belajar yang
dipahami oleh siswa. Dengan demikian seorang guru harus benar-benar memahami dan
memperhatikan adanya faktor tersebut pada siswa, sehingga didalam memberikan dan
melaksanakan proses belajar mengajar harus memperhatikan faktor  tersebut, baik dari
psikologis, lingkungan dengan kata lain faktor intern dan ekstrenTerkait dengan hal yang
tersebut di atas, maka Dimyanti dan Mudjiono mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar antaralain:
1.   Cita-cita/aspirasi siswa
2.  Kemampuan siswa
3.   Kondisi siswa dan lingkungan
4.   Unsur-unsur dinamis dalam belajar
5.    Upaya guru dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 100)

Adapun penjelasan faktor tersebut adalah:


1.   Cita-cita/aspirasi
Cita-cita merupakan satu kata tertanam dalam jiwa seorang individu. Cita-cita merupakan
angan-angan yang ada di imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai
akan memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. Adanya cita-cita juga
diiringi oleh perkembangan dan pertumbuhan keperibadian individu yang akan menimbulkan
motivasi yang besar untuk meraih cita-citaataukegiatan yang diinginkan.
2.   Kemampuan siswa
Kemampuan dan kecakapan setiap individu akan memperkuat adanya motivasi. kemampuan
yang dimaksud adalah kemampuan membaca, memahami sehingga dorongan yang ada pada
diri individu akan makin tinggi.
3.   Kondisi siswa dan lingkungan
Kondisis siwa adalah kondisi rohani dan jasmani. Apabila kondisi stabil dan sehat maka
motivasi siswa akan bertambah dan prestasinya akan meningkat. Begitu juga  dengan kondisi
lingkungan siswa (keluarga dan masyarakat) mendukung, maka motivasi pasti ada dan tidak
akan menghilang.
4.   Unsur dinamis dan pengajaran.
Dinamis artinya seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, tempat
dimana seorang individu akan memperoleh pengalaman.
5.   Upaya guru dalam pengajaran siswa
Guru adalah seorang sosok yang dikagumi dan insan yangt mempunyai peranan penting
dalam dunia pendidikan. Seorang guru dituntut untuk profesional dan memiliki keterampilan.
Dalam suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan tidak terlepas adanya fungsi dan
kegunaan. Motivasi dalam belajar yang merupakan suatu dorongan memiliki fungsi, yang
dikemukakan oleh seorang ahli yaitu:
 Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif untuk berfungsi sebagai
penggerak atau sebagai motor penggerak melepaskan energi.
 Menentukan arah perbuatan yaitu petunjuk suatu tujuan yang hendak dicapai
 Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang akan
dikerjakan ynag serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Purwanto, 2002 : 70).
Disamping itu ada juga fungsi lain dari motivasi yaitu “motivasi adalah sebagai pendorong
usaha dan pencapaian prestasi” (Sardiman, 2001 : 83). Jelaslah bahwa fungsi motivasi itu
memberikan suatu nilai atau itensitas tersendiri dari seorang siswa dalam meningkatkan
motivasi belajar dan prestasi belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai