Anda di halaman 1dari 4

Tugas Tutorial 1

Strategi Pembelajaran di SD
PDGK4105

Disusun oleh
Nama:
Andini Fitria
NIM:
857194335
Kelas B, Semester 5 PGSD-S1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
UPBJJ Serang-Pokjar Tangerang
2022.2
1. Berikan contoh kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa!
Jawab:
Motivasi terbagi menjadi dua yang pertama adalah faktor intrinsik dan yang kedua adalah
faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor
ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar.
Guru dapat melakukan beberapa kegiatan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa,
antara lain:
 Memberikan Bimbingan, Dukungan, Semangat untuk Siswa
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan hambatan belajar yang
dihadapinya. Guru Pintar juga perlu memberikan dukungan dan semangat kepada
siswa bahwa ia mampu mengatasi segala hambatan tersebut.
 Menciptakan Suasana yang Menyenangkan dalam Belajar
Siswa dapat belajar dengan lebih baik apabila berada dalam suasana yang
menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa tegang.
 Ice breaking
Mencairkan suasana tegang dalam belajar dengan memberikan humor di tengah-
tengah pengajaran yang sedang diberikan, salah satu nya dengan memberikan ice
breaking.
 Memberikan hadiah atau penghargaan.
Tidak selalu dalam bentuk benda, penghargaan tersebut bisa juga dilakukan dengan
memberikan pujian atau komentar positif terhadap hasil pekerjaan siswa. Gestur
angkat jempol atau berkata “Bagus nak, tingkatkan..." adalah contoh penghargaan atas
usaha siswa.
 Istirahat sejenak
Belajar terus menerus tanpa memberikan waktu istirahat akan membuat otak dan
tubuh menjadi lelah. Ketika tubuh lelah, proses belajar tidak akan maksimal.
2. Jelaskan perbedaan pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran!
Jawab:
 Pendekatan pembelajaran (menurut T. Raka Joni, 1993) diartikan sebagai cara umum
dalam memandang permasalahan atau obyek kajian. Pendekatan pembelajaran juga
merupakan titik tolak atau cara pandang guru terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung dan bersifat umum. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa
pendekatan pembelajaran adalah cara memandang terhadap pembelajaran.
 Strategi pembelajaran (menurut Sanjaya, 2007) adalah pola umum perbuatan guru dan
siswa di dalam mewujudkan kegiatan belajar-mengajar sehingga strategi menunjuk
kepada karateristik abstrak rentetan perbuatan guru-siswa dalam peristiwa belajar-
mengajar. Menurut Joni (1992/1993) strategi adalah ilmu atau kiat di dalam
memanfaatkan segala sumber yang dimiliki atau yang dapat digerakkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa yang menjadi
acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan
pembelajaran.
 Metode pembelajaran (menurut Slameto, 2003) adalah cara yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode juga dapat diartikan cara yang digunakan dalam rangka
mengimplemtasikan rencana kegiatan pembelajaran yang telah disusun untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
 Teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang guru dalam
menerapkan suatu metode pembelajaran secara spesifik. Dari langkah-langkah atau
teknik pembelajaran, kita dapat mengetahui metode, strategi, dan pendekatan yang
digunakan dalam suatu proses pembelajaran.
3. Jelaskan perbedaan pengertian belajar menurut pengertian lama dengan pengertian belajar
yang dikemukakan Ernest R. Hilgard!
Jawab:
Menurut definisi lama, yang dimaksud dengan belajar adalah menambah dan
mengumpulkan pengetahuan. Yang diutamakan dalam definisi ini adalah penguasaan
pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektual,
sedangkan sikap dan keterampilan diabaikan.
Pendapat modern yang muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku (a change in behavior). Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi
Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,
yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang
ditimbulkan oleh lainnya.
4. Rancang kegiatan belajar yang menggunakan tipe belajar konsep (concept learning)!
Jawab:
Concept learning adalah belajar pengertian. Dengan menguasai konsep, ia dapat
menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu, misalnya menurut warna, bentuk,
besar, jumlah, dan sebagainya. Concept Learning (Kegiatan Belajar Konsep) berkaitan
dengan berbagai respons dalam waktu bersamaan terhadap sejumlah stimulus berupa
konsep-konsep yang berbeda antara satu dan yang lainnya.
Misalnya kita dapat menyuruh anak dengan perintah "Ambilkan botol yang di tengah!"
Untuk mempelajari suatu konsep, anak harus mengalami berbagai situasi dengan stimulus
tertentu. Dalam pada itu ia harus dapat mengadakan diskriminasi untuk membedakan apa
yang termasuk dan tidak termasuk konsep itu.

5. Jelaskan manfaat mengajar dengan model Bermain Peran dan Inkuiri Yurisprudensi!
Jawab:
 Bermain Peran
Secara khusus, bermain peran membantu pelajar mengumpulkan dan
mengorganisasikan informasi tentang isu-isu sosial, mengembangkan empati terhadap
orang lain dan berusaha untuk meningkatkan keterampilan sosial pelajar.
Manfaatnya:
1. Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam
proses belajar.
2. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan
rasa kebersamaan.
3. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, di samping menjadi
pengalaman yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang melekat dalam
memori otak.
4. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan membuat kelas menjadi dinamis
dan antusias.
 Inkuiri Yurisprudensi
Dengan model ini pelajar belajar berpikir tentang kebijakan-kebijakan sosial. Studi
tentang isu-isu sosial di masyarakat suatu negara, di tingkat nasional maupun
internasional dapat dipersiapkan bagi para pelajar. Model yurisprudensi dirancang untuk
tujuan tersebut.
Manfaatnya:
1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah dan
mengambil keputusan secara objektif dan mandiri
2. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis
3. Mengembangkan rasa ingin tahu dan cara berfikir objrktif baik secara individual
maupun kelompok

Anda mungkin juga menyukai