Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alif Putrawan

NIM : 1601621067
Prodi : Pendidikan Jasmani B
Mata Kuliah : Teori Belajar dan Pembelajaran
UTS
1. Jelaskan disertai dengan contoh proses belajar dan pembelajaran yang memperlihatkan
perbedaan belajar dan pembelajaran!
2. Apakah keterkaitan antara gaya belajar dengan kecerdasan jamak?
3. Buatlah contoh motivasi dari ARCS!
4. Menurut Anda, siswa yang bagaimanakah yang akan dihasilkan oleh pembelajaran yang
behavioristik?
5. Buatlah satu contoh penerapan teori belajar behavioristik sesuai dengan bidang studi
Anda!

Jawaban.

1. Proses Belajar adalah keadaan dimana seseorang melakukan suatu kegiatan untuk
menambah wawasan atau ilmu untuk dirinya agar menjadi seorang yang berilmu
pengetahuan, memiliki keterampilan, dan sikap atau tingkah laku yang baik. Contoh dalam
proses belajar adalah Ketika seorang pemula mencoba untuk pertama kali melakukan suatu
ketrampilan, gerakannya akan kaku, dan tanpa koordinasi. Akan tetapi lama kelamaan dengan
terus menerus belajar atau Latihan maka gerakannya akan menjadi lancar dan pengeluaran
energinya menjadi efisien.

Proses Pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan guru atau pelatih dalam
kegiatan belajar mengajar. Contohnya : Peserta didik dapat menanyakan suatu hal atau materi
yang belum mereka pahami kepada guru dan guru tersebut menjelaskan kembali materi apa
yang peserta didik tersebut belum paham.

2. Gaya belajar adalah cara mengenali berbagai metode belajar yang disukai yang mungkin
lebih efektif bagi peserta didik tersebut. Gaya belajar yang dimaksud adalah memahami
metode-metode dalam pembelajaran itu sangat penting agar pembelajaran untuk peserta didik
lebih efektif. Kecerdasan jamak adalah teori kecerdasan yang menyatakan bahwa individu
memiliki paling tidak 8 jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan verbal linguistik, logis matematis,
visual spasial, kinestetik, musik, intrapribadi, antarpribadi, dan naturalis. Jadi keterkaitan
antara gaya belajar dengan kecerdasan jamak ialah karna banyak jenis gaya belajar yang
disukai oleh pelajar/pelaku pembelajaran maka akan mempengaruhi kebiasaan atau juga
karakter dan kecerdasan jamak pada anak.

3. a. Perhatian (Attention)
1) Menggunakan metode penyampaian yang bervariasi (kuis, diskusi kelompok, bermain
peran, simulasi, curah pendapat, demontrasi, studi kasus).
2) Penggunaan media (transparasi, gambar, film, video tape) untuk melengkapi penyampaian
pembelajaran.
3) Bila dirasa tepat gunakan humor selama kegiatan, sehingga pembelajaran terasa lebih
menyenangkan.
4) Menggunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.

b. Relevansi (Relevance)
1) Memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang dicapai
setelah pembelajaran berlangsung.
2) Menjelaskan manfaat materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
3) Menjelaskan peranan materi yang dipelajari dengan mata pelajaran lain.

c. Kepercayaan Diri (Confidence)


1) Memberikan materi secara sistematis, dari yang mudah ke yang sukar dan dari yang
konkret ke abstrak, sehingga kemampuan siswa mengikuti pelajaran termotivasi sejak awal
kegiatan.
2) Menyusun kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa
tidak dituntut untuk menguasai konsep yang banyak sekaligus.
3) Menyampaikan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dari pembelajaran, sehingga arah
dan tujuan kegiatan jelas bagi siswa.

d. Kepuasan (Satisfaction)
1) Memberikan penguatan (reinforcement) berupa pujian secara verbal dan umpan balik yang
informatif, bukan cacian atau ancaman.
2) Mengucapkan baik, bagus, dan memberikan senyum bila siswa menjawab atau
mengajukan pertanyaan.
3) Menunjukkan sikap non verbal positif pada saat menanggapi pertanyaan atau jawaban
siswa misal acung jempol atau angguk kepala.
4) Siswa yang telah berhasil disarankan untuk membantu teman-temannya yang belum
berhasil.

4. Siswa yang berperilaku dan berpikir secara rasional, bisa mengendalikan perilaku mereka
sendiri dan dapat bertanggung jawab atas tindakan mereka.

5. Teori ini juga bisa dipakai dibidang olagraga,untuk membuat atlet memiliki jiwa respect
terhadap pengajar maupun lawan tanding dan memiliki jiwa sportivitas yang tinggi ketika
sedang dalam turnamen atau lomba.

Anda mungkin juga menyukai