Anda di halaman 1dari 33

Sistem Ekskresi

List of content 1. Pengertian dan fungsi sistem ekskresi


2. Jenis proses pengeluaran
3. Anatomi dan fungsi organ sistem ekskresi
4. Gangguan sistem ekskresi
5. Upaya mencegah gangguan pada sistem
ekskresi
3

Member of Group:
1. Alif Putrawan (16016210675)
2. Devi Aprilian (16016210712)
3. Hafizh Abdullah (1601621058)
4. Muhammad bimas maulana (16016211113)
5. Papualin Delista Tabuni (16016210216)
6. Yoga Yankton Prakasya (1601621083)
Pengertian dan Fungsi
Sistem Ekskresi
5

Pengertian dan Fungsi Sistem Ekskresi


Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah
terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga (Campbell,
2006).
Sistem ekresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat
yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi
tubuh dalam bentuk larutan (Kurniati, 2009).
Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh (Poedjadi, 2005).
Jenis Proses
Pengeluaran
7

Defekasi Ekskresi Sekresi


proses pengeluaran zat- proses
Jenis Proses pengeluaran zat sisa pengeluaran
sisa-sisa metabolisme getah oleh sel
Pengeluaran pencernaan yang tidak dan kelenjar
makanan yang dipakai lagi yang masih
belum pernah oleh sel dan dapat digunakan
mengalami darah, oleh tubuh.
proses dikeluarkan
pencernaan bersama urine,
(disebut feses) keringat dan
dan dikeluarkan pernapasan.
melalui anus.
Anatomi dan Fungsi
Organ pada Sistem
Ekskresi
9

Kulit
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi
mengeluarkan keringat. Fungsi kulit yang
lain, antara lain melindungi tubuh terhadap
gesekan, kuman, penyinaran, panas. dan zat
kimia; mengatur suhu tubuh; menerima
rangsang dari luar: serta mengurangi
kehilangan air. Kulit terdiri dari 2 lapisan,
yakni Epidermis dan Dermis.
10
11

SUSUAN ORGAN PADA KULIT


12

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum


lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum.
Epidermis Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak
berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum
granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung
pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel
yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
13

Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung


akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar
Dermis yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat
(glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea).
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya
terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur.
14

Hipodermis kadang digolongkan ke dalam lapisan dermis,


terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung
Hipodermis lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
15

Paru-paru
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan
Karbondioksisa (CO2) dan Uap Air
(H2O). Di dalam paru-paru terjadi
proses pertukaran antara gas oksigen
dan karbondioksida.
16

▪Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap


karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru.
Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-
paru melalui hidung.

▪Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan energi


akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan dikeluarkan lewat
paru-paru. Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan
tampak menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan
karbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.
17
18

Hati
Sebagai alat ekskresi hati
mengeluarkan empedu. Sekitar 0,5 liter
empedu dikeluarkan setiap hari.
Empedu dihasilkan dari perombakan
sel darah merah yang telahtua. Cairan
empedu terdiri atas kolestrol, lemak,
hormone pelarut lemak, dan lesitin.
19

▪Fungsi cairan empedu diantaranya adalah membantu


pencernaan lemak denganmengemulsi lemak dalam usus halus. Cairan
empedu tersebut disimpan dalam kantongempedu untuk disalurkan ke
dalam usus halus.Sebagai bagian dari sistem ekskresi, hati
menghasilkan produk ekskretori,seperti zat pewarna empedu, yaitu
bilirubin. Bilirubin berasal dari pemecahan hemoglobin darah yang
berlangsung dalam hati.
20
21
Fungsi Hati
1. Sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen-glikogen
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengatur kadar gula dalam darah
4. Sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A
5. Menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak
6. Menguraikan molekul hemoglobin tua
7. Menghilangkan hormon-hormon berlebihan
8. Membentuk protein tertentu dan merombaknya
9. Pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol.
22

Ginjal
Ginjal atau ren disebut juga buah
pinggang karena buahnya seperti biji
buah kacang merah. Ginjal terletak
dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu
dalam rongga perut pada dinding tubuh
dorsal. Ginjal berjumlah 2 buah,
berwarna merah keunguan, dan yang
kiri terletak agak tinggi dari kanan.
23

▪Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks,


sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan
paling dalam berupa rongga ginjal disebut pelvis renalis.

▪Ginjal dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal
yang menyerupai darah. Ginjal mengendalikan potensial air pada
darah yang melewatinya. Substansi yang menyebabkan ketidak
seimbangan potensial air pada darah akan dipisahkan dari darah dan
diekskresikan dalam bentuk urine.

▪Proses pembentukan urine ada 3, yaitu:


24
▪Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul
Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler
yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses
Penyaringan
penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses
(filtrasi)
penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang
tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus
terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah,
dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil terlarut
dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium,
klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan
dan menjadi bagian dari endapan.
25

▪Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat


glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan
Penyaringan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus
(filtrasi) masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium,
dan garamgaram lainnya.
26

▪Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan


menghasilkan urin seku Zder yang komposisinya sangat
Penyerapan berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang
kembali masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
(Reabsorbsi) konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun
bertambah, misalnya ureum dari 0,03, dalam urin primer dapat
mencapai 2% dalam urin sekunder.
27

▪Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan


urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.
Augmentasi Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96%
air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain,
misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm
dan bau pada urin.
▪Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa
yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
28
Fungsi Ginjal

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh


2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian
tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel
darah merah (SDM) di sumsum tulang.
Gangguan Sistem
Ekskresi
30

Gangguan Sistem Sirosis Hati Hemokromatosis Diabetes Insipidus


Sirosis hati adalah Hemokromatosis adalah Diabetes insipidus adalah
Ekskresi kondisi berubahnya sel-
sel hati menjadi jaringan
kelainan secara genetik
yang menyebabkan
gangguan yang menyerang
salah satu organ terpenting
ikat fibrosa, sehingga tubuh banyak menyerap dalam sistem ekskresi, yaitu
sel-sel hati itu zat besi dari makanan. ginjal.
kehilangan fungsinya.

Diabetes Mellitus Batu Ginjal Uretris


Diabetes mellitus adalah Batu ginjal disebabkan Uretris adalah
penyakit yang terjadi oleh pembentukan peradangan pada ureter
karena terdapat glukosa endapan garam kalsium yang disebabkan oleh
dalam urin. pada rongga ginjal, infeksi bakteri maupun
saluran ginjal, dan virus.
kandung kemih.
31

Gangguan Sistem Nefritis Albuminuria


Nefritis adalah radang Penyakit ini terjadi
Ekskresi nefron pada ginjal yang
dapat disebabkan oleh
akibat ginjal tidak dapat
melakukan penyaringan
infeksi bakteri protein (albumin).
Streptococcus.

Asma Pneumonia
Asma terjadi akibat Pneumonia menyebabkan
penyempitan saluran oksigen susah masuk karena
pernapasan pada paru- alveolus, yang merupakan
paru. Penderitanya tempat pertukaran oksigen dan
menunjukkan gejala karbon dioksida, dipenuhi oleh
sulit bernapas atau cairan.
sesak.
Upaya Pencegahan
Gangguan pada Sistem
Ekskresi
33

Upaya ▪ Konsumsi air putih yang cukup


Pencegahan ▪ Mengatur pola makan
Gangguan pada ▪ Istirahat yang cukup
Sistem Ekskresi ▪ Rajin berolahraga
▪ Tidak merokok dan minum alkohol

Anda mungkin juga menyukai