Dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses pengolahan zat-zat antara lain proses
pencernaan makanan. Proses pencernaan akan menghasilkan energi. Dalam melakukan
pengubahan tersebut dihasilkan zat-zat sisa metabolisme. Zat sisa tersebut harus dibuang
agar tidak meracuni tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna
bagi tubuh disebut ekskresi .Misalnya urin dan keringat. Pengeluaran sisa makanan berupa
feses yang dikeluarkan melalui anus disebut dengan defekasi. Sedangkan pengeluaran zat
oleh sel atau kelenjar yang masih diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan disebut
sekresi. Misalnya enzim, dan hormon. Organ ekskresi manusia terdiri dari ginjal, kulit, paru-
paru dan hati.
A. SISTEM EKSKRESI MANUSIA
Organ-Organ Ekskresi pada Manusia :
a. Ginjal :
Struktur
Ginjal berwarna merah coklat, seperi biji kacang merah. Terletak di daerah
pinggang, di rongga perut bagian belakang, Ginjal sebelah kiri lebih tinggi daripada
ginjal kanan. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal, setelah mengalami
penyaringan, darah meninggalkan ginjal melalui vena besar.
Ginjal terdiri dari 3 bagian yaitu kulit ginjal (korteks renalis), sumsum ginjal
(medula renalis), rongga ginjal (pelvis renalis). Korteks terdiri dari jutaan badan
malpighi yang tersusun dari banyak nefron. Satu nefron terdiri dari glomerulus
dan simpai bowman. Glomerulus adalah kumpulan kapiler darah dalam badan
malpighi. Simpai bowman adalah bangun berbentuk cawan yang mengelilingi
glomerulus. Sumsum ginjal berbentuk kerucut terdiri banyak saluran pengumpul.
Saluran-saluran dalam ginjal terdiri dari saluran proximal (bersambungan dengan
kapsula bowman), lengkung henle (dalam lapisan medulla), saluran distal (ke
bagian korteks), saluran pengumpul urin (tubulus kolektivus).
Fungsi
Ginjal sebagai organ ekskresi didukung oleh organ yang lain, yaitu ureter,
kantung kemih, uretra. Fungsi ginjal, diantaranya:
Sebagai alat ekskresi, menyaring darah untuk mengeluarkan zat-zat
buangan seperti urea, asam urat, kreatinin, keratin, dan lain-lain dalam
bentuk urin.
Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, bila berlebihan akan dibuang
melalui urin.
Mempertahankan kadar garam cairan tubuh
Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, misalnya bakteri dan obat-
obatan.
Proses
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali (reabsorbsi) dan
augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan
dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses
penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan
kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.
Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam
amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus
disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino,
glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap
kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal
terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini
melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi,
sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus
proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa
dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti
penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama
urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin
sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi.
Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun
bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju
rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika
kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan
sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin hasil augmentasi disebut urin
yang sesungguhnya dan akan dikeluarkan melalui uretra. Komposisi urin
tersebut mengandung air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya
pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
b. Hati
Struktur
Hati
terdiri atas lobus kiri dan kanan .Hati terletak di dalam rongga perut dan
merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh kita.Hati dilindungi oleh selaput tipis
pada bagian luar yang disebut kapsula hepatis.Di dalam hati terdapat kelenjar
empedu dan pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut
KapsulaGilson.Sel-sel hati bersatu membentuk lobula terdapat kurang lebih 100
ribu lobula. Masing-masing lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 - 2
mm. Antara lobula satu dengan yang lain dipisahkan oleh ruangan-ruangan yang
disebut lakuna. Di dalam hati juga terdapat sel-sel histiosit yang berfungsi untuk
merombak sel darah merah yang telah tua.
Fungsi
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
1. Sebagi alat ekskresi dengan menghasilkan empedu yang berasal dari
perombakan sel darah merah.
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit
penyakit
3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai
cadangan gula
4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya
5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin
6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan
darah
Proses
Hati setiap hari menghasilkan empedu sebanyak 800-1000ml. Empedu
mengandung air, asam empedu,garam empedu, kolesterol,fosfolipid (lesitin), zat
warna (pigmen) empedu (billirubin dan biliverdin), dan beberapa ion.
Empedu berasal dari penghancuran hemoglobin eritrosit yang telah tua.
Hemoglobin dalam eritrosit akan diuraikan menjadi hemin (kristal), zat besi, dan
globin. Zat besi dan globin akan disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke
sumsum tulang merah untuk pembentukan antibodi atau hemoglobin baru.
Sedangkan hemin akan dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang
merupakan zat warna bagi empedu dan mengandung warna hijau biru. Zat warna
tersebut di dalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna
feses dan urin menjadi kekuningan.
Jika sel tubuh kelebihan asam amino, asam amino tersebut akan
mengalami deaminasi. Deaminasi merupakan pemindahan gugus amin (-NH) dari
asam amino. Deaminasi mengakibatkan terkumpulnya amonia yang bersifar
racun. Hati dengan bantuan enzim arginase akan mengubah arginin menjadi
ornitin dan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan
mengikat amonia yang bersifat racun kemudian dikeluarkan ke dalam empedu
dan urin.
c. Paru-Paru
Struktur
Badan Malpighi berbentuk buluh-buluh halus yang terikat pada ujung usus posterior
belalang dan berwarna kekuningan. Zat-zat buangan diambil dari cairan tubuh
(hemolimfa) oleh saluran Malpighi di bagian ujung. Kemudian, cairan masuk ke bagian
proksimal lalu masuk ke usus belakang dan dikeluarkan bersama feses dalam bentuk
kristalkristal asam urat (Hopson & Wessells, 1990: 598) dalam [ CITATION Bud13 \l 1033 ].
Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air
di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang
toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.
C. SISTEM EKSKRESI PADA PISCES
Sistem eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi
antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan
mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein.
Alat pengeluaran ikan terdiri dari:
a) Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
b) Kulit: kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin
untuk memudahkan gerak di dalam air.
c) Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu;
1. Pronefros
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada
perkembanganembrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak
fungsional, fungsinya akandigantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada
ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
2. Mesonefros
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada
embrio emniota.Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan
sistem peredaran darah, tingkatkompleksitas, dan pada efisiensinya.Jumlah
glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar
dibandingkan dengan ikan laut.
Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya terdapat dua jenis ikan, yaitu ikan laut dan
ikan air tawar.Perbedaan salinitas lingkungan tempat hidup ikan itu menyebabkan
perbedaan pada kerja ginjal dari masing-masing ikan.Pada ikan air tawar, lingkungan
hipotonik menyebabkan air masuk terus-menerus ke dalam tubuh.Agar terhindar dari
pengenceran cairan tubuh, ginjal ikan harus bekerja keras mengeluarkan air ini dalam
bentuk urin. Darah yang membawa air dan garam-garam akan memasuki kapsula
Bowman melalui glomerulus. Pada kapsul bowman akan terjadi filtrasi. Zat-zat yang
masih dibutuhkan diserap kembali oleh arteri oeritubuler yang mengelilingi tubulus.
[ CITATIO
N Bud13 \l 1033 ]
Setelah penyerapan garam-garam tubuh selesai, terbentuklah urin yang pada
kenyataannya tidak lebih daripada air saja, sebab sebagian besar limbah nitrogen
dibuang secara difusi melalui insang.Dapat dikatakan bahwa bagi ikan air tawar, ginjal
merupakan alat keseimbangan air, selain sebagai alat ekskresi. Dari ginjal, urin akan
dialirkan ke saluran urin menuju kloaka atau bahkan langsung ke luar melalui
pori/lubang urinaria, bersebelahan dengan lubang kotorannya. Pada beberapa jenis
ikan, terutama ikan jantan, saluran urin bersatu dengan saluran reproduksi.Kantongnya
disebut sinus urogenitalis.
Ikan laut menghadapi masalah yang berbeda.Justru salinitas yang tinggi
menyebabkan cairan tubuhnya tersedot ke luar terus-menerus. Oleh karena itu, cara
ekskresinya berbeda. Pada ikan bertulang rawan, seperti ikan hiu, ginjalnya lebih
banyak menyerap urea kembali ke dalam darahnya. Ini dilakukan agar tekanan osmosis
darah sama dengan tekanan osmosis air laut. Keadaan isotonis ini dapat mencegah
mengalirnya cairan tubuh ke luar. Kadar urea dalam darah hiu hampir 80 kali lipat kadar
urea pada vertebrata lainnya. Fungsi ginjal ikan laut sama dengan ginjal vertebrata
darat, yaitu menyaring limbah nitrogen, garam-garam, dan sedikit sekali air. Pebedaan
hanya terdapat pada kadar ureanya.
Ikan laut yang bertulang keras seperti bandeng contohnya mengatasi kehilangan air
dengan meminum air secara terus-menerus, sedangkan garam yang ikut tertelan akan
dikembalikan ke laut melalui transpor aktif oleh insang. Sementara itu, ginjal akan
sesedikit mungkin membentuk urin. Agar pembentukan urin tidak terlalu banyak, ikan
laut memiliki glomerulus yang sangat kecil.Namun, ada beberapa jenis ikan laut yang
tidak memiliki glomerulus. Garam-garam dan limbah nitrogen dikeluarkan melalui
tubulus dan sistem portal renal yang baik.
Referensi:
Budiyanto. (2013, April 29). Belajar dan Berbagi. Retrieved Mei 2, 2013, from Organ Sistem
Ekskresi pada Hewan: http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/organ-
sistem-ekskresi-pada-hewan/
Sridianti. (2013, April 18). Sistem Ekskresi pada Pisces. Retrieved 30 April, 2013, from
Edukasi Teknologi dan Informasi : http://www.sridianti.com/biologi/ikan/sistem-
ekskresi-pada-pisces/
LEMBAR KERJA SISWA 1
SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN (IKAN DAN
SERANGGA)
Tujuan:
1. Dengan melakukan pengamatan gambar sederhana siswa dapat menemukan
perbedaan alat ekskresi pada ikan dan belalang.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa dapat menganalisis struktur dan fungsi dari
masing-masing alat ekskresi pada ikan dan belalang.
3. Berdasarkan pengamatan gambar dan analisis fungsi, siswa dapat menjelaskan
mekanisme masing-masing alat ekskresi.
Perhatikan gambar berikut dengan seksama dan kerjakan soal-soal di bawah ini
dengan jelas!
Gambar 1
Gambar 2
PERTANYAAN
1. Adakah perbedaan dari kedua gambar tersebut? Jika ada, sebutkan perbedaan tersebut!
2. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian tersebut!
3. Bagaimana keterkaitan antara struktur dan fungsi organ tersebut?
4. Jelaskan mekanisme ekskresi pada ikan dan belalang!
JAWAB
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
KUNCI LEMBAR KERJA SISWA 1
SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN (IKAN DAN
SERANGGA)
Tujuan:
1. Dengan melakukan pengamatan gambar sederhana siswa dapat menemukan
perbedaan alat ekskresi pada ikan dan belalang.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa dapat menganalisis struktur dan fungsi dari
masing-masing alat ekskresi pada ikan dan belalang.
3. Berdasarkan pengamatan gambar dan analisis fungsi, siswa dapat menjelaskan
mekanisme masing-masing alat ekskresi.
Perhatikan gambar berikut dengan seksama dan kerjakan soal-soal di bawah ini
dengan jelas!
Gambar 1
Gambar 2
JAWABAN PERTANYAAN
1. Ada, yaitu: ikan memiliki alat ekskresi yang berupa kulit, insang, dan sepasang ginjal.
Sedangkan, belalang hanya memiliki pembuluh Malpighi sebagai alat ekskresi.
2. Pada ikan:
a) Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O.
b) Kulit mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak
di dalam air.
c) Sepasang ginjal (sebagian besar) yang berfungsi mengeluarkan urine.
Pada belalang:
Pembuluh Malpighi berfungsi dalam mengeluarkan berbagai zat, antara lain ion-ion,
gula, asam amino, air, dan asam urat menuju usus dan kemudian akan dikeluarkan
dalam bentuk feses.
3. Alat ekskresi pada belalang disebut pembuluh Malpighi. Pembuluh Malpighi melekat
(bermuara) pada bagian anterior usus. Ujung dan bagian pembuluh lainnya terdapat
pada hemosol yang digenangi oleh darah. Pada sepanjang pembuluh Malpighi
berlangsung proses transport aktif dan osmosis dari lingkungan luar ke dalam
pembuluh. Akibatnya berbagai zat, antara lain ion-ion, gula, asam amino, air, dan asam
urat masuk ke dalam pembuluh Malpighi yang kemudian mengalir menuju usus.
4. Mekanisme ekskresi pada ikan: ikan air tawar bersifat hipertonik terhadap
lingkungannya. Oleh karena itu, air masuk ke dalam insang melalui osmosis dam
ammonia diekskresi dalam bentuk cairan encer (urine hipotonik) dalam jumlah besar.
Kehilangan air dalam jumlah besar oleh ginjal berguna untuk menjaga keseimbangan
air di dalam tubuh ikan.
Mekanisme ekskresi pada belalang: pada sepanjang pembuluh Malpighi berlangsung
proses tanspor aktif dan osmosis dari lingkungan luar ke dalam pembuluh. Akibatnya,
berbagai zat, antara lain ion-ion, gula, asam amino, air, dan asam urat masuk ke dalam
pembuluh Malpighi yang kemudian mengalir menuju usus. Selanjutnya, pada bagian
rektum berlangsung reabsorpsi air dan zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. Asam
urat dan zat-zat sisa lainnya yang tidak berguna akan dikeluarkan dalam bentuk feses-
feses melalui anus.
Anggota Kelompok:
1.
LKS 2 2.
3.
SISTEM EKSKRESI 4.
PETUNJUK:
Setelah kita belajar hari ini, usahakan kalian dapat mengidentifikasi organ dan fungsi masing-
masing organ penyusun sistem ekskresi pada manusia, ikan, dan belalang, menjelaskan proses
ekskresi pada manusia, serta kelainan/penyakitnya.
Hari ini kalian akan melakukan pengamatan. Catat hasil pengamatanmu secara jujur, cermat
dan bertanggung jawab. Libatkan semua anggota kelompokmu. Perlu diingat, behwa saat
berkelompok kalian dianjurkan untuk dapat mengutarakan pendapat dan bertanya jika belum
mengerti, dan harus peduli serta menghargai pendapat temanmu.
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________
Apa organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada serangga? Dan apa yang diekskresikan?
_________________________________________________________________
SISTEM EKSKRESI IKAN
Apa organ yang berperan dalam system ekskresi pada
ikan? Dan apa yang diekskresikan?
___________________________________________________________________________
_
Apakah ikan di air tawar dan air asin proses ekskresinya sama?
___________________________________________________________________________
____________________________
Cermati gambar di bawah dan coba ceritakan bagaimana proses eksresi pada keduanya!
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
__________________________________
SISTEM EKSKRESI MANUSIA
Paru-Paru
Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk
mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa CO2 dan uap air
melalui sistem respirasi.
Jadi, bagian paru-paru manakah yang berperan dalam sistem
ekskresi?
_____________________________________
Kulit
Mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa keringat yang mengandung zat berlemak,
air, dan ion-ion.
Jadi, bagian kulit manakah yang berperan dalam sistem ekskresi?
_________________________________
Hati
Mensekresikan pigmen empedu. Sebagai kelenjar
terbesar yang menetralisir sisa metabolisme protein.
Jadi, bagian hati manakah yang berperan dalam sistem
ekskresi?
_____________________________________
Ginjal
Mengeluarkan zat sisa metabolisme
berupa urin (sampah nitrogen,
sampah obat, dan racun). Jadi,
bagian ginjal manakah yang berperan
dalam sistem ekskresi?
_____________________________________________
Sistem Urinaria pada
manusia
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu beras, air, kain kasa, kertas saring, koran, gelas
kimia, corong.
2. Lipatlah Koran dan kertas saring seperti gambar di samping
3. Rendam segenggam beras pada 200 ml air
4. Letakkan kain kasa, corong, dan gelas kimia seperti yang
ditunjukkan gambar di bawah.
5. Tuangkan beras dan air rendamannyadiatas kain kasa, kemudian
amati apa yang terjadi!
6. Singkirkan kain kasa dan letakkan kertas koran yang telah dilipat
di atas corongdan gelas kimia seperti yang ditunjukkan gambar di bawah.
7. Tuangkan 100 ml air hasil sairingan diatas kertas koran, kemudian amati apa yang terjadi!
8. Singkirkan koran dan letakkan kertas saring yang telah dilipat di atas corongdan gelas kimia
seperti yang ditunjukkan gambar di bawah.
9. Tuangkan 50 ml air hasil sairingan diatas kertas koran, kemudian amati apa yang terjadi!
10. Tuliskan Semua data yang teramati ke dalam tabel.
Air hasil
Air hasil saringan
saringan kasa koran
Kertas koran Kertas saring
Hasil Pengamatan
Bahan yang Tingkat Banyaknya
Kondisi air
tertinggal Kekeruhan air
Sebelum disaring
Setelah disaring dengan kasa
Setelah disaring dengan Koran
Setelah disaring dengan kertas saring
Keterangan: banyaknya tanda + menunjukkan tingkatan
Apa organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada serangga? Dan apa yang
diekskresikan?
Badan Malpighi, mengekskresikan asam urat
Apakah ikan di air tawar dan air asin proses ekskresinya sama?
Berbeda
Cermati gambar di bawah dan coba ceritakan bagaimana proses eksresi pada
keduanya!
Proses ekskresi pada ikan ar tawar Pada ikan air tawar, lingkungan hipotonik
menyebabkan air masuk terus-menerus ke dalam tubuh. Agar terhindar dari
pengenceran cairan tubuh, epistonephros harus bekerja keras mengeluarkan air ini
dalam bentuk urin.Sebagian besar limbah nitrogen dibuang secara difusi melalui insang.
Dapat dikatakan bahwa bagi ikan air tawar, epistonephros merupakan alat
keseimbangan air, selain sebagai alat ekskresi. Dari epistonephros urin akan dialirkan
ke saluran urin menuju kloaka atau bahkan langsung ke luar melalui pori/lubang
urinaria, bersebelahan dengan lubang kotorannya.
Proses ekskresi pada ikan air asin Pada ikan laut justru salinitas yang tinggi
menyebabkan cairan tubuhnya tersedot ke luar terus-menerus. Oleh karena itu, cara
ekskresinya berbeda. Ikan laut yang bertulang keras mengatasi kehilangan air dengan
meminum air secara terus-menerus, sedangkan garam yang ikut tertelan akan
dikembalikan ke laut melalui transpor aktif oleh insang. Sementara itu, epistonephros
akan sesedikit mungkin membentuk urin. Agar pembentukan urin tidak terlalu banyak
dan urin yang dihasilkan lebih pekat dari pada urin ikan air tawar.
Ginjal
Bagian ginjal manakah yang berperan dalam sistem ekskresi?
Glomerulus dan Tubulus
Hasil Pengamatan
Bahan yang Tingkat Banyaknya
Kondisi air
tertinggal Kekeruhan air
Sebelum disaring Beras ++++ ++++
Setelah disaring dengan kasa Serpihan beras +++ +++
Setelah disaring dengan Koran Bubuk beras ++ ++
Setelah disaring dengan kertas saring Tidak ada + +
Keterangan: banyaknya tanda + menunjukkan tingkatan
Coba jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
a. Bandingkan hasil pengamatan pada semua perlakuan!
b. Bagaimana kamu menghubungkan kegiatan yang baru saja kamu lakukan dengan
proses-proses pada sistem urinaria pada manusia?
Pada model ini beras dan air cucian digunakan sebagai model darah dalam
arteri ginjal; corong dan kain kasa sebagai glomerulus, dan air cucian beras dalam
gelas piala yang telah disaring sebagai model cairan hasil penyaringan (urin
primer) dalam simpai bowman. Sedangkan penyerapan pada tubulus kontortus
proksimal dianalogikan dengan penyaringan dengan koran yang menghasilkan urin
sekunder yang masih mengandung sedikit zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh,
dan penyerapan pada tubulus kontortus distal dianalogikan dengan penyaringan
dengan kertas saring yang menghasilkan urin sebenarnya yang sudah tidak
mengandung zat yang masih dibutuhkan tubuh.
Ginjal memperoleh darah 25% dari setiap kali jantung memompakan darah.
Setiap hari, nefron tadi menghasilkan sebanyak kira-kira 180 liter cairan yang
disaring ginjal, tetapi rata-rata jumlah air kemih manusia adalah 1-2 liter/24 jam.
Hal ini berarti ada penyerapan kembali sekitar 170-an liter cairan yang disaring
dan masuk ke dalam pembuluh darah, dan penyerapan ini terjadi di nefron.
ORGAN GINJAL SEBAGAI ALAT EKSKRESI PADA
MANUSIA
D.Tujuan :
manusia
Siswa dapat menjelaskan fungsi organ ginjal pada sistem ekskresi manusia
Siswa dapat menjelaskan proses- proses yang terjadi pada organ ginjal
C. Petunjuk :
Pertanyaan Diskusi
2. a. Jumlah ginjal :
b. Letak ginjal :
c. Ukuran ginjal :
d. Warna ginjal :
:
ORGAN KULIT SEBAGAI ALAT EKSKRESI PADA
MANUSIA
A.Tujuan :
manusia
Siswa dapat menjelaskan fungsi organ kulit pada sistem ekskresi manusia
Siswa dapat menjelaskan proses- proses yang terjadi pada organ kulit
C. Petunjuk :
Pertanyaan Diskusi
A.Tujuan :
manusia
Siswa dapat menjelaskan fungsi organ hati pada sistem ekskresi manusia
Siswa dapat menjelaskan proses- proses yang terjadi pada organ hati pada
C. Petunjuk :
Pertanyaan Diskusi
manusia
manusia
Siswa dapat menjelaskan proses- proses yang terjadi pada organ paru-
C. Petunjuk :
Pertanyaan Diskusi
2. a. Jumlah paru-paru :
b. Letak paru-paru :
didalm paru-paru?
1. Tujuan
a. Mengidentifikasi ciri-ciri dan komposisi urin yang normal.
b. Mengidentifikasi kelainan ginjal dari hasil pemeriksaan urin.
2. Dasar Teori
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian
proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi dikapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan danpermeabilitas
yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringanSelain penyaringan, di
glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah,keping darah, dan sebagian
besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yangterlarut di dalam plasma darah, seperti
glukosa, asam amino, natrium, kalium,klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dariendapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat
glomerolus atau urinprimer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan
garam-garamlainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali
ditubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadipenambahan
zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui duacara. Gula dan asam
amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan airmelalui peristiwa
osmosis.Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dantubulus distal.Substansi yang
masih diperlukan seperti glukosa dan asam aminodikembalikan ke darah. Zat amonia,
obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garamdan bahan lain pada filtrat dikeluarkan
bersama urin.Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder,
zat-zatyang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-
zatsisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
ditubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju ronggaginjal,
selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantongkemih telah penuh
terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehinggatimbul rasa ingin buang air
kecil. Urin akan keluar melalui uretra.Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra
adalah air, garam, urea dan sisasubstansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi
memberi warna dan baupada urin.
Dalam tubuh makhluk hidup terjadi proses metabolisme yang menghasilkanzat-zat
yang sangat penting untuk tubuh. Dari metabolisme tersebut ada beberapazat yang tidak
diperlukan tubuh, sehingga harus dikeluarkan dari tubuh. Zat-zat ituantara lain CO2 , H2O
dan amonia [ NH3] . Amonia berasal dari perombakan protein yang sebelumnya dirombak
dulu menjadi urea.Amonia berbahaya bagisel sehingga harus dikeluarkan.Zat warna
empedu merupakan sisa hasil perombakan sel darah merah di hatidan disimpan dalam
kandung empedu. Zat itu akan mengalami oksidasi menjadiurobilinogen yang memberi
warna kekuningan pada urine. Selain zat tersebut didalam urin juga terdapat garam-
garam mineral yang dikeluarkan antara lain:natrium dan kalium klorida serta zat-zat yang
berlebihan dalam darah sepertivitamin B dan C.
4. Langkah Kerja
Lakukan pemeriksaan terhadap sampel urin yang ada untuk uji pH, amonia,empedu, glukosa,
protein dan ion klorida.
a. Mengukur pH urin
1) Masukkan urin ke dalam gelas kimia kemudian ukur pH urine dengan menggunakan
indikator universal!
2) Cocokkan warna pada indikator, berapa pH sampel urin ?
b. Menguji amonia
1) Masukkan 1 ml urin dalam tabung reaksi, kemudian panaskan dengan pembakar
spiritus sampai mendidih!
2) Bagaimana bau hasil pemanasan urine tersebut?
c. Menguji empedu
1) Masukkan 2 ml urin dalam tabung reaksi !
2) Miringkan tabung dan tetesi dengan larutan Iodium tincture hingga seluruh permukaan
urin tertutup. Perhatikan pada batas urin dan iodiumtincture.Apakah ada bentukan
cincin warna hijau?
d. Menguji glukosa
1) Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan 5 tetes reagen benedict kemudian panaskan. Amati perubahan warnanya!
e. Menguji protein
1) Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung reaksi
2) Tambahkan 5 tetes reagen biuret kemudian biarkan selama 5 menit. Amati perubahan
warnanya!
Organ Ekskresi
Tempat
Melalui proses pertukaran gas
oleh
menghasilkan Terjadi di
menghasilkan Terjadi di
menghasilkan Terjadi di
KUNCI LEMBAR PETA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem Ekskresi Pada Manusia
Organ Ekskresi
Korteks
Ginjal Hati Paru- paru Kulit
Lobus 3 lobus Epidermis
kanan kanan
Medulla Bagian- Bagian- Bagian-
Bagian- bagian
bagian bagian
bagian
Dermis/
Renal pelvis Lobus kiri 2 lobus kiri korium
menghasilkan Terjadi di
Urin primer Ultrafiltrasi glomerulus alveolus Kelenjar
keringat
menghasilkan Terjadi di
Urin sekunder
Reabsorbsi Tubulus kontortus proksimal
menghasilkan Terjadi di
Urin Augmentasi Tubulus kontortus distal