Anda di halaman 1dari 20

SISTEM

EKSKRESI 1
Kompetensi Dasar

3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem ekskresi dalam
kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia.

4.9 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup


terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ
yang meyebabkan gangguan pada sistem
ekskresi serta kaitannya dengan teknologi

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


1
Peta Konsep

A. Pengantar
B.
Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme
dalam tubuh dengan tujuan agar kesetimbangan tubuh terjaga

Gambar Alat Ekskresi pada Manusia

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


2
Ekskresi melibatkan alat-alat khusus dan membentuk suatu sistem yang
sistem ekskresi. Sistem ekskresi sangat berperan dalam menjaga homeostasis
tubuh dengan cara osmoregulasi. Osmoregulasi adalah mekanisme tubuh untuk
mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan tubuh.

B. Alat Ekskresi Manusia


Alat ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, hati, paru-paru dan
usus besar.

1. Kulit
Sebagai alat ekskresi, kulit mengeluarkan keringat. Keringat terdiri atas air
dan garam-garam mineral (terutama NaCl, itu sebabnya keringat terasa asin),
serta sedikit sampah buangan, seperti urea, asam urat, dan amonia. Keringat
dikeluarkan tubuh dalam jumlah besar ketika melakukan kegiatan berat dan
berada di lingkungan yang panas.

Kulit dibagi menjadi dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis.
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan lebih tipis dibandingkan
lapisan dermis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan, yaitu stratum
korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum, dan
stratum germinativum.

Gambar Lapisan Kulit Manusia

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


3
a. Stratum korneum adalah lapisan sel-sel epidermis (sel epitel selapis pipih) yang
mati dan selalu mengelupas.
b. Stratum lusidum berperan melindungi kulit dari sinar ultra.
c. Stratum granulosum adalah lapisan sel yang mengandung pigmen melanin yang
berpengaruh terhadap warna kulit.
d. Stratum spinosum berperan dalam membentuk sel-sel kulit ke arah luar.
e. Stratum basale Memiliki melanin dan bersinggungan dengan dermis
f. Stratum germinativum (stratum spinosum dan stratum basale) adalah lapisan
yang membelah terus-menerus dan mendesak lapisan sel lama ke atas, serta
menggantikan sel-sel di lapisan stratum korneum.

Lapisan kulit bagian bawah adalah dermis. Di lapisan dermis terdapat serabut saraf
dan pembuluh darah. Selain itu, di lapisan dermis terdapat struktur lain, seperti
kelenjar keringat, rambut, dan kelenjar minyak.

Gambar Lapisan Dermis Kulit Manusia

Minyak yang dihasilkan oleh kelenjar di sekitar folikel rambut berfungsi menjaga
permukaan kulit agar tetap lembap. Ekskresi keringat berkaitan juga dengan upaya
tubuh dalam menjaga kestabilan suhu tubuh.

2. Paru-paru
Paru-paru berperan dalam proses ekskresi karena paru-paru mengeluarkan
gas karbon dioksida dan air melalui proses respirasi. Dalam paru-paru,

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


4
terdapat alveoli tempat terjadinya pertukaran gas antara oksigen dan karbon
dioksida. Dinding alveoli dan kapiler sangat tipis dan basah sehingga
memudahkan pertukaran gas.

Gambar Struktur Paru-paru Manusia

3. Hati
Hati termasuk dalam sistem ekskresi karena hati mengeluarkan empedu.
Fungsi cairan empedu, di antaranya mengemulsi lemak dalamusus halus.
Sebagai bagian dari sistem ekskresi, hati menghasilkan produk ekskretori,
seperti zat pewarna cairan empedu (bile pigmen), yaitu bilirubin. Bilirubin
berasal dari pemecahan hemoglobin darah yang berlangsung dalam hati.

Gambar Hati Manusia

Sel darah merah yang telah rusak dan mati dirombak oleh hati melalui sel-sel khusus
yang disebut histiosit. Hemoglobin dalam sel darah merah dipecah menjadi hemin,

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


5
globin, dan zat besi. Globin dan zat besi disimpan kembali di hati untuk selanjutnya
dikembalikan ke limfa dan sumsum tulang belakang dan digunakan dalam pembentukan
hemoglobin baru. Hemin digunakan sebagai zat warna empedu yang disebut bilirubin.
Bilirubin berwarna hijau biru. Zat tersebut selanjutnya disalurkan ke usus dua belas jari
dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning kecokelatan. Zat warna inilah
yang memberi warna pada urine dan feses.

4. Ginjal
Merupakan organ utama yang melakukan proses ekskresi. Ginjal mengeluarkan urea,
kelebihan air, dan material sampah lainnya dalam bentuk urine.

Perannya adalah:
a. Mengeluarkan zat sisa seperti urea, asam urat, kreatin dan zat lainnya
yang bersifat sebagai racun.
b. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh.

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


6
c. Menjaga tekanan osmosis (membuang jumlah garam yang berlebih dan
menahan garam bila jumlahnya berkurang).
d. Mengatur pH plasma dan cairan tubuh.

Ginjal manusia berbentuk seperti kacang dengan panjang kira-kira 13 cm, lebar 8
cm, dan tebal 2,5 cm. Ginjal berukuran lebih kurang seukuran dengan kepalan
tangan Anda. Ukuran organ tersebut memang kecil, tetapi mempunyai fungsi dan
efektivitas kerja yang sangat mengagumkan. Manusia mempunyai dua buah ginjal
yang terletak di sebelah kanan dan kiri tubuhnya.

Gambar Struktur Ginjal Manusia (Bagian Kanan)

Dari bagian luar ke dalam, ginjal terdiri atas tiga lapisan, yaitu korteks renalis
(korteks), medula renalis (medula) dan pelvis renalis. Unit fungsional terkecil
dari ginjal disebut nefron. Nefron terletak di korteks renalis dan medula renalis.

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


7
Nefron terdiri atas tiga bagian utama,yaitu glomerulus (tempat darah disaring),
kapsula Bowman, dua buah tubulus panjang. Tubulus tersebut dibagi menjadi
tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan
yang terakhir adalah tubulus pengumpul.

Urine dibentuk dengan serangkaian proses yang rumit dan sangat efektif. Secara
umum, terdapat tiga peristiwa penting dalam pembentukan urine, yaitu
penyaringan (filtrasi), penyerapan (reabsorpsi), dan pengumpulan
(augmentasi).

a. Filtrasi
Pada tahap ini, terjadi penyaringan zat beracun yang terjadi di badan malpighi.
Pada badan malpighi ini, kapsul Bowman menyaring zat-zat dari darah yang ada
di glomerulus. Darah itu masih banyak mengandung air, garam, gula, urea, dan
lain-lain. Setelah mengalami penyaringan, terbentuklah filtrat glomerulus. Filtrat
ini disebut urine primer. Di dalam urine primer ini masih terkandung banyak zat
yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain glukosa, garam-garam urea,
asam amino, asam urat, kecuali protein tidak ditemukan di sini. Sebanyak 99%
filtrat glomerulus ini nantinya masih akan diserap kembali.

b. Reabsorbsi
Urine primer dari glomerulus selanjutnya dialirkan menuju tubulus kontortus
proksimal. Di sini, urine primer ini mengalami penyerapan kembali zat-zat yang
masih digunakan oleh tubuh, antara lain glukosa, asam amino, dan air. Zat-zat
yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah
di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan natrium di lengkung Henle, sisanya
akan membentuk urine sekunder. Di dalam urine sekunder tidak terdapat zat
yang berguna. Di sini ditemukan kadar urea yang tinggi.

c. Augmentasi
Urine sekunder yang telah terbentuk kemudian dialirkan ke dalam tubulus
kontortus distal. Di sini terjadi proses augmentasi, yaitu penyerapan air dan

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


8
penambahan zat-zat seperti ion H+, K+, kreatinin dan urea dalam urine sehingga
urine hanya berisi zat-zat yang benar-benar sudah tidak berguna lagi. Melalui
proses augmentasi inilah akan terbentuk urine yang sesungguhnya. Urine ini
akan dikumpulkan melalui pembuluh pengumpul ke rongga ginjal kemudian
dialirkan ke kandung kencing atau vesika urinaria, melalui saluran ureter. Di
dalam kandung kencing, urine mengalami penampungan sementara di sana.
Setelah itu, urine akan dikeluarkan melewati saluran uretra menuju lubang seni.

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


9
Gambar Pergerakan Cairan dan Ion dalam Pembentukan Urine

5. Usus Besar
Selain sebagai alat pencernaan, usus besar juga berfungsi untuk menyerap
kembali (rabsorbsi) air pada faeces, serta mengeluarkan logam berat, seperti
Fe dan Ca, yang selanjutnya dikeluarkan melalui feses.

C.Faktor-Faktor yang Memengaruhi Jumlah Urine


1. Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang diminum jumlah urine semakin banyak. Apabila
banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah
sedikit, sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air seni
akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya apabila sedikit air yang
diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan banyak sehingga
pembuangan air sedikit dan air seni berwarna lebih kuning.

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


10
2. Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah
Supaya tekanan osmotik tetap, semakin banyak konsumsi garam maka
pengeluaran urine semakin banyak.

3. Konsentrasi hormon insulin


Jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urine.
Kasus ini terjadi pada orang yang menderita kencing manis.

4. Hormon antidiuretik (ADH)


Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah
sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam
ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urine yang terjadi
pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak
mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang,
akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urine yang terjadi akan
encer dan jumlahnya banyak.

5. Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga
suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga
darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal.
Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka
pengeluaran air seni juga semakin banyak.

6. Gejolak emosi dan stress


Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan
meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada
saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan
berkontraksi.

7. Minuman alkohol dan kafein


Alkohol dapat menghambat pembentukan hormon antidiuretika. Seseorang
yang banyak minum alkohol dan kafein, maka jumlah air kencingnya akan
meningkat.

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


11
D. Gangguan pada Sistem Ekskresi
Gangguan pada sistem ekskresi yang umum terjadi antara lain sebagai
berikut.
1. Sistitis (Cystitis) adalah peradangan yang terjadi di kantung urinaria.
Biasanya, terjadi karena infeksi oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
2. Hematuria, terjadi ketika ditemukan eritrosit dalam urine. Penyebabnya
bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal, tumor di renal pelvis,
ureter, kandung kemih, kelenjar prostat atau uretra.
3. Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga
proses filtrasi darah terganggu.
4. Batu ginjal adalah adanya objek keras yang ditemukan di pelvis renalis
ginjal. Komposisi batu ginjal adalah asam urat, kalsium oksalat, dan kalsium
fosfat. Batu ginjal terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral,
tetapi sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut sering mengakibatkan
iritasi dan pendarahan pada bagian ginjal yang kontak dengannya.
5. Gagal ginjal, terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan
fungsinya secara normal. Hal ini dapat terjadi karena senyawa toksik, seperti
merkuri, arsenik, karbon tetraklorida, insektisida, antibiotik, dan obat
penghilang sakit pada tingkat yang tinggi. Gagal ginjal dapat diatasi dengan
dialisis.
6. Dermatitis adalah suatu peradangan yang terjadi di kulit, yang berulang-
ulang dan sering kambuh. Contoh dermatitis yang umum adalah eksim.
7. Prostatis adalah peradangan di prostat. Akibat peradangan tersebut,
penderitanya sulit buang air seni.
8. Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penyakit ini terjadi pada anak-anak, terutama pada mereka yang kekurangan
gizi. Impetigo ditandai dengan kulit yang berbintik-bintik berisi nanah yang
biasanya timbul di wajah dan tangan.
9. Penyakit kuning yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu karena
adanya penumpukan kolesterol dan membentuk batu empedu. Feses penderita
akan berwarna cokelat abu-abu, sedangkan darahnya kekuningan karena
cairan empedu masuk ke aliran darah.

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


12
10. Glikosuria adalah kelainan yang dicirikan dengan ditemukannya glukosa
pada urine. Hal tersebut menunjukkan adanya kelainan pada tubulus ginjal.
11. Hematuria adalah kelainan dengan tanda ditemukannya sel darah merah di
dalam urine. Penyebabnya adalah peradangan pada ginjal atau karena iritasi
akibat bergesekan dengan batu ginjal.
12. Albuminaria adalah kelainan, yangditandai dengan ditemukannya zat putih
telur (albumin) dalam urine. Hal tersebut disebabkan kerusakan membran
pada kapsula Bowman yang menyebabkan protein berukuran besar seperti
albumin dapat lolos dari filtrasi.

E. Teknologi Hemodialisis

Gambar Mesin Hemodialisis

Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo
yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian suatu sistem
koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel pada permukaan. Prinsip

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


13
dialisis digunakan dalam alat cuci darah bagi penderita gagal ginjal, di mana
fungsi ginjal digantikan oleh dialisator.

Hemodialisis merupakan salah satu dari terapi pengganti ginjal, yang


digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun
kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu (misalnya pada
Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (misalnya pada Gagal
Ginjal Kronik).

Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme


seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser. Mesin
ini mampu berfungsi sebagai ginjal menggantikan ginjal penderita yang sudah
rusak karena penyakitnya, dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam
perminggu, penderita dapat memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang
tidak tertentu.

Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis dan


ultra filtrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh.
Pada hemodialisis, darah dipompa keluar dari tubuh lalu masuk ke dalam mesin
dialiser (yang berfungsi sebagai ginjal buatan) untuk dibersihkan dari zat-zat
racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh cairan khusus untuk dialisis
(dialisat). Tekanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun di
dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat. Proses
hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membrane
semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen darah
akan berpindah ke dalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat
terlarut dapat melewati membran semipermiabel demikian juga sebaliknya.
Setelah dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh.

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


14
Gambar Mekanisme Cuci Darah

F. Ekskresi pada Ikan


Ginjal pada ikan adalah sepasang ginjal sederhana yang disebut
mesonefros. Setelah dewasa, mesonefros akan berkembang menjadi ginjal
opistonefros. Tubulus ginjal pada ikan mengalami modifikasi menjadi saluran
yang berperan dalam transport spermatozoa (duktus eferen) ke arah kloaka. Ikan
memiliki bentuk ginjal yang berbeda, sebagai bentuk adaptasi terhadap
lingkungan sekitarnya. Pada ikan air tawar, kondisi lingkungan sekitar yang
hipotonis membuat jaringan ikan sangat mudah mengalami kelebihan cairan.
Mekanisme filtrasi dan reabsorpsi juga terjadi pada ginjal ikan. Mineral
dan zat-zat makanan lebih banyak diabsorbsi, sedangkan air hanya sedikit diserap.
Dengan sedikit minum dan mengeluarkan urine dalam volume besar, ikan air
tawar menjaga jaringan tubuhnya agar tetap dalam keadaan hipertonik. Ekskresi
amonia dilakukan dengan cara difusi melalui insangnya.
Ikan yang hidup di air laut, memiliki cara adaptasi yang berbeda. Ikan air
laut sangat mudah mengalami dehidrasi karena air dalam tubuhnya akan
cenderung mengalir keluar ke lingkungan sekitar melalui insang, mengikuti

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


15
perbedaan tekanan osmotik. Ikan air laut tidak memiliki glomerulus sehingga
mekanisme filtrasi tidak terjadi dan reabsorpsi pada tubulus juga terjadi dalam
skala yang kecil. Oleh karena itu, ikan air laut beradaptasi dengan banyak
meminum air laut, melakukan desalinasi (menghilangkan kadar garam dengan
melepaskannya lewat insang), dan menghasilkan sedikit urine. Urine yang
dihasilkan akan dikeluarkan melalui lubang di dekat anus.

Gambar Mekanisme Ekskresi pada Ikan Air Tawar dan Ikan Air Laut

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


16
Catatan:

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


17
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


18
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


19
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

Modul Biologi Genap – Sistem Ekskresi


20

Anda mungkin juga menyukai