Anda di halaman 1dari 15

Tugas 2.

Bahan Ajar

Nama Dosen : Dr. YUSNAENI,S.Pd,M.Si

Nama Peserta PPG: Yohanes Kopong Geroda,S.Pd


SISTEM EKSKRESI

Peta konsep;

01
Pertemuan I, dan II
A. Topik : Sistem Ekskresi Pada Manusia
B. Capaian Pembelajaran:
Dengan melaluli Discovery Learning, Siswa mampu mengidentifikasi pengetahuan berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang struktur dan fungsi organ pada sistem ekskresi pada manusia sehingga
siswa dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, disiplin, tanggungjawab, peduli,
kerjasama, toleran, damai, santun, responsif, dan pro-aktif

C. Pokok Materi
• Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Ekskresi Manusia
• Proses ekskresi pada manusia

D. Uraian Materi

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Zat sisa tersebut berasal
dari sistem pencernaan makanan dan sistem pernapasan berupa CO2, air, NaCl, asam laktat, asam urat,
urea, dll. Ekskresi melibatkan alat-alat khusus dan berperan dalam menjaga Homeostasis/keseimbangan
tubuh dengan cara Osmoregulasi (mekanisme untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan
sel/tubuh).
Selain ekskresi dikenal juga istilah lain yang berkaitan dengan pengeluaran yaitu :
a. Sekresi : pengeluaran zat yang masih berguna bagi tubuh seperti hormon dan enzim melalui kelenjar
b. Defekasi : proses pengeluaran fases/kotoran zat sisa pencernaan.

A. SISTEM EKSKRESI MANUSIA


Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari beberapa alat ekskresi berupa ginjal, paru-paru, hati dan kulit.
1. GINJAL (REN)
Ginjal merupakan organ utama yang melakukan proses ekskresi dengan fungsi berikut :
# Mengekskresikan zat sisa metabolisme seperti urea, asam urat, kreatin, kreatinin dan racun (obat-
obatan, bakteri dan zat warna)
# Mengatur volume/tekanan darah dalam arteri dengan membuang kelebihan asam/basa, gula dan
vitamin
# Mengatur keseimbangan air dan garam dalam tubuh dengan membuang kelebihan garam
# Berperan sebagai hormon dengan menghasilkan renin dan eritropoietin.

Struktur Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal dengan bentuk seperti biji kacang merah yang terletak di sebelah
kiri dan kanan tulang pinggang tepat pada bagian dorsal rongga perut. Pada orang dewasa normal,
panjang ginjal antara 10 - 20 cm, lebar 5 - 6 cm dan berat 120 – 300 gram.
Ginjal terdiri dari 2 lapisan yaitu :
• Bagian luar /kulit ginjal (Korteks)
• Bagian dalam/sum-sum ginjal (Medula)
Lapisan paling dalam ginjal merupakan ruang kosong yang disebut PELVIS. Sedanngkan
satuan struktural dan fungsional terkecil ginjal disebut NEFRON, yang pada manusia
jumlahnya mencapai jutaan.
Nefron terdiri atas :
◼ Badan Malpighi, terdapat di korteks ginjal yang terdiri dari : #Glomerulus
(kumpulan pembuluh kapiler yang dibungkus lapisan epitel yang disebut kapsula bowmen)
#Kapsula Bowmen
◼ Saluran Nefron/Tubulus, terdapat di medula ginjal yang terdiri dari :
#Tubulus Kontortus Proksimal
#Tubulus Kontortus Distal
#Tubulus Kolektivus (saluran penampung/pengumpul)
Pada Nefron terdapat Lengkung Henle, merupakan bagian tubulus yang melengkung
pada daerah medula korteks.
02
Lengkung Henle ada 2 yaitu :
- Lengkung Henle Ascendens (saluran naik)
- Lengkung Henle Descendens (saluran turun)
Pada medula ginjal terdapat Piramida dan piala ginjal yang banyak mengandung
pembuluh untuk mengumpulkan hasil ekskresi. Pembuluh-pembuluh tersebut
berhubungan dengan URETER yang bermuara pada VESIKA URINARIA/ kantung
kemih. Kemudian urin keluar dari tubuh melalui URETHRA lalu ke lubang urin.
Proses Pembentukan Urin;
Proses tersebut melalui 3 tahapan yaitu :
a. FILTRASI (Penyaringan)
Proses filtrasi terjadi di Glomerulus. Pembentukan urin diawali dengan filtrasi darah
dimana terjadi perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang Kapsula Bowmen
dengan menembus membran filtrasi.
Membran filtrasi terdiri dari :
-sel endotelium glomerulus
-membran basiler
-epitel kapsula bowmen
Hasil filtrasi berupa URIN PRIMER/FILTRAT GLOMERULUS, yang mengandung
zat-zat yang masih berguna seperti glukosa, mineral (Natrium & Kalium), garam, asam
amino serta zat-zat yang akan dikeluarkan dari tubuh seperti asam urat, kreatinin, urea
dll.
b. REABSORPSI (Penyerapan Kembali)
Proses reabsorpsi terjadi di Tubulus Kontortus Proksimal. Reabsorsi merupakan proses
perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju pembuluh darah yang mengelilinginya.
Seluruh zat makanan direabsorpsi, sedangkan reabsorpsi garam anorganikbervariasi
tergantung kadarnya dalam plasma. Setelah direabsorpsi, kadar urea dalam tubulus
kontortus proksimal menjadi tinggi sedangkan zat yang dibutuhkan tidak ditemukan lagi.
Hasil reabsorpsi berupa URIN SEKUNDER/FILTRAT TUBULUS yang di dalamnya
mengandung air, garam, urea dan pigmenempedu BILIRUBUN (pemberi warna dan
bau urin).
Dalam keadaan normal, hampir 99% air direabsorpsi dan dikontrol oleh hormon ADH
(Anti Diuretik Hormone). Bila sekresi hormon ADH dari Kelenjar Hipofisis sangat
kurang maka reabsorpsi air akan terhambat sehingga urin menjadi banyak. Hal ini disebut
DIABETES INSPIDUS.
c. AUGMENTASI
Augmentasi merupakan penambahan zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urin
sekunder untuk di ekskresikan. Zat-zat tersebut seperti ion Hidrogen dan Kalium.
Augmentasi akan menghasilkan URIN SESUNGGUHNYA yang terjadi pada TUBULUS
KONTORTUS DISTAL. Tahap selanjutnya urin menuju tubulus kolektivus lalu
diteruskan ke VESIKA URINARIA melalui PELVIS.
Jika jumlah urin melebihi daya tampung vesika urinaria maka urine di keluarkan melalui
URETHRA.
2. PARU-PARU (PULMO)
Selain sebagai organ respirasi, paru-paru juga berperan dalam sistem ekskresi sisa metabolisme
berupa CO2 dan uap air. Sisa metabolisme dari jaringan berdifusi ke dalam darah menuju alveolus
lalu akan dihembuskan keluar melalui rongga hidung saat ekspirasi.
3. HATI (HEPAR)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak di bagian kanan atas rongga perut. Selain
berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalam sistem ekskresi yaitu sebagai
penghasil empedu secara terus menerus yang ditampung dalam kantung empedu. Cairan empedu
berwarna kehijauan dengan pH 7 – 7,6 yang mengandunng air, asam empedu, garam empedu,
kolesterol, fosfolipid/lesitin, pigmen empedu (BILIRUBIN dan BILIVERDIN) dan beberapa ion.
03
Empedu berasal dari Hemoglobin pada sel darah merah yang telah tua. Hemoglobin akan diurai
menjadi HEMIN, zat besi dan GLOBIN. Zat besi dan globin tersimpan dalam hati sedangkan
hemin akan dirombak menjadi BILIRUBIN dan BILIVERDIN (zat warna empedu<hijau biru>).
Zat warna tersebut dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi UROBILIN yang berparan
sebagai yang berperan sebagai pewarna fases dan urin.
Empedu berfungsi :
- mencerna lemak
- mengaktifkan lipase
- mengabsopri lemak
- mengubah zat yang tidak larut dalam air agar larut dalam air
- pembentukan urea.
Jika saluran empedu tersumbat, misalnya oleh kolesterol yang mengendap akan membentuk batu
empedu maka warna fases menjadi cokelat abu-abu sedangkan darah berwarna kekuningan
karena cairan empedu masuk ke peredaran darah. Gejala ini di sebut Penyakit Kuning.
Hati juga mengahsilkan Enzim Arginase yang berfungsi mengurai asam amino arginin menjadi
asam amino Ortinin dan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal sedangkan Ortinin akan mengikat
amonia yang bersifat racun dan akan dikeluarkan ke dalam empedu dan urin.
4. KULIT
Kulit merupakan organ terbesar yang terdaptat di seluruh permukaan tubuh.
Fungsi kulit sebagai berikut :
-sebagai sistem kekebalan tubuh (rintangan mekanis terdepan bagi benda asing)
-sebagai alat ekskresi berupa keringat
-pengatur suhu tubuh melalui penguapan
-tempat penyimpan cadangan makanan berupa lemak
-mengurangi penguapan air
-melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, panas, zat kimia, dan kuman)
- sebagai indra peraba untuk merasakan sentuhan, tekanan dan sakit
Berdasrkan strukturnya, kulit terdir atas 2 lapisan yaitu :
a. Lapisan Luar/kulit ari (Epidermis)
Lapisan epidermis tersusun atas beberapa bagian, dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :
• Stratum Korneum (lapisan tanduk) : merupakan jaringan yang mengalami
DESKUAMASI (kehilangan sisik) secara terus menerus pada permukaan. Selanjutnya
mengalami pembaharuan oleh jaringan di bawahnya yang disebut KREATINISASI
(pembentukan zat tanduk/KREATIN). Stratum korneum berfungsi melindung sel dan
mencegah masuknya bibit penyakit.
• Stratum Lusidium : merupakan lapisan berwarna bening
• Stratum Granulosum : merupakan lapisan yang mengandung MELANIN (pigmen hitam)
dalam jumlah yang berbeda pada setiap orang
• Stratum Spinosum
• Stratum Germinativum/Stratum Basal : merupakan lapisan yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya PROLIFERASI/ perbanyakan/DEGENERASI sel kulit dan awal terjadinnya
keratinisasi.
b. Lapisan Dalam Dermis/Korium
Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat
(Glandula Sudorifera), kelenjar minyak (Glandula Sebasea). Kelenjar keringat berupa pipa
berpilin yang memanjanng dari epidermis masuk ke bagian dermis yang terletak dekat akar
rambut. Pada bagian pangkalnya dikelilingi oleh kapiler darah dan serabut saraf simpatik.
Kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang terdiri atas larutan garam dan ureayang akan
keluar sebagai keringat ke ermuakaan kulit. Kelenjar keringat tersebar hampir pada sebagian
besar permukaan kulit.
Kerja kelenjar keringat dipengaruhi oleh :
# Suhu lingkungan
# Suhu dalam pembuluh darah (dipengaruhi oleh Hipotalamus) 04
Jika suhu lingkungan meningkat , kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh darah
melebar sehingga aliran darah lebih banyak. Hal ini menyebabkan penyaringan air dan sisa
metabolisme pleh kelenjar keringat meningkat sehingga keringat keluar dari kulit dengan cara
penguapan. Dengan penguapan keringat ini akan menurunkan suhu sehingga mengurangi
rasa panas dari lingkungan.

Pertemuan III
A. Topik :Sistem Ekskresi Pada Manusia
B. Capaian Pembelajaran:
Dengan melaluli Discovery Learning, Siswa mampu mengidentifikasi pengetahuan berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem eksresi,
sehingga siswa dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, disiplin, tanggungjawab,
peduli, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif, dan pro-aktif

C. Pokok Materi
• Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem eksresi

D. Uraian Materi

B. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI MANSIA


1. Kelainan Pada Ginjal
• Gagal Ginjal : ginjal tidak dapat melakukan fungsinyakarena mengalami kerusakan.
Penyebabnya antara lain Nefritis, Diabetes Mellitus, Batu Ginjal, Hipertensi yang tidak
terkontrol, Pewarna/pengawetan buatan dan obat-obat terlarang. Hal ini dapat memicu
penyakit Anuria, Uremia, Edema.
• Anuria : urin tidak terbentuk
• Uremia : masuknya urin ke dalam pembuluh darah karena kebocoran pada saluran
nefron/tubulus. Akibatnya enyerapan air oleh darah terganggu sehingga terjadinya
penimbunan air pada kaki dan membengkak yang di sebut Edema.
• Nefritis : peradangan /kerusakan pada bagian Glomerulus karena bekteri Streptococcus.
Penderita mengalami gejala Uremia dan Edema. Nefritis Kronis biasanya dialami para Manula
dengan tanda hipertensi, pengerasan pembuluh darah ginjal serta kerusakan
glomerulus/tubulus.
• Diabetes Inspidus : penyakit dengan gejala pengeluaran urin berlebihan yang disebabkan oleh
kelenjar Hipofisis gagal/sedikit mensekresikan hormon ADH. Akibatnya produksi urin sekitar
4-6 liter/hari, bahkan terkadang mencapai 12-15 liter/hari. Biasanya penderita mengalami
dehidrasi namun nafsu minum juga meningkat.
• Diabetes Mellitus/Kencing manis : urin yang mengandung glukosa karena menurunnya
produksi hormon insulin oleh kelenjar pankreas. Hal ini menyebabkan terganggunya proses
perombakan glikogen menjadi glukosa dan reabsorpsi glukosa dalam tubulus.
• Albuminaria : terdapatnya molekul albumin dan protein lain dalam urin yang disebabkan oleh
kerusakan alat filtrasi dalam ginjal sehingga protein lolos pada peristiwa filtrasi. Selain itu dapat
juga disebabkan oleh bakteri, tumor/abnormal bentuk ginjal.
• Kencing Batu/Batu Ginjal : Terbentuknya butiran-butiran senyawa kalsium dan penimbunan
asam urat dalam ginjal/saluran urin sehingga sehingga pengeluaran urin terganggu.
Penyababnya adalah faktor hormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak gondok
PARATIROID, kurang minum/air banyak mengandung garam mineral dan sering menahan
buang air kecil.
• Hematuria : urin yang mengandung eritrosit yang disebabkan karena terjadinya peradangan
iritasi akibat gesekan batu ginjal.
05
2. Kelainan Pada Paru-Paru
Kelainan paru-paru disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, asbes dan silika. Kelainan yang
disebabkan oleh bakteri seperti TBC, PLEURITIS, SILIKOSIS dan EDEMA. Hal tersebut
menyebabkan gangguan pada fungsi pernapsan dan ekskresi dengan gejala sesak napas yang
bahkan menimbulkan kematian.
3. Kelainan Pada Hati
• Hepatitis : penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis
• Penyakit Kuning : penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu oleh batu
empedu sehingga fases berwarna coklat abu-abu dan darah berwarna kuning.
• Kanker hati : Penyakit yang disebabkan oleh peradangan hati.
4. Kelainan Pada Kulit :
• Kudis : penyakit yang disebabkan oleh infeksi TUNGAU (Sarcoptes scabiei)
• Gangren : matinya sel-sel kulit karena tidak mendapat suplai makanan. Hal ini sebabkan oleh
berhentinya aliran darah. Penyakit ini umumnya diderita oleh penderita Diabetes mellitus yang
ditandai dengan luka yang membusuk.
• Jerawat : gangguan kronis pada kelenjar minyak di kulit terutama wajah. Penyebabnya adalah
penyumbatan kotoran pada pori-pori kulit yang dapat menimbulkan infeksi.
• Panau : penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia furfur , yang ditandai
dengan timbulnya berkas putih pada kulit.

Pertemuan IV

A. Topik : Sistem Ekskresi Pada Manusia


B. Capaian Pembelajaran:
Dengan melaluli Discovery Learning, Siswa mampu mengidentifikasi pengetahuan berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang teknologi yang berkaitan dengan kesehatan sehingga siswa dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, disiplin, tanggungjawab, peduli, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsif, dan pro-aktif

C. Pokok Materi
• Teknologi yang berkaitan dengan kesehatan sistem ekskresi pada Manusia

D. Uraian Materi

C. Teknologi yang berkaitan dengan sistem Ekskresi


Teknologi pada sistem ekskresi manusia mempunyai berbagai peran yaitu untuk menanggulangi
penyakit atau gangguan pada berbagai organ pada sistem ekskresi manusia, memaksimalkan kerja organ
pada sistem ekskresi manusia dan pencangkokkan organ pada sistem ekskresi manusia.
Ada beberapa kelainan atau gangguan pada sistem ekskresi yang dapat ditangani dengan beberapa
teknologi medis yang semakin hari semakin maju untuk penanganan dan pencegahan penyakit atau
gangguan yang tidak mudah diobati. Berikut ini beberapa teknologi medis dan cara kerjanya khususnya
pada sistem ekskresi manusia:
1.CUCI DARAH (HEMODIALISIS)
Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah
dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang
menempel pada permukaan. Pada proses digunakan selaput Semipermeabel. Proses pemisahan ini
didasarkan pada perbedaan laju transport partikel.
Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada penderita
dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara
waktu (akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (kronik).
06
Cuci darah atau dialisis merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengganti tugas ginjal yang
sehat.Ginjal berperan vital bagi tubuh yaitu berfungsi untuk menyaring dan membuang sisa-sisa
metabolisme dan kelebihan cairan, menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta menjaga tekanan
darah. Prosedur ini ditempuh saat kerusakan ginjal telah mencapai 85 -90 persen atau“Gagal
Ginjal Terminal” (Tidak dapat berfungsi) .Ada dua macam cuci darah, yakni hemodialisis dan
dialisis peritoneal. Prinsipnya, pada proses dialisis, darah akan dialirkan ke luar tubuh dan disaring.
Kemudian darah yang telah disaring dialirkan kembali kedalam tubuh. Pada hemodialisis, proses
penyaringan dilakukan oleh suatu mesin dialisis yang disebut dengan membran dialisis.
Sedangkan pada dialisisperitoneal, jarin gan tubuh pasien sendiri bagian abdomen (perut)
yang digunakan sebagai penyaring.Biasanya dialisis dilakukan 2-3 kali seminggu selama masing-masing
4-5 jam tiap kali proses. Cuci darah harus dilakukan secara teratur untuk menghindari efek yang tidak
diinginkan akibat penumpukan sisa metabolime maupun cairan dalam tubuh. Karena hanya
bersifat menggantikan fungsi ginjal, bukan menyembuhkannya, tindakan dialisis harus
dilakukan selama seumur hidup, kecuali pasien melakukan transplantasi ginjal. Pasien juga
perlu mengatur pola makan dan minumnya untuk keberhasilan terapi dialisis

2. SINAR LASER
Laser itu merupakan sinar panas yang dihasilkan dari loncatan atom akibat stimulasi energi dari radiasi
listrik. Dengan radiasi yang bersumber dari energi listrik berkekuatan 15 hingga 30 watt, dari sebuah alat
berujung optik, dihasilkan sinar bergelombang 532 sampai 1.064 nanometer yang memiliki kekuatan panas.
Cahaya panas ini bisa digunakan untuk memotong kulit dan jaringan, menghancurkan pigmen warna kulit,
dan pengobatan lainnya dalam dunia kedokteran dengan risiko perdarahan minimal dan waktu
penyembuhan cepat. Penggunaan sinar laser di bidang medis sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1960.
Tepatnya ketika Theodore H. Maiman menciptakan sinar laser dari ruby crystal. Fungsinya bisa digunakan
untuk pengobatan kelainan kulit, memecahkan batu ginjal, operasi mata, tumor, dan lain-lain. Penemuan
terbaru adalah jenis mesin laser yang mampu menembakkan sinar laser sangat singkat (dalam hitungan
nanosecond atau per juta detik). Kekuatan atau energinya begitu tinggi sehingga meminimalisir kerusakan
jaringan kulit di luar target.
Beberapa jenis laser yang umum digunakan untuk perawatan diantaranya :
1. Terapi Laser Untuk Atasi Nyeri.
Penggunaan terapi laser kini semakin meluas. Terapi laser juga bisa untuk menyembuhkan nyeri
akut maupun nyeri kronik. Terapi sinar laser atau Low Level Laser Therapy (LLLT) merupakan prosedur
non invasive yang dapat menembus jauh ke dalam jaringan tubuh. Sehingga dapat mengurangi nyeri dan
membantu perbaikan dan penyembuhan jaringan tubuh.
Terapi sinar laser telah digunakan lebih dari 30 tahun dan telah disetujui US Food and Drug
Administration (FDA) untuk tatalaksana nyeri dan sampai saat ini belum ditemukan adanya efek samping
dari terapi laser tersebut. Salah satu keuntungan terapi laser adalah prosedur terapi yang tidak terlalu lama
dan hasil yang didapat lebih cepat dibandingkan prosedur lain.

2. Laser untuk Penyembuhan Luka.


Laser merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dapat berinteraksi dengan biological tissue
dengan efek samping bergantung dari daya dan exposure yang diterima oleh biological tissue tersebut. Hal
inilah yang dijadikan sebuah dasar penggunaan laser untuk berbagai macam aplikasi penyembuhan luka.
Aplikasi sebuah laser dengan bahan semikonduktor yakni Gallium-Aluminium-Arsenide yang memiliki
panjang elombang 800-nm untuk terapi penyembuhan luka pada kulit. Metode terapi yang dilakukan
adalah penyinaran laser dengan objek percobaan yaitu kulit hewan tikus yang telah dilukai. Penyinaran
dilakukan tanpa menyentuh kulit (non invasive).
Penggunaan laser Gallium-Aluminium-Arsenide didasarkan pada daya keluaran yang dihasilkan
relatif kecil berkisar antara 3-5 mWatt. Parameter yang diamati pada proses terapi ini adalah daya keluaran
laser yang diberikan (P), variasi panjang gelombang laser (λ), distribusi intensitas, diameter berkas pada laser
dan kecepatan penyembuhan luka pada tikus itu sendiri.
Dari hasil terapi yang dilakukan menggunakan laser Gallium-Aluminium-Arsenide dengan daya
sebesar 5 mWatt, didapatkan kesimpulan untuk daya tertentu yang dihasilkan oleh laser, proses
penyembuhan luka pada kulit tikus mencapai 100% pada hari ke 19
3. Terapi Laser Efektif Obati Sakit Leher dan Atasi Nyeri Leher
Penyembuhan sakit leher biasanya dilakukan dengan fisioterapi, pijat dan obat pengurang rasa nyeri.
Tapi kini metode baru dengan terapi laser terbukti lebih efektif mengobati sakit leher. Sebuah studi
menunjukkan terapi dengan tingkat radiasi yang rendah aman mengurangi sakit leher. 07
Hasil dari terapi laser tingkat rendah ini lebih menguntungkan dibanding dengan terapi lainnya yang
digunakan secara luas. Terutama dengan intervensi farmakologisnya yang jarang ditemukan efek samping
dan efektif untuk mengurangi nyeri di leher. Sakit pada leher diperkirakan menjadi masalah medis yang
penting di beberapa negara, sehingga perawatan yang tidak memerlukan obat-obatan dan tidak memiliki
efek samping. Tapi penggunaan terapi laser sebagai perawatan nyeri leher ini juga harus hati-hati dan jelas
berapa tingkat radiasi yang aman. Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) telah
menyetujui perangkat laser ini untuk mengobati sakit leher, persetujuan ini menunjukkan bahwa teknologi
tersebut aman untuk digunakan sebagai pengobatan.

3. CANGKOK GINJAL (TRANSPLANTASI GINJAL)


Salah satu organ dalam sistem ekskresi adalah ginjal. Ginjal itu sendiri berfungsi untuk
mengekskresikan zat-zat tertentu yang tidak diperlukan atau berbahaya bagi tubuh. Jumlah ginjal ada 2
dengan ukuran antara 10-15 cm yang terletak di sebelah kanan dan kiri tulang belakang
Ginjal mengekskresikan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dalam bentuk yaitu urine. Dalam
1 hari ginjal bisa memproduksi urine hingga 1,5 liter dan mengandung beberapa zat dalam urine, seperti
urea, amoniak, dan garam-garaman hasil perombakan protein.
Sebagai organ tubuh, ginjal juga bisa mengalami kerusakan yang mengakibatkan pengendapan zat-
zat beracun dan bertambah setiap harinya maka penderita akan mengalami kematian. Tetapi pada
kerusakan ginjal dapat dilakukan pencangkokakan ginjal atau transplantasi ginjal.
Transplantasi ginjal adalah suatu metode dimana memanfaatkan suatu ginjal yang masih
sehat/berfungsi dengan baik dari sang pendonor melalui prosedur pembedahan kepada seorang resipien
dimana ginjalnya sudah dalam keadaan kronis. Ginjal yang digunakan pun harus memiliki struktur genetik
yang sama dengan struktur ginjal yang dimiliki oleh resipien agar ginjal tersebut tidak mengalami
penolakan/komplikasi dari tubuh sang resipien.

Ada beberapa istilah dalam transplantasi ginjal, yaitu :


1. Isograft
Transplantasi dimana ginjal yang dicangkokkan berasal dari saudara kembar.
2. Allograft
Transplantasi ginjal yang dilakukan dengan individu lain dari spesies yang sama.
3. Xenograft
Transplantasi ginjal yang dilakukan tersebut berasal dari spesies berbeda.
Misalnya ginjal baboon yang ditransplantasikan pada manusia.
Transplantasi ginjal itu sendiri meskipun dilakukan dari ginjal dengan struktur yang sama terkadang
masih saja menimbulkan komplikasi, karena bagaimanapun ginjal yang ditransplantasikan tersebut
merupakan benda asing karena bukan berasal dari tubuh resipien. Untuk mencegah hal tersebut biasanya
pasien diharuskan mengonsumsi imunosupresan sesegera mungkin setelah operasi ginjal. Obat ini bekerja
dengan cara menekan sistem imuno tubuh sehingga mengurangi resiko terjadinya penolakan
terhadap ginjal hasil transplantasi. Tetapi obat ini pun juga memiliki efek samping yang mengakibatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit dang resipien menjadi lemah, sehingga orang tersebut akan mudah
terkena infeksi.
Untuk menanggulangi kerusakan ginjal anda sebaiknya tidak merokok, tidak mengkonsumsi
makanan atau minuman secara berlebihan yang berakibat ginjal bekerja sangat berat dan mengkonsumsi
setidaknya 8 gelas air setiap hari

4. INHALER
Obat semprot atau inhaler bagi penderita asma bisa menjadi barang yang sangat penting dalam
pertolongan pertamanya. Tapi peneliti mengungkapkan, terlalu sering menggunakan inhaler bisa membuat
penyakit asma semakin parah.
Perawatan yang paling umum dilakukan oleh penderita asma adalah menggunakan obat semprot
yang mengandung senyawa salbutamol. Tapi penelitian terbaru mengungkapkan, jika penggunaannya terlalu
sering, senyawa salbutamol bisa menyebabkan paru-paru melepaskan bahan kimia yang berbahaya serta
memicu lebih banyak serangan penyakit.
Inhaler yang digunakan sebenarnya berguna untuk mengurangi gejala dengan merelaksasikan otot-
otot dalam saluran udara yang menyempit, sehingga penderita dapat bernapas lebih mudah.
08
5. TEST PACK HEPATITIS
Selama ini orang hanya tahu untuk mendeteksi penyakit hepatitis melalui tes darah di laboratorium
yang tentu saja harganya sangat mahal. Karenanya banyak orang yang tidak pernah melakukan pemeriksaan.
Diharapkan dengan adanya alat tes hepatitis yang cepat dan murah sehingga bisa terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat,serta seseorang bisa mendapatkan parawatan lebih awal.

09
RANGKUMAN
Pertemuan I dan II
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme dalam tubuh dengan tujuan agar
kesetimbangan tubuh tetap terjaga.
Alat ekskresi pada manusia: Ginjal, Paru – paru, Hati, dan Kulit
Alat ekskresi utama pada manusia adalah ginjal. Di dalam ginjal terjadi proses pembentukan urin
melalui serangkaian proses, yaitu Filtrasi(penyaringan) zat – zat sisa yang beracun, Reabsorpsi(penyerapan
kembali), serta Augmentasi (pengeluaran zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh dan tidak mungkin
di simpan lagi)
Proses pembentukan urin di pengaruhi oleh dua factor, yaitu factor internal yang mengangkut hormon(anti
diuretic dan insulin) dan factor eksternal yang menyangkut jumlah air yang di minum

Pertemuan III
Gangguan dan kelainan ginjal menyebabkan gangguan pada proses pembentukan urin. Beberapa
kelainan dan gangguan tersebut antara lain kegagalan fungsi ginjal, anuria, nefritis, uremia, diabetes
insipidus, diabetes mellitus, albuminaria, dan kencing batu
Paru – paru selain sebagai alat respirasi juga berfungsi sebagai salah satu organ ekskresi karena paru – paru
merupakan tempat pengikatan karbondioksida dari plasma darah kedalam alveolus lalu dikeluarkan pada
saat udara dihembuskan keluar.
Fungsi hati berkaitan dengan system ekskresi adalah dengan menghasilkan empedu.
Fungsi kulit yang berkaitan dengan system ekskresi adalah mengeluarkan keringat yang mengandung air dan
sisa – sisa metabolisme melalui penguapan.

Pertemuan IV
Dialisis darah merupakan proses bekerjanya ginjal buatan untuk menolong penyakit gagal ginjal
kronis. Penderita ginjal kronis dapat diobati dengan transplantasi ginjal.
Pada penderita yang mengalami kelainan kulit bisa dapat di obati dengan menggunakan sinar Laser.
Pada penderita Asma dapat menggunakan obat semprot/inhaler untuk mengatasi gangguan pernapasannya.
Pada penderita hepatitis bisa dengan muda menggunakan Test Pack Hepatitis untuk mengetahui penyakit
hepatitis yang sedang dialami. tidak perlu melakukan tes darah.

10
Latihan Soal;

Pilihan Ganda
1. Berikut ini gambar sebuah nefron. Proses reabsorpsi dan augmentasi berlangsung pada nomor ...

A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 3 dan 5

B. 1 dan 3 D. 2 dan 4

2. Perhatikan gambar anatomi nefron berikut!

Proses yang terjadi pada bagian X adalah….


A. Penyaringan darah untuk menghasilkan urine primer
B. Penyaringan darah untuk menghasilkan urine sekunder
C. Penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh
D. Penyerapan kelebihan air dalam urine primer
E. Penambahan zat-zat yang tidak digunakan dalam darah

3. Pada gambar yang diberi tanda X merupakan bagian paru-paru yang berfungsi sebagai organ
ekskresi.

Pada bagian tersebut terjadi proses….


A. Inspirasi dan ekspirasi D. Pembentukan ion bikarbonat darah
B. Pengeluaran gas CO2 dan uap air E.Pembentukan senyawa karbominohemoglobin
C. Pengeluaran panas dan sisa metabolism

4. Hasil tes urine seseorang ternyata mengandung protein. Hal ini menunjukkan adanya gangguan
pada proses….
A. Penyaringan darah di glomerulus D.Penyerapan kembali pada tubulus kontortus distal
B. Penyaluran urine di saluran ureter E.Pengumpulan urine primerditubuluskontortus proksimal
C. Penampungan urine di pelvis renalis

5. Nefritis merupakan radang pada glomerulus karena infeksi bakteri. Glomerulus menjadi tidak
dapat menyaring darah sehingga bahan-bahan buangan tetap ada dalam darah. Kondisi seperti ini
dapat mengakibatkan….
A. Urin yang dihasilkan sangat banyak ban encer
B. Kalsium terakumulasi dan mengendap di dalam nefron
C. Urin yang dihasilkan sangat sedikit dan hampir tidak ada
D. Plasma protein masuk ke dalam filtrat dan muncul di urine
E. Kandungan glukosa dalam darah meningkat dan tidak dapat direabsorbsi

11
6. Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan karbondioksida yang merupakan….
A. Hasil reaksi dengan oksigen di dalam paru-paru D. Sisa oksidasi makanan di mitokondria
B. sisa pencernaan makanan di usus halus E. Hasil deaminasi asam amino di hati
C. Metabolisme karbohidrat di dalam darah

7. Peran hati sebagai organ ekskresi adalah….


A. Membentuk albumin dan globulin D. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen
B. Membentuk protrombin dan fibrinogen E.Menghasilkan empedu dari penghancuran eritrosit
C. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A

8. Zat-zat yang terkandung dalam urine orang sehat adalah….


A. Urea, air dan protein D. Karbohidrat, garam-garam dan air
B. Air, garam-garam dan urea E. Glukosa, garam-garam dan asam
amino
C. Glukosa, air dan garam-garam

9. Pak Joni menderita gangguan pada sistem ekskresinya. Akhir-akhir ini Pak Joni selalu merasa
kehausan dan sering buang air kecil sehingga tubuhnya mengalami dehidrasi. Dokter menjelaskan
pada Pak Joni bahwa Pak Joni menderita diabetes insipidus. Penyakit tersebut dikarenakan dalam
tubuh Pak Joni….
A. Kekurangan protein D. Terjadi peradangan pada nefron
B. Kekurangan hormon insulin E. Terjadi peningkatan urine pada darah
C. Kekurangan hormon antideuretik

10. Perhatikan gambar sistem ekskresi berikut!

Hubungan yang tepat antara bagian yang ditunjuk oleh X, proses yang terjadi dan hasilnya
adalah….
Bagian Proses Hasil
A. Tubulus proksimal Filtrasi Urin sekunder
B. Glomerulus Filtrasi Urine primer
C. Tubulus distal Reabsorbsi Urine primer
D. Glomelurus Reabsorbsi Urine sekunder
E. Tubulus kolektivus Augmentasi Urine sesungguhnya

11. Di bawah ini gambar penampang kulit manusia beserta susunannya.

Bagian kulit yang berperan untuk melakukan ekskresi ditunjukkan oleh nomor….
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

12
12. Kulit sebagai organ ekskresi akan menghasilkan keringat. Pengeluaran keringat juga berfungsi
untuk….
A. Pengaturan turgiditas sel D. Mengatur suhu tubuh
B. Membuang kelebihan air E. Meminyaki permukaan kulit
C. Membersihkan kulit dari kotoran

13. Manakah pasangan yang sesuai antara organ dan zat yang dihasilkan?
No Nama Zat yang Dihasilkan
A. paru-paru H2O dan urea
B. kulit keringat dan urobilin
C. hati urea dan bilirubin
D. usus besar logam dan urobilin
E. ginjal gula dan garam mineral

14. Pada peristiwa augmentasi, zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ditambahkan ke dalam….
A. tubulus kontortus distal D. kapsula Bowman
B. tubulus kontortus proksimal E. glomerulus
C. lengkung henle

15. Urutan proses pengeluaran urin berikut ini yang benar adalah….
A. filtrasi – sekresi – augmentasi D. filtrasi – dehidrasi – augmentasi
B. fitrasi – reabsorbsi – augmentasi E. filtrasi – reabsorbsi – dehidrasi
C. filtrasi – augmentasi – reabsorbsi

16. Bila urin yang dikeluarkan seseorang mengandung sel darah merah, hal ini menunjukkan adanya
peradangan pada….
A. glomerulus C. medulla E. vesika urinaria
B. korteks D. pelvis renalis

17. Zat yang masih terkandung dalam urine primer adalah….


A. glukosa dan asam amino D. glukosa dan eritrosit
B. eritrosit dan trombosit E. protein dan glukosa
C. trombosit dan protein

18. Penyakit kuning dapat menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak. Penyakit kuning
disebut sebagai jaundice karena gejala awalnya ditandai dengan warna kulit dan mata menjadi
kuning. Penyakit ini disebabkan oleh….
A. peradangan hati karena sering mengkonsumsi minuman beralkohol
B. adanya penyumbatan pada pembuluh darah yang menuju hati
C. peningkatan bilirubin dalam tubuh
D. penumpukan racun dalam tubuh
E. infeksi virus hepatitis

19. Urea dalam jumlah banyak di tubuh bersifat racun. Urea harus dikeluarkan dari tubuh oleh darah
melalui ginjal. Urea merupakan hasil perombakan….
A. asam amino D. vitamin
B. karbohidrat E. lemak
C. fosfolipid

20. Seseorang menderita albuminuria karena....


A. Alat filtrasi dalam ginjal rusak D. Hormon adrenalin tidak terbentuk
B. Tubulus proksimal terinfeksi bakteri E. Kelenjar endokrin pankreas rusak
C. Kekurangan hormon antideuretik

13
Kunci jawaban:
No jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
01 D 06 D 11 C 16 A
02 A 07 E 12 D 17 A
03 B 08 B 13 C 18 C
04 A 09 C 14 A 19 A
05 D 10 B 15 B 20 A

14

Anda mungkin juga menyukai