Anda di halaman 1dari 59

Nama kelompok :

 DWI ANGGRAENI (11)


 IBNU HARIST J (14)
 IDZA ROSIANA (15)
 MONIKA APRILIA (19)
 S.NURUL HIDAYATI (26)
 WIDYA ASTUTI (31)
APA YANG DIMAKSUD
DENGAN EKSKRESI?

ORGAN-ORGAN APA SAJA YANG


MENYUSUN SISTEM EKSKRESI
KITA?
PROSES PENGELUARAN ZAT
PADA MANUSIA

DEFEKAS
SEKRESI EKSKRESI
I
 Defekasi : Proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tinja
(FESES).
 Sekresi : Proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang berguna bagi
tubuh.Getah yang dimaksud bisa berupa enzym atau hormon
(SEKRET).
 Ekskresi : Proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak
berguna bagi tubuh. Sisa metabolisme disebut dengan EKSKRET.
Ekskret dapat berupa : karbon dioksida, air, zat terlarut berupa garam
mineral, pigmen empedu, urea. Ekskret dikeluarkan melalui alat
ekskresi yaitu : paru, ginjal, hati dan kulit.
Organ sistem ekskresi pada
manusia terdiri atas: ginjal, hati,
paru-paru, dan kulit.
SISTEM Fungsi sistem ekskresi:
EKSKRESI •Menurunkan kadar zat produk
PADA MANUSIA metabolisme (metabolit) dalam
tubuh agar tidak menyebabkan
akumulasi.
•Melindungi sel-sel tubuh dari
zat-zat yang bersifat racun.
•Menjaga keseimbangan cairan
dalam tubuh (homeostasis).
•Membantu mempertahankan
suhu tubuh.
INI ADALAH Apakah Kamu
Organ Tahu Ini ???
Penyusun
Sistem Ekskresi

TAHUKAH KAMU
fungsi organ penyusun
sistem ekskresi
disamping???
Sistem ekskresi = Sistem
pengeluaran sampah
metabolisme.
Ekskresi  berguna untuk membuang keluar
hasil pembakaran dan sisa metabolisme di dalam
tubuh, agar tidak meracuni tubuh.
Fungsi Sistem Eksresi
 Membuang sisa metabolisme yang tidak
berguna dan beracun dari dalam tubuh
 Mengatur konsentrasi dan volume
cairan tubuh (sbg osmoregulator)
 Mempertahankan temperatur tubuh
dalam kisaran normal (sbg
termoregulator)
 Homeostasis
 Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara
lain:

karbondioksida (CO2)
 Urea
 air (H2O)
 ammonia (NH3)
 kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.
Alat ekskresi manusia berupa:

1. Paru-paru
2. Ginjal
3. Kulit
4. Hati
1. GINJAL ( REN )

.
1.Ginjal ( REN )
 Ginjal (buah pinggang)
berbentuk seperti kacang merah,
berwarna keunguan, dan
berjumlah 2 buah.

 Ginjal terletak di daerah


pinggang, di sebelah kiri dan
kanan tulang belakang. Ginjal
orang dewasa beratnya
±200gram.
Ciri ciri :
 Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan
terletak di daerah pinggang. Di sebelah kiri dan kanan ruas
tulang pinggang di dalam rongga perut
 Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm.
 Beratnya antara 120-170 gram.
 Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis), dan ureter.
 Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan unit
fungsional/nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah.
Struktur Ginjal
 Ginjal terdiri dari 3 daerah, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal
(medulla), dan rongga ginjal (pelvis).  
Glomerulus
Badan Malpighi
Simpai Bowman
Korteks Nefron Proksimal

Tubulus Henle
Ginjal Medula
Distal

Pelvis
STRUKTUR GINJAL
a. KORTEKS GINJAL (Korteks Renalis)
Mengandung jutaan alat penyaring yang disebut
NEFRON.
Fungsi Nefron  membentuk urine dengan
tahapan tahapan filtrasi, reabsopsi dan augmentasi.

Nefron Badan Malpighi


Tubulus.
Gambar penampang
melintang ginjal dan
nefron
SAMBUNGAN KORTEKS GINJAL

• Badan Malpighi tersusun dari Kapsul Bowman dan Glomerulus.

• Kapsul Bowman berbentuk seperti piala yang melingkupi


Glomerulus (merupakan gumpalan jalinan kapiler darah sebagai
filter pada cekungan Kapsul Bowman).

• Pembuluh darah yang menuju Glomerulus disebut Arteriol Aferen,


sedangkan pembuluh yang meninggalkan Glomerulus disebut
Arteriol Eferen.
b. Sumsum Ginjal (Medula Renalis)
Pada sumsum ginjal terdapat suatu jaringan berbentuk
kerucut yang disebut Piramid.
Piramid mengandung banyak pembuluh dan berguna
untuk mengumpulkan hasil ekskresi.
Cairan yang terkumpul pada piramid akan disalurkan
melalui saluran pengumpul ( tubulus colectivus ) menuju
Pelvis Renalis (Rongga Ginjal). Selanjutnya pelvis
renalis berhubungan dengan ureter yaitu saluran yang
mengalirkan urine ke kantong kemih.
Fungsi ginjal:
 Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah dan
mengeluarkannya dalam bentuk urin.
 Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh dengan
kontrol oleh hormon ADH / Vasopresin.
 Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam
tubuh.
 Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara
mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
 Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia
melalui urine.
Proses pembentukan urine
 Darah dari aorta menuju glomerulus ( tjd filtrasi atau penyaringan) protein sbg makro
molekul tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air,
garam, asam amino, glukosa dan urea >>> URIN PRIMER menuju tubulus kontortus
proksimal (tjd reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan
asam amino. Terbentuk URIN SEKUNDER yang mengandung urea >>> URIN SEKUNDER
menuju tubulus kontortus distal (tjd augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat
yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk URIN SEBENARNYA >>>
tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine
keluar tubuh.

 (untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)!

 Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan),


reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
1. Penyaringan (filtrasi) tjd di dalam glomerulus:

 Merupakan proses penyaringan zat sisa metabolisme yang


dapat menjadi racun bagi tubuh
 Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang
bergulung-gulung di dalam kapsul Bowman.
 Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga
mempermudah penyaringan
• Zat berukuran kecil seperti Glukosa, ion (Ca 2+,PO43-) dan
limbah nitrogen mengalami penyaringan dan masuk ke
Kapsula Bowman.
• Sedangkan molekul besar seperti protein dan sel darah
tertahan di dalam plasma darah dan mengalir
meninggalkan glomerulus melalui Arteriol Eferen menuju
vena renalis.
• Hasil Filtrasi disebut Filtrat Glomerulus (berupa urin
primer).
2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
 Merupakan proses penyerapan kembali filtrat Glomerulus yang masih
mengandung zat – zat berguna bagi tubuh
 Filtrat glomerulus (urin primer) mengalir ke pembuluh (tubulus) proksimal.
 Di dalam tubulus terjadi proses reabsorpsi bahan-bahan yang masih berguna
antara lain air, glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik
 Penyerapan bahan berlangsung secara transporaktif
 Air juga mengalami reabsorbsi secara osmosis
 Bahan-bahan yang telah diserap oleh tubulus proksimal dikembalikan lagi ke
dalam darah melalui pembuluh kapiler yang terdapat disekeliling tubulus
 Penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal
 Hasil Reabsorpsi disebut Filtrat Tubulus atau Urine Sekunder.
3. Augmentasi
 Augmentasi merupakan proses pengeluaran zat sisa
yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh, proses
penambahan zat-zat dan urea yang berlangsung mulai
dari tubulus distal.

 Pada proses ini, pembuluh darah melepaskan zat – zat


yang tak berguna seperti ion hidrogen, kalium, dan
amonium ke urine sekunder pada Tubulus kontortus
distal yang kemudian dialirkan ke Tubulus kontortus
kolektivus lalu menuju Saluran Pengumpul.
Di saluran pengumpul (tubulus kolektifus) berlangsung
penyerapan air sehingga terbentuk urine sesungguhnya.
Lalu urine dialirkan ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal urine
mengalir melalui ureter menuju kantong kemih untuk
disimpan sementara. Bila kantong kemih penuh, urine akan
dikeluarkan melalui Uretra.
Zat-zat yang terkandung dalam urine:
 Air, Kurang lebih 95%.
 Urea, asam urat, dan amonia yg merupakan sisa
pembongkaran protein.
 Empedu yang memberikan warna kuning pada
urine
 Garam.
 Zat yang bersifat racun atau berlebihan
lainnya.
Proses Pengeluaran Urine
 Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong
kemih akan tertekan. Kemudian dinding otot kantong kemih
meregang sehingga timbul rasa ingin buang air kecil.
Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra).

 Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan


pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu
suhu udara dingin, badan kita tidak berkeringat.
Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan
melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya,
pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan
keringat dan jarang buang air kecil.
Faktor-faktor yang memengaruhi jumlah
urine:
 Jumlah air yang diminum
 Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar
osmosisnya seimbang
 Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon
vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam
darah.
 Suhu : Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin)
produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas)
produksi urin berkurang.
 Stimulus atau saraf.
 Emosi : Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan
penurunan volume urine.
Kreatinin adalah produk limbah kimia yang berada dalam darah, limbah ini
kemudian disaring oleh ginjal dan dibuang ke dalam urin. Kreatinin merupakan
produk sampingan dari kontraksi otot normal, di mana kreatinin terbuat dari
creatine yang merupakan pemasok energi untuk otot.

Ketika otot beristirahat, respirasi aerobik biasa akan menyediakan energi yang cukup
sehingga tidak memerlukan kreatin fosfat. Namun, ketika otot-otot bekerja secara
aktif, maka akan membutuhkan banyak ATP untuk energi dan mulai menggunakan
cadangan kreatin fosfat.
Sumber: Mengenal Kreatinin, Pemeriksaan dan Nilai Normal - Mediskus

Berapa kadar kreatinin normal? Wanita biasanya memiliki kadar kreatinin lebih rendah
dibandingkan laki-laki karena perempuan memiliki jaringan otot yang lebih sedikit. Di
antara orang dewasa tanpa penyakit ginjal, laki-laki memiliki kadar kreatinin normal sekitar
0,6-1,2 miligram/??deciliters (mg / dL), sedangkan nilai normal kreatinin pada wanita antara
0,5-1,1 mg/dL.
Sumber: Mengenal Kreatinin, Pemeriksaan dan Nilai Normal - Mediskus
Gejala Kreatinin Tinggi Beberapa orang yang memiliki penyakit ginjal sehingga
kadar kreatinin darah menjadi tinggi, mereka tidak merasa gejala apapun. Namun
beberapa orang dapat mengelami gejala kreatinin tinggi sebagai berikut:
Rasa lelah atau lemah
Dehidrasi
Kebingungan
Sesak napas

Kreatinin dan Penyakit Ginjal Kronis Ketika ada kerusakan ginjal atau penyakit
ginjal kronis yang menyebabkannya tidak dapat menyaring limbah secara efisien,
maka dapat menyebabkan kenaikan kadar kreatinin dalam darah. Oleh karena itu
bagi orang dewasa dengan penyakit ginjal yang memiliki kadar keratinin darah
tinggi, maka dianjurkan untuk melakukan pencucian darah. Cuci darah atau
dialisis dianjurkan bila kadar kreatinin mencapai 10,0 mg/dL.
Sumber: Mengenal Kreatinin, Pemeriksaan dan Nilai Normal - Mediskus
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
 Uremia     tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan
keracunan ( tjd pada penderita gagal ginjal). Disebut juga anuria (ginjal
tidak menghasilkan urin).
 Albuminuria     urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan
oleh kerusakan pada glomerulus (Nefritis).
 Diabetes insipidus     penyakit kekurangan hormon vasopresin atau
hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan
mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine
berlimpah mencapai 2 liter.
 Diabetes melitus/glukosuria     terdapat glukosa dalam urine (kencing
manis ). Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan
pankreas atau karena obesitas.
 Nefritis     gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus
sehingga protein masuk ke dalam urine (albuminuria).
 Batu ginjal     adanya endapan garam kalsium atau asam urat di dalam
kantong kemih
 Gagal ginjal     ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik
sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal. Ginjal
tidak menghasilkan urin ( Anuria ).
 Hematuria     urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada
glomerulus (Nefritis).
 Anuria, merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di glomerulus
sehingga tidak ada urin yang dihasilkan oleh penderita.
2.Kulit ( Cutan )
Kulit merupakan salah
satu alat ekskresi.
Karena kulit
mengeluarkan
keringat. Keringat
keluar melalui pori
kulit. Keringat
mengandung air dan
garam-garam mineral.
Struktur kulit
1. Lapisan epidermis
2. Lapisan Dermis
3. Lapisan Hipodermis / subkutan
sruktur kulit
1.Lapisan epidermis • 2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel melanosit
yang hidup yang mengandung pigmen melanin
dan berfungsi melindungi tubuh dari sengatan
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan,
yaitu: matahari.
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan • C. stratum Granulosum – sel sel kulit pada
terluar dan terdiri atas sel-sel mati yang bagian ini lebih pipih dan tidak memiliki nuclei.
dapat mengelupas. Mengandung granula melanin yang dihasilkan
a. Stratum Corneum – bagian ini adalah oleh melanosit.
bagian kulit yang terlihat oleh mata • d. stratum Spinosum – sel sel kulit pada bagian
telanjang. Sel kulit pada bagian ini disebut ini berperan dalam fleksibilitas kulit.
corneosit.
b. stratum Lucidum – bagian ini terdiri dari • e. stratum Basal/germinativum – bagian ini
sel sel kulit yang mati dan hanya ditemukan merupakan bagian paling bawah dalam lapisan
pada tempat tertentu ditubuh, seperti telapak epidermis. Disinilah proses mitosis sel kulit
tangan dan telapak kaki. terjadi. Pada bagian ini terdapat banyak sel
epidermis yang disebut keratinosit, yang
menghasilkan keratin. Lapisan ini bertanggung
jawab membentuk sel-sel kulit baru.
Keratin adalah keluarga dari protein skleroprotein. Keratin
merupakan materi dasar penyusun lapisan kulit manusia.
Keratin juga merupakan materi dasar penyusun rambut dan
kuku.
2.Lapisan Dermis

Lapisan dermis adalah lapisan Lapisan retikular mengandung beberapa hal


diantara epidermis dan hipodermis. diantaranya:
 Folikel rambut – merupakan struktur tempat
Lapisan DERMIS terdiri dari dua
tumbuhnya rambut
bagian yaitu lapisan papilari dan
 Kelenjar keringat –berperan dalam eksresi
retikular. keringat dan perngaturan suhu tubuh.
Fungsi lapisan papilari yaitu:  Kelenjar minyak – fungsi kelenjar minyak pada
 Menyediakan nutrisi pada lapisan basal kulit adalah untuk melindungi dan melembabkan
epidermis kulit.
 Pengaturan suhu  Ujung saraf – bagian yang meneruskan rangsangan
rasa panas, dingin, sakit dan sebagainya.
 Pembuangan zat sisa metabolisme sel  Pembuluh limfatik – jalan sel sistem imunitas
tubuh.
 Kolagen –protein yang menjaga elastisitas kulit.
Meissner

Ruffini Krause

Paccini
Fungsi kulit
Melindungi jaringan di bawahnya (dari gesekan, benturan,
cahaya, kuman dan zat kimia)
Mengurangi kehilangan air
Mengatur suhu tubuh
Menerima rangsangan dari luar
Alat ekskresi
Mengeluarkan keringat (Kelenjar keringat menyerap air dan
garam dari darah di pembuluh kapiler.Keringat dikeluarkan
melalui pori kulit (50 mL/jam dalam keadaan normal).
3.Lapisan Hipodermis
Lapisan hipodermis merupakan lapisan kulit terbawah dan
memiliki banyak kandungan kolagen dan lemak. Fungsi lemak
pada bagian ini adalah sebagai bantalan jika terjadi benturan
dari luar dan sebagai isolator thd perubahan temperatur
lingkungan.
Fungsi lapisan ini adalah:
 Melindungi tubuh dari dingin / panas
 Melindungi organ bagian dalam dari benturan.
 Tempat penyimpanan lemak bawah kulit.
MEKANISME
PENGELUARAN
KERINGAT

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus


dapat menghasilkan hormon bradikinin yang bekerja mempengaruhi
kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan,
misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan
tersebut diteruskan oleh saraf simpatik ke kelenjar keringat. Selanjutnya
kelenjar keringat akan menyerap air, garam dan sedikit urea dari kapiler
darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk
keringat.
GANGGUAN PADA KULIT
 Jerawat : Merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar lemak yang
berlebihan (dipicu oleh hormon sex), adanya gangguan pada proses pengelupasan kulit, serta
adanya infeksi bakteri di permukaan kulit.
 Eksim atau dermatitis : merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh alergi, radiasi,
stres bawaan, ataupun kontak dengan penyebab iritasi.
 Panu dan kurap: merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini biasanya
tumbuh di daerah lipatan-lipatan kulit yang dipicu oleh kelembapan. Gejala yang tampak pada
gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal bersisik, berwarna putih (panu) dan kemerahan (kurap).
 Kusta : merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh Micobacterium leprae. Gejalanya
terdapat benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau ungu pada kulit. Benjolan ini dapat
menyebar secara berkelompok hingga sampai ke mata dan hidung serta menyebabkan pendarahan.
kusta

Kudis / scabies
 Kanker kulit
Penyebab kanker kulit adalah kulit mendapat sinar matahari yang berlebihan. Biasanya
kanker kulit menyerang orang berkulit putih karena warna kulit tersebut lebih sensitif
terkena sinar matahari. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari kontak dengan
sinar matahari yang terlalu banyak dan pemakaian tabir surya secara rutin.
 Biduran
Penyebab biduran antara lain udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.
Tanda-tanda penyakit ini adalah timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa
gatal. Cara pencegahan penyakit ini, yaitu dengan menghindari bahan makanan dan
produk kimia yang menyebabkan alergi.

 Psoriasis
Psoriasis disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala yang
ditimbulkannya adalah kulit kemerahan pada kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Jika
terkena penyakit ini harus rutin melakukan pengobatan.
 Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).

 Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang
dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.

 Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan
tubuh.
 Ringworm
Sebenarnya ringworm adalah nama sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Penyakit
akibat jamur ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan
penyakit kulit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak
lembab.
3.Paru-paru
 Paru-paru manusia berjumlah sepasang
 Fungsi paru-paru adalah sebagai alat
pernafasan dan erat hubungannya dengan
sistem ekskresi
 CO2 dan air merupakan hasil proses
metabolisme di jaringan yang diangkut
melalui darah dan akhirnya dibawa ke
paru-paru untuk dibuang dengan cara
difusi di alveolus
Oksigen yang masuk ke paru paru berikatan dengan hemoglobin membentuk
oksihemoglobin dalam eritrosit yang mengalir menuju jaringan tubuh.
Setelah sampai di sel-sel tubuh, O2 dilepas dari ikatan oksihemoglobin dan keluar
menuju jaringan lalu masuk ke sel–sel tubuh. Pada saat yang sama, CO 2 dari sel–
sel tubuh masuk ke dalam darah. Sebagian kecilnya bergabung dengan
hemoglobin membentuk karbominohemoglobin.
Kebanyakan CO2 membentuk HCO3- dengan plasma darah. Saat darah masuk ke
dalam kapiler paru – paru, HCO3- berubah di dalam eritrosit menjadi H2O dan
CO2. CO2 meninggalkan sel eritrosit dan kapiler.
Kelainan pada paru-paru
1). Bronchitis, adalah peradangan pada cabang batang tenggorokan (bronkus).
2). Pleuritis, adalah peradangan pada selaput pembukus paru-paru.
3). TBC, Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycrobacterium tuberculosis.
Tanda-tanda penyakit ini adalah adanya bintil-bintil pada alveolus. Cara
pencegahan penyakit ini adalah dengan menggunakan vaksin BCG.
4). Asma, Penyebab penyakit asma adalah alergi terhadap rambut, bulu, debu
atau tekanan psikologis. Tanda-tanda penyakit ini adalah saluran pernapasan
tersumbat sehingga penderita mengalami sesak nafas.
5). Pneumonia, Penyebab penyakit ini adalah bakteri, virus, dan jamur. Tanda-
tanda orang yang terkena penyakit ini dinding alveolusnya robek sehingga
mengurangi daerah pertukaran gas.
4.Hati / hepar
 Hati terletak di dalam rongga perut
sebelah kanan, tepatnya di bawah
diafragma.
 Hati merupakan kelenjar terbesar
dalam tubuh kita.
 Hati menghasilkan enzim arginase yang
dapat mengubah arginin menjadi
ornitin dan urea. Ornitin yang
terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2
yang bersifat racun menjadi urea. Urea
oleh darah diangkut ke ginjal dan
dikeluarkan sbg urin.
Fungsi Hati
1. sebagai organ pengeluaran / ekskresi.

2. sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam


bentuk glikogen.

3. mengubah asam amino berlebih menjadi urea

4. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.


5. merombak sel darah merah yang rusak menjadi
empedu. Empedu terdiri dari garam empedu (berfungsi
mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan) dan zat
warna empedu (bilirubin) yang akan memberi warna
pada urin dan feses (tinja).
6. mengatur kadar gula dalam darah.
7. sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin
yang berperan dalam proses pembekuan darah.
8. sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi
vitamin A.
PEROMBAKAN ERITROSIT OLEH HATI

Sel – sel hati yang bertugas merombak bangkai eritrosit disebut sel histiosit.
Melalui sel tersebut, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi
(Fe), dan globin.
Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin dan
biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang ke luar
tubuh bersama feses. Dalam usus, zat warna empedu (berwarna hijau biru)
dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang berfungsi memberi warna
pada feses dan urine.
Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau dikembalikan ke
sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk pembentukan eritrosit baru
dan metabolisme protein.
Gangguan pada hati

Hepatitis (penyakit kuning) disebabkan oleh virus. Virus hepatitis dapat menular
melalui makanan, minuman, jarum suntik, dan transfusi darah. Penderita hepatitis
mengalami kerusakan pada sel hatinya, sehingga empedu beredar ke seluruh tubuh.
Akibatnya, warna tubuh menjadi kekuningan. Ada beberapa jenis hepatitis, yaitu:
 Hepatitis A, ditularkan melalui makanan dan minuman. Ditandai dengan infeksi
kronis tanpa kerusakan organ dalam jangka waktu lama. Pengobatan dapat
dilakukan dengan pemberian antibodi dan vaksin.
 Hepatitis B ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari
ibu ke bayi yang dilahirkan. Kebanyakan penderita dapat sembuh dan mendapat
kekebalan. Tetapi, ada juga yang berkembang menjadi penyakit hati kronis bahkan
menjadi kanker. Penderita dapat sembuh dengan interferon, obat penghenti
perbanyakan virus dan pemberian vaksin.
 Hepatitis C, ditularkan melalui cairan tubuh. Hepatitis C juga
dapat menyebabkan kanker hati, tetapi biasanya tidak
menimbulkan gejala. Hepatitis C sulit didiagnosis, dan
menimbulkan gejala yang parah, biasanya 20 tahun setelah infeksi
terjadi. Penyakit ini belum ada vaksinnya, tetapi pemberian
interferon dan obat-obatan yang dapat menghambat perbanyakan
virus dapat membantu.
 Serosis hati
Sirosis merupakan puncak dari penyakit hati yang kronis dan
menyebabkan hati tidak berfungsi. Salah satu factor yang
menyebabkan penyakit ini adalah banyak mengkonsumsi minuman
beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai