Anda di halaman 1dari 25

Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi = sistem pengeluaran.

Sistem ekskresi untuk membuang keluar hasil


pembakaran dan sisa metabolisme di dalam
tubuh, agar tidak meracuni tubuh.

Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan


antara lain: gas, cairan maupun padatan
Pengertian Sistem Ekskresi

Proses pengeluaran zat sisa


metabolisme yang sudah tidak berguna
lagi bagi tubuh dari sel-sel tubuh
Beberapa istilah yang erat kaitannya
dengan ekskresi

Defekasi
proses pengeluaran sisa pencernaan makanan
yang disebut feses.
Ekskresi :
pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang
tidak berguna lagi bagi tubuh.

Sekresi
pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke
dalam saluran pencernaan. Getah yang
dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan
umumnya mengandung enzim.

Eliminasi
proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik
dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun
dari rongga yang besar (usus).
Fungsi Sistem Ekskresi pada Ikan

• regulasi kadar air tubuh


• menjaga keseimbangan garam
• mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari
metabolisme protein.
Alat pengeluaran ikan terdiri dari :

1. Insang yang mengeluarkan CO2 dan


H2O
2. Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan
lendir sehingga tubuhnya licin untuk
memudahkan gerak di dalam air.
3. Sepasang ginjal (sebagian besar) yang
mengeluarkan urine
Mekanisme eksresi ikan air tawar berbeda
dengan ikan air laut.

Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan


aktif menyerap ion anorganik melalui
insang serta mengeluarkan urine dalam
jumlah besar.

Sebaliknya pada ikan air laut


mengeksresksikan sampah nitrogen berupa
trimetilamin oksida (TMO), mengekresikan
ion-ion lewat insang dan mengeluarkan
urine sedikit
Ginjal
Fungsi Ginjal :
• menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk
dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh
diedarkan lagi melalui darah
• mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk
menjaga keseimbangan tekanan osmotik
cairan tubuh
Struktur ginjal
terdiri dari:
• kulit ginjal (korteks),
• sumsum ginjal (medula) dan
• rongga ginjal (pelvis)
Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat
jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring
darah.

Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan


saluran panjang (Tubulus).

Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman


(Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat
Glomerolus.
Tubulus, dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
• Tubulus yang dekat dengan badan malpighi
(tubulus kontortus proksimal)
• Tubulus yang jauh dari badan malpighi (tubulus
kontortus distal)
• Tubulus pengumpul

Tubulus kontortus proksimal dan distal


dihubungkan oleh lengkung henle. Lengkung henle
memiliki dua bagian yaitu lengkung henle asendens
(naik) dan lengkung henle desendens (menurun).
Dari setiap rongga ginjal keluar saluran
ureter yang menyalurkan urine ke
kandung kemih (vesika urinaria). Dalam
kandung kemih, urine disimpan untuk
sementara. Dari kandung kemih urine
dikeluarkan melalui saluran uretra
Mekanisme Proses Pembentukan Urin di
Nefron Ginjal

Proses pembentukan urine meliputi 3 tahap yaitu :


▪ Tahap penyaringan (filtrasi)
▪ Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi)
▪ Tahap pengeluaran zat (augmentasi)
Bagaimana proses dari setiap tahapan tersebut?

Proses Pembentukan Urine


1. Tahap penyaringan (filtrasi).

Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya


terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat
oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang
mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-
sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan
darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan
komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-
pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan
molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan
melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula
Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman
disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini
mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan
ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino
masih diperlukan tubuh.
2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi)

Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami


tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus
kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses
tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di
seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang
direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu.
Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah:
glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-,
HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea
menjadi lebih tinggi.
Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari
glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian
mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle.
Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini
adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba
di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil
tahap reabsorpsi ini dinamakan urine
sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine
sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen
empedu yang berfungsi memberi warna dan bau
pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus
kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat
yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap
sehingga terbentuk urine.
3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).

Urine sekunder dari tubulus kontortus


distal akan turun menuju saluran
pengumpul (tubulus kolektivas). Dari
tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis
renalis, lalu ke ureter menuju kantung
kemih (vesika urinaria).
SISTEM EKSKRESI PADA
ABALONS
• Pada abalons memiliki sepasang ginjal yang tergabung
dalam rongga pericardium.
• Sepasang ginjalnya tidak memiliki ukuran yang sama, ginjal
kanan lebih besar daripada ginjal kiri tetapi tetap berfungsi
sebagai organ ekskresi yang memproses filtrat yang masuk
ke dalam rongga perikardium melalui dinding jantung.
• Limbah bernitrogen utama yang diekskresikan Gastropoda
akuatik adalah amonia. Urea jarang sekali dihasilkan, tetapi
asam amino dan purin tersaring dalam jumlah besar bagi
beberapa spesies
GASTROPODA
• Alat ekskresi Gatropoda berupa ginjal (nefridia) yang terletak
dekat jantung,hasil ekskresi Gastropoda dikeluarkan dalam rongga
mantel.
• Gastropoda memiliki sepasang ginjal yang ukuran tidak sama,
ginjal kanan lebih besar dibandingkan dengan ginjal yang kiri.
Organ ginjal pada bagian sebelah kiri berfungsi sebagai struktur
ekskresi. Sementara ginjal pada bagian sebelah kanan
dipertahankan dan berfungsi sebagai gonoduct.
• Limbah utama yang dieksresikan Gastropoda akuatik adalah
ammonia. Urea jarang sekali di hasilkan, tapi asam amino dan
purin tereliminasi dalam jumlah yang besar bagi beberapa spesies.
CRUSTACEA
• Organ ekskresi utama dari Crustacea adalah
pasangan kelenjar antena dan maksila, kelenjar ini
disebut juga dengan kelenjar hijau. Lebih dari 90% dari
sampah nitrogen dibuang dalam wujud ammonia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai