Anda di halaman 1dari 3

NAMA : JEJEN JERIANSYAH

NIM : L1C021054
KELAS : ILMU KELAUTAN - B

THE EXISTENCE OF PANCASILA VALUES IN THE


Judul CHRONICLE OF BANYUMAS KALIBENING AS AN
EFFORT TO SETTLE LAWS BASED ON LOCAL WISDOM
Nama Jurnal International Journal of Advanced Research
Volume dan Halaman 10 : 874 - 883
Tahun 2022
Muhammad Taufiq, Sri Wahyu Handayani, Antonius Sidik
Penulis
Maryono, Supriyanto dan Kadar Pamuji
Reviewer Jejen Jeriansyah
Tanggal 21 Agustus 2022

Menganalisis keberadaan nilai-nilai Pancasila yang terkandung


dalam Babad Banyumas Kalibening, sekaligus untuk
Tujuan Penelitian membuktikan apakah benar bahwa penyebab materialis
Pancasila berasal dari nilai-nilai yang diekstrak dari Indonesia
sendiri
Subjek Penelitian Masyarakat dan Pelaku Budaya
Objek Penelitian Pancasila dan Babad Banyumas Kalibening
Metode penelitian secara kualitatif dengan penelitian deskriptif
Metode Penelitian kualitatif dengan cara melihat langkah-langkah dan upaya yang
dilakukan untuk menghadapi suatu peristiwa yang terjadi.
Menggunakan data nilai-nilai yang terdapat pada manuskrip
kuno Babad Banyumas Kalibening berupa karakter, makna
suatu peristiwa, saran dan warisan pemikiran dalam kronik.
Serta wawancara kepada tokoh masyarakat dan pakar budaya
Langkah Penelitian
yang peduli dan belajar tentang Kronik Banyumas dan kearifan
lokal Banyumas untuk mendapatkan data kearifan lokal,
karakter
umum dan nilai yang tumbuh dan berkambang di masyarakat
Banyumas.
Pancasila tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan sejarah dan budaya masyarakat Indonesia seperti
yang terdapat dalam Babad Banyumas Kalibening, dimana
nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan salah
satu bentuk warisan dari nenek moyang kita yang sudah ada
sejak lama hingga seperti sekarang ini.

Hasil Penelitian Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Perwujudannya


terdapat pada religiusitas dalam pelaksanaan Upacara Sraddha
atau Sadranan yang merupakan perwujudan dari roh religious
yang mengakui bahwa kekuatan manusia bukanlah yang
tertinggi di alam semesta ini.

Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab.


Perwujudannya terdapat dalam budaya syukur sesuai dengan
yang terdapat pada manuskrip kuno Babad Banyumas
Kalibening, pemberian dana sedekah kepada orang-orang yang
hidupnya membutuhkan pada peringatan upacara Sraddha, kerja
sama dan gotong royong dalam menyukseskan upacara
Sraddha oleh para donatur dan relawan tanpa mengharapkan
pamrih.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Perwujudannya terdapat


dalam rangkaian upacara Sraddha, nilai-nilai kekerabatan dan
kerukunan, serta nilai-nilai cinta untuk perdamaian dan non-
kekerasan.

Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Perwujudannya terdapat dalam tradisi musyawarah dari
Majapahit yang dilanjutkan di Banyumas, dijelaskan bahwa
setiap setahun sekali dilaksanakan pertemuan kerajaan besar di
bawah kekuasaan Kanjeng Sultan Hadiwijaya (Jalias Tingkir)
yang disebut Pasewakan Ageng.

Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Perwujudannya terdapat dalam upaya penguasa atau Banyumas
dalam rangka mencapai kesejahteraan adalah dengan
membangun fasilitas umum seperti transportasi, pembangunan
jembatan Sungai Serayu pada tahun 1891, pembangunan rel
kereta api pada tahun 1886, pembangunan Kabupaten Kantor
bank. Apdeling) pada tahun 1896, pembangunan lumbung desa
pada tahun 1895, saluran irigasi pada tahun 1884 yang mata
airnya berasal dari Sungai Serayu, pembangunan rumah sakit
pada tahun 1925 dengan nama Juliana Hospital, dan berbagai
organisasi lembaga pendidikan mulai dari sekolah desa hingga
sekolah menengah atas. instalasi air minum, dikenal dari tahun
1928 dan 1929. Selain itu, ada juga usaha peternakan yang
dikenal serta upaya menjaga kesehatan dan sanitasi lingkungan
melalui upaya pemberantasan malaria

Metodologi nya sudah cukup untuk menjawab rumusan


masalah. Karena metode penelitian melalui pengamatan
manuskrip kuno dan informan dari responden lain seperti tokoh
Kekuatan Penelitian
masyarakat juga para pakar budaya yang berguna untuk
menganalisis keberadaan nilai-nilai Pancasila yang terkandung
dalam Babad Banyumas
sudah sangat tepat.
Keterbatasan informasi yang terdapat dalam manuskrip kuno
Babad Banyumas Kalibening sehingga ada beberapa bagian
Kelemahan Penelitian
yang dirasa kurang tepat jika dihubungkan dengan nilai-nilai dari
Pancasila saat ini.
Berdasarkan data lapangan yang dianalisis, para peneliti
menemukan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam
Babad Banyumas Kalibening sebagai upaya penegakan
hukum berbasis kearifan setempat. Adat istiadat dan perilaku
Kesimpulan
sehari- hari masyarakat Banyumas memiliki makna
tersendiri, dan hal ini erat kaitannya dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Penduduk lokal Banyumas

Anda mungkin juga menyukai