Anda di halaman 1dari 15

GINJAL

Disusun oleh : Dwike ardatillah


GINJAL

Sistem perkemihan/urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin


dan mengeluarkan dari tubuh. Sistem ini merupakan salah satu sistem utama
mempertahankan homeostatis (kekonsistenan lingkungan internal).
Sistem urinaria terdiri dari
1. Dua ginjal yang memproduksi urin;
2. Dua ureter yang membawa urin ke dalam
3. Sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara, dan
4. Uretra yang mengalirkan urin keluar tubuh melalui orifisium uretra eksterna.
Anatomi Kasar Ginjal

Tampilan
Seperti kacang berwarnana merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm (kurang lebih
sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal memiliki berat antara
 125-175 g pada laki-laki dan
 115 -155 g pada perempuan.

Lokasi
Terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan
dengan dua pasang iga terakhir. Tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di atasnya.
Ginjal kanan terletak agak dibawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi
kanan.
FUNGSI GINJAL
1. Pengeluaran zat sisa organik. Ginjal mengeskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormon.

2. Pengaturan konsentresi ion-ion penting. Ginjal mengekskresi ion Na, K, Ca, Mg, SO 4, dan PO4. Ekskresi ion-
ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain, seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.
3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. Ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen (H+), bikarbonat
(HCO3-), dan ammonium (NH4+) serta memproduksi urin asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
4. Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritropoietin,yang mengatur produksi sel darah merah
dalam sumsum tulang.
5. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pangaturan tekanan darah, dan
juga memproduksi enzim renin. Renin adalah komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-
aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. Ginjal, melalui ekskresi
glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah.
7. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan, atau zat kimia
asing lain dari tubuh.
STRUKTUR GINJAL
Ginjal terdiri dari tiga bagian :
1. Korteks (kulit ginjal)
Korteks merupakan bagian terluar ginjal yang didalamnya terdapat badan malpoighi.

2. Medulla (Bagian tengah ginjal)


medulla terdiri struktur kerucut yang disebut piramida ginjal
3. Pelvis Renal (Rongga ginjal)
Rongga ginjal merupakan tempat bermuara tubulus penampung urine (tubulus kolektivus). Urine
kemudian disalurkan ke kandung kemih melalui ureter.

Unit fungsional terkecil ginjal disebut Nefron


 NEFRON
Nefron adalah unit struktural dan fungsional dari ginjal,
masing-masing ginjal mengandung lebih dari 1 juta unit kecil
nefron.
Masing-masing nefron terdiri dari satu renal corpusle dan satu
tubulus renal.
Semua renal corpuscle ditempatkan pada korteks renal,
sementara tubulus renal berawal dari korteks kemudian ke
dalam medula sebelum kembali ke korteks

Nefron terdiri dari 3 bagian utama:


1. Glomerolus (tempat darah disaring)
2. Kapsul Bowman
3. Tubulus (Tubulus Kontortus Proximal, Lengkung Henle, Tubulus
Distal, Tubulus Pengumpul)
Filtrasi glomerulus

3 Proses Utama Ginjal


untuk Pembentukan Urine
Reabsorbsi tubular

Sekresi tubular
1. FILTRASI GLOMERULUS

Pada saat darah mengalir melalui glomerulus, terjadi filtrasi plasma bebas-protein menembus kapiler
glomerulus ke dalam kapsul Bowman.
Cairan yang difiltrasi dari glomerulus ke dalam kapsul Bowman harus melewati 3 lapisan yang
membentuk membran glomerulus :
• Dinding kapiler Glomerulus
• Lapisan gelatinosa aseluler = Membran basal
• Lapisan dalam kapsul Bowman.
Secara kolektif, ketiga lapisan ini berfungsi sebagai saringan molekul halus yang menahan sel darah
merah dan protein plasma, tetapi melewatkan H2O dan zat terlarut lain yg memiliki ukuran molekul
lebih kecil.
Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa
dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam
amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam garam lainnya.
2. REABSORPSI TUBULUS

Terjadi pada Tubulus Proksimal.


Pada saat filtrat mengalir melalui tubulus, zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke
plasma kapiler peritubulus dan diangkut ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk kembali
diedarkan.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder.
Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum
Terdapat 2 jenis reabsorpsi tubulus yaitu :
• Reabsorpsi Aktif : memerlukan energi.
Seperti : glukosa, asam amino, nutrien organik lainnya, Na, dan elektrolit lain
• Reabsorpsi Pasif : Tidak memerlukan energi.
Seperti : Air, Cl, Urea
3. SEKRESI TUBULUS

Terjadi pada Tubulus Distal.


Mengacu pada perpindahan selektif zat-zat dari darah kapiler peritubulus ke dalam lumen
tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari darah untuk masuk ke dalam tubulus ginjal. Sekresi
suatu zat meningkatkan ekskresinya dalam urin. Sistem sekresi yang terpenting adalah :
(1) H, yang penting untuk mengatur keseimbangan asam-basa;
(2) K, yang menjaga konsentrasi K plasma pada tingkat yang sesuai untuk mempertahankan
eksitabilitas normal membran sel otot dan saraf; dan
(3) anion dan kation organik, yang melaksanakan eliminasi senyawa-senyawa organik asing dari
tubuh.
• Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong
kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih
akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
• Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain,
misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
KOMPOSISI DAN JUMLAH URINE

Urine normal yang dihasilkan ginjal 95% nya berupa air. Sisanya adalah garam-garam mineral,
terutama garam dapur, urea, dan ammonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein. Urine
berwarna kuning disebabkan oleh bilirubin, hasil pembongkaran hemoglobin sel darah merah.

Faktor yang mempengaruhi volume urine yang keluar :


1. Jumlah cairan yang diminum
2. Jumlah pengeluaran garam untuk kestabilan tekanan osmosis
3. Jumlah hormon antidiuretika (ADH)
GANGGUAN PADA GINJAL
1. Diabetes melitus : penyebabnya adalah tingginya kadar gula dalam darah. Penderita
mengalami gangguan proses perubahan glukosa menjadi glikogen karena jumlah hormon
insulin terlalu sedikit.
2. Batu Ginjal : pengendapan kalsium pada rongga ginjal atau kandung kemih. Endapan kalsium
muncul antara lain karena kebiasaan menahan buang air kecil da kurang minum.
3. Nefritis : Infeksi pada nefron yang disebabkan oleh bakteri Streotococcus sp. Bakteri masuk ke
nefron melalui saluran pernafasan atau darah yang dibawa ke ginjal. Unrine penderita nefritis
biasanya mengandung protein
4. Albuminuria : Cirinya adalah adanya protein didalam urine. Hal tersebut menunjukkan
kerusakan di dalam badan malpighi.
5. Diabetes Insipidus : penyakit yang ditandai dengan peningkatan urine, karena tubuh
kekurangan hormin antidiuretika. Penyakit diabetes insipidus biasanya sering baung air kecil.

Anda mungkin juga menyukai