Anda di halaman 1dari 58

SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA BESERTA STRUKTURNYA

Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Organ-


organ ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
1. Ginjal
Salah satu sistem ekskresi pada manusia adalah sistem urine. Organ penyusun
sistem urine antara lain ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal
meruSpakan komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal sering disebut juga
dengan buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri
tulang pinggang.
a. Struktur ginjal
Ginjal terletak di daerah pinggang, tepatnya di perut bagian be lakang dan
dilindungi tulang rusuk. Bentuk ginjal seperti ka cang merah, berwarna
merah coklat. Manusia memiliki 2 buah ginjal, yaitu ginjal kiri dan ginjal
kanan. Ginjal kanan agak lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri
karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal beratnya kurang lebih 200g
dengan panjang 10 - 15 cm dan tebal 11/2 – 21/2 cmberatnya kurang
lebih 170 gram Dalam sehari darah melewati ginjal berkali-kali. Darah
memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan meninggalkan ginjal melalui
vena ginjal. Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1,5 liter per
hari.
Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam ben tuk air
seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mine ral. Ginjal
tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga
ginjal (pelvis).
Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat pe nyaring
darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nef ron. Setiap
nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang
(tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersu sun
atas glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat da rah
disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle,
tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah
bagian tubulus yang melengkung pada daerah me dula dan berhubungan
dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada
dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan
lengkung henle yang meleng kung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus
ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui
saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.
Secara umum ginjal dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1). Kulit ginjal
Kulit ginjal merupakan bagian terluar ginjal yang disebut juga dengan
korteks renalis. Pada kulit ginjal inilah terjadi penyaringan darah. Kulit
ginjal tersusun atas glomerulus dan simpai bowman yang membentuk
kesatuan yang disebut badan malpighi. Glomerulus adalah kumpulan
cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di
bagian korteks,
sedangkan kapsula bowman adalah lapisan yang melingkupi glo
merulus, bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Pada
kulit ginjal terdapat nefron. Nefron adalah unit penyaring terke cil
ginjal. Sebuah ginjal tersususn atas kurang lebih satu juta nefron.
Setiap nefron tersusun atas glomerulus, simpai bow man, saluran
berkelok-kelok, Ansa Henle, dan saluran pengumpulginjal.
2). Sumsum ginjal
Bagian tengah ginjal disebut sumsum ginjal atau medula.
Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-
pembuluh halus dari simpai bowman. Pembuluh-pembuluh halus
tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan
bermuara di rongga ginjal. Proses yang terjadi pada sum sum ginjal
adalah reabsorbsi dan augmentasi.
3). Rongga ginjal
Bagian paling dalam ginjal adalah rongga ginjal atau yang di
kenal dengan pelvis renalis. Fungsinya yaitu menampung urine
sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
b. Fungsi ginjal
Fungsi dari ginjal adalah sebagai berikut:
• Untuk menyaring darah
• Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan
konsentrasi darah Terjaga
• Pembentukan urine
• Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu.
• Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
• Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah
Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai
berikut:
1. Urea
2. Amonia
3. Air
4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
5. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan.
c. Proses pembentukan urine
Proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:
• Filtrasi/Penyaringan
Filtrasi adalah proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di glomerulus. Bahan
dari proses ini berupa darah yang membawa sisa-sisa metabolisme
protein.Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam
ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari
pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan
kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil
sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari
glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin
primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam
mineral.
• Reabsorbsi/Penyerapan kembali
Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh
yang terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam
amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan
kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil
reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder
mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan
bau pada urin
• Augmentasi
Augmentasi merupakan proses pengumpulan cairan dari proses
sebelumnya. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal. Di tubulus
kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen,
amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder
sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah
ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin
disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal,
urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
• Proses Pengeluaran Urin
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan
tertekan. Kemudian dinding otot kantong kemih meregang sehingga timbul
rasa ingin buang ir kecil. Selan jutnya, urin keluar melalui saluran kencing
(uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan
pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu darah dingin,
badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak
dikelu arkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya,
pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan
jarang buang air kecil.
• Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air
dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang
merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam
terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan
warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah
seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon.
• Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung
protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada
glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak
menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan
oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula
disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga
tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada
pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh
terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya
produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai
penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan
bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal
berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme,
membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan
air dan garam di dalam darah.
Proses Pembentukan Urin
d. Kelainan/penyakit ginjal
1). Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal dimanaginjal tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring darah.
2). Batu ginjal
Batu ginjal merupakan kelainan yang cukup sering dialami manusia. Batu
ginjal berupa endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan
membesar. Penyebab dari penyakit ini antara lain:
a. Urine terlalu pekat
b. Terlalu banyak mengonsumsi mineral
c. Terlalu banyak duduk
d. Kurang minum
e. Minum air yang mengandung kerak
f. Sering menahan buang air kecil
3). Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat
mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu
ginjal.
4). Diabetes inspidus
Gejala penyakit ini adalah mengeluarkan urine terlalu banyak disebabkan tidak
adanya hormon ADH.
2, KULIT
Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya yang
terletak di bagian paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15
Klasifikasi berdasar :
• Warna :
– terang (fair skin), pirang, dan hitam
– merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi
– hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa
• Jenisnya :
– Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium
– Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang
dewasa
– Tipis : pada wajah
– Lembut : pada leher dan badan
– Berambut kasar : pada kepala
• Keratin adalah serat protein yang berfungsi sebagai struktur utama
pembentuk lapisan luar kulit manusia.
• Korpuskula ruffini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor panas.
• Freckle (bintik hitam) adalah melanin yang terkonsentrasi di suatu tempat di
kulit yang menyebabkan kulit terlihat ada bintik-bintik hitam.
• Kelenjar keringat adalah kelenjar di dalam kulit yang berfungsi
mengeluarkan keringat. Fungsi kelenjar keringat adalah sebagai salah satu
alat ekskresi berupa keringat dan untuk mendinginkan suhu tubuh.
• Korpuskula meissner’s adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor rabaan.
• Korpuskula pacini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor tekanan.
• Kolagen dan serat elastik adalah salah satu jenis protein yang berfungsi
untuk mengencangkan kulit.
• Epidermis adalah lapisan terluar kulit yang berisi jaringan epitel pipih
berlapis banyak. Fungsi epidermis adalah melindungi tubuh dari bakteri,
sinar UV, dan berbagai zat kimia dari luar tubuh.
• Dermis adalah lapisan kulit yang terletak di antara epidermis dan jaringan ikat
(subkutaneus). Fungsi dermis sangat beragam mulai dari tempat saraf reseptor,
tempat akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.
• Subkutaneus (jaringan subkutan) adalah lapisan terbawah kulit yang terdapat
jaringan lemak dan pembuluh darah besar. Fungsi subkutaneus adalah sebagai
penghangat tubuh.
• Korpuskula krause adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor dingin.
• Pembuluh darah berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh bagian kulit.
• Bulbus rambut adalah bagian akar rambut yang menggembung dan mengandung
sel yang aktif membentuk rambut. Fungsi bulbus rambut adalah untuk
memanjangkan rambut.
• Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat yang salurannya terletak di rambut dan
biasanya terdapat di lipatan tubuh. Fungsi kelenjar apokrin adalah untuk melicinkan
bagian lipatan tubuh tersebut supaya tidak terjadi gesekan.
• Folikel rambut adalah tempat tumbuhnya rambut. Fungsi folikel rambut adalah
sebagai tempat untuk menumbuhkan rambut.
• Otot erektor adalah otot yang terdapat di rambut. Fungsi otot erektor adalah untuk
mengatur gerakan rambut pada kulit.
• Kelenjar minyak (kelenjar sebacea) adalah kelenjar eksokrin di kulit yang
mengeluarkan cairan seperti miyak atau lilin yang disebut sebum. Fungsi kelenjar
minyak adalah untuk meminyaki kulit dan rambut supaya tetap lembab.s
18.Kelenjar Kulit => terdapat pada lapisan dermis yang terdiri dari:
Kelenjar Keringat (glandula sudorifera).Keringat mengandung air, elektrolit,
asam laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8. Terdiri dari:
1.Kelenjar Ekrin => kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret
encer.Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan
dan ber fungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral
dan bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan,
kaki, dahi, dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf koli
nergik, faktor panas, stress emosional.
2.Kelenjar Apokrin => lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih
kental Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola ma
mmae, pubis, labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum dike tahui,
waktu lahir ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan
mengeluarkan secret
3.Kelenjar Palit /minyak (glandula sebasea) Terletak di seluruh permukaan
kulit manusia kecuali telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan
kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal
dari dekomposisi sel-sel kelenjar.
Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya
terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum mengandung
trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol.
Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak,
jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi
secara aktif.
4.Kuku => bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang
menebal.
Pertumbuhannya 1mm per minggu.
– Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari
– Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas.
– Nail Groove (alur kuku) => sisi kuku yang mencekung membentuk alur
kuku
– Eponikium => kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal
– Hiponikium => kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas
5.Rambut
– Akar rambut => bagian yang terbenam dalam kulit
– Batang rambut => bagian yang berada di luar kulit
sJenis rambut
– Lanugo => rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen.
– Rambut terminal => rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen,
mempunyai medula, terdapat pada orang dewasa.
Pada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut
kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen
(hormon seks). Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.
Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) b erlangsung 2-6
tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari. Fase telogen (istirahat)
berlangsung beberapa bulan. D antara kedua fase tersebut terdapat fase
katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase
anagen dan 15 % sisanya dalam fase telogen.
Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan elastis.
Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya
dengan panas atau bahan kimia.
19.Melanosit adalah sel-sel yang terletak di lapisan bawah epidermis kulit. Fungsi
melanosit adalah sebagai pigmen yang mengatur warna kulit.
20.Korpuskula ujung saraf adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor rasa
nyeri/sakit.
21.Granula pigmen adalah pigmen yang berfungsi untuk menentukan warna kulit.
1. Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari adalah bagian terluar yang sangat tipis Fungsi kulit ari (epidermis)
adalah melindungi tubuh dari berbagai zat kimia yang terdapat diluar
tubuh, melindungi tubuh dari sinar UV, melindungi tubuh dari bakteri .
Kulit ari terdiri atas dua lapis yaitu:
Lapisan Tanduk/Stratum kormeum
Lapisan tanduk adalah lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan
lapisan mati sehingga mudah mengelupas, tidak memiliki inti, dan
mengandung zat keratin. Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas
tidak akan terasa sakit atau mengeluarkan darah karena tidak terdapat
pembuluh darah dan saraf.
Ciri-Ciri Lapisan Tanduk
• Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati
• Mudah terkelupas
• Tidak memiliki pembuluh darah dan saraf sehingga tidak terasa sakit
dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan terkelupas
Lapisan Malpighi
Lapisan malpighi adalah kulit ari yang berada dibawah lapisan kulit tanduk.
Lapisan Malpighi tersusun atas sel-sel hidup yang selalu membelah diri.
Terdapat pembuluh kapiler, fungsi lapisan pembuluh kapiler adalah untuk
penyampaian nutrisi. Sel-sel yang hidup mengandung melanin. Melanin
adalah pigmen yang mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang
disebabkan dari sinar matahari. Pada produksi melanin akan bertambah,
jika kita terlalu banyak mendapatkan sinar matahari sehingga kulit akan
berwarna gelap. Selain dari melanin, terdapat juga pigmen keratin. Jika
pigmen keratin dan melanin bergabung maka warna kulit akan tampak
kekuningan. Jika seseorang tidak memiliki pigmen, maka orang ini disebut
albino. Setiap orang mempunyai pigmen yang tidak sama sehingga terdapat
macam-macam warna kulit seperti kuning langsat, hitam, warna putih, dan
sawo matang.
Ciri-Ciri Lapisan Malpighi
• Tersusun atas sel-sel hidup
• Terdapat ujung saraf
• Terdapat pigmen yang berguna dalam memberikan warna pada kulit dan
melindungi kulit oleh sinar matahari.
Di Permukaan kulit ari (epidermis) terdapat pori-pori yang merupakan
tempat kelenjar minyak dan yang ditumbuhi rambut, kecuali pada kulit
ari (epidermis) yang terdapat di telapak tangan dan kaki tidak tumbuhi
rambut. Kulit ari (epidermis) pada telapak tangan dan kaki terdapat
empat lapisan. Lapisan-lapisan pada telapak tangan dan kaki adalah
sebagai berikut...
• Stratum Korneum adalah lapisan kulit yang paling luar. Stratum
korneum, lapisan yang paling tebal di telapak kaki dan paling tipis pada
dahi, pipi dan pelupuk mata
• Stratum Granulosum adalah lapisan yang mengandung dua atau empat
lapisan sel yang disatukan oleh desmodom. Sel-sel ini mengandung
granula keratohialin yang memiliki pengaruh dalam pembentukan
keratin pada lapisan atas epidermis.
• Stratum Lusidum adalah lapisan yang mengandung dua sampai tiga
lapisan sel yang tidak memiliki inti yang biasanya terdapat pada kulit
yang tebal yaitu telapak tangan dan tumit kaki.
• Stratum Germinalis adalah lapisan sel yang mengandung satu lapisan sel
piral yang secara aktif yang membelah diri secara mitosis untuk
menghasilkan sel-sel yang berpindah ke dalam lapisan-lapisan atas
epidermis dan akhirnya ke permukaan kulit.
2. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit jangant atau dermis adalah lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis
dilapisi dari membran basalis. Dermis atau lapisan jangat lebih tebal dari pada
epidermis. Dermis mempunyai serabut yang elastik dengan memungkinkan kulit
dapat merenggang pada saat orang tersebut bertambah gemuk, dan kulit dapat
bergelambir disaat orang menjadi kurus.
• Lapisan-Lapisan Dermis (Kulit Jangat) - Pada lapisan dalam dermis terdapat
berbagai macam lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan dermis adalah sebagai berikut...
• Pembuluh Kapiler, berfungsi untuk menghantarkan nutrisi/zat-zat makanan pada
akar rambut dan sel kulit
• Kelenjar Keringat (glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan berfungsi
untuk menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit
• Kelenjar Minyak (grandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak
supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut
• Kelenjar Rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar mi snyak rambut.
Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini
disebabkan karena didekat akar rambut terdapat otot polos yang memiliki fungsi
dalam menekakkan rambut.
Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf panas, saraf rasa dingin dan saraf
sentuhan.
3. Jaringan Ikat Bawah Kulit (Hypodermis)
Jaringan ikat bawah kulit berada dibawah dermis. Jaringan ini tidak
memiliki pembatas yang jelas dengan dermis, sebagai patokan
dalam batasannya adalah mulainya terdapat sel le mak. Pada lapisan
kulit ini banyak terdapat lemak. Fungsi la spisan lemak adalah untuk
melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi cadangan
dan menahan panas tubuh.
FUNGSI KULIT
Fungsi Proteksi
Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang
yang dapat melindungi tubuh dari gangguan :
– fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.
– kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat
– panas : radiasi, sengatan sinar UV
– infeksi luar : bakteri, jamur
Beberapa macam perlindungan :
– Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan
mengadakan tanning (penggelapan kulit)
– Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.
– Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan
kimiawo terhadap infeksi bakteri maupun jamur
– Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati
melepaskan diri secara teratur.
• Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap
air memungkinkan kulit ikut mengambil fungsi respirasi.
Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat
melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara
saluran kelenjar.
• Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh
seperti NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar
lemak dengan bantuan hormon androgen dari ibunya memproduksi
sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu
lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa
Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori lebih
banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
– Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas
– Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin
– Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan
– Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan
– Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan
Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya pembuluh darah sehingga
mendapat nutrisi yang baik. Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada
bayi, dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan
Membuat kulit bayi terlihat lebih edematosa (banyak mengandung air dan Na)
Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk pigmen) yang terdiri dari
butiran pigmen (melanosomes)
Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain
akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin
menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang dan
keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21 hari dan memberi
perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.
Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar
matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik
masih tetap diperlukan.
HATI
Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh,
terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amo nia, urea, dan asam urat
dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa
racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Fungsi hati
1. Detoksifikasi
Hati di fungsikan di sini sebagai penawar dari racun, makanan dan juga
minuman yang setiap hari kita konsumsi memiliki potensi adanya racun
yang nantinya akan membahayakan tubuh kita
2. Menyimpan Kadar Gula Darah
Glikogen atau biasa di sebut sebagai kadar gula darah ini adalah sumber energy
yang dapat membuat kita bergerak lebih aktif lagi dalam berak ti fitas
sementara apabila kita kekurangan kadar gula darah ini maka tubuh kita akan
selalu mengalami kelelahan dan juga lemas,.
3. Sekresi Birubilin
Birubilin sendiri di sini berfungsi sebagai pemberi warna pada feses dan juga urine kita hal ini
lah yang dapat menentukan kesehatan dari hati kita. Sebelum di gunakan untuk memberi
warna birubilin itu sendiri harus dapat memecah senyawa sel darah merah yang dapat
membahayakan dan harus untuk segera di keluarkan baik itu Melalui feses atau pun
melalui urine.(baca juga : Fungsi Hemogoblin )
4. Menyimpan Vitamin dan Mineral
Sama seperti fungsinya menyimpan kadar gula darah, vitamin dan mineral pun disimpan apa
bila berlebih dan jika kekurangan maka hati akan melepaskan apa yang dibutuhkan di da
lam tubuh. Untuk vitamin yang disimpan di dalam hati yaitu vitamin yang larut akan lemak
A, D, E,K dan juga B12.
5. Pembentukan Sel Darah Merah
Tubuh sangat membutuhkan hati untu memproduksi sel darah merah karena sel
Darah merah ini dalam hitungan bulan akan hancur sehingga dibutuhkan hati untuk
membentuk sel darah merah yang baru.
6. Sistem Antibody
Bukan saja untuk dapat menahan racun, hati juga di gunakan sebagai pertahanan tu buh
terhadap berbagai penyakit yang mungkin akan menyerang tubuh untuk itu dibutuhkan
nya mekanisme pertahanan yang biasa disebut dengan sel kupffer atau system makrofag.
Mekanisme ini digunakan untuk melawan bakteri atau virus yang dapat bersarang di dalam
tubuh manusia dengan secara efektif. Selain sebagai anti body hati juga di fungsikan
sebagai system imun yang sangat efektif untuk manusia.
7. Pengatur kadar gula
Selain hati digunakan untuk menyimpan kadar gula, hati juga digunakan untuk me ngatur
kadar gula yang apabila terlalu banyak dikonsumsi oleh tubuh dapat me nyebabkan
penyakit gula darah. Kadar gula darah akan digunakan seperlunya oleh tubuh, tidak lebih
maupun tidak kurang. Sealain sebagai pengatur hati juga difungsikan sebagai penghasil
hormone yang dapat berhubungan dengan kadar gula darah ( glukosa ) dan juga system
pencernaan.
8. Mengontrol Sirkulasi Tubuh
Selain yang telah di jelaskan diatas maka hati juga memiliki fungsi yang masih ba nyak lagi
untuk tubuh. Salah satu fungsi hati dalam tubuh manusia yaitu Hati juga memiliki fungsi
untuk sirkulasi tubuh manusia.
9. Membuat Protein Flasma
Perlu diketahui juga ternyata fungsi hati dalam tubuh manusia yaitu membuat pro tein
flasma yang sangat di butuhkan oleh tubuh semua manusia. Anda juga ha rus
mengetahui hal ini, karena hal ini di alami oleh semua makhluk hidup.
10. Menyempurnakan Eritrosit
Fungsi hati dalam tubuh manusia yang lainnya yaitu untuk menyempurnakan sel darah
merah yang sering disebut dengan eritrosit. Untuk menyempurnakan eritrosit maka j
dengan bantuan dari beberapa zat. Yang bisa membantu yaitu zat hermatin.
11. Pembuangan zat bilirubin
Fungsi hati dalam tubuh manusia juga untuk membantu tubuh manusia untuk
melakukan pembuangan zat bilirubin. Zat bilirubin ini merupakan zat yang
berada di dalam tubuh manusia dan zat ini tidak baik untuk tubuh manusia
jadi manusia juga harus membuang zat ini dengan mellui sistem ekskreasi.
12. Menyimpan Mineral
Hati juga memiliki fungsi yang di perlukan oleh tubuh manusia yaitu untuk
menyimpan mineral. Mineral ini akan digunakan oleh sistem peredaran
darah manusia, seperti hal nya yaitu zat besi.
13. Menyimpan Glikogen
Hati juga memiliki fungsi untuk menyimpan glikogen atau yang sering di sebut
dengan gula otot. Gula otot bisa ada karena hasil dari perubahan yang
terjadi antara glukosa sendiri. Glukosa yang di sebabkan karena hormon
insulin, jadi hati juga di gunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
14. Menghindari Penggumpalan Darah
Menghindari adanya penggumpalan darah yaitu dengan dilakukannya pro ses
atau cara untuuk mengeluarkan protrombin dan juga fibrinogen
15. Mengubah Zat Makanan
Zat makanan diubah sesuai kegunaannya. Selain itu fungsi hati juga di
gunakan sebagai pengubahan zat makanan yang terjadi pada tubuh manusia dan
diaborsi pada usus manusia selanjutnya disimpan pada suatu tempat yang
berada di dalam tubuh manusia
16. Menghasilkan Cairan Empedu
Fungsi hati yang satu ini yaitu untuk membantu empedu dalam menghasil kan
cairan empedu. Cairan empedu ini di hasilkan dari sel darah merah pada tubuh
manusia dan yang sudah di olah di dalam hati manusia. Cairan empedu pada
tubuh manusia juga memiliki fungsi tersendiri yaitu untuk megemulsikan lemak
yang berada di makanan. Kantong empedu ini juga bisa memberikan setengah
liter setiap hari nya. Empedu pada tu buh manusia memiliki warna hijau dan
memiliki rasa yang pahit.
Gejala Kerusakan Hati
 Gejala awal kerusakan hati termasuk kelelahan, kelemahan, kurang nafsu
makan, kehilangan energi, penurunan berat badan dan mual.
 Hati yang rusak tidak dapat menghapus bilirubin dari darah. Kulit dan bagian
putih mata menjadi kuning karena kehadirannya dalam darah. Kondisi ini
disebut penyakit kuning, yang merupakan salah satu gejala utama kerusakan
hati.
 Kuku berubah warna dan penampilan. Mereka menjadi lebih
melengkung (clubbing) dan terlihat putih bukan merah muda.
 Kehilangan nafsu makan terjadi dan akhirnya dapat mengaki bat kan
penurunan berat badan dan anemia. Ada pencernaan atau
metabolisme yang tidak benar dari protein, lemak dan karbohidrat.
 20% dari pasien yang menderita penyakit hati terjadi penggela pan
warna kulit mereka.
 Tinja pasien menjadi lebih ringan dalam warna. Hal ini disebab kan
tidak adanya empedu di dalamnya.
 Sindrom iritasi usus adalah tanda lain umum dari kerusakan hati.
 Pada banyak pasien kerusakan hati, pembesaran hati dapat dia mati.
Ini disebut hepatomegali. Ada pelebaran bagian perut ba wah kanan
bawah tulang rusuk.
 Tingkat keparahan masalah di atas dapat meningkatkan tekanan pada
diafragma. Ini lebih lanjut dapat mengakibatkan komplikasi
pernapasan.
 Polidipsia (haus yang berlebihan) dan poliuria (sering kencing) adalah gejala penting
lainnya dari kerusakan hati.
 Salah satu fungsi penting dari hati adalah untuk menghilangkan cairan yang
berlebihan dengan bantuan ginjal, dari tubuh. Bila hati rusak, tu buh mulai
mempertahankan cairan, yang dikenal sebagai kembung.
 Salah satu gejala yang paling umum dari kerusakan hati adalah pemben tukan lebih
dari 5 spider nevus. Spider nevus adalah titik merah dikelili ngi oleh pembuluh
darah halus, hadir tepat di bawah kulit. Ini menan dakan bahwa hati tidak mampu
mendetoksifikasi hormon estrogen dari darah, sehingga pelebaran beberapa
arteriol dermal.
 Ada keterlambatan dalam pembekuan darah, hati tidak lebih mampu menghasilkan
protein pembekuan darah, fibrinogen penting.
 Dalam lebih dari 50% dari pasien laki-laki kerusakan hati, pembesaran pay udara
dan penyusutan testis juga teramati.
 Pada tahap lanjut dari kerusakan hati, gejala seperti pendarahan hidung, adanya
darah pada muntah dan buang air.
 Darah dalam tinja yang dapat mengakibatkan hitam gelap atau buang air besar
berlama-lama.
 Kerusakan hati juga dapat menyebabkan otak dan gangguan sistem saraf seperti
mengubah suasana hati, agitasi, kebingungan, halusinasi, mati rasa pada lengan dan
kaki, perhatian yang buruk, dll
• Penyebab Kerusakan Hati
• alkoholisme
• Hemochromatosis, yaitu, deposisi besi yang berlebihan di
sel-sel hati.
• Gumpalan dalam vena Portal
• gangguan metabolisme
• kelainan genetik
• Adenoma hati, kista atau kanker
• infeksi virus
• Semua jenis hepatitis, yaitu, autoimun, toksik, A, B, C, D
dan E.F,dan G
• Sirosis bilier primer (kebanyakan terjadi pada wanita)
• Sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan
menghancurkan sel-sel hati. Hal ini cukup jarang.
GANGGUAN PADA HATI
Penyakit hati bisa disebabkan oleh infeksi virus, tidak bekerjanya hati dan
empedu. Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan hati misalnya
penyakit hepatitis dan kuning.
1..Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada
beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis dapat dicegah dengan Mela kukan
vaksinasi. Hepatitis atau radang hati atau dikenal juga sebagai pe nyakit kuning
adalah suatu penyakit yangmana sel – sel hati mengalami kerusakaan. Penyakit
ini ditandai dengan warna tubuh penderita menjadi kuning yang disebabkan
oleh bocornya saluran empedu dan masuk ke pembuluh darah. Sehingga kulit
dan bola mata penderita akan berwarna kuning. Penyakit ini disebabkan oleh
virus atau dapat pula disebabkan oleh konsumsi obat tertentu. Hepatitis yang
disebabkan oleh virus dibe dakan menjadi beberapa macam, hal ini didasarkan
pada jenis virus yang menyebabkan: Hepatitis A & E
Hepatitis A & E
Infeksi virus hepatitis A & E tergolong infeksi ringan. Keduanya memiliki ciri atau
tanda yang serupa, yang membedakan hanyalah virus penyebab penyakitnya
saja. muntah – muntah, deman, pegel linu, sakit perut, dan lainya adalah
salah satu gejala yang muncul pada penyakit ini. Sebagian besar dialami oleh
anak – anak (hepatitis A), cara penularannya melalui oral (makanan,
minuman). Penyebaran virus ini terjadi karena sanitasi ku rang terjaga,
sehingga makanan terkontaminasi kotoran penderita. Hepa titis A & E dapat
disembuhkan.
b. Hepatitis B & C
Berbeda dengan hepatitis A, hepatitis B & C merupakan hepatitis kronik.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang berbeda (strain B dan C) dari
hepatitis A. Jenis penyakit ini lebih mematikan dan cara penularan selain via
oral juga dapat ditularkan melalui kontak darah.
c. Hepatitis D
Virus delta adalah virus yang menyebabkan hepatitis D. Virus ini hanya dapat
berkembang jika terdapat virus hepatitis B. Artinya, virus ini hanya akan
menyerang penderita hepatitis B. Penularan penyakit ini ialah melalui
hubungan seks.
Sistem
5. Sistem
Ekskresi
Ekskresi
pada
pada
Avertebrata
Avertebrata
a. Serangga
Serangga – Belalang
• Alat ekskresi belalang : pembuluh malpighi. Pembuluh malphigi
berupa kumpulan benang halus berwarna putih kekuningan dengan
jumlah banyak dan pengkalnya melekat pada pangkal dinding usus.
Pembuluh ini melekat pada sa tu atau kedua ujung usus menuju
rongga tubuh ke segala arah. Saat cairan bergerak lewat bagian
proksimal pembu luh Malpighi, bahan yg mengandung nitrogen dien
dapkan sebagai asam urat, sedangkan air & garam diserap kembali
secara osmosis & transpor aktif.
• Asam urat & sisa air masuk ke usus halus, & sisa air dise rap lagi,
sehingga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat
mengandung kristal asam urat. Disamping pembuluh malphigi,
serangga juga memiliki sistem trakea untuk meng eluarkan zat sisa
hasil oksidasi berupa CO2
b). Annelida – Cacing Tanah
Sistem Ekskresi pada Annelida
Cacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia (tunggal:
nefridium). Pada setiap segmen atau ruas tubuh terdapat sepasang
nefridia halus yang dinamakan metanefridu, kecuali tiga segmen pertama
dari arah depan dan segmen terakhir tubuhnya. Ujung dalam dan nefridia
terbuka dan berbentuk corong bersilia yang disebut netrostoma. Bagian
belakang nefrostoma berupa saluran berliku-liku dan banyak mengandung
pembuluh kapiler darah. Bagian belakang nefridium berhubungan dengan
kantong kemih, selanjutnya bermuara pada lubang pengeluaran yang
disebut nefridiofor.
c. Cacing Pipih
Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alat pengeluaran berupa sel api
yang tersebar di antara sel-sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat-
zat sisa dari proses metabolisme yang berlangsung dalam jaringan tubuh.
Sel api memiliki rambut getar (silia) untuk menggerakkan zat-zat sisa ke
dalam saluran pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang keluar melalui
saluran yang bermuara pada permukaan tubuh.
c. Cacing Pipih
Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alat pengeluaran berupa sel api yang
tersebar di antara sel-sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat-zat sisa dari
proses metabolisme yang berlangsung dalam jaringan tubuh. Sel api memiliki
rambut getar (silia) untuk menggerakkan zat-zat sisa ke dalam saluran
pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang keluar melalui saluran yang
bermuara pada permukaan tubuh.
Protozoa artinya hewan dengan tubuh yang terdiri atas satu sel, contohnya
Amoeba sp. dan Paramaecium sp. Kedua jenis hewan tersebut tidak memiliki
sistem pengeluaran. Akan tetapi, hewan-hewan tersebut dapat mengeluarkan
zat-zat sisa hasil proses metabolisme sehingga zat-zat sisa tersebut tidak
menumpuk dan meracuni tubuh.
Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme berlangsung secara difusi melalui
permukaan sel. Apabila sel tubuh kelebihan air, vakuola kontraktil (rongga
berdenyut) akan memompa air yang berlebihan keluar dari sel
a). Pisces – Ikan
Alat ekskresi ikan : sepasang ginjal yg memanjang (opistonefros). Pada beberapa
jenis ikan, saluran ginjal menyatu dengan saluran kelamin yg disebut saluran
urogenital (terletak di belakang anus), sedangkan beberapa jenis ikan lain
memiliki kloaka. Urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis
Alat ekskresi ikan:
• Insang mengeluarkan CO2 dan H2O.
• Kulit, kelenjar kulit mengeluarkan lendir air.
• Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
• Perbandingan mekanisme osmoregulasi pada ikan air tawar & ikan air laut
b). Amfibi – Katak
Amfibi artinya dapat hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Contoh hewan amfibi
adalah katak. Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal. Ginjal katak memili
ki saluran yang bermuara pada kloaka. Pada katak jantan, saluran yang berasal
dari ginjal bersatu dengan saluran dan kelenjar kelamin, sedangkan pada katak
betina kedua saluran tersebut terpisah. Ginjal katak terutama berfungsi untuk
mengeluarkan air yang berlebihan dalam tububnya. Kantong kemih yang
menampung filtrat dan ginjal digunakan pula untuk mengatur air. Ketika katak
berada dalam air, kantong kemihnya penuh berisi urine encer. Namun, ketika
berada di darat, air dalam kantong kemih diserap kembali ‘untuk rnengganti
kehilangan air akibat proses penguapan melalui kulit.
Kulit katak dapat mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan
kulit tetap lembap atau basah. Permukaan kulit yang lembap akan
meningkatkan pertukaran gas dalam proses pernapasan katak melalui kulit.
Selain ginjal dan kulit, alat ekskresi katak yang lain adalah paru-paru. Paru-
paru katak berbentuk dua buah kantong berdinding tipis yang berfungsi
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
c). Reptil – Kadal
Sistem ekskresi reptil : ginjal, paru-paru, kulit, & kloaka. Kloaka merupakan satu-
satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yg
hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih
d). Aves – Burung
Alat ekskresi burung : ginjal (metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran ginjal, saluran
kelamin, & saluran pencernaan bermuara pada sebuah lubang yg dise but kloaka.
Saluran ekskresi terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat yang menyatu dengan
saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa
asam urat & garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan
keluar melalui nares
Alat-alat pengeluaran aves (burung) terdiri atas ginjal, dan paru-panu. Ginjal burung
berjumlah dua buah dan berwarna cokelat. Ginjal memiliki saluran ginjal yang bersama-
sama dengan saluran dan kelenjar kelamin serta saluran pencernaan bermuara
di kloaka.
Burung tidak memiliki kelenjar keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak di bagian tungging.
Kelenjar ini menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi bulu-bulunya agar tetap licin.
Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang dikeluarkan dan
tubuh dalam
bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan dan kloaka dalam bentuk semisolid atau setengah
padat bersama-sama dengan kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada
kotoran burung.
Paru-paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan bertulang belakang yang
lain. Pada proses pernapasan, paru-paru berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan
karbon dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi da1am tubuh burung.
Teknologi Penanggulangan Kelainan Sistem Ekskresi
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Penemuan alat -alat medis pun
mengalami kemajuan. Alat medis berteknologi tinggi sangat dibutuhkan dalam upaya
penanggulangan berbagai penyakit secara efektif dan efisien.
1. Hemodialisis
Hemodialisis adalah proses pemisahan senyawa – senyawa sisa metabolisme yang tertimbun di
dalam darah dan bersifat toksik (racun). Karena darah dan senya wa – senyawa sisa
metabolisme dalam bentuk larutan, dibuatlah alat yang dapat memisahkan senyawa toksik
tersebut dengan menggunakan prinsip difusi osmosis. Pada difusi, molekul akan berpindah
dari tempat yang memiliki konsentrasi molekul tinggi ke tempat yang mempunyai konsentrasi
molekul rendah, sedangkan proses osmosis khusus untuk memindahkan molekul air.
Proses hemodialisis (cuci darah) merupakan metode untuk meringankan penderita gagal ginjal.
Cara ini harus dilakukan 2 – 3 kali seminggu. Jika cara pembersihan ini dihentikan maka
seseorang dapat keracunan dan terjadi komplikasi yang berakibat sampai pada kematian.
Alat yang sering digunakan untuk dialisis adalah “ginjal buatan” yang terbuat dari selofan atau
cuprophane (hemodialisis) yang terletak di luar tubuh.
2. Mesin Ginjal Buatan
Mesin ginjal buatan (hemodialyzer) terdiri atas membran semipermiabel yang sederhana.
Terdapat dua jenis dialyzer, yaitu parallel phase dialyzer dan hollow fiber (capillary) dialyzer.
a. Parallel Phase Dialyzer
Pada dialyzer ini, darah mengalir melalui lapisan – lapisan membran, sedangkan cairan dialisis
dapat mengalir dalam arah yang sama seperti darah atau dengan arah berlawanan.
b. Hollow Fiber (Capillary) Dialyzer
Pada dialyzer hollow fiber, darah mengalir melalui bagian tengah tabung – tabung kecil dan
cairan dialisis membasahi bagian luarnya.
Aliran cairan dialisis berlawanan dengan arah aliran darah. Suatu sistem dialisis terdiri dari dua
jalur aliran. Satu untuk aliran darah dan satu untuk aliran dialisis. Proses perpindahan
molekul antara darah dan dialisat (cairan dialisis)) terjadi di sepanjang membran dialisis
melalui difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi )pembuangan air).
Komposisi cairan dialisis diukur konsentrasinya sehingga mendekati komposisi ion darah normal
dan sedikit dimodifikasi agar dapat memperbaiki gangguan cairan dan elektrolit yang sering
menyertai gagal ginjal. Unsur – unsur yang ditambahkan seperti yang terdapat dalam darah,
yaitu Na+, K+, Mg2+, Cl-, asetat, dan glukosa. Dengan tingginya kadar urea, kreatinin, asam
urat, dan fosfat dalam darah maka zat – zat tersebut dapat berdifusi dengan mudah dari
darah ke cairan dialisis.
3. Transplantasi Ginjal
Metode lain yang dikembangkan untuk mengatasi masalah gagal ginjal untuk jangka
panjang adalah dengan cangkok ginjal atau transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal
berhasil dilaksanakan pertama kali pada kembar identik pada tahun 1954 oleh
Murray, Merrill, dan Horrison dari Boston.
Proses transplantasi ginjal tidak semudah menggabungkan organ – organ pada
tumbuhan, karena pada hakikatnya setiap tubuh manusia mempunyai kekhasan
dalam sistem imunologinya. Oleh karena itu, datangnya protein asing ke dalam tubuh
akan mendapatkan reaksi.
Faktor penghambat utama dalam prosedur transplantasi adalah respons imunologik dari
tubuh yang menolak ginjal transplantasi. Penolakan dapat dilakukan oleh sel, yaitu sel
limfosit T yang diproduksi sebagai respon terhadap antigen dari ginjal donor yang
dianggap sebagai benda asing.
Pada umumnya, makin dekat kesamaan genetik antara donor dengan resipen, makin
besar pula tingkat keberhasilan transplantasi. Bagaimana hal ini dapat terjadi ?
Apabila genetik organ yang ditransplantasikan hampir sama dengan organ resipen
maka tubuh sudah mengenali dan tidak akan merespons penolakan karena organ
tadi bukan benda asing lagi bagi tubuh resipen. Akan tetapi, jika sebaliknya, organ
tadi akan segera dirusaknya.
Sifat alami pertahanan (imunologik) tubuh dalam melawan masuknya protein asing
dengan usaha untuk menolak organ tersebut, hal ini disebabkan oleh :
Golongan darah yang tidak sesuai.
Antigen HLA (Human Leucocyte Antigens) yang terdiri atas HLA-, HLA-B. HC, dan HLA-
D tidak sesuai.
Cara yang harus dilkukan agar ginjal sehat adalah sebagai berikut :
 Menjaga aliran darah agar tetap sesuai dan lancar ke ginjal dengan minum air
dalam jumlah yang mencukupi (2000 ml atau 10 gelas air sehari). Apabila aliran
lancar maka laju penyaringan (filtrasi) ginjal menjadi baik sehingga menghindarkan
penumpukan kristal – kristal yang potensial membentuk batu.
 Mengonsumsi makanan yang bervariasi dari hari ke hari, untuk menghindari
tertimbunnya sisa olahan makanan atau sisa metabolisme di nefron.
 Seluruh sistem dalam tubuh diciptakan dalam keadaan seimbang. Ada keadaan
untuk mengambil dan ada pula keadaan yang melepaskan sesuatu. Sebagai
manusia kita sepatutnya selalu menjaga dan mengupayakan keadaan seimbang
tersebut. Dengan peduli terhadap kesehatan diri, Anda telah mewujudkan rasa
syukur dan tanggung jawab terhadap Sang Pencipta.

Anda mungkin juga menyukai