Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Organ-
organ ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. 1. Ginjal Salah satu sistem ekskresi pada manusia adalah sistem urine. Organ penyusun sistem urine antara lain ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal meruSpakan komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal sering disebut juga dengan buah pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang. a. Struktur ginjal Ginjal terletak di daerah pinggang, tepatnya di perut bagian be lakang dan dilindungi tulang rusuk. Bentuk ginjal seperti ka cang merah, berwarna merah coklat. Manusia memiliki 2 buah ginjal, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. Ginjal kanan agak lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal beratnya kurang lebih 200g dengan panjang 10 - 15 cm dan tebal 11/2 – 21/2 cmberatnya kurang lebih 170 gram Dalam sehari darah melewati ginjal berkali-kali. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan meninggalkan ginjal melalui vena ginjal. Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1,5 liter per hari. Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam ben tuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mine ral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis). Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat pe nyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nef ron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersu sun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat da rah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman. Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah me dula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang meleng kung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih. Secara umum ginjal dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 1). Kulit ginjal Kulit ginjal merupakan bagian terluar ginjal yang disebut juga dengan korteks renalis. Pada kulit ginjal inilah terjadi penyaringan darah. Kulit ginjal tersusun atas glomerulus dan simpai bowman yang membentuk kesatuan yang disebut badan malpighi. Glomerulus adalah kumpulan cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks, sedangkan kapsula bowman adalah lapisan yang melingkupi glo merulus, bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Pada kulit ginjal terdapat nefron. Nefron adalah unit penyaring terke cil ginjal. Sebuah ginjal tersususn atas kurang lebih satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas glomerulus, simpai bow man, saluran berkelok-kelok, Ansa Henle, dan saluran pengumpulginjal. 2). Sumsum ginjal Bagian tengah ginjal disebut sumsum ginjal atau medula. Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh- pembuluh halus dari simpai bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Proses yang terjadi pada sum sum ginjal adalah reabsorbsi dan augmentasi. 3). Rongga ginjal Bagian paling dalam ginjal adalah rongga ginjal atau yang di kenal dengan pelvis renalis. Fungsinya yaitu menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. b. Fungsi ginjal Fungsi dari ginjal adalah sebagai berikut: • Untuk menyaring darah • Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan konsentrasi darah Terjaga • Pembentukan urine • Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu. • Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal • Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai berikut: 1. Urea 2. Amonia 3. Air 4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) 5. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan. c. Proses pembentukan urine Proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu sebagai berikut: • Filtrasi/Penyaringan Filtrasi adalah proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di glomerulus. Bahan dari proses ini berupa darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein.Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral. • Reabsorbsi/Penyerapan kembali Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh yang terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin • Augmentasi Augmentasi merupakan proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal. Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter). • Proses Pengeluaran Urin Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinding otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang ir kecil. Selan jutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu darah dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikelu arkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil. • Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan, dan hormon. • Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah. Proses Pembentukan Urin d. Kelainan/penyakit ginjal 1). Gagal ginjal Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal dimanaginjal tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring darah. 2). Batu ginjal Batu ginjal merupakan kelainan yang cukup sering dialami manusia. Batu ginjal berupa endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Penyebab dari penyakit ini antara lain: a. Urine terlalu pekat b. Terlalu banyak mengonsumsi mineral c. Terlalu banyak duduk d. Kurang minum e. Minum air yang mengandung kerak f. Sering menahan buang air kecil 3). Hidronefrosis Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal. 4). Diabetes inspidus Gejala penyakit ini adalah mengeluarkan urine terlalu banyak disebabkan tidak adanya hormon ADH. 2, KULIT Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya yang terletak di bagian paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15 Klasifikasi berdasar : • Warna : – terang (fair skin), pirang, dan hitam – merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi – hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa • Jenisnya : – Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium – Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa – Tipis : pada wajah – Lembut : pada leher dan badan – Berambut kasar : pada kepala • Keratin adalah serat protein yang berfungsi sebagai struktur utama pembentuk lapisan luar kulit manusia. • Korpuskula ruffini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor panas. • Freckle (bintik hitam) adalah melanin yang terkonsentrasi di suatu tempat di kulit yang menyebabkan kulit terlihat ada bintik-bintik hitam. • Kelenjar keringat adalah kelenjar di dalam kulit yang berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kelenjar keringat adalah sebagai salah satu alat ekskresi berupa keringat dan untuk mendinginkan suhu tubuh. • Korpuskula meissner’s adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor rabaan. • Korpuskula pacini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor tekanan. • Kolagen dan serat elastik adalah salah satu jenis protein yang berfungsi untuk mengencangkan kulit. • Epidermis adalah lapisan terluar kulit yang berisi jaringan epitel pipih berlapis banyak. Fungsi epidermis adalah melindungi tubuh dari bakteri, sinar UV, dan berbagai zat kimia dari luar tubuh. • Dermis adalah lapisan kulit yang terletak di antara epidermis dan jaringan ikat (subkutaneus). Fungsi dermis sangat beragam mulai dari tempat saraf reseptor, tempat akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. • Subkutaneus (jaringan subkutan) adalah lapisan terbawah kulit yang terdapat jaringan lemak dan pembuluh darah besar. Fungsi subkutaneus adalah sebagai penghangat tubuh. • Korpuskula krause adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor dingin. • Pembuluh darah berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh bagian kulit. • Bulbus rambut adalah bagian akar rambut yang menggembung dan mengandung sel yang aktif membentuk rambut. Fungsi bulbus rambut adalah untuk memanjangkan rambut. • Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat yang salurannya terletak di rambut dan biasanya terdapat di lipatan tubuh. Fungsi kelenjar apokrin adalah untuk melicinkan bagian lipatan tubuh tersebut supaya tidak terjadi gesekan. • Folikel rambut adalah tempat tumbuhnya rambut. Fungsi folikel rambut adalah sebagai tempat untuk menumbuhkan rambut. • Otot erektor adalah otot yang terdapat di rambut. Fungsi otot erektor adalah untuk mengatur gerakan rambut pada kulit. • Kelenjar minyak (kelenjar sebacea) adalah kelenjar eksokrin di kulit yang mengeluarkan cairan seperti miyak atau lilin yang disebut sebum. Fungsi kelenjar minyak adalah untuk meminyaki kulit dan rambut supaya tetap lembab.s 18.Kelenjar Kulit => terdapat pada lapisan dermis yang terdiri dari: Kelenjar Keringat (glandula sudorifera).Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8. Terdiri dari: 1.Kelenjar Ekrin => kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan ber fungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf koli nergik, faktor panas, stress emosional. 2.Kelenjar Apokrin => lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola ma mmae, pubis, labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum dike tahui, waktu lahir ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret 3.Kelenjar Palit /minyak (glandula sebasea) Terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak, jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif. 4.Kuku => bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Pertumbuhannya 1mm per minggu. – Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari – Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas. – Nail Groove (alur kuku) => sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku – Eponikium => kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal – Hiponikium => kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas 5.Rambut – Akar rambut => bagian yang terbenam dalam kulit – Batang rambut => bagian yang berada di luar kulit sJenis rambut – Lanugo => rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen. – Rambut terminal => rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, terdapat pada orang dewasa. Pada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen (hormon seks). Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus. Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) b erlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. D antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase anagen dan 15 % sisanya dalam fase telogen. Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan elastis. Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia. 19.Melanosit adalah sel-sel yang terletak di lapisan bawah epidermis kulit. Fungsi melanosit adalah sebagai pigmen yang mengatur warna kulit. 20.Korpuskula ujung saraf adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor rasa nyeri/sakit. 21.Granula pigmen adalah pigmen yang berfungsi untuk menentukan warna kulit. 1. Kulit Ari (Epidermis) Kulit ari adalah bagian terluar yang sangat tipis Fungsi kulit ari (epidermis) adalah melindungi tubuh dari berbagai zat kimia yang terdapat diluar tubuh, melindungi tubuh dari sinar UV, melindungi tubuh dari bakteri . Kulit ari terdiri atas dua lapis yaitu: Lapisan Tanduk/Stratum kormeum Lapisan tanduk adalah lapisan kulit ari yang paling luar dan merupakan lapisan mati sehingga mudah mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Lapisan ini akan selalu baru, jika mengelupas tidak akan terasa sakit atau mengeluarkan darah karena tidak terdapat pembuluh darah dan saraf. Ciri-Ciri Lapisan Tanduk • Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati • Mudah terkelupas • Tidak memiliki pembuluh darah dan saraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan terkelupas Lapisan Malpighi Lapisan malpighi adalah kulit ari yang berada dibawah lapisan kulit tanduk. Lapisan Malpighi tersusun atas sel-sel hidup yang selalu membelah diri. Terdapat pembuluh kapiler, fungsi lapisan pembuluh kapiler adalah untuk penyampaian nutrisi. Sel-sel yang hidup mengandung melanin. Melanin adalah pigmen yang mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan dari sinar matahari. Pada produksi melanin akan bertambah, jika kita terlalu banyak mendapatkan sinar matahari sehingga kulit akan berwarna gelap. Selain dari melanin, terdapat juga pigmen keratin. Jika pigmen keratin dan melanin bergabung maka warna kulit akan tampak kekuningan. Jika seseorang tidak memiliki pigmen, maka orang ini disebut albino. Setiap orang mempunyai pigmen yang tidak sama sehingga terdapat macam-macam warna kulit seperti kuning langsat, hitam, warna putih, dan sawo matang. Ciri-Ciri Lapisan Malpighi • Tersusun atas sel-sel hidup • Terdapat ujung saraf • Terdapat pigmen yang berguna dalam memberikan warna pada kulit dan melindungi kulit oleh sinar matahari. Di Permukaan kulit ari (epidermis) terdapat pori-pori yang merupakan tempat kelenjar minyak dan yang ditumbuhi rambut, kecuali pada kulit ari (epidermis) yang terdapat di telapak tangan dan kaki tidak tumbuhi rambut. Kulit ari (epidermis) pada telapak tangan dan kaki terdapat empat lapisan. Lapisan-lapisan pada telapak tangan dan kaki adalah sebagai berikut... • Stratum Korneum adalah lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum, lapisan yang paling tebal di telapak kaki dan paling tipis pada dahi, pipi dan pelupuk mata • Stratum Granulosum adalah lapisan yang mengandung dua atau empat lapisan sel yang disatukan oleh desmodom. Sel-sel ini mengandung granula keratohialin yang memiliki pengaruh dalam pembentukan keratin pada lapisan atas epidermis. • Stratum Lusidum adalah lapisan yang mengandung dua sampai tiga lapisan sel yang tidak memiliki inti yang biasanya terdapat pada kulit yang tebal yaitu telapak tangan dan tumit kaki. • Stratum Germinalis adalah lapisan sel yang mengandung satu lapisan sel piral yang secara aktif yang membelah diri secara mitosis untuk menghasilkan sel-sel yang berpindah ke dalam lapisan-lapisan atas epidermis dan akhirnya ke permukaan kulit. 2. Kulit Jangat (Dermis) Kulit jangant atau dermis adalah lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi dari membran basalis. Dermis atau lapisan jangat lebih tebal dari pada epidermis. Dermis mempunyai serabut yang elastik dengan memungkinkan kulit dapat merenggang pada saat orang tersebut bertambah gemuk, dan kulit dapat bergelambir disaat orang menjadi kurus. • Lapisan-Lapisan Dermis (Kulit Jangat) - Pada lapisan dalam dermis terdapat berbagai macam lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan dermis adalah sebagai berikut... • Pembuluh Kapiler, berfungsi untuk menghantarkan nutrisi/zat-zat makanan pada akar rambut dan sel kulit • Kelenjar Keringat (glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan berfungsi untuk menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit • Kelenjar Minyak (grandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut • Kelenjar Rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar mi snyak rambut. Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini disebabkan karena didekat akar rambut terdapat otot polos yang memiliki fungsi dalam menekakkan rambut. Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf panas, saraf rasa dingin dan saraf sentuhan. 3. Jaringan Ikat Bawah Kulit (Hypodermis) Jaringan ikat bawah kulit berada dibawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis, sebagai patokan dalam batasannya adalah mulainya terdapat sel le mak. Pada lapisan kulit ini banyak terdapat lemak. Fungsi la spisan lemak adalah untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai sumber energi cadangan dan menahan panas tubuh. FUNGSI KULIT Fungsi Proteksi Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat melindungi tubuh dari gangguan : – fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan. – kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat – panas : radiasi, sengatan sinar UV – infeksi luar : bakteri, jamur Beberapa macam perlindungan : – Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning (penggelapan kulit) – Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air. – Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan kimiawo terhadap infeksi bakteri maupun jamur – Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati melepaskan diri secara teratur. • Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar. • Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik. – Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas – Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin – Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan – Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan – Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya pembuluh darah sehingga mendapat nutrisi yang baik. Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi, dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan Membuat kulit bayi terlihat lebih edematosa (banyak mengandung air dan Na) Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk pigmen) yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes) Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21 hari dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik. Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik masih tetap diperlukan. HATI Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amo nia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Fungsi hati 1. Detoksifikasi Hati di fungsikan di sini sebagai penawar dari racun, makanan dan juga minuman yang setiap hari kita konsumsi memiliki potensi adanya racun yang nantinya akan membahayakan tubuh kita 2. Menyimpan Kadar Gula Darah Glikogen atau biasa di sebut sebagai kadar gula darah ini adalah sumber energy yang dapat membuat kita bergerak lebih aktif lagi dalam berak ti fitas sementara apabila kita kekurangan kadar gula darah ini maka tubuh kita akan selalu mengalami kelelahan dan juga lemas,. 3. Sekresi Birubilin Birubilin sendiri di sini berfungsi sebagai pemberi warna pada feses dan juga urine kita hal ini lah yang dapat menentukan kesehatan dari hati kita. Sebelum di gunakan untuk memberi warna birubilin itu sendiri harus dapat memecah senyawa sel darah merah yang dapat membahayakan dan harus untuk segera di keluarkan baik itu Melalui feses atau pun melalui urine.(baca juga : Fungsi Hemogoblin ) 4. Menyimpan Vitamin dan Mineral Sama seperti fungsinya menyimpan kadar gula darah, vitamin dan mineral pun disimpan apa bila berlebih dan jika kekurangan maka hati akan melepaskan apa yang dibutuhkan di da lam tubuh. Untuk vitamin yang disimpan di dalam hati yaitu vitamin yang larut akan lemak A, D, E,K dan juga B12. 5. Pembentukan Sel Darah Merah Tubuh sangat membutuhkan hati untu memproduksi sel darah merah karena sel Darah merah ini dalam hitungan bulan akan hancur sehingga dibutuhkan hati untuk membentuk sel darah merah yang baru. 6. Sistem Antibody Bukan saja untuk dapat menahan racun, hati juga di gunakan sebagai pertahanan tu buh terhadap berbagai penyakit yang mungkin akan menyerang tubuh untuk itu dibutuhkan nya mekanisme pertahanan yang biasa disebut dengan sel kupffer atau system makrofag. Mekanisme ini digunakan untuk melawan bakteri atau virus yang dapat bersarang di dalam tubuh manusia dengan secara efektif. Selain sebagai anti body hati juga di fungsikan sebagai system imun yang sangat efektif untuk manusia. 7. Pengatur kadar gula Selain hati digunakan untuk menyimpan kadar gula, hati juga digunakan untuk me ngatur kadar gula yang apabila terlalu banyak dikonsumsi oleh tubuh dapat me nyebabkan penyakit gula darah. Kadar gula darah akan digunakan seperlunya oleh tubuh, tidak lebih maupun tidak kurang. Sealain sebagai pengatur hati juga difungsikan sebagai penghasil hormone yang dapat berhubungan dengan kadar gula darah ( glukosa ) dan juga system pencernaan. 8. Mengontrol Sirkulasi Tubuh Selain yang telah di jelaskan diatas maka hati juga memiliki fungsi yang masih ba nyak lagi untuk tubuh. Salah satu fungsi hati dalam tubuh manusia yaitu Hati juga memiliki fungsi untuk sirkulasi tubuh manusia. 9. Membuat Protein Flasma Perlu diketahui juga ternyata fungsi hati dalam tubuh manusia yaitu membuat pro tein flasma yang sangat di butuhkan oleh tubuh semua manusia. Anda juga ha rus mengetahui hal ini, karena hal ini di alami oleh semua makhluk hidup. 10. Menyempurnakan Eritrosit Fungsi hati dalam tubuh manusia yang lainnya yaitu untuk menyempurnakan sel darah merah yang sering disebut dengan eritrosit. Untuk menyempurnakan eritrosit maka j dengan bantuan dari beberapa zat. Yang bisa membantu yaitu zat hermatin. 11. Pembuangan zat bilirubin Fungsi hati dalam tubuh manusia juga untuk membantu tubuh manusia untuk melakukan pembuangan zat bilirubin. Zat bilirubin ini merupakan zat yang berada di dalam tubuh manusia dan zat ini tidak baik untuk tubuh manusia jadi manusia juga harus membuang zat ini dengan mellui sistem ekskreasi. 12. Menyimpan Mineral Hati juga memiliki fungsi yang di perlukan oleh tubuh manusia yaitu untuk menyimpan mineral. Mineral ini akan digunakan oleh sistem peredaran darah manusia, seperti hal nya yaitu zat besi. 13. Menyimpan Glikogen Hati juga memiliki fungsi untuk menyimpan glikogen atau yang sering di sebut dengan gula otot. Gula otot bisa ada karena hasil dari perubahan yang terjadi antara glukosa sendiri. Glukosa yang di sebabkan karena hormon insulin, jadi hati juga di gunakan untuk mengontrol kadar gula darah. 14. Menghindari Penggumpalan Darah Menghindari adanya penggumpalan darah yaitu dengan dilakukannya pro ses atau cara untuuk mengeluarkan protrombin dan juga fibrinogen 15. Mengubah Zat Makanan Zat makanan diubah sesuai kegunaannya. Selain itu fungsi hati juga di gunakan sebagai pengubahan zat makanan yang terjadi pada tubuh manusia dan diaborsi pada usus manusia selanjutnya disimpan pada suatu tempat yang berada di dalam tubuh manusia 16. Menghasilkan Cairan Empedu Fungsi hati yang satu ini yaitu untuk membantu empedu dalam menghasil kan cairan empedu. Cairan empedu ini di hasilkan dari sel darah merah pada tubuh manusia dan yang sudah di olah di dalam hati manusia. Cairan empedu pada tubuh manusia juga memiliki fungsi tersendiri yaitu untuk megemulsikan lemak yang berada di makanan. Kantong empedu ini juga bisa memberikan setengah liter setiap hari nya. Empedu pada tu buh manusia memiliki warna hijau dan memiliki rasa yang pahit. Gejala Kerusakan Hati Gejala awal kerusakan hati termasuk kelelahan, kelemahan, kurang nafsu makan, kehilangan energi, penurunan berat badan dan mual. Hati yang rusak tidak dapat menghapus bilirubin dari darah. Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning karena kehadirannya dalam darah. Kondisi ini disebut penyakit kuning, yang merupakan salah satu gejala utama kerusakan hati. Kuku berubah warna dan penampilan. Mereka menjadi lebih melengkung (clubbing) dan terlihat putih bukan merah muda. Kehilangan nafsu makan terjadi dan akhirnya dapat mengaki bat kan penurunan berat badan dan anemia. Ada pencernaan atau metabolisme yang tidak benar dari protein, lemak dan karbohidrat. 20% dari pasien yang menderita penyakit hati terjadi penggela pan warna kulit mereka. Tinja pasien menjadi lebih ringan dalam warna. Hal ini disebab kan tidak adanya empedu di dalamnya. Sindrom iritasi usus adalah tanda lain umum dari kerusakan hati. Pada banyak pasien kerusakan hati, pembesaran hati dapat dia mati. Ini disebut hepatomegali. Ada pelebaran bagian perut ba wah kanan bawah tulang rusuk. Tingkat keparahan masalah di atas dapat meningkatkan tekanan pada diafragma. Ini lebih lanjut dapat mengakibatkan komplikasi pernapasan. Polidipsia (haus yang berlebihan) dan poliuria (sering kencing) adalah gejala penting lainnya dari kerusakan hati. Salah satu fungsi penting dari hati adalah untuk menghilangkan cairan yang berlebihan dengan bantuan ginjal, dari tubuh. Bila hati rusak, tu buh mulai mempertahankan cairan, yang dikenal sebagai kembung. Salah satu gejala yang paling umum dari kerusakan hati adalah pemben tukan lebih dari 5 spider nevus. Spider nevus adalah titik merah dikelili ngi oleh pembuluh darah halus, hadir tepat di bawah kulit. Ini menan dakan bahwa hati tidak mampu mendetoksifikasi hormon estrogen dari darah, sehingga pelebaran beberapa arteriol dermal. Ada keterlambatan dalam pembekuan darah, hati tidak lebih mampu menghasilkan protein pembekuan darah, fibrinogen penting. Dalam lebih dari 50% dari pasien laki-laki kerusakan hati, pembesaran pay udara dan penyusutan testis juga teramati. Pada tahap lanjut dari kerusakan hati, gejala seperti pendarahan hidung, adanya darah pada muntah dan buang air. Darah dalam tinja yang dapat mengakibatkan hitam gelap atau buang air besar berlama-lama. Kerusakan hati juga dapat menyebabkan otak dan gangguan sistem saraf seperti mengubah suasana hati, agitasi, kebingungan, halusinasi, mati rasa pada lengan dan kaki, perhatian yang buruk, dll • Penyebab Kerusakan Hati • alkoholisme • Hemochromatosis, yaitu, deposisi besi yang berlebihan di sel-sel hati. • Gumpalan dalam vena Portal • gangguan metabolisme • kelainan genetik • Adenoma hati, kista atau kanker • infeksi virus • Semua jenis hepatitis, yaitu, autoimun, toksik, A, B, C, D dan E.F,dan G • Sirosis bilier primer (kebanyakan terjadi pada wanita) • Sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan menghancurkan sel-sel hati. Hal ini cukup jarang. GANGGUAN PADA HATI Penyakit hati bisa disebabkan oleh infeksi virus, tidak bekerjanya hati dan empedu. Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan hati misalnya penyakit hepatitis dan kuning. 1..Hepatitis Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis dapat dicegah dengan Mela kukan vaksinasi. Hepatitis atau radang hati atau dikenal juga sebagai pe nyakit kuning adalah suatu penyakit yangmana sel – sel hati mengalami kerusakaan. Penyakit ini ditandai dengan warna tubuh penderita menjadi kuning yang disebabkan oleh bocornya saluran empedu dan masuk ke pembuluh darah. Sehingga kulit dan bola mata penderita akan berwarna kuning. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau dapat pula disebabkan oleh konsumsi obat tertentu. Hepatitis yang disebabkan oleh virus dibe dakan menjadi beberapa macam, hal ini didasarkan pada jenis virus yang menyebabkan: Hepatitis A & E Hepatitis A & E Infeksi virus hepatitis A & E tergolong infeksi ringan. Keduanya memiliki ciri atau tanda yang serupa, yang membedakan hanyalah virus penyebab penyakitnya saja. muntah – muntah, deman, pegel linu, sakit perut, dan lainya adalah salah satu gejala yang muncul pada penyakit ini. Sebagian besar dialami oleh anak – anak (hepatitis A), cara penularannya melalui oral (makanan, minuman). Penyebaran virus ini terjadi karena sanitasi ku rang terjaga, sehingga makanan terkontaminasi kotoran penderita. Hepa titis A & E dapat disembuhkan. b. Hepatitis B & C Berbeda dengan hepatitis A, hepatitis B & C merupakan hepatitis kronik. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang berbeda (strain B dan C) dari hepatitis A. Jenis penyakit ini lebih mematikan dan cara penularan selain via oral juga dapat ditularkan melalui kontak darah. c. Hepatitis D Virus delta adalah virus yang menyebabkan hepatitis D. Virus ini hanya dapat berkembang jika terdapat virus hepatitis B. Artinya, virus ini hanya akan menyerang penderita hepatitis B. Penularan penyakit ini ialah melalui hubungan seks. Sistem 5. Sistem Ekskresi Ekskresi pada pada Avertebrata Avertebrata a. Serangga Serangga – Belalang • Alat ekskresi belalang : pembuluh malpighi. Pembuluh malphigi berupa kumpulan benang halus berwarna putih kekuningan dengan jumlah banyak dan pengkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Pembuluh ini melekat pada sa tu atau kedua ujung usus menuju rongga tubuh ke segala arah. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembu luh Malpighi, bahan yg mengandung nitrogen dien dapkan sebagai asam urat, sedangkan air & garam diserap kembali secara osmosis & transpor aktif. • Asam urat & sisa air masuk ke usus halus, & sisa air dise rap lagi, sehingga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat mengandung kristal asam urat. Disamping pembuluh malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk meng eluarkan zat sisa hasil oksidasi berupa CO2 b). Annelida – Cacing Tanah Sistem Ekskresi pada Annelida Cacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia (tunggal: nefridium). Pada setiap segmen atau ruas tubuh terdapat sepasang nefridia halus yang dinamakan metanefridu, kecuali tiga segmen pertama dari arah depan dan segmen terakhir tubuhnya. Ujung dalam dan nefridia terbuka dan berbentuk corong bersilia yang disebut netrostoma. Bagian belakang nefrostoma berupa saluran berliku-liku dan banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Bagian belakang nefridium berhubungan dengan kantong kemih, selanjutnya bermuara pada lubang pengeluaran yang disebut nefridiofor. c. Cacing Pipih Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alat pengeluaran berupa sel api yang tersebar di antara sel-sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat- zat sisa dari proses metabolisme yang berlangsung dalam jaringan tubuh. Sel api memiliki rambut getar (silia) untuk menggerakkan zat-zat sisa ke dalam saluran pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang keluar melalui saluran yang bermuara pada permukaan tubuh. c. Cacing Pipih Cacing pipih dan cacing pita mempunyai alat pengeluaran berupa sel api yang tersebar di antara sel-sel tubuh. Fungsi sel api adalah menyerap zat-zat sisa dari proses metabolisme yang berlangsung dalam jaringan tubuh. Sel api memiliki rambut getar (silia) untuk menggerakkan zat-zat sisa ke dalam saluran pengumpul. Akhirnya, zat-zat sisa dibuang keluar melalui saluran yang bermuara pada permukaan tubuh. Protozoa artinya hewan dengan tubuh yang terdiri atas satu sel, contohnya Amoeba sp. dan Paramaecium sp. Kedua jenis hewan tersebut tidak memiliki sistem pengeluaran. Akan tetapi, hewan-hewan tersebut dapat mengeluarkan zat-zat sisa hasil proses metabolisme sehingga zat-zat sisa tersebut tidak menumpuk dan meracuni tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme berlangsung secara difusi melalui permukaan sel. Apabila sel tubuh kelebihan air, vakuola kontraktil (rongga berdenyut) akan memompa air yang berlebihan keluar dari sel a). Pisces – Ikan Alat ekskresi ikan : sepasang ginjal yg memanjang (opistonefros). Pada beberapa jenis ikan, saluran ginjal menyatu dengan saluran kelamin yg disebut saluran urogenital (terletak di belakang anus), sedangkan beberapa jenis ikan lain memiliki kloaka. Urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis Alat ekskresi ikan: • Insang mengeluarkan CO2 dan H2O. • Kulit, kelenjar kulit mengeluarkan lendir air. • Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine. • Perbandingan mekanisme osmoregulasi pada ikan air tawar & ikan air laut b). Amfibi – Katak Amfibi artinya dapat hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Contoh hewan amfibi adalah katak. Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal. Ginjal katak memili ki saluran yang bermuara pada kloaka. Pada katak jantan, saluran yang berasal dari ginjal bersatu dengan saluran dan kelenjar kelamin, sedangkan pada katak betina kedua saluran tersebut terpisah. Ginjal katak terutama berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan dalam tububnya. Kantong kemih yang menampung filtrat dan ginjal digunakan pula untuk mengatur air. Ketika katak berada dalam air, kantong kemihnya penuh berisi urine encer. Namun, ketika berada di darat, air dalam kantong kemih diserap kembali ‘untuk rnengganti kehilangan air akibat proses penguapan melalui kulit. Kulit katak dapat mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan kulit tetap lembap atau basah. Permukaan kulit yang lembap akan meningkatkan pertukaran gas dalam proses pernapasan katak melalui kulit. Selain ginjal dan kulit, alat ekskresi katak yang lain adalah paru-paru. Paru- paru katak berbentuk dua buah kantong berdinding tipis yang berfungsi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. c). Reptil – Kadal Sistem ekskresi reptil : ginjal, paru-paru, kulit, & kloaka. Kloaka merupakan satu- satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yg hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih d). Aves – Burung Alat ekskresi burung : ginjal (metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran ginjal, saluran kelamin, & saluran pencernaan bermuara pada sebuah lubang yg dise but kloaka. Saluran ekskresi terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa asam urat & garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares Alat-alat pengeluaran aves (burung) terdiri atas ginjal, dan paru-panu. Ginjal burung berjumlah dua buah dan berwarna cokelat. Ginjal memiliki saluran ginjal yang bersama- sama dengan saluran dan kelenjar kelamin serta saluran pencernaan bermuara di kloaka. Burung tidak memiliki kelenjar keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak di bagian tungging. Kelenjar ini menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi bulu-bulunya agar tetap licin. Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang dikeluarkan dan tubuh dalam bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan dan kloaka dalam bentuk semisolid atau setengah padat bersama-sama dengan kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada kotoran burung. Paru-paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan bertulang belakang yang lain. Pada proses pernapasan, paru-paru berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi da1am tubuh burung. Teknologi Penanggulangan Kelainan Sistem Ekskresi Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Penemuan alat -alat medis pun mengalami kemajuan. Alat medis berteknologi tinggi sangat dibutuhkan dalam upaya penanggulangan berbagai penyakit secara efektif dan efisien. 1. Hemodialisis Hemodialisis adalah proses pemisahan senyawa – senyawa sisa metabolisme yang tertimbun di dalam darah dan bersifat toksik (racun). Karena darah dan senya wa – senyawa sisa metabolisme dalam bentuk larutan, dibuatlah alat yang dapat memisahkan senyawa toksik tersebut dengan menggunakan prinsip difusi osmosis. Pada difusi, molekul akan berpindah dari tempat yang memiliki konsentrasi molekul tinggi ke tempat yang mempunyai konsentrasi molekul rendah, sedangkan proses osmosis khusus untuk memindahkan molekul air. Proses hemodialisis (cuci darah) merupakan metode untuk meringankan penderita gagal ginjal. Cara ini harus dilakukan 2 – 3 kali seminggu. Jika cara pembersihan ini dihentikan maka seseorang dapat keracunan dan terjadi komplikasi yang berakibat sampai pada kematian. Alat yang sering digunakan untuk dialisis adalah “ginjal buatan” yang terbuat dari selofan atau cuprophane (hemodialisis) yang terletak di luar tubuh. 2. Mesin Ginjal Buatan Mesin ginjal buatan (hemodialyzer) terdiri atas membran semipermiabel yang sederhana. Terdapat dua jenis dialyzer, yaitu parallel phase dialyzer dan hollow fiber (capillary) dialyzer. a. Parallel Phase Dialyzer Pada dialyzer ini, darah mengalir melalui lapisan – lapisan membran, sedangkan cairan dialisis dapat mengalir dalam arah yang sama seperti darah atau dengan arah berlawanan. b. Hollow Fiber (Capillary) Dialyzer Pada dialyzer hollow fiber, darah mengalir melalui bagian tengah tabung – tabung kecil dan cairan dialisis membasahi bagian luarnya. Aliran cairan dialisis berlawanan dengan arah aliran darah. Suatu sistem dialisis terdiri dari dua jalur aliran. Satu untuk aliran darah dan satu untuk aliran dialisis. Proses perpindahan molekul antara darah dan dialisat (cairan dialisis)) terjadi di sepanjang membran dialisis melalui difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi )pembuangan air). Komposisi cairan dialisis diukur konsentrasinya sehingga mendekati komposisi ion darah normal dan sedikit dimodifikasi agar dapat memperbaiki gangguan cairan dan elektrolit yang sering menyertai gagal ginjal. Unsur – unsur yang ditambahkan seperti yang terdapat dalam darah, yaitu Na+, K+, Mg2+, Cl-, asetat, dan glukosa. Dengan tingginya kadar urea, kreatinin, asam urat, dan fosfat dalam darah maka zat – zat tersebut dapat berdifusi dengan mudah dari darah ke cairan dialisis. 3. Transplantasi Ginjal Metode lain yang dikembangkan untuk mengatasi masalah gagal ginjal untuk jangka panjang adalah dengan cangkok ginjal atau transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal berhasil dilaksanakan pertama kali pada kembar identik pada tahun 1954 oleh Murray, Merrill, dan Horrison dari Boston. Proses transplantasi ginjal tidak semudah menggabungkan organ – organ pada tumbuhan, karena pada hakikatnya setiap tubuh manusia mempunyai kekhasan dalam sistem imunologinya. Oleh karena itu, datangnya protein asing ke dalam tubuh akan mendapatkan reaksi. Faktor penghambat utama dalam prosedur transplantasi adalah respons imunologik dari tubuh yang menolak ginjal transplantasi. Penolakan dapat dilakukan oleh sel, yaitu sel limfosit T yang diproduksi sebagai respon terhadap antigen dari ginjal donor yang dianggap sebagai benda asing. Pada umumnya, makin dekat kesamaan genetik antara donor dengan resipen, makin besar pula tingkat keberhasilan transplantasi. Bagaimana hal ini dapat terjadi ? Apabila genetik organ yang ditransplantasikan hampir sama dengan organ resipen maka tubuh sudah mengenali dan tidak akan merespons penolakan karena organ tadi bukan benda asing lagi bagi tubuh resipen. Akan tetapi, jika sebaliknya, organ tadi akan segera dirusaknya. Sifat alami pertahanan (imunologik) tubuh dalam melawan masuknya protein asing dengan usaha untuk menolak organ tersebut, hal ini disebabkan oleh : Golongan darah yang tidak sesuai. Antigen HLA (Human Leucocyte Antigens) yang terdiri atas HLA-, HLA-B. HC, dan HLA- D tidak sesuai. Cara yang harus dilkukan agar ginjal sehat adalah sebagai berikut : Menjaga aliran darah agar tetap sesuai dan lancar ke ginjal dengan minum air dalam jumlah yang mencukupi (2000 ml atau 10 gelas air sehari). Apabila aliran lancar maka laju penyaringan (filtrasi) ginjal menjadi baik sehingga menghindarkan penumpukan kristal – kristal yang potensial membentuk batu. Mengonsumsi makanan yang bervariasi dari hari ke hari, untuk menghindari tertimbunnya sisa olahan makanan atau sisa metabolisme di nefron. Seluruh sistem dalam tubuh diciptakan dalam keadaan seimbang. Ada keadaan untuk mengambil dan ada pula keadaan yang melepaskan sesuatu. Sebagai manusia kita sepatutnya selalu menjaga dan mengupayakan keadaan seimbang tersebut. Dengan peduli terhadap kesehatan diri, Anda telah mewujudkan rasa syukur dan tanggung jawab terhadap Sang Pencipta.