Anda di halaman 1dari 7

Tugas Makalah Mikrobiologi Dasar

KERUGIAN PADA DUNIA PETERNAKAN YANG DISEBABKAN OLEH


FUNGI

Oleh:

Nama : Heru Sulistiono

NIM : L1A121058

Kelas : Peternakan B

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang terletak di garis

khatulistiwa yang menjadikan negeri ini sebagai negeri tropis yang sangat kaya

dalam hal keanekaragaman hayati. Sebagai negeri yang memiliki hutan hujan

tropis, Indonesia seperti daerah lainnya mempunyai kondisi lingkungan yang

basah dan lembab, dan kondisi ini sangat cocok bagi pertumbuhan banyak

makroorganisme, termasuk makroorganisme dari jenis fungi. Menurut Rosyadi

(2022), bahwa Fungi merupakan mikroorganisme yang banyak ditemukan di

dalam tanah dengan memanfaatkan nutrisi yang dihasilkan akar tanaman untuk

adaptasi dan bertahan hidup. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh fungi

melalui proses fermentasi banyak digunakan dalam skrining aktivitas antibakteri.

Senyawa antibiotika bersifat metabolit sekunder yang disintesis oleh

mikroorganisme tertentu dan tidak diperlukan bagi organisme tersebut untuk

hidup dan tumbuh.

Fungi merupakan organisme yang bersifat heterotrof. Organisme ini

mendapatkan nutrisi dengan menyerap zat-zat makanan dari medium di sekitarnya

(Campbell, 2003). Fungi ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, tetapi

sebagian besar merupakan multiseluler. Badan buahnya tersusun oleh benang-

benang halus yang disebut hifa. Kumpulan hifa akan membentuk suatu badan

buah fungi dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Fungi memiliki struktur

tubuh, cara mendapatkan nutrisi dan reproduksi yang berbeda dengan organisme

lainnya (Chang, 2004).


Menurut penelitian Noverita (2013), jumlah jamur makroskopis yang

ditemukan pada kategori 3 habitat di Desa Paniis, Ujung Kulon, Jawa Barat

berbeda-beda. Dua puluh sembilan jenis jamur makroskopis ditemukan di area

hutan, 20 jenis di perkebunan, dan 21 jenis di pesisir pantai. Berdasarkan ukuran

tubuhnya, fungi dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu fungi

makroskopis dan fungi mikroskopis. Fungi makroskopis memiliki badan buah

yang dapat dilihat dengan mata tanpa bantuan mikroskop, tubuh buah dapat

dipetik dengan tangan, dan sebagian jenis aman untuk dikonsumsi. Fungi ini

terdiri dari sebagian besar kelompok Basidiomycetes dan beberapa Ascomycetes,

sedangkan fungi mikroskopis umumnya berasal dari kelompok Ascomycetes

(Gunawan, 2005).

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengapa fungi dapat menimbulkan kerugian dalam dunia peternakan?

2. Sebutkan Jenis-jenis fungi yang dapat menimbulkan kerugian dalam

dunia peternakan?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui kerugian yang ditimbulkan dalam dunia peternakan yang

disebabkan oleh fungi.

2. Mengetahui jenis-jenis fungi yang dapat menimbulkan kerugian dalam

dunia peternakan.
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Kerugian yang ditimbulkan dari fungi dalam dunia peternakan

Fungi atau jamur adalah jenis organisme eukariotik yang masuk dalam

Kingdom Fungi. Mereka ditemukan hampir pada semua habitat di dunia tetapi

kebanyakan hidup di darat, terutama di tanah atau pada makhluk hidup lain di laut

atau air tawar.

Anggota dari Kingdom ini memiliki peran besar sebagai dekomposer

(pengurai) dan siklus karbon. Meski begitu, beberapa jamur hidup sebagai parasit

pada tanaman, hewan bahkan manusia dan bisa menyebabkan penyakit.

Organisme pada kingdom Fungi merupakan organisme eukariotik, artinya

tidak memiliki membran inti sel. Tubuhfungsi atau jamur disebut sebagai talus,

yaitu tidak memiliki akar, batang, maupun daun sejati. Walaupun kebanyakan

sifatnya multiseluler atau terdiri dari banyak sel, ada pula jenis fungi yang

uniseluler atau hanya memiliki satu sel, contohnya ragi. Berdasarkan ukurannya

pun ada yang bersifat makroskropis dan mikroskopis.

Fungi tidak memunyai klorofil, sehingga ia tidak dapat berfotosintesis dan

tidak termasuk ke dalam kingdom Plantae. Tapi, fungi merupakan organisme yang

heterotrof, yaitu dapat memperoleh makanan dari organisme lain. Dinding sel

pada fungi mengandung zat kitin, berbeda dengan tumbuh-tumbuhan yang

mengandung selulosa.

Dalam dunia peternakan ada dampak yang ditimbulkan dari fungi,

Fungi/Jamur bisa dapat bertahan hidup dengan menguraikan sisa-sisa makhluk

hidup yang sudah mati. Jadi, jamur akan mengeluarkan zat yang membuat sisa
makhluk hidup menjadi terurai. Kalau sudah terurai, sari-sarinya akan diserap

oleh jamur sebagai makanannya.Oleh karena itu, jamur juga disebut sebagai

parasit. Hal ini tentunya dapat berdampak besar dan terjadinya kerugian pada

dunia peternakan.

2.2. Jenis-jenis fungi yang dapat menimbulkan kerugian dalam dunia

peternakan.

Fungi selain mempunyai dampak yang positif, namun ada dampak negatif

yang diberikan oleh fungi yang dapat menimbulkan kerugian dalam dunia

peternakan, adapun jenis-jenis fungi yang berdampak negatif. Aspergillus

fumigatus menyebabkan Aspergilosis pada unggas. Penyakit ini menyerang

saluran pernafasan akibat menghirup udara yang mengandung spora dari kotoran

yang berjamur. Meskipun jarang dijumpai, penyakit ini dapat menyerang manusia.

Pada manusia, gejala penyakit ini sangat mirip dengan gejala TBC yang

disebabkan bakteri.Puccinia graminis (jamur karat), hidup parsit pada daun

rumput-rumputan (Graminae), tubuhnya makroskopik, tidak memiliki tubuh buah,

dan sporanya berwarna merah kecoklatan seperti warna karat.Pilobolus sp. sering

disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower, karena bila sporangiumnya telah masak,

jamur ini bisa melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian

melekat pada rumput atau tumbuhan lain. Ketika tumbuhan tersebut dimakan

hewan, spora jamur yang melekat tersebut akan berkecambah di dalam saluran

pencernaan dan akan tumbuh pada kotoran yang dikeluarkan hewan

tersebut.Trichophyton dan Epidermophyton penyebab penyakit dermatofitosis

(penyakit pada kulit, rambut, dan kuku) pada hewan dan manusia. Dari beberapa

jamur tersebut hal ini akan sangat merugikan dalam dunia peternakan.
BAB III. KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Fungi adalah kelompok makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna

makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya,

selain mempunyai dampak positif, Fungi juga mempunyai dampak negatif yang

ditimbulkan pada hewan, manusia, tumbuhan, dan yang lain. Sehingga dapat

menyebabkan kerugian khususnya dalam dunia peternakan.


DAFTAR PUSTAKA

Afrian Rosyadi, Bawon Triatmoko, dan Ari Satia Nugraha. 2022. Isolation of

Estuary Soil Fungi and Screening Antibacterial Activity Against

Staphylococcus aureus. Jurnal Unpad. Vol.9, No. 1

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2003). Biologi. Jilid 2. Edisi

Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Noverita. 2005. Pengaruh konsentrasi pupuk pelengkap cair Nipka-plus dan jarak

tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman baby kaylan (Brassica

juncea L.) dengan sistem hidroponik. Jurnal Penelitian Ilmu Pertanian,

3(1): 1-10.

Sudarmanto, R. Gunawan, 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS.

Yogyakarta; Ghalia Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai