Anda di halaman 1dari 13

JAMUR/FUNGI

(Tugas makalah)

Dosen Pembimbing : Yustin Nur Khoiriyah, S.Si.M.Sc

Mata Kuliah : Mikrobiologi

Disusun :

1. Dwi Susdarjati (2112402046)


2. Ni Komang Sephita Yunandika Putri (2112402059)
3. Rizki Irawan Saputra (2112402068)

JURUSAN KESEHATAN GIGI


FAKULTAS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
2021

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

2.1 Pengertian Jamur............................................................................................................................3

2.2 Ciri-ciri Jamur..................................................................................................................................4

2.3 Struktur Tubuh Jamur.....................................................................................................................5

2.4 Cara Hidup Jamur............................................................................................................................6

2.5 Klasifikasi Jamur..............................................................................................................................7

2.6 Habitat Jamur.................................................................................................................................18

2.7 Pertumbuhan dan Reproduksi.......................................................................................................18

2.8 Peran Jamur Bagi Manusia.............................................................................................................20

BAB III...................................................................................................................................................22

3.1 Simpulan........................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari 1.000 jenis
baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih ada
sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan.

Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang
yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif. Selain
memiliki berbagai macam cara untuk berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam
jenis baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur
yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamur konsumsi
yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu
yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat
pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes. Berdasarkan penjelasan di atas maka kami
menyusun makalah ini.

 
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian jamur ?


b. Apa saja ciri-ciri dari jamur ?
c. Bagimanakan struktur jamur ?
d. Bagaimanakah klasifikasi jamur ?
e. Bagaimanakah cara hidup jamur ?
f. Bagaimanakah cara pertumbuhan dan reproduksi jamur ?
g. Apa saja peran jamur bagi manusia ?

1.3 Tujuan penulisan

a. Mengetahui serta memahami definisi dari jamur


b. Mengetahui ciri-ciri jamur
c. Mengetahui cara hidupmya jamur
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jamur

Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil, namun
memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau
parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa
makhluk hidup yang telah mati, seperti ditumpukan sampah organik, tumbuhan, atau kotoran
hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain dan biasanya
merugikan media yang ditempelinya.

Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak berkaitan:

1. Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok
fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak
("batang") dan bagian yang mendatar atau membulat.Secara teknis biologis, tubuh
buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa
dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa
dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping
(Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricuscampestris), dan
jamur shiitake (Lentinus edulis).
2. Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring- jaring di 
bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dariberkas-berkas hifa.
3. Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimak dari
ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'.

Jamur adalah organisme yang terdapat di bumi, baik di daerah tropik, subtropik, di
kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat,di perairaian tawar, di laut,
di mangrove, di bawah permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan, maupun di
udara. Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain
kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang
diperlukan.

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di
luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-
macam bentuk. Kebanyakan orang mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur,
kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang
tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak
disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda
(ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual.

Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikro organisma


eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel
-sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini jugayang menjadi salah satu
alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa
berefek toksik bagi inang / host nya. Di alamini fungi dapat bersifat sangat merugikan
manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat
menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai
contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.

2.2 Ciri-Ciri Jamur

Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang
lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak
berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa
organik yang diabsorbsi dari organisme lain.

Fungi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Berupa benang tunggal/bercabang (hifa). Kumpulan hifa disebut sebagai miselium.


 Mempunyai spora
 Memproduksi spora
 Tidak memiliki klorofil, sehingga tidak berfotosintesis
 Berkembang biak secara seksual dan aseksual
 Tubuh berfilamen dan dinding sel mengandung khitin, glukan, selulosa, dan mannan

Fungi merupakan organisme yang menyerupai tanaman namun memiliki perbedaan, yaitu:

 Tidak memiliki klorofil


 Mempuyai dinding sel dengan komposisi berbeda
 Berkembang biak dengan spora
 Tidak miliki batang, cabang, akar, dan daun
 Tidak mempunyai sistem vaskuler seperti pada tanaman
 Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi masing-masing bagian

Reproduksi secara aseksual dan seksual.

 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan kuncup (pada khamir), fragmentasi,


dan pembentukan spora aseksual (berupa sporangiospora atau konidia).
 Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan pembentukan spora seksual ( berupa
zigospora, askospora, dan basidiospora).

2.3 Struktur Tubuh Jamur
Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut Hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut Miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu membentuk tubuh
buah. Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk
pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.

Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir
dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.

Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti denganpembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang yang bersifat prasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.

 Hifa berserat dan tidak berserat

2.4 Cara Hidup Jamur
Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasitobligat, parasite fakultatif,
atau saprofit.
a. Parasit obligat Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,sedangkan di
luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi
paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai,tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur
saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati sepertikayu tumbang dan
buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat
makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan bahan organik
dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. 
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu
yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanamandapat dilihat
pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungandan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup didarat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organismeair. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dankebanyakan dari kelas Oomycetes.

2.5 Klasifikasi Jamur

Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang biologi yang disebut
Mikologi. Kingdom fungi terdiri atas 4 divisi yaitu:
1. Zygomycotina

Zygomycotina adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang memiliki bentuk
Spora dengan berdinding tebal (Zygospora). Organisme ini pada umumnya, tumbuh
berkembang pada daratan sebagai Saprofit yang tidak memiliki Klorofil, Zygomycota
ini Berkembang Biak secara Vegetative dan memiliki Hifa yang tidak bersekat
(Septum) serta memiliki banyak Inti Sel. Contoh; Rhizopus oryzae untuk membuat
tempe.

2. Ascomycotina

Ascomycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) berbentuk berupa


Spora, yang terbentuk dalam perkembangbiakan secara Generative (Seksual). hifa
bersekat, berinbti banyak. Contoh: Trichoderma reesel menghasilkan enzim selulosa
untuk memproduksi protein sel tunggal (PST).

3. Basidiomycotin

Basidiomycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang memiliki bentuk
tubuh besar (Makroskopis), memiliki Spora yang terbentuk dalam Basidium, dan
setiap Basidium memiliki 4 macam Basidiospora. Basidiomycota ini berkembang biak
secara Vegetative, yaitu Dengan membentuk Fragmentasi Hifa, sedangkan jenis
Basidiomycota yang berkembang biak secara Generative, yaitu Dengan membentuk
Basidiospora pada Basidium.
Contoh: Volvariela vilvaceae (jamur merang) dan Amanita phalloides menghasilkan
racun yang mematikan.

4. Deuteromycotina (kelompok jamur yang belum diketahui cara refroduksi


generatifnya)

Deuteromycota adalah Salah satu jenis Fungi (Jamur) yang belum diketahui,
cara Bereproduksi Seksualnya. Karena hal tersebut Deuteromycota ini merupakan
Jamur yang tidak sempurna, bersifat Saprofit pada materi Senyawa Organik.

Sebagian besar hidup sebagai Parasit pada Tumbuhan tingkat tinggi, sebagai
penyebab utama rusaknya beberapa Tanaman Budidaya, menimbulkan pelapukan
pada Pohon Berkayu, dan juga dapat menimbulkan penyakit pada Manusia.

ciri-ciri hifa bersekat, berukuran mikroskopis. Contohnya: Helmintosporium


oryzae, merusak kecambah dan buah. Ephidermatophyyon flocosum, menyebabkan
penyakit kaki atlet.

2.6 Habitat Jamur
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Sebagian besar jamur hidup di tempat
yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun
demikian, banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau
di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam. Sedangkan reproduksinya fungi
melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.

Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunaspada jamur
uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora
aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan
oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secarasingami. Singgami terdiri dari dua tahap,
yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

2.7 Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi ada pula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
dapat memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora
aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora
akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi
lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri
dengan cara menghasilkan banyak sekali spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air,
spora-spora tersebut berkecamabah jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai
(Campbell 2003). Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari
peleburan dua nukleus.

Ada beberapa spora seksual yaitu:


a. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantungyang
dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalamsetiap askus.
b. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentukgada yang
dinamakan basidium.
c. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentukapabila ujung-
ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut jugagametangin, pada beberapa
cendawan melebur.
d. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yangdisebut ooginium,
pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yangterbentuk di dalam anteredium
mengasilkan oospora.
2.8 Peran Jamur Bagi Manusia

Penggunaan manusia jamur untuk persiapan makanan atau pelestarian serta keperluan


lainnya sangat luas dan memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian merupakan industri besar
di banyak negara. Studi tentang dampak menggunakan historis dan sosiologis dari jamur ini
dikenal sebagai ethnomycology.

Banyak spesies telah lama digunakan atau sedang dikembangkan untuk industri
produksi antibiotik , vitamin,dan anti-kanker dan kolesterolmenurunkan obat. Baru-baru ini,
metode telah dikembangkan untuk rekayasa genetika jamur yang memungkinkan rekayasa
metabolik spesies jamur. Sebagai contoh, modifikasi genetik dari spesies ragi yang mudah
tumbuh pada tingkat yang cepat dalam fermentasi besar kapal-telah membuka cara farmasi
produksi yang berpotensi lebih efisien dari pada produksi oleh organisme sumber asli.

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan
maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai
berikut.
a. Volvariella volvacea,  (jamur merang) berguna sebagai bahan panganberprotein
tinggi.
b. Rhizopus dan  Mucor,  berguna dalam industri bahan makanan, yaitudalam pembuatan
tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces, berguna sebagai fermentor dalam industri keju,roti, dan bir
d. Penicillium notatum,  berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum, berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyaiperanan yang


merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. Albugo merupakan parasit
pada tanaman pertanian.
d. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
e. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi jamur/ fungi ini
adalah:
 
1. Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil,
tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasite untuk memenuhi
kebutuhan pangannya.
2. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang
lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur
tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup
dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.
3. Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang bersifat parasit
obligat, parasit fakultatif, dan saprofitd.
4. Jamur dibagi kedalam 4 divisi yaitu mysomycotina, zygomycota, ascomycota,
basidiomycota, dan deuteromycota.
5. Jamur Berkembang biak secara seksual dan aseksual, Secara aseksual jamur
menghasilkan spora, sedangkan seksual terjadi melalui kontakgametangium dan
konjugasif.
6. Peran jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan dan ada yang
menguntungkan. Salah satu yang menguntungkan adalah jamur Saccharomyces yang
berguna sebagai fermentor dalam pembuatan keju. Sedangkan contoh jamur yang
merugikan adalah Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fungi

https://www.academia.edu/21000924/Makalah_tentang_Fungi_Jamur

https://www.dosenpendidikan.co.id/ciri-ciri-jamur/

https://saintek.id/fungi-jamur/

https://www.dosenpendidikan.co.id/ciri-ciri-jamur/

https://www.edubio.info/2015/10/ciri-dan-struktur-tubuh-jamur-fungi.html

https://www.google.com/imgres?imgurl=https://2.bp.blogspot.com/-
3CodTfctbP0/WoQsKZIwEeI/AAAAAAAADys/L8zJ8J31bPg9IQ4fWvWdGuUY2gwbITT-
ACLcBGAs/s1600/4-macam-spora-seksual-
jamur.jpg&imgrefurl=https://www.biologijk.com/2018/02/reproduksi-jamur-secara-generatif-
dan-vegetatif.html&tbnid=zT-mcCW-
4oKtcM&vet=1&docid=o9Q6Jg3p1sJD2M&w=344&h=500&source=sh/x/im

Anda mungkin juga menyukai