Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari

tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga

ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan

alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk

hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).

Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka

memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari

benda organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki

berbagai macam penampilan tertgantung pada spesiesnya (Pelczar,

1986).

Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar

adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke

dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya

berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan,

organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.

Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam

tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur sebagai golongan

organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula

perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak pada taksa

yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah tidak

terdapat perbedaan.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian jamur ?
b. Apa saja ciri – ciri dari jamur ?
c. Bagimanakan struktur jamur ?
d. Bagaimanakah klasifikasi dan jenis jamur ?
e. Bagaimanakah cara hidup jamur ?
f. Bagaimanakah cara pertumbuhan dan reproduksi jamur ?
g. Apa saja peran jamur bagi manusia ?

1.3 Tujuan penulisan


a. Mengetahui serta memahami definisi dari jamur
b. Mengetahui ciri-ciri jamur
c. Mengetahui cara hidupmya jamur

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jamur


Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak
berklorofil, namun memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini
umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi
kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa makhluk
hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik, tumbuhan,
atau kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel
pada organisme lain dan biasanya merugikan media yang ditempelinya.
Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak
berkaitan:
1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media
tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk
seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak ("batang") dan bagian
yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah
ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia
bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang
lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang
(Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping
(Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon (Agaricus
campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan
bagian jaring- jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia
yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
3) Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat
disimak dari ungkapan "Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya
adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'.
Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik
di daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga
ditemukan di darat, di perairan tawar, di laut, di mangrove, di bawah
permukaan tanah, di kedalaman

3
laut, dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan yang
mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman
substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama
regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang
mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam
mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir,
atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar
yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi
sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki
penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada
serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual.
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah
mikroorganisma eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat
berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel
hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit
ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa
berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat
merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin
yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan
produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh
antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.

2.2 Ciri-Ciri Jamur


Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons,
tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan.
Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai
jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut
terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih
luas. Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organism
eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau
4
multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak
berklorofi l, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta
berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan
lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap
tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang
sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu,
kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam
keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis
yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur yang lain tidak
diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora
tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan
dan dipelajari oleh para ahli.
Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di
tempat- tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan
cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat
heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi
dari organisme lain.
2.3 Struktur Tubuh Jamur
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang
satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk
tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur
kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-
jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang
yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi
membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa
mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa
yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan
oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan

5
pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap
makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2.4 Cara Hidup Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme
lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk
memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui
hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa
kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasite fakultatif,
atau saprofit.

a. Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan
di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir
yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Simbiosis
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai,
tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

c. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati
seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap
bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh
inangnya. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme.
6
Selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan
zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza,
yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang- kacangan atau
pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan
dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan
hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air
biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas
Oomycetes.

2.5 Klasifikasi Jamur


Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang
biologi yang disebut mikologi. Para ahli mikologi (mycologist)
mengelompokkan kingdom ini ke dalam 6 divisi. Dasar yang
digunakan dalam klasifikasi ini adalah persamaan ciri-ciri. Salah
satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora, baik spora
berflagela maupun spora tidak berflagela. Jenis-jenis jamur yang
sporanya berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu
Myxomycotina dan Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora
tidak berfl agela dimasukkan ke dalam Dunia Fungi dan dibagi
menjadi 3 divisi, yaitu Divisi Zygomycotina, Divisi Ascomycotina,
dan Divisi Basidiomycotina. Dasar klasifi kasi ketiga divisi
tersebut adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-jamur
yang reproduksi seksualnya belum diketahui, diklasifi kasikan ke
dalam satu divisi, yang diberi nama Divisi Deuteromycotina.

7
1. MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)

Gambar. siklus hidup Myxomycotina


Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen)
kuning atau orange, walaupun ada sebagian yang berwarna
terang. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas.
Tahapan memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir
merupakan suatu massa ameboid yang disebut plasmodium.
Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya
mencapai beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar,
plasmodium bukan multiseluler. Plasmodium merupakan massa
tunggal sitoplasma yang mengandung banyak inti sel.
Plasmodium menelan makanan melalui fagositosis. Mereka
melakukan ini sambil menjulurkan pseudopodia melalui tanah
yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang membusuk. Jika
habitat jamur lendir mulai mongering atau tidak ada makanan
yang tersisa, plasmodium akan berhenti tumbuh dan
berdiferensiasi menjadi tahapan siklus hidup yang berfungsi
dalam tahapan reproduksi seksual. Contoh jamur lendir adalah
jenis Dyctystelum discridium atau Acrasiamycota.

8
a. Acrasiamycota

Acrasiamycota disebut juga jamur lendir seluler. Protista ini


merupakan bentuk peralihan antara bentuk ameba dan badan
buah penghasil spora. Kebanyakan hidup di air tawar, tanah
lembap, atau bagian-bagian tanaman yang membusuk. Jika
ada makanan, mereka akan menyatu membentuk struktur
pseudoplasmodium (plasmodium palsu). Dinamakan demikian
karena struktur tersebut tersusun atas sel-sel yang berkumpul
yang menyerupai siput tanpa cangkang. Sel- sel tersebut
bergerak sebagai satu kesatuan, tetapi tiap sel merupakan
struktur yang berdiri sendiri.

Sering kali pseudoplasmodium menetap dan membentuk


badan buah yang berisi spora haploid. Jika badan buah
tersebut pecah, angin akan menerbangkan spora-spora yang
ada di dalamnya. Tiap spora akan berkembang menjadi suatu
sel ameboid. Contoh Acrasiamycota adalah Dyctiostelium.

9
2. OOMYCOTINA

Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada


cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota
Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang
berbeda dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari
polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air
dengan jamur sejati adalah adanya sel bifl agellata yang terjadi
pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak
memiliki flagella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau
melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran
air. Meraka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun
begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang
terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah
Saprolegnia, dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit,
jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit),
seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan
tomat.
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau
aseksual. Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium
di ujung hifa. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora
yang berfl agella yang disebut zoospora. Ketika zoospora
matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan

10
berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun
reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan gamet
jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh
antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium.
Penggabungan gamet jantan dan gamet betina menghasilkan
zigot diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi
spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan
dihasilkan mycelium baru.

3. ZYGOMYCOTINA
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true
fungi. Jenis jamur yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur
hitam pada roti (black bread mold) atau Rhizopus sp. Divisi
Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya hidup
pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofit.
Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak
bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella.
Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan
seksual. Pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan
zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan
perkecambahan (germinasi) spora. Spora tersebut tersimpan di
dalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang,
sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar terbawa
angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai,
maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru.

11
Reproduksi seksual atau generatif dilakukan dengan
cara konjugasi. Proses ini diawali ketika dua hifa yang berlainan
jenis, yakni hifa (+) dan hifa (-), saling berdekatan. Masing-
masing hifa pada sisi-sisi tertentu mengalami pembengkakan
dan perpanjangan pada bagian- bagian tertentu, disebut
gametangium. Kemudian, kedua gametangium tersebut
bertemu dan kedua intinya melebur membentuk zigot. Zigot
kemudian berkembang menjadi zigospora (diploid). Pada
tahapan berikutnya, zigospora tumbuh, dindingnya menebal
dan berwarna hitam. Inti diploid (2n) mengalami meisosis,
menghasilkan inti haploid (n). Pada lingkungan yang sesuai,
zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium.
Sporangium ini memiliki struktur penopang yang disebut
sporangiofora. Selanjutnya, reproduksi secara aseksual dimulai
lagi yaitu ditandai dengan pematangan sporangium hingga
sporangium tersebut pecah dan spora tersebar keluar.

12
Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur
pada makanan. Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:

a. Rhizophus stolonifera

Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih,


memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofi t yang hidup pada
bungkil kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan tempe.

b. Rhizophus nigricans

Jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.

c. Mucor mucedo

13
Jamur ini hidup secara saprofi t. Sering dijumpai pada roti,
sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini
berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang
dilengkapi oleh sporangiofor.

d. Pilobolus sp.

Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower,


karena bila sporangiumnya telah masak, jamur ini bisa
melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian
melekat pada rumput atau tumbuhan lain. Ketika tumbuhan
tersebut dimakan hewan, spora jamur yang melekat tersebut akan
berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan tumbuh pada
kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.
4. ASCOMYCOTINA

Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan


fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di

14
dalam askus (ascus = sac atau kantung/pundi-pundi). Askus adalah
semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa
askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh
buah yang disebut askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut
askomata). Askomata bisa berbentuk mangkok, botol, atau seperti
balon). Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat
atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa
sederhana.

Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh


anggota Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler
dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofit dan parasit.
Beberapa jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk
hidup ganggang hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu
membentuk lumut kerak.
Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh
menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah
satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi
askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan
ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan
Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti
yang haploid.
Pada askogonium tumbuh trikogin yang menghubungkan
askogonium dengan anteredium. Melaui trikogin ini inti dari
anteredium pindah ke askogonium dan kemudian berpasangan
dengan inti pada askogonium. Selanjutnya pada askogonium tumbuh
sejumlah hifa yang disebut hifa askogonium. Inti-inti membelah
secara mitosis dan tetap berpasangan. Hifa askogonium tumbuh
membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak,
sedangkan pada bagian ujungnya berinti 2. Bagian ujung inilah yang
akan tumbuh menjadi bakal askus.
Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai
pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak, membentuk tubuh
buah. Dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid yang

15
kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 spora
askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada
lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau
miselium baru.
Reproduksi aseksual pada Ascomycotina adalah dengan cara
membentuk tunas dan spora aseksual. Pembentukan tunas terjadi
pada jamur uniseluler dan spora aseksual pada jamur terjadi pada
jamur multiseluler. Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung
hifa khusus yang disebut konidiofor dan sporanya disebut konidia.
Konidia merupakan spora yang dihasilkan secara eksternal, yaitu di
luar kotak spora atau sporangium.Berikut adalah beberapa contoh
jamur anggota Divisi Ascomycotina.

a. Saccharomyces cerevisiae

Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur mikroskopis,


bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah, sering disebut
sebagai ragi, khamir, atau yeast. Reproduksi vegetatifnya adalah
dengan membentuk kuncup atau tunas (budding). Pada kondisi
optimal, khamir dapat membentuk lebih dari 20 tunas. Tunas-tunas
tersebut semakin membesar dan akhirnya terlepas dari sel
induknya. Tunas yang terlepas ini kemudian tumbuh menjadi
individu baru.
Reproduksi generatif terjadi dengan mem ben tuk askus
dan askospora. Askospora dari 2 tipe aksus yang berlainan
bertemu dan menyatu menghasilkan sel diploid. Selanjutnya terjadi
pembelahan secara meiosis, sehingga beberapa askospora
(haploid) dihasilkan lagi. Askospora haploid tersebut berfungsi
16
secara langsung sebagai sel ragi baru. Cara reproduksi seksual
ini terjadi saat reproduksi aseksual tidak bisa dilakukan, misalnya
bila suplai makanan terganggu atau lingkungan hidupnya tidak
mendukung. Dalam kehidupan manusia,S.cerevisiae
dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman
anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam pembuatan
makanan tersebut adalah fermentasi.

b. Penicillium sp.

Penicillium hidup sebagai saprofit pada substrat yang


banyak mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang telah
ranum. Pada substrat gula tersebut, jamur ini tampak seperti noda
biru atau kehijauan. Reproduksi jamur Penicillium berlangsung
secara vegetatif (konidia) dan secara generatif (askus). Beberara
contoh jamur anggota genus Penicillium antara lain:

 Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum


 Kedua jenis Penicillium ini menghasilkan zat antibiotik
(penisilin)
 Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti
 Kedua jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita
rasa atau mengharumkan keju.

17
c. Aspergillus spp.

Jamur ini biasanya tumbuh berkoloni pada makanan,


pakaian, dan alat-alat rumah tangga. Koloni Aspergillus berwarna
abu-abu, hitam, coklat, dan kehijauan. Distribusinya luas, dapat
tumbuh di daerah beriklim dingin maupun daerah tropis. Reproduksi
secara vegetatif dengan konidia yang disebarkan oleh angin.
Beberapa jenis jamur anggota marga Aspergillus adalah:

1. Aspergillus oryzae

Jamur ini biasa digunakan untuk mengempukkan adonan


roti, dan jamur tersebut dapat menghasilkan enzim protease.

2. Aspergillus wentii

18
Aspergilus jenis ini berperan dalam dalam pembuatan
sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format,
serta penghasil enzim protease.

3. Aspegillus niger
Jenis ini dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari
sari buah, dan dapat menjernihkannya. Jamur tersebut juga
dapat menghasilkan enzim glukosa oksidase dan pektinase.

4. Apergillus flavus
Jenis Aspergilus ini menghasilkan aflatoksin, penyebab
kanker pada manusia.

5. Apergillus nidulans
Jamur ini hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabkan
automikosis.

d. Neurospora crassa

Neurospora crassa dikenal sebagai jamur oncom karena


sering digunakan untuk membuat oncom. Warna merah muda atau
jingga yang muncul pada oncom merupakan warna konidia jamur
tersebut. Awalnya jenis ini dikelompokkan ke dalam Divisi
Deuteromycota, dengan nama Monilia sitophila. Tetapi setelah
ditemukan alat reproduksi generatifnya, berupa askus, sekarang
jamur ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.

19
e. Morchella deliciosa dan Morchella esculenta

Kedua jenis jamur ini merupakan jamur makroskopis, hidup


di tanah. Karena rasanya yang lezat, jamur ini menjadi konsumsi
manusia. Dalam dunia perdagangan jamur ini dikenal dengan nama
morel, ukuran tubuhnya sedang, berwarna coklat kemerahmerahan,
tubuhnya seperti spons dan sering dijual dalam bentuk awetan.

5. BASIDIOMYCOTINA

Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club


fungi atau yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan
atau mushrooms). Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan
membentuk basidia yang kemudian menghasilkan basidiospora di
dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp .
20
Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti insang,
pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycotina
umumnya dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) dan terkadang
memiliki hubungan yang sa ling mengapit. Sel-sel tersebut
dipisahkan oleh septa yang kompleks. Anggota nya kebanyakan
berupa jamur makroskopis. Kelompok ini memiliki miselium yang
bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang,
berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Jamur ini
umumnya hidup saprofit dan parasit, umumnya berkembang biak
secara aseksual dengan konidium.
Siklus hidup Basidiomycota dimulai dari spora basidium atau
konidium yang tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan 1 inti
(monokariotik). Hifa tersebut kemudian tumbuh membentuk
miselium. Hifa-hifa yang berbeda, hifa (+) dan hifa (-),
bersinggungan pada masing- masing ujungnya dan melebur diikuti
dengan larutnya masingmasing dinding sel. Kemudian inti sel dari
salah satu sel pindah ke sel yang lainnya, sehingga sel tersebut
memiliki 2 inti sel (dikariotik). Sel dikariotik tersebut akhirnya
tumbuh menjadi miselium dikariotik dan selanjutnya menjadi tubuh
buah (basidiokarp).
Basidiokarp memiliki bentuk seperti payung. Pada bagian
bawahnya terdapat basidium yang terletak pada bilah-bilah
(lamela). Masingmasing basidium memiliki 2 inti (2n). Kemudian 2
inti tersebut mengalami meiosis dan akhirnya terbentuk 4 inti
haploid. Dan apabila mendapatkan lingkungan yang sesuai, inti
haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium, atau disebut
juga spora seksual. Begitu seterusnya membentuk siklus hidup
Basidiomycotina.
Berbagai jenis jamur yang dikonsumsi kita konsumsi dalam
kehidupan sehari-hari adalah anggota Basidiomycotina. Jenis-jenis
tersebut antara lain:

21
a. Volvariella volvacea (jamur merang)

Jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti


payung, terdiri atas lembaran-lembaran (bilah), yang berisi
basidium. Tubuh buahnya berwarna putih kemerah-
merahan. Jamur ini merupakan sumber protein, kadar
kalorinya tinggi, tetapi kadar kolesterolnya rendah. Karena
memiliki nilai ekonomi yang tinggi, jamur ini banyak
dibudidayakan.

b. Auricularia polythrica (jamur kuping)

Jamur kuping merupakan jamur saprofit pada kayu


yang mati. Tubuh buahnya berbentuk seperti daun telinga
(kuping), berwarna merah kecoklat-coklatan. Rasanya enak
dan bisa dimakan seperti sayuran. Jamur ini pun sekarang
sudah banyak dibudidayakan.

22
c. Amanita phalloides

Amanita phalloides merupakan salah satu anggota


suku Amanitaceae. Amanita, merupakan cendawan yang
indah, tetapi juga merupakan anggota daftar cendawan yang
mematikan di bumi, mengandung cukup racun untuk
membunuh seorang dewasa hanya dengan sepotong
tubuhnya. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kotoran
hewan ternak, memiliki tubuh buah berbentuk seperti
payung.

d. Puccinia graminis (jamur karat)

Jamur ini hidup parsit pada daun rumput-rumputan


(Graminae), tubuhnya makroskopik, tidak memiliki tubuh
buah, dan sporanya berwarna merah kecoklatan seperti
warna karat.

23
6. DEUTEROMYCOTIN

Beberapa jamur yang belum diketahui alat reproduksi


generatifnya dimasukkan ke dalam Deuteromycotina.
Kelompok jamur ini juga sering disebut sebagai jamur tidak
sempurna atau the imperfect fungi. Jamur ini tidak
mengalami reproduksi seksual atau mereka menunjukkan
tahap aseksual (anamorph) dari jamur yang memiliki tahap
seksual (teleomorph). Jamur ini menyerupai Ascomycotina
(septanya sederhana). Jadi, kelompok ini bisa dikatakan
sebagai “keranjang sampah”, tempat sementara untuk
menampung jenis-jenis jamur yang belum jelas statusnya.
Apabila pada penelitian berikutnya ditemukan cara
reproduksi seksualnya, maka suatu jenis jamur anggota
Deuteromycotina akan bisa dikelompokkan ke dalam Divisi
Ascomycotina atau Divisi Basidiomycotina. Contohnya
adalah Neurospora crassa yang saat ini dimasukkan ke
dalam kelompok Ascomycotina.
Semua jamur anggota divisi artifi sial ini bereproduksi
secara aseksual dengan konidia. Konidia dibentuk diujung

24
konidiosfora, secara langsung pada hifa yang bebas.
Beberapa jenis hidup pada dedaunan dan sisa-sisa
tumbuhan yang tenggelam di dasar sungai yang berarus
deras. Beberapa kelompok yang lain merupakan parasit
pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya dengan
berbagai cara. Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan
sarang rayap.
Beberapa jamur parasit pada hewan-hewan kecil
mengembangkan unbranched body di dalam tubuh
korbannya, kemudian secara perlahan- lahan menyerap
nutrien sampai korbannya mati. Setelah itu jamur tersebut
memproduksi rantai spora yang mungkin menempel atau
termakan oleh hewan-hewan lain yang akan menjadi
korbannya. Cara lain adalah dengan menangkap mangsanya
dengan hifa yang dapat menusuk, dengan menumpangi dan
melekat pada amuba. Salah satu kelompok jamur penghuni
tanah ada yang mampu menangkap cacing nematoda
dengan membentuk cincin hifa atau hyphal loop. Ukuran cicin
hifa tersebut lebih kecil dari ukuran tubuh nematode dan run
cing pada kedua ujungnya. Ketika nematoda memasukkan
kepalanya ke dalam cincin hifa, cacing tersebut cenderung
berusaha keluar dengan bergerak maju, bukan mundur,
sehingga cacing tersebut justru terjebak pada kumparan hifa
jamur tersebut. Setelah berhasil menjerat korbannya, jamur
tersebut kemudian membentuk haustoria yang tumbuh
menembus ke dalam tubuh cacing dan mencernanya.
Pada manusia, jamur anggota Divisi Deuteromycotina
umumnya menyebabkan penyakit. Epidermophyton fl
oocosum menyebabkan penyakit kaki atlet, sedangkan
Microsporum sp. dan Trichophyton sp. menyebabkan penyakit
kurap atau panu. Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut

25
sering disebut juga sebagai dermatophytes. Jenis lain yang
merupakan penyebab penyakit pada manusia adalah
Candida albicans. Jamur mikroskopis ini.

memiliki bentuk tubuh mirip ragi, tetapi sifat hidupnya adalah


parasit. Penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit
keputihan yang terjadi karena adanya infeksi pada vagina.
Deuteromycotina juga memiliki beberapa anggota
yang merupakan penyebab penyakit pada tanaman.
Sclerotium rolfsie adalah jamur yang menyebabkan penyakit
busuk pada tanaman budidaya. Sedangkan
Helminthosporium oryzae adalah contoh jamur parasit yang
dapat merusak kecambah dan buah serta dapat
menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada daun
inangnya.
Jenis Deuteroycotina yang merugikan :
1. Microsporum audodini, Trychophyton, dan
Epiderophyton penyebab kurap dan ketombe (kurap
di kepala).
2. Sclothium rolfsii = penyebab penyakit busuk pada
tanaman
3. Helmintrosporium oryzae = perusak kecambah dan
buah
4. Malassezia furfur = panu
5. Fusarium = menyerang tanaman kentang, tomat,
pisang, dan tembakau

2.6 Habitat Jamur


Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun
sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat
fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab.
Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada
organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar.
Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.

26
Sedangkan reproduksinya fungi melakukan reproduksi
secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual
terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur
uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi
miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif)
pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual
dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan
secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
plasmogami dan tahap kariogami.

2.7 Pertumbuhan dan Reproduksi

Gambar. Spora dari jamur

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan


aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan
spora. Spora jamur berbeda- beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila
kondisi habitat sesuai, maka jamur memperbanyak diri dengan
memproduksi seumlah besar spora aseksual. Spora aseksual
dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang
cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi
jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak

27
gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium
mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari
dua individu. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa
yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan,
pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri
dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara
aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut
berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada
permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang
dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora
seksual yaitu:
a. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi
atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat
delapan askospora di dalam setiap askus.
b. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas
struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
c. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang
terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara
seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa
cendawan melebur.
d. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina
khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau
oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam
anteredium mengasilkan oospora

28
Gambar. Cara reproduksi jamur secara seksual

2.8 Peran Jamur Bagi Manusia

Penggunaan manusia jamur untuk persiapan


makanan atau pelestarian dan keperluan lainnya sangat luas
dan memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian dan
mengumpulkan jamur merupakan industri besar di banyak
negara. Studi tentang dampak menggunakan historis dan
sosiologis dari jamur ini dikenal sebagai ethnomycology .
Karena kapasitas kelompok ini untuk menghasilkan
berbagai besar produk alami dengan antimikroba aktivitas
biologis atau lainnya, banyak spesies telah lama digunakan
atau sedang dikembangkan untuk industri produksi
antibiotik , vitamin, dan anti-kanker dan kolesterol-
menurunkan obat. Baru-baru ini, metode telah dikembangkan
untuk rekayasa genetika jamur, yang memungkinkan
rekayasa metabolik spesies jamur. Sebagai contoh,
modifikasi genetik dari spesies ragi yang mudah tumbuh
pada tingkat yang cepat dalam fermentasi besar kapal-telah
membuka cara farmasi produksi yang berpotensi lebih efisien
daripada produksi oleh organisme sumber asli.
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat

29
banyak, baik peran yang merugikan maupun yang
menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi
berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai
bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan
makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor
dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai
dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan,
beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan
penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada
daun tanaman kentang.

c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.


Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
d. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia
pada paru-paru manusia.
e. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada
manusia.

30
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis


tentang materi jamur/ fungi ini adalah:

a. Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah


yang tidak berklorofil, tumbuhan ini umumnya bersifat
sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi kebutuhan
pangannya.
b. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu
hidup di tempat- tempat yang lembab, sedikit asam, dan
tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak
berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang
diabsorbsi dari organisme lain.
c. Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur
yang bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, dan saprofit
d. Jamur dibagi kedalam 6 divisi yaitu mysomycotina,
oomycotina, zygomycotina, ascomycotina,
basidiomycotina, deuteromycotin.
e. Jamur Berkembang biak secara seksual dan aseksual,
Secara aseksual jamur menghasilkan spora, sedangkan
seksual terjadi melalui kontak gametangium dan
konjugasi
f. Peran jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada
yang merugikan da nada yang menguntungkan. Salah satu
yang menguntungkan adalah jamur Saccharomyces yang
berguna sebagai fermentor dalam pembuatan keju.
Sedangkan contoh jamur yang merugikan adalah

31
Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun
tanaman kentang.

3.2 Saran

1. Sebagai manusia, kita perlu membudidayakan


jamuryang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
pangan.

2. Semoga dengan adanya Makalah ini baik penyusun


maupun pembaca dapat memahami akan pentingnya
jamur dalam kehidupan sehari-hari.

3. Apa bila pembaca menemukan kata-kata yang kurang


berkenan, penyusun mengucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
hhh

32
DAFTAR PUSAKA

andre. (2017). JAMUR - Rakyat Biologi. Rakyat Biologi.


https://andre4088.blogspot.com/2011/11/jamur.html
course hore. (2019). Pengertian mikologi secara umum 2 Bagaimana cir ciri dari
jamurfungi 3. Course Hero.
https://www.coursehero.com/file/p6nagij/Pengertian-mikologi-secara-umum-2-
Bagaimana-cir-ciri-dari-jamurfungi-3/
gurupendidikan. (2019). Kingdom Fungi _ Klasifikasi Jamur, Contoh, Ciri dan
Struktur. Guru Pendidikan. https://www.gurupendidikan.co.id/klasifikasi-jamur/
indri silvi. (2017). (1) (DOC) PENGERTIAN JAMUR. Academia Adu.
https://www.academia.edu/34436085/PENGERTIAN_JAMUR.docx
murid.co.id. (n.d.). Klasifikasi Jamur (Fungi)_ Ciri, Struktur, Reproduksi, Peranan _
Murid. Murid.Co.Id. https://www.murid.co.id/struktur-jamur/
Ngatirah. (2019). MIKROBIOLOGI UMUM - Ngatirah - Google Buku. Google Buku.
https://books.google.co.id/books?
id=M8u4DwAAQBAJ&pg=PA32&lpg=PA32&dq#v=onepage&q&f=false
pak pandani. (2015). Struktur dan Fungsi Tubuh Jamur - Blog Pak Pandani. Blog
Pak Pandani. https://pak.pandani.web.id/2015/10/struktur-dan-fungsi-tubuh-
jamur.html
zulfandi khalfani. (2015). Makalah_Jamur_dan_Klasifikasinya. Academia Edu.
https://www.academia.edu/31040539/Makalah_Jamur_dan_Klasifikasinya
`

32

Anda mungkin juga menyukai