PEMBAHASAN
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan
alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk
benda organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki
1986).
yang lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah tidak
terdapat perbedaan.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian jamur ?
b. Apa saja ciri – ciri dari jamur ?
c. Bagimanakan struktur jamur ?
d. Bagaimanakah klasifikasi dan jenis jamur ?
e. Bagaimanakah cara hidup jamur ?
f. Bagaimanakah cara pertumbuhan dan reproduksi jamur ?
g. Apa saja peran jamur bagi manusia ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
laut, dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan yang
mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman
substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama
regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang
mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam
mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir,
atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar
yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi
sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki
penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada
serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual.
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah
mikroorganisma eukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat
berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel
hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit
ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa
berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat
merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin
yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan
produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh
antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.
5
pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap
makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
a. Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan
di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir
yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Simbiosis
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai,
tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati
seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap
bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh
inangnya. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme.
6
Selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan
zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza,
yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang- kacangan atau
pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan
dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan
hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air
biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas
Oomycetes.
7
1. MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)
8
a. Acrasiamycota
9
2. OOMYCOTINA
10
berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun
reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan gamet
jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh
antheredium dan gamet betina dihasilkan dari oogonium.
Penggabungan gamet jantan dan gamet betina menghasilkan
zigot diploid. Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi
spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan
dihasilkan mycelium baru.
3. ZYGOMYCOTINA
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true
fungi. Jenis jamur yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur
hitam pada roti (black bread mold) atau Rhizopus sp. Divisi
Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya hidup
pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofit.
Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak
bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella.
Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan
seksual. Pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan
zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan
perkecambahan (germinasi) spora. Spora tersebut tersimpan di
dalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang,
sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar terbawa
angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai,
maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru.
11
Reproduksi seksual atau generatif dilakukan dengan
cara konjugasi. Proses ini diawali ketika dua hifa yang berlainan
jenis, yakni hifa (+) dan hifa (-), saling berdekatan. Masing-
masing hifa pada sisi-sisi tertentu mengalami pembengkakan
dan perpanjangan pada bagian- bagian tertentu, disebut
gametangium. Kemudian, kedua gametangium tersebut
bertemu dan kedua intinya melebur membentuk zigot. Zigot
kemudian berkembang menjadi zigospora (diploid). Pada
tahapan berikutnya, zigospora tumbuh, dindingnya menebal
dan berwarna hitam. Inti diploid (2n) mengalami meisosis,
menghasilkan inti haploid (n). Pada lingkungan yang sesuai,
zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium.
Sporangium ini memiliki struktur penopang yang disebut
sporangiofora. Selanjutnya, reproduksi secara aseksual dimulai
lagi yaitu ditandai dengan pematangan sporangium hingga
sporangium tersebut pecah dan spora tersebar keluar.
12
Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur
pada makanan. Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:
a. Rhizophus stolonifera
b. Rhizophus nigricans
c. Mucor mucedo
13
Jamur ini hidup secara saprofi t. Sering dijumpai pada roti,
sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini
berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang
dilengkapi oleh sporangiofor.
d. Pilobolus sp.
14
dalam askus (ascus = sac atau kantung/pundi-pundi). Askus adalah
semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa
askus biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh
buah yang disebut askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut
askomata). Askomata bisa berbentuk mangkok, botol, atau seperti
balon). Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat
atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa
sederhana.
15
kemudian membelah secara meiosis untuk menghasilkan 8 spora
askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada
lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau
miselium baru.
Reproduksi aseksual pada Ascomycotina adalah dengan cara
membentuk tunas dan spora aseksual. Pembentukan tunas terjadi
pada jamur uniseluler dan spora aseksual pada jamur terjadi pada
jamur multiseluler. Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung
hifa khusus yang disebut konidiofor dan sporanya disebut konidia.
Konidia merupakan spora yang dihasilkan secara eksternal, yaitu di
luar kotak spora atau sporangium.Berikut adalah beberapa contoh
jamur anggota Divisi Ascomycotina.
a. Saccharomyces cerevisiae
b. Penicillium sp.
17
c. Aspergillus spp.
1. Aspergillus oryzae
2. Aspergillus wentii
18
Aspergilus jenis ini berperan dalam dalam pembuatan
sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format,
serta penghasil enzim protease.
3. Aspegillus niger
Jenis ini dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari
sari buah, dan dapat menjernihkannya. Jamur tersebut juga
dapat menghasilkan enzim glukosa oksidase dan pektinase.
4. Apergillus flavus
Jenis Aspergilus ini menghasilkan aflatoksin, penyebab
kanker pada manusia.
5. Apergillus nidulans
Jamur ini hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabkan
automikosis.
d. Neurospora crassa
19
e. Morchella deliciosa dan Morchella esculenta
5. BASIDIOMYCOTINA
21
a. Volvariella volvacea (jamur merang)
22
c. Amanita phalloides
23
6. DEUTEROMYCOTIN
24
konidiosfora, secara langsung pada hifa yang bebas.
Beberapa jenis hidup pada dedaunan dan sisa-sisa
tumbuhan yang tenggelam di dasar sungai yang berarus
deras. Beberapa kelompok yang lain merupakan parasit
pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya dengan
berbagai cara. Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan
sarang rayap.
Beberapa jamur parasit pada hewan-hewan kecil
mengembangkan unbranched body di dalam tubuh
korbannya, kemudian secara perlahan- lahan menyerap
nutrien sampai korbannya mati. Setelah itu jamur tersebut
memproduksi rantai spora yang mungkin menempel atau
termakan oleh hewan-hewan lain yang akan menjadi
korbannya. Cara lain adalah dengan menangkap mangsanya
dengan hifa yang dapat menusuk, dengan menumpangi dan
melekat pada amuba. Salah satu kelompok jamur penghuni
tanah ada yang mampu menangkap cacing nematoda
dengan membentuk cincin hifa atau hyphal loop. Ukuran cicin
hifa tersebut lebih kecil dari ukuran tubuh nematode dan run
cing pada kedua ujungnya. Ketika nematoda memasukkan
kepalanya ke dalam cincin hifa, cacing tersebut cenderung
berusaha keluar dengan bergerak maju, bukan mundur,
sehingga cacing tersebut justru terjebak pada kumparan hifa
jamur tersebut. Setelah berhasil menjerat korbannya, jamur
tersebut kemudian membentuk haustoria yang tumbuh
menembus ke dalam tubuh cacing dan mencernanya.
Pada manusia, jamur anggota Divisi Deuteromycotina
umumnya menyebabkan penyakit. Epidermophyton fl
oocosum menyebabkan penyakit kaki atlet, sedangkan
Microsporum sp. dan Trichophyton sp. menyebabkan penyakit
kurap atau panu. Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut
25
sering disebut juga sebagai dermatophytes. Jenis lain yang
merupakan penyebab penyakit pada manusia adalah
Candida albicans. Jamur mikroskopis ini.
26
Sedangkan reproduksinya fungi melakukan reproduksi
secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual
terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur
uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi
miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif)
pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual
dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan
secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
plasmogami dan tahap kariogami.
27
gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium
mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari
dua individu. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa
yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan,
pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri
dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara
aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut
berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada
permukaan yang sesuai (Campbell 2003).
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang
dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora
seksual yaitu:
a. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi
atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat
delapan askospora di dalam setiap askus.
b. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas
struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
c. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang
terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara
seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa
cendawan melebur.
d. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina
khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau
oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam
anteredium mengasilkan oospora
28
Gambar. Cara reproduksi jamur secara seksual
29
banyak, baik peran yang merugikan maupun yang
menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi
berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai
bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan
makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor
dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai
dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan,
beberapa jamur juga mempunyai peranan yang
merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan
penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada
daun tanaman kentang.
30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
31
Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun
tanaman kentang.
3.2 Saran
32
DAFTAR PUSAKA
32