1808531033
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Tugas Terstruktur
1. Endophytic fungi
2. Fungal parasite
3. Fungal patogen
4. Fungal saproba
5. Yeast
6. Ragi
7. Cendawan
8. Toadpool fungi
9. Edible mushroom
10. Non edible mushroom
11. Fungal simbion
12. Mushroom
Pengertian
2. Fungal parasite atau jamur parasit adalah jamur yang menyerap nutrisi dari tubuh
organisme lain yang ditumpangi (inang).Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi
menjadi parasit obligat dan parasit fakultatif. Jamur parasit obligat adalah jamur yang
hanya bisa hidup sebagai parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati.
Contohnya adalah Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS),
Epidermophyton foocosum (penyebab penyakit kaki atlet), dan Ustilago maydis
(jamur parasit pada tanaman jagung), sedangkan jamur parasit fakultatif adalah jamur
yang disamping hidup parasit, ia juga bisa hidup sebagai saprofit. Jamur tersebut
akan bersifat parasit ketika mendapatkan hospes. Contohnya adalah Higrophorus
coccineal dan Morcella deliciosa Jamur ini bersifat parasit, banyak menyerang
hewan selain itu, dapat membusukkan kayu dan buah-buahan.
3. Fungal patogen atau jamur patogen yaitu jamur yang mengeluarkan atau
menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengakibatkan inangnya sakit.
4. Fungal saproba atau jamur saproba (pengurai), jamur saproba mendapatkan nutrisi
dengan cara menguraikan organisme yang sudah mati atau bahan organik lainnya.
Jamur saproba dapat tumbuh pada tumpukan sampah organik yang basah, bahan
makanan, batang pohon yang tumbang, tumpukan kertas basah, pakaian, sepatu dan
tas kulit dan lain-lain. Jamur saproba mempunyai peranan sangat penting dalam
ekosistem, yaitu sebagai pengurai (dekomposer) sisa-sisa orgnisme untuk
mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Jamur saproba dibedakan menjadi
saproba obligat dan saproba fakultatif. Jamur saproba obligat adalah jamur yang
hanya dapat hidup sebagai saproba, contohnya adalah Trichoderma. Sedangkan
jamur saproba fakultatif adalah jamur yang hidupnya sebagian besar bergantung pada
tumbuhan inangnya, tetapi dapat ditumbuhkan pada media buatan, contohnya adalah
Ustilaginales.
5. Yeast atau khamir adalah kategori non-takson yang mencakup semua fungi
uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Khamir umumnya berkembang biak baik secara seksual maupun aseksual. Cara
aseksual yaitu dengan bertunas dan fisi (membelah menjadi dua setelah mitosis).
Cara seksual yaitu dengan fusi (penggabungan) dua sel dengan mating type (tipe
perkawinan) yang berbeda, zigot hasil fusi ini kemudian akan membentuk 4 hingga 8
spora yang kemudian menyebar. KhamirKhamir merupakan jamur uniseluler yang
bentuknya beranekaragam, ada seperti botol, bulat, jeruk, topi, dan lain-lain. Khamir
tidak bewarna (transparan) sehingga untuk pengamatan morfologi khamir, harus
diwarnai untuk lebih memudahkan pengamatan.
8. Toadpool fungi : Toadpool fungi adalah jamur yang tergolong dalam jamur beracun,
dan memiliki bentuk makroskopis, jamur ini merupakan non edible mushroom yang
artinya tidak dapat dikonsumsi atu bukan jamur pangan karena mengandung racun.
Jamur ini umumnya memiliki karakteristik yaitu bentuknya yang menyerupai payung
dan bewarna merah dan putih.
9. Edible mushroom jamur pangan atau jamur konsumsi adalah sebutan untuk
berbagai jenis jamur yang biasa dijadikan bahan makanan, enak dimakan dan tidak
mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan, bisa berupa produk hasil
budidaya atau panen dari alam. Beberapa jenis jamur masih harus dipetik dari alam
bebas karena teknik budidaya belum diketahui. Berikut merupakan contoh jamur
pangan :
Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus)
Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp)
Jamur merang (Volvariella volvaceae)
10. Non edible fungi atau jamur yang tidak bisa dikonsumsi karena memiliki kandungan
racun di dalam jamur tersebut. Ada beberapa jenis jamur beracun. Tidak semua
jamur dapat dimakan dan tidak membahayakan. Beberapa jenis jamur diketahui
sebagai jamur beracun (toadstools). Hingga saat ini tidak ada satu uji coba pun yang
dapat membedakan jamur beracun atau tidak, kecuali dengan uji kimia atau
penelitian.
Jamur Conocybe
11. Fungal simbion atau jamur dapat bersifat simbiosis. Simbion, jamur dapat
bersimbiosis dengan organisme lain. Simbiosis dengan alga menghasilkan lichen atau
lumut kerak, sedangkan simbiosis dengan akar tumbuhan konifer menghasilkan
mikoriza.
Lumut kerak (lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut kerak
hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, terutama
daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat hidup di segala
ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi.
Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-
batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan perintis.
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis
antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur
diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air dan
unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat
hidup. Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza.
Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga masuk
jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran. Ektomikoriza adalah
Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan
epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.
12. Mushroom atau cendawan/jamur merupakan jamur yang mempunyai filamen dan
tubuh yang besar dan dapat terlihat mata walaupun dengan mata telanjang tanpa
menggunakan bantuan alat ukurannya sudah terlihat jelas, besar uniseluler dan
multiseluler tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof.
Contoh dari jamur tipe ini adalah Volvariella volvaceae atau yang sering disebut
dengan jamur merang. Namun pada beberapa jamur, selnya dapat memperlihatkan
dua bentuk yang berbeda (dimorfisme), yaitu bentuk sel tunggal (khamir) dan bentuk
filamen (kapang). Perubahan bentuk sel tersebut disebabkan oleh pengaruh
komposisi medium, temperatur, atau konsentrasi karbondioksida.