Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

KATA PENGANTAR..............................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jamur…............................................................................. 3

2.2 Ciri – ciri Jamur................................................................................... 4

2.3 Struktur Tubuh Jamur…...................................................................... 5

2.4 Cara Hidup Jamur………................................................................... 6

2.5 Klasifikasi Jamur……….................................................................... 7

2.6 Habitat Jamur…….............................................................................. 18

2.7 Pertumbuhan dan Reproduksi……………..………………………… 18

2.8 Peran Jamur Bagi Manusia……………………….………………….. 20

BAB III Penutup............................................................................... 22

3.1 Simpulan ………………………………………………………….. 22

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidaksebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi
tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.Sebagai contoh, jamur banyak muncul
pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini
segera mati setelahmusim kemarau tiba.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan,misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur
kuping. Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof,
tipe sel-sel eukarotik.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang
disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif. Selain
memiliki berbagai macam cara untuk berkembang biak, jamur juga terdiri dari aneka macam
jenis baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun.
Saat ini sebagian besar jamur yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang
bermanfaat, khususnya jamur konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat.
Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit,
dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

1.2 Tujuan penulisan


a.Mengetahui serta memahami definisi dari jamur
b.Mengetahui ciri-ciri jamur
c.Mengetahui cara hidupnya jamur
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jamur


Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil, namun
memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau
parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya.Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa makhluk
hidup yang telah mati, seperti ditumpukan sampah organik, tumbuhan, atau kotoran hewan.
Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain dan biasanya
merugikan media yang ditempelinya.Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang
agak berkaitan:
1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi
(Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak ("batang") dan
bagian yang mendatar atau membulat.Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium.
Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan
beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela
volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping(Auricularia polytricha), jamur kancing atau
champignon ( Agaricuscampestris), dan jamur shiitake ( Lentinus edulis).
2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian jaring- jaring di bawah
permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas-berkas hifa.
3) Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat disimakdari ungkapan
"Rotinya sudah berjamur" yang maksudnya adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang'.Jamur adalah
organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah tropik, subtropik, di kutub utara,
maupun antarika.
Fungi juga ditemukan di darat,di perairan tawar, di laut, di mangrove, di bawah
permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor
lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman
substrat,pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.Sedangkan pendapat lain
mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-
selnya.
Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota
Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah
penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan
yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau
katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.Sedangkan dari sudut lain
mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma eukariotik yang hidup secara saprofit karena
tidak dapat berfotosintesis pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan.
Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi
yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya. Di
alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi(penyakit)
dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk -
produk yang dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh:antibiotika, vitamin, asam organik
dan enzim.

2.2 Ciri-Ciri Jamur


Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan,yaitu
organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni,dan tumbuh di atas
tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai
jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah,
tetapi kata fungi memiliki makna yanglebih luas.
Fungi atau jamur didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik,tidak berpindah
tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan,
mannan, dan kitin, tidak berklorofil, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik,
serta berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih dari 1.000 jenis
baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya.Bahkan mungkin masih ada
sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara
itu, kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan
hidup organisme tersebut.
Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat jamur
yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut
kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para
ahli.Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab,
sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari.Jamur tidak berfotosintesis,
sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang
diabsorbsi dari organisme lain.

2.3 Struktur Tubuh Jamur


Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,misalnya khamir,
ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu
meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa.
Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk
pipa.Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa.
Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadang kala
inti sel yang mengalir dari sel ke sel.
Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik
dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat:haustoria dapat menembus
jaringan substrat.

2.4 Cara Hidup Jamur


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa danmiseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh
dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasite
fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,sedangkan di
luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,Pneumonia carinii(khamir yang menginfeksi paru-
paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai,tetapi
bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.Jamur
saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah
jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh
hifa.
Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan-bahan organik dalam bentuk
sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. Cara hidup jamur lainnya adalahmelakukan
simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme
lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbiosisnya. Simbiosis mutualisme
jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman
kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup didarat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit,
dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

2.5 Klasifikasi Jamur


Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang biologi yang disebut
mikologi. Para ahli mikologi (mycologist) mengelompokkan kingdom ini ke dalam 6 divisi.
Dasar yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah persamaan ciri-ciri.Salah satu ciri jamur
adalah bereproduksi dengan spora, baik spora berflagela maupun spora tidak berflagela.
Jenis-jenis jamur yang sporanya berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu
Myxomycotina dan Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berflagela dimasukkan
kedalam Dunia Fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu:Divisi Zygomycotina,Divisi
Ascomycotina, dan Divisi Basidiomycotina.
Dasar klasifikasi ketiga divisi tersebut adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-
jamur yang reproduksi seksualnya belum diketahui, di klasifikasikan ke dalam satu divisi, yang
di berinama Divisi Deuteromycotina

1. MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)


Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atauorange, walaupun ada
sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan
memperoleh makan dalam siklus hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang
disebut plasmodium.Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya mencapai
beberapasentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium bukan multiseluler.
Plasmodium merupakan massa tunggal sitoplasma yang mengandung banyakinti sel.
Plasmodium menelan makanan melalui fagositosis. Mereka melakukan ini sambil menjulurkan
pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan,atau kayu yang membusuk. Jika habitat
jamur lendir mulai mengering atau tidak ada makanan yang tersisa, plasmodium akan berhenti
tumbuh dan berdiferensiasi menjadi tahapan siklus hidup yang berfungsi dalam tahapan
reproduksi seksual. Contoh jamur lendir adalah jenis Dyctystelum discridium.

2. OOMYCOTINA
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada
jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.Jamur
air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati yang
terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati
adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air.
Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella.Sebagian besar jamur air hidup secara
bebas atau melekat pada sisa-sisatumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup
sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang
ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina adalah Saprolegnia,dan
Phytoptora infestans.
Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen(dapat menimbulkan penyakit),
seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.Jamur air dapat bereproduksi
secara seksual atau aseksual. Secara aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa.
Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut zoospora.
Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan
tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun reproduksi secaraseksual terjadi melalui penyatuan
gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh antheredium dan gamet betina
dihasilkan dari oogonium.Penggabungan gamet jantan dan gamet betina menghasilkan zigot
diploid.Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi spora, yang berdinding tebal. Saatspora
berkecambah, akan dihasilkan mycelium baru.

3. ZYGOMYCOTINA
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis jamur yang terkenal
dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti (blackbread mold) atau Rhizopus sp. Divisi
Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan
hidup sebagai saprofit. Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat,
dantidak menghasilkan spora yang berflagella.
Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual. Pada reproduksi seksual,
jamur ini menghasilkan zigospora. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan
(germinasi) spora. Spora tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak spora). Jika spora
matang, sporangiumakan pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila spora tersebut
jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru.
Reproduksi seksual atau generatif dilakukan dengan cara konjugasi.Proses ini diawali
ketika dua hifa yang berlainan jenis, yakni hifa (+) dan hifa(-), saling berdekatan. Masing-masing
hifa pada sisi-sisi tertentu mengalami pembengkakan dan perpanjangan pada bagian-bagian
tertentu, disebut gametangium. Kemudian, kedua gametangium tersebut bertemu dan kedua
intinya melebur membentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi zigospora (diploid).
Pada tahapan berikutnya, zigospora tumbuh, dindingnya menebal dan berwarna hitam.
Inti diploid (2n) mengalami meisosis,menghasilkan inti haploid (n). Pada lingkungan yang
sesuai, zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium. Sporangium ini memiliki struktur
penopang yang disebut sporangiofora. Selanjutnya, reproduksi secara aseksual dimulai lagi yaitu
ditandai dengan pematangan sporangium hingga sporangium tersebut pecah dan spora tersebar
keluar.Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalamkehidupan sehari-
hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan.Jenis-jenis jamur tersebut antara
lain:
a.Rhizophus stolonifera
Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih, memiliki rizoid dan stolon.
Merupakan saprofit yang hidup pada bungkil kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan tempe.
b. Rhizophus nigricans
Jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.
c.Mucor mucedo
Jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai pada roti, sisa-sisamakanan dan kotoran
ternak. Miselium jamur ini berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang dilengkapi
oleh sporangiofor.
d.Pilobolus sp.
Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower, karena bila sporangiumnya
telah masak, jamur ini bisa melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian
melekat pada rumput atau tumbuhan lain. Ketika tumbuhan tersebut dimakan hewan, spora jamur
yang melekat tersebut akan berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan tumbuh pada
kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.

4. ASCOMYCOTINA
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungiyang reproduksi
seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus(ascus = sac atau kantung/pundi-pundi).
Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya
mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma(kalau
banyak disebut askomata). Askomata bisa berbentuk mangkok, botol,atau seperti balon). Hifa
dari Ascomycotina umumnya monokariotik(uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan sel-sel
yang dipisahkan oleh septasederhana.
Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh anggota Divisi Ascomycotina.
Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofit dan
parasit. Beberapa jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang
hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.
Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa)
yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi
menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang
lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan
memiliki sejumlah inti yang haploid.Pada askogonium tumbuh trikogin yang menghubungkan
askogonium dengan anteredium.
Melaui trikogin ini inti dari anteredium pindah keaskogonium dan kemudian berpasangan
dengan inti pada askogonium.Selanjutnya pada askogonium tumbuh sejumlah hifa yang disebut
hifa askogonium. Inti-inti membelah secara mitosis dan tetap berpasangan. Hifa askogonium
tumbuh membentuk septa bercabang. Bagian askogonium berinti banyak, sedangkan pada bagian
ujungnya berinti 2.
Bagian ujung inilah yang akan tumbuh menjadi bakal askus.Hifa askogonium ini
kemudian berkembang disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak, membentuk tubuh
buah. Dua inti pada bakal askus membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara
meiosis untuk menghasilkan 8 spora askus (askospora). Apabila askospora tersebut jatuh pada
lingkungan yang sesuai maka ia akan tumbuh membentuk hifa atau miselium baru.
Reproduksi aseksual pada Ascomycotina adalah dengan cara membentuk tunas dan spora
aseksual. Pembentukan tunas terjadi pada jamur uniseluler dan spora aseksual pada jamur terjadi
pada jamur multiseluler.Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa khusus yang
disebutkonidiofor dan sporanya disebut konidia. Konidia merupakan spora yang dihasilkan
secara eksternal, yaitu di luar kotak spora atau sporangium.Berikut adalah beberapa contoh jamur
anggota Divisi Ascomycotina.

a.Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur mikroskopis, bersel tunggal dan tidak
memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi, khamir,atau yeast. Reproduksi vegetatifnya
adalah dengan membentuk kuncup atau tunas (budding). Pada kondisi optimal, khamir dapat
membentuk lebih dari 20 tunas. Tunas-tunas tersebut semakin membesar dan akhirnya terlepas
dari sel induknya.
Tunas yang terlepas ini kemudian tumbuh menjadi individu baru.Reproduksi generatif
terjadi dengan membentuk askus danaskospora. Askospora dari 2 tipe aksus yang berlainan
bertemu dan menyatu menghasilkan sel diploid. Selanjutnya terjadi pembelahan secara
meiosis,sehingga beberapa askospora (haploid) dihasilkan lagi.
Askospora haploid tersebut berfungsi secara langsung sebagai sel ragi baru. Cara
reproduksi seksual ini terjadi saat reproduksi aseksual tidak bisa dilakukan, misalnya bila suplai
makanan terganggu atau lingkungan hidupnya tidak mendukung.Dalam kehidupan manusia, S.
cerevisiae dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake.
Proses yang terjadi dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.
Saccharomyces cerevisiae

b.Penicillium
sp.Penicillium hidup sebagai saprofit pada substrat yang banyak mengandung gula,
seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Pada substrat gula tersebut, jamur ini tampak
seperti noda biru atau kehijauan.Reproduksi jamur Penicillium berlangsung secaravegetatif
(konidia) dan secara generatif (askus). Beberara contoh jamur anggota genus Penicillium antara
lain:
 Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum
 Kedua jenis Penicillium ini menghasilkan zat antibiotik (penisilin)
 Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti
 Kedua jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita rasa atau mengharumkan
keju.

c.Aspergillus spp
Jamur ini biasanya tumbuh berkoloni pada makanan, pakaian, dan alat-alat rumah tangga.
Koloni Aspergillus berwarna abu-abu, hitam, coklat,dan kehijauan. Distribusinya luas, dapat
tumbuh di daerah beriklim dingin maupun daerah tropis. Reproduksi secara vegetatif dengan
konidia yang disebarkan oleh angin. Beberapa jenis jamur anggota marga Aspergillus adalah:

1.Aspergillus oryzae
Jamur ini biasa digunakan untuk mengempukkan adonan roti, dan jamur tersebut
dapat menghasilkan enzim protease.
2. Aspergillus wentii
Aspergilus jenis ini berperan dalam dalam pembuatan sake,kecap, tauco, asam
sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta penghasil enzim protease.

3.Aspegillus niger
Jenis ini dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari saribuah, dan dapat
menjernihkannya. Jamur tersebut juga dapat menghasilkan enzim glukosa oksidase dan
pektinase.

4. Apergillus flavus
Jenis Aspergilus ini menghasilkan aflatoksin, penyebab kanker pada manusia.

5. Apergillus nidulans
Jamur ini hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabkanautomikosis.

d. Neurospora crassa
Neurospora crassa dikenal sebagai jamur oncom karena sering digunakan untuk
membuat oncom. Warna merah muda atau jingga yang muncul pada oncom merupakan warna
konidia jamur tersebut. Awalnya jenis ini dikelompokkan ke dalam Divisi Deuteromycota,
dengan nama Monilia sitophila. Tetapi setelah ditemukan alat reproduksi generatifnya,berupa
askus, sekarang jamur ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.
e.Morchella deliciosa dan Morchella esculenta
Kedua jenis jamur ini merupakan jamur makroskopis, hidup ditanah. Karena rasanya
yang lezat, jamur ini menjadi konsumsi manusia.Dalam dunia perdagangan jamur ini dikenal
dengan nama morel, ukuran tubuhnya sedang, berwarna coklat kemerah-merahan, tubuhnya
seperti spons dan sering dijual dalam bentuk awetan.
5. BASIDIOMYCOTINA
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club fungi atauyang
sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur ini
bereproduksi secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian menghasilkan
basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau basidiokarp .
Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti insang,pori-pori, seperti
gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycotina umumnya dikaryotik (binukleat, dengan
2 inti) dan terkadang memiliki hubungan yang saling mengapit. Sel-sel tersebut
dipisahkan oleh septa yang kompleks.
Anggotanya kebanyakan berupa jamur makroskopis. Kelompok ini memiliki
miselium yang bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang, berupa
lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Jamur ini umumnya hidup saprofit dan
parasit, umumnya berkembang biak secara aseksual dengan konidium.
Siklus hidup Basidiomycota dimulai dari spora basidium atau konidiumyang
tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan 1 inti (monokariotik). Hifa tersebut kemudian
tumbuh membentuk miselium. Hifa-hifa yang berbeda, hifa(+) dan hifa (-),
bersinggungan pada masing- masing ujungnya dan melebur diikuti dengan larutnya
masing-masing dinding sel.
Kemudian inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lainnya, sehingga sel
tersebut memiliki 2 inti sel(dikariotik). Sel dikariotik tersebut akhirnya tumbuh menjadi
miselium dikariotik dan selanjutnya menjadi tubuh buah (basidiokarp).Basidiokarp
memiliki bentuk seperti payung.
Pada bagian bawahnya terdapat basidium yang terletak pada bilah-bilah (lamela).
Masing-masing basidium memiliki 2 inti (2n). Kemudian 2 inti tersebut mengalami
meiosis danakhirnya terbentuk 4 inti haploid. Dan apabila mendapatkan lingkungan yang
sesuai, inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium, atau disebut juga spora
seksual.
Begitu seterusnya membentuk siklus hidupBasidiomycotina.Berbagai jenis jamur
yang dikonsumsi kita konsumsi dalam kehidupansehari-hari adalah anggota
Basidiomycotina. Jenis-jenis tersebut antara lain:

a.Volvariella volvacea
(jamur merang)Jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti payung,
terdiri atas lembaran-lembaran (bilah), yang berisi basidium. Tubuh buahnya berwarna
putih kemerah-merahan. Jamur ini merupakan sumber protein,kadar kalorinya tinggi,
tetapi kadar kolesterolnya rendah. Karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi, jamur ini
banyak di budidayakan.

Jamur merang

b. Auricularia polythrica
(jamur kuping)Jamur kuping merupakan jamur saprofit pada kayu yang mati.Tubuh
buahnya berbentuk seperti daun telinga (kuping), berwarna merah kecoklat-coklatan. Rasanya
enak dan bisa dimakan seperti sayuran. Jamur ini pun sekarang sudah banyak dibudidayakan

.Gambar . Jamur Kuping


c. Amanita phalloides
Amanita phalloides merupakan salah satu anggota suku Amanitaceae. Amanita,
merupakan cendawan yang indah, tetapi juga merupakan anggota daftar cendawan yang
mematikan di bumi, mengandung cukup racun untuk membunuh seorang dewasa hanya dengan
sepotong tubuhnya. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kotoran hewan ternak,memiliki tubuh
buah berbentuk seperti payung.

d.Puccinia graminis
(jamur karat)Jamur ini hidup parsit pada daun rumput-rumputan (Graminae),tubuhnya
makroskopik, tidak memiliki tubuh buah, dan sporanya berwarna merah kecoklatan seperti
warna karat.
6. DEUTEROMYCOTIN
Beberapa jamur yang belum diketahui alat reproduksi generatifnya dimasukkan ke dalam
Deuteromycotina. Kelompok jamur ini juga seringdisebut sebagai jamur tidak sempurna atau the
imperfect fungi. Jamur ini tidak mengalami reproduksi seksual atau mereka menunjukkan tahap
aseksual(anamorph) dari jamur yang memiliki tahap seksual (teleomorph).
Jamur ini menyerupai Ascomycotina (septanya sederhana). Jadi, kelompok ini bisa
dikatakan sebagai “keranjang sampah”, tempat sementara untuk menampung jenis-jenis jamur
yang belum jelas statusnya. Apabila pada penelitian berikutnya ditemukan cara reproduksi
seksualnya, maka suatu jenis jamur anggota Deuteromycotina akan bisa dikelompokkan ke
dalam DivisiAscomycotina atau Divisi Basidiomycotina. Contohnya adalah Neurosporacrassa
yang saat ini dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.
Semua jamur anggota divisi artifi sial ini bereproduksi secara aseksual dengan konidia.
Konidia dibentuk diujung konidiosfora, secara langsung pada hifa yang bebas. Beberapa jenis
hidup pada dedaunan dan sisa-sisa tumbuhan yang tenggelam di dasar sungai yang berarus deras.
Beberapa kelompok yang lain merupakan parasit pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya
dengan berbagai cara.
Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan sarang rayap.Beberapa jamur parasit pada
hewan-hewan kecil mengembangkan unbranched body di dalam tubuh korbannya, kemudian
secara perlahan-lahan menyerap nutrien sampai korbannya mati. Setelah itu jamur tersebut
memproduksi rantai spora yang mungkin menempel atau termakan oleh hewan-hewan lain yang
akan menjadi korbannya.
Cara lain adalah dengan menangkap mangsanya dengan hifa yang dapat menusuk,
dengan menumpangi dan melekat pada amuba. Salah satu kelompok jamur penghuni tanah ada
yang mampu menangkap cacing nematoda dengan membentuk cincin hifa atau hyphal loop.
Ukuran cincin hifa tersebut lebih kecil dari ukuran tubuh nematodedan runcing pada kedua
ujungnya.
Ketika nematoda memasukkan kepalanya ke dalam cincin hifa, cacing tersebut cenderung
berusaha keluar dengan bergerak maju, bukan mundur, sehingga cacing tersebut justru terjebak
pada kumparan hifa jamur tersebut. Setelah berhasil menjerat korbannya, jamur tersebut
kemudian membentuk haustoria yang tumbuh menembus ke dalam tubuh cacing dan
mencernanya.
Pada manusia, jamur anggota Divisi Deuteromycotina umumnya menyebabkan penyakit.
Epidermophyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet, sedangkan Microsporum sp. dan
Trichophyton sp. Menyebabkan penyakit kurap atau panu. Karena hidup dikulit, kedua jamur
tersebut sering disebut juga sebagai dermatophytes.
Jenis lain yang merupakan penyebab penyakit pada manusia adalah Candida albicans.
Jamur mikroskopis ini memiliki bentuk tubuh mirip ragi, tetapi sifat hidupnya adalah parasit.
Penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit keputihan yang terjadi karena adanya infeksi
pada vagina.Deuteromycotina juga memiliki beberapa anggota yang merupakan penyebab
penyakit pada tanaman.
Sclerotium rolfsie adalah jamur yang menyebabkan penyakit busuk pada tanaman
budidaya.Sedangkan Helminthosporium oryzae adalah contoh jamur parasit yang dapat merusak
kecambah dan buah serta dapat menimbulkan noda-noda berwarna hitam padadaun inangnya
memiliki bentuk tubuh mirip ragi, tetapi sifat hidupnya adalah parasit.
Penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit keputihan yang terjadi karena adanya
infeksi pada vagina.Deuteromycotina juga memiliki beberapa anggota yang merupakan
penyebab penyakit pada tanaman. Sclerotium rolfsie adalah jamur yang menyebabkan penyakit
busuk pada tanaman budidaya.Sedangkan Helminthosporium oryzae adalah contoh jamur parasit
yang dapat merusak kecambah dan buah serta dapat menimbulkan noda-noda berwarna hitam
pada daun inangnya.

2.6 Habitat Jamur


Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di
tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun
demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di
air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.Sedangkan reproduksinya fungi
melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur
uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual
(spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora
seksual. Spora seksual dihasilkan secara singgami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
plasmogami dan tahap kariogami.

2.7 Pertumbuhan dan Reproduksi


Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual(vegetatif). Secara
aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan
biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual.
Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka
spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.Reproduksi secara seksual pada
jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan
terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.
Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi
lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan
cara menghasilkan banyak sekalspora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora
tersebut berkecamabah jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang
sesuai(Campbell 2003).Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari
peleburan dua nukleus.
Ada beberapa spora seksual yaitu:
a.Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan askus.
Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.

b.Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan
basidium

c.Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua
hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan melebur.

d.Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yangdisebut ooginium,
pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium mengasilkan
oospora.

Cara reproduksi jamus secara seksual


2.8 Peran Jamur Bagi Manusia
Penggunaan manusia jamur untuk persiapan makanan atau pelestarian dankeperluan lainnya
sangat luas dan memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian danmengumpulkan jamur merupakan
industri besar di banyak negara. Studi tentangdampak menggunakan historis dan sosiologis dari
jamur ini dikenal sebagaiethnomycology .Karena kapasitas kelompok ini untuk menghasilkan
berbagai besar produkalami dengan antimikroba aktivitas biologis atau lainnya, banyak spesies
telah lamadigunakan atau sedang dikembangkan untuk industri produksi antibiotik , vitamin,dan
anti-kanker dan kolesterol-menurunkan obat. Baru-baru ini, metode telahdikembangkan untuk
rekayasa genetika jamur, yang memungkinkan rekayasametabolik spesies jamur. Sebagai contoh,
modifikasi genetik dari spesies ragi yangmudah tumbuh pada tingkat yang cepat dalam
fermentasi besar kapal-telahmembuka cara farmasi produksi yang berpotensi lebih efisien
daripada produksioleh organisme sumber asli.Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat
banyak, baik peran yangmerugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan
meliputiberbagai jenis antara lain sebagai berikut.

a.

Volvariella volvacea
(jamur merang) berguna sebagai bahan panganberprotein tinggi.b.

Rhizopus
dan
Mucor
berguna dalam industri bahan makanan, yaitudalam pembuatan tempe dan oncom.c.

Khamir
Saccharomyces
berguna sebagai fermentor dalam industri keju,roti, dan bir.d.

Penicillium notatum
berguna sebagai penghasil antibiotik.e.
Higroporus
dan
menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-parumanusia.e.

Candida
sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan


Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi jamur/ fungi ini adalah:
a.

Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidakberklorofil, tumbuhan ini
umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasituntuk memenuhi kebutuhan pangannya.b.

Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab,
sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahayamatahari. Jamur tidak berfotosintesis,
sehingga hidupnya bersifatheterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang
diabsorbsidari organisme lain.c.

Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang bersifatparasit obligat, parasit
fakultatif, dan saprofitd.

Jamur dibagi kedalam 6 divisi yaitu mysomycotina, oomycotina,zygomycotina, ascomycotina,


basidiomycotina, deuteromycotine.

Jamur Berkembang biak secara seksual dan aseksual, Secara aseksual jamur menghasilkan spora,
sedangkan seksual terjadi melalui kontakgametangium dan konjugasif.

Peran jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yangmerugikan da nada yang
menguntungkan. Salah satu yang menguntungkanadalah jamur
Saccharomyces
yang berguna sebagai fermentor dalampembuatan keju. Sedangkan contoh jamur yang
merugikan adalah
Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanamankentang.

DAFTAR PUSTAKA
 Anonim, http://kumpulanmakalahendangsuhara.blogspot.co.id/2011/10/makalah-tentang-
jamur-biologi-sma.html
 Anonim, http://www.segitigabermuda.com/2015/07/makalah-biologi-tentang-Jamur.html
 Anonim,https://www.academia.edu/9089650/Makalah_Mengenai_JamurBAB_II
 PEMBAHASAN
 Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Mengenal lebih
dalam mengenai jamur (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago: University ofChicago Press. hlm.
hlm. 119. ISBN 0226120260, 9780226120263.
 Hershey AD, Chase M (1952). "Independent Function of fungi Nucleic Acid inGrowth of
Bacteriophage"(pdf). Journal of General Physiology 36: 39-56
 Kontributor Tentorku, 2015, "Bentuk dan Struktur Tubuh Virus," ArtikelTentorku,
 http://www.tentorku.com/bentuk-dan-struktur-tubuh-Jamur/(diakses pada 02 Dec 2015)

Anda mungkin juga menyukai