Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“STRUKTUR DAN FUNGSI SEL JAMUR”

Dosen Pengajar:
Rolef Rumondor,S.Si,M.Si

Di Susun Oleh:
Kelompok 7

1. Yoan Sausabung (21330103026)


2. Dewa Ayu Made Widiantari (21330103057)
3. Agung Made Widiana (21330103036)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRINITA
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Struktur Dan Fungsi Sel
Jamur ”. Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah mikrobiologi.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis
sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rolef Rumondor, S.Si,M.Si pada mata kuliah
Mikrobiologi yang sudah mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga sangat membantu
kami untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya
kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

Manado,24 September 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………………………….2

Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………………..4

A.Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………………………..5

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………….6

A.Pengertian Jamur…………………………………………………………………………………………………………………………6

B.Ciri-Ciri Jamur……………………………………………………………………………………………………………………………….7

C.struktur Tubuh Jamur……………………………………………………………………………………………………………………7

D.Cara Hidup Jamur…………………………………………………………………………………………………………………………8

E.Fungsi Jamur…………………………………………………………………………………………………………………………………8

f.Organel-Organel Jamur……………………………………………………………………………………………………………….11

BAB II PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………….13

A.Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………………………….13

B.Saran………………………………………………………………………………………………………………………………………….13

Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fungi (jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan
tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena
sifat-sifatnya tersebut dalam klassifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam
kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera, maupun
plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof
(memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan
menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup
secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan
anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari
inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme (yaitu hidup dengan
organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu,
pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh,
jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun
tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram,
dan jamur kuping. Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotrof, tipe sel sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang- benang yang disebut hifa, hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif. Selain memiliki berbagai
macam cara untuk berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam jenis baik
yang bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur yang
dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya jamur konsumsi
yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai makhluk heterotrof, jamur

4
dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Cara hidup jamur lainnya
adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain
menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat
bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air
dan berasosiasi dengan organisme air.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Jamur?
2. Bagaimana Struktur Jamur?
3. Apa saja fungsi jamur?
4. Apa saja bagian-bagian dari jamur?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari jamur
2. Untuk mengetahui struktur dari jamur
3.Untuk mengetahui fungsi dan bagian-bagian dari jamur

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN JAMUR
Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil,
namun memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai
saprofit atau parasit untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sebagai saprofit, jamur
hidup pada sisa makhluk hidup yang telah mati, seperti di tumpukan sampah organik,
tumbuhan, atau kotoran hewan. Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel
pada organisme lain dan biasanya merugikan media yang ditempelinya.
Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah
tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di
perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di kedalaman laut,
dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi
kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan
kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan. Sedangkan pendapat lain mengatakan
bahwa Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian
besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali
yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis
pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.
Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma eukaryotik
yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel
fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu
alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur
tanpa berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat
merugikan manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan

6
ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat
digunakan oleh manusia sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.

B. CIRI-CIRI JAMUR
jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme
yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas
tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut
sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat
hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur
didefinisikan sebagai kelompok organism eukariotik, tidak berpindah tempat
(nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan,
mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrient.Jamur atau istilah lainnya
Fungi adalah tumbuhan yang memilki ciri-ciri sebagai berikut:

- Uniseluler dan multiseluler.


- Selnya memiliki membran inti (eukariotik).
- Tidak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotroph.
- Tubuh berbentuk talus, belum mempunyai akar, batang, dan daun.
- Bersifat parasit atau saprofit atau simbiosis mutualisme.
- Ukuran tubuh dari mikroskopis sampai makroskopis.
- Bentuk tubuh buah bervariasi.
- Memilki hifa yang menyusun myselium dan membentuk tubuh buah.
- Reproduksi dengan seksual (konjugasi) dan aseksual (pembelahan, pembentukan
kuncup atau pembentukan spora aseksual).
- Dinding sel tersusun atas zat kitin dan selulosa.

C. STRUKTUR TUBUH JAMUR


Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen
dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium
menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai

7
benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran
plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa
senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang
tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit
biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap
makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

D. CARA HIDUP JAMUR


Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan,
jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasite fakultatif, atau saprofit.

• Parasit obligat Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,Pneumonia carinii
(khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
• Parasit fakultatif Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang
yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
• Saprofit Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati
seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-
kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul
kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain
itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk
sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. Cara hidup jamur lainnya adalah
melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain
menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang

8
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman
dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-
kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan
dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di
darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme
air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.

E. FUNGSI JAMUR
Secara umum fungi dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya
yaitu,fungi bersifat uniselluler yang biasa disebut khamir dan fungi bersifat
multiselluler yang biasa disebut kapang.

1. Kapang ( Mould )
Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada
makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan
terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus
(jamak = thalli) yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa ( tunggal
= hypha, jamak = hyphae). Kumpulan dari hifa disebut miselium ( tunggal = mycelium,
Jamak = mycelia) (Pelczar,2005). Tubuh atau talus kapang pada dasarnya terdiri dari 2
bagian yaitu miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman).Miselium
merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa.Setiap hifa lebarnya 5-10
μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 μm.Disepanjang
setiap hifa terdapat sitoplasma bersama (Syamsuri, 2004). Menurut fungsinya ada dua
macam hifa, yaitu hifa fertil dan hifa vegetatif.Hifa fertil dapat membentuk sel-sel
reproduktif atau badan buah (spora).Biasanya arah pertumbuhannya ke atas sebagai
hifa udara.Hifa vegetatif berfungsi mencari makanan ke dalam substrat.
Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora.Spora kapang
terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual.Spora aseksual dihasilkan
lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual.Spora
aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan,sehingga
penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora
9
tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan
kesehatan.
Kapang mempunyai kisaran pH pertumbuhan yang luas, yaitu 1.5-11.Kebusukan
makanan kaleng yang disebabkan oleh kapang sangat jarang terjadi, tetapi mungkin
saja terjadi.Kebanyakan kapang tidak tahan panas sehingga adanya kapang pada
makanan kaleng disebabkan oleh kurangnya pemanasan (under process) atau karena
terjadi kontaminasi setelah proses.Kapang memerlukan oksigen untuk tumbuh
sehingga pertumbuhan pada kaleng hanya mungkin terjadi apabila kaleng bocor.
2. Khamir (Yeast )
Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada yang
membentuk miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang
saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang
bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10 μm.
Khamir termasuk fungi tetapi dibedakan dari kapang karena bentuknya yang
bersifat uniseluler. Reproduksi khamir terutama dengan cara pertunasan. Sebagai sel
tunggal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat jika dibandingkan dengan
kapang karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih
besar.Khamir pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya dan
tidak atas perbedaan morfologinya seperti pada kapang.
Yeast dapat dibedakan atas dua kelompok berdasarkan sifat metabolismenya
yaitu bersifat fermentatif dan oksidatif. Jenis fermentatif dapat melakukan fermentasi
alkohol yaitu memecah gula (glukosa) menjadi alkohol dan gas contohnya pada produk
roti.Sedangkan oksidatif (respirasi) maka akan menghasilkan CO2 dan H2O. Keduanya
bagi yeast adalah dipergunakan untuk energi walaupun energi yang dihasilkan melalui
respirasi lebih tinggi dari yang melalui fermentasi.
Dibandingkan dengan bakteri, yeast dapat tumbuh dalam larutan yang pekat
misalnya larutan gula atau garam lebih juga menyukai suasana asam dan lebih bersifat
menyukai adanya oksigen.Yeast juga tidak mati oleh adanya antibiotik dan beberapa
yeast mempunyai sifat antimikroba sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dan mould .
Adanya sifat-sifat yang tahan pada lingkungan yang stress (garam, asam dan gula)
maka dalam persaingannya dengan mikroba lain yeast lebih bisa hidup normal.
Kelompok yeast sejati pada dasarnya termasuk kedalam kelas Ascomycetes, dengan
ciri memiliki spora.Termasuk kedalam kelompok ini adalah berbagai spesies
10
Saccharomyces, Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces, Pichia, Hansenula,
Debaryomyces dan Hanseniaspora.
Pada kelompok jenis yeast sejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri
adalah Saccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, minuman beralkohol,
glyserol dan enzim invertase. Kelompok yeast yang liar tidak mempunyai spora. Yeast
liar ini pertumbuhannya terkadang diharapkan ada yang tidak diharapkan dalaM suatu
fermentasi. Termasuk dalam kelompok yeast ini adalah Candida, Torulopsis,
Brettanomyces, Rhodotorula, Trichosporon dan Kloeckera.

F. ORGANEL-ORGANEL
1. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang sangat diperlukan dalam sel, karena proses respirasi
seluler dilakukan di dalamnya, yang memberikannya persentase energi tertinggi.
Mereka umumnya memanjang, berukuran hingga 15 nanometer.
Dengan cara yang sama mereka terdiri dari dua membran, yang eksternal dan internal.
Membran bagian dalam terlipat dan terlipat, membentuk invaginasi yang dikenal
sebagai punggungan mitokondria.
2. Aparatus Golgi
Ini tidak seperti badan Golgi dari sel-sel eukariotik lainnya. Itu terdiri dari satu set
tangki. Fungsinya terkait dengan pertumbuhan sel, serta nutrisi.
3. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma adalah kompleks membran yang di beberapa bagian ditutupi
dengan ribosom (retikulum endoplasma kasar) dan di bagian lain tidak (retikulum
endoplasma halus).
Retikulum endoplasma adalah organel yang terkait dengan sintesis biomolekul seperti
lipid dan protein. Demikian pula, vesikel pengangkut intraseluler tertentu juga
terbentuk di sini.
4. Mikrobodi
Mereka adalah jenis vesikel yang terutama mengandung enzim. Ini termasuk
peroksisom, hidrogensom, lisosom, dan badan Wron.
• Peroksisom: Ini adalah vesikel yang sering berbentuk bulat dan memiliki
diameter perkiraan hingga 1 nanometer. Mereka menyimpan enzim seperti
peroksidase di dalamnya. Fungsi utamanya adalah ß-oksidasi asam lemak tak
jenuh.
11
• Hidrogensom: organel berbentuk vesikel yang mengukur rata-rata diameter 1
nanometer. Fungsinya untuk menghasilkan molekul hidrogen dan energi dalam
bentuk molekul ATP.
• Lisosom: Mereka vesikel lebih besar dari yang sebelumnya dan yang memiliki
fungsi pencernaan. Mereka mengandung enzim yang berkontribusi terhadap
degradasi senyawa tertentu yang dicerna oleh sel. Beberapa enzim yang
dikandungnya adalah: katalase, peroksidase, protease, dan fosfatase.
• Badan Wöroning: mereka adalah organel yang memiliki sifat kristal yang hanya
ada dalam jamur berfilamen. Bentuknya bervariasi, dan bisa persegi panjang
atau rhomboidal. Mereka dikaitkan dengan septa antara masing-masing sel dan
fungsinya adalah menyambungkannya jika perlu.
5. Ribosom
Ribosom adalah organel yang terbuat dari protein dan RNA. Mereka dapat ditemukan
secara bebas di sitoplasma atau pada permukaan retikulum endoplasma. Ribosom
adalah salah satu organel sitoplasma yang paling penting, karena mereka bertugas
melakukan sintesis dan elaborasi protein.

6. Vakuola
Vakuola adalah organel khas sel tumbuhan dan jamur yang dibatasi oleh membran yang
mirip dengan membran plasma. Kandungan vakuola sangat bervariasi, mampu menjadi
air, garam gula dan protein, serta satu atau lain elektrolit. Di antara fungsi-fungsi yang
mereka penuhi di dalam sel adalah: penyimpanan, pengaturan pH dan pencernaan.

7. Inti sel
Inti sel adalah salah satu struktur paling penting dari sel jamur, karena mengandung
semua bahan genetik jamur, dibatasi oleh membran nuklir. Membran ini memiliki
pori-pori kecil yang memungkinkan komunikasi antara sitoplasma dan bagian dalam
nukleus.Bahan genetik terkandung dalam nukleus, yang dikemas membentuk
kromosom. Ini kecil dan granular dan jarang berfilamen. Tergantung pada spesies
jamur, sel akan memiliki jumlah kromosom tertentu, meskipun selalu terletak antara 6
dan 20 kromosom.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi jamur/
fungi ini adalah Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak
berklorofil, tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk
memenuhi kebutuhan pangannya. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum,
yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu
memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya
bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari
organisme lain. Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, dan saprofit.Jamur dibagi kedalam 6 divisi
yaitu mysomycotina, oomycotina, zygomycotina, ascomycotina, basidiomycotina,
deuteromycotin. Jamur Berkembang biak secara seksual dan aseksual, Secara
aseksual jamur menghasilkan spora, sedangkan seksual terjadi melalui kontak
gametangium dan konjugasi.

B. SARAN
Tentunya kami penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

13
DAFTAR FUSTAKA

Yohanes.2009. Buku Sakti Ringkasan Materi + Rumus Lengkap Kendi Mas


Media.Yogyakarta
Buku Kita. Bandung http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi (diakses 25/10/14 11:30)
http://sayangbundabanget.blogspot.com/2013/03/contoh-jamur-yang-menguntungkan-
dan.html (diakses 25/10/14 11:33)
http://firanuudianhusada.blogspot.com/p/mikologi_1097.html(diakses25/10/14 11:34)

14

Anda mungkin juga menyukai