Anda di halaman 1dari 7

JAMUR

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Arum Setyoningsih
Melinda Salsabila
Ika Nurlita A.
Putri Rismawati
Sindi Tamara
Sofiani N.

KELAS X-3

MA TARBIYATUL BANIN
TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul JAMUR/FUNGI tepat pada
waktu yang ditentukan.,makalah ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan potensi
mahasiswa dibidang akademik, yang mengacu pada tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi. selama penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan berupa arahan atau bimbingan.
Untuk itu, ucapan terimakaih tak lupa kami sampaika kepada semua pihak terutama pada
desem pengampuh mata kuliah mikologi serta rekan mahasiswa dan semua pihak yang terlibat
didalamnya.
Yang dalam hal ini telah memberi mutivasi dalam bentuk materi maupun pemikiran
sehingga dalam penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar. Semoga makalah ini dapat
bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para pembaca dan penyusunan makalah ini.

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari jamur, salah satunya adalah aspek makanan.
Tempe, roti, dan keju yang biasa kita makan adalah hasil olahan dari jamur. Demikian juga
dengan tapai, tanpa bantuan jamur, singkong tidak akan berubah menjadi tapai yang manis.
Sesungguhnya apakah yang dimaksud dengan jamur ? Termasuk hewan atau tumbuhankah
jamur itu? Seperti apakah bentuknya?
Jamur merupakan organisme uniseluler dan multiseluler yang bersifat heterotrof. Jamur
memiliki beragam warna dan bentuk, hidup di daerah yang lembab dan banyak mengandung
bahan-bahan sampah. Sehingga jamur bisa menguraikan kembali sampah menjadi bahan yang
masih bias digunakan dan memiliki manfaat bagi makhluk hidup lain. Selain memiliki banyak
manfaat jamur juga dapat merugikan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ciri-ciri jamur?
2. Bagaimana cara hidup dan habitat jamur?

1.3Tujuan Penulisan
1. Mengetahui ciri-ciri jamur
2. Mengetahui hara hidup dan habitat jamur

1.4Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka dan mengambil
beberapa data yang bersumber dari internet.

BAB II
PEMBAHASAN
I. Ciri-Ciri Tubuh Jamur
A. Ukuran, Bentuk, dan Warna Tubuh Jamur

Jamur ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler , Namun sebagian besar multiseluler.
Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopik, jamur multiseluler berukuran mikroskopik dan
makroskopik.
Jika dilihat dari bentuk dan penampakannya, jamur punya bentuk dan warna yang sangat
bervariasi. Bentuk oval, batang, atau benang dijumpai pada jamur uniseluler dan jamur
multiseluler punya bentuk-bentuk seperti bentuk mangkuk, payung, setengah lingkaran, kuping,
bulat, daun, dan bentuk-bentuk yang lain. Bentuk-bentuk tersebut adalah perwujudan bentuk
tubuh buah dari jamur. Tubuh buah sendiri ada yang muncul di atas tanah dan ada yang terbenam
dalam tanah.

B. Struktur Tubuh Jamur


Jamur adalah organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak
memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Beberapanya memiliki zat warna. Jamur
multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang yang disebut hifa. Hifa pada
jamur tertentu memiliki sekat sel disebut septum, septa memiliki celah sehingga sitoplasma
antara sel yang satu dengan yang lainnya dapat berhubungan. Hifa tanpa septa disebut hifa
senositik.

Hifa jamur bercabang-cabang membentuk miselium, miselium vegetatif untuk menyerap


makanan, miselium vegetatif tertentu memiliki struktur hifa yang disebut houstorium (dapat
menembus sel inangnya). Miselium generatif sebagai alat reproduksi yang menghasilkan spora.

II.Cara Hidup dan Habitat jamur


A. Cara Hidup Jamur
Sebagai organisme heterotrof, jamur mendapat makanannya dengan cara menyerap zat
organik dari tempat hidupnya. Nutrisi yang berupa zat organik kompleks akan diuraikan secara
ekstraseluler (di luar sel tubuh) menjadi zat organik yang lebih sederhana dengan menggunakan
enzim hidrolitik. Contohnya, jamur Rhizopus oryzae yang tumbuh pada kedelai menyebabkan
kedelai menjadi lunak karena dicerna dengan menggunakan enzim yang dikeluarkan oleh jamur
sehingga terbentuk tempe. Zat organik yang diserap jamur digunakan untuk aktivitas hidupnya,
sebagian lagi disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk glikogen. Cara jamur

memperoleh nutrisi menjadi dasar pengelompokan jamur menjadi jamur saproba (pengurai),
jamur parasit, dan jamur simbiosis mutualisme.
1. Jamur Saproba (Pengurai)
Jamur saproba mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan organisme yang
sudah mati atau bahan organik lainnya. Jamur saproba dapat tumbuh pada tumpukan
sampah organik yang basah, bahan makanan, batang pohon yang tumbang, tumpukan
kertas basah, pakaian, sepatu dan tas kulit, dan lain-lain. Jamur saproba mempunyai
peranan sangat penting dalam ekosistem, yaitu sebagai pengurai (dekomposer) sisa-sisa
organisme untuk mengembalikan unsur hara ke dalam tanah.
2. Jamur Parasit
Jamur parisit menyerap nutrisi dari tubuh organisme lain yang ditumpangi (inang).
Jamur parasit menyebabkan penyakit atau bersifat patogen bagi inang yang
ditumpanginya. Contohnya jamur penyebab panu yang tumbuh di kulit dan penyebab
ketombe di kulit kepala, Pneumonia carinii(khamir yang menginfeksi paru-paru
penderita AIDS), dan jamur Arthrobotrys yang menjadi parasit cacing Nematoda.
3. Jamur Simbiosis Mutualisme
Jamur simbiosis mutualisme mendapatkan nutrisi dari organisme hidup lain, tetapi
mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangan simbiosisnya. Contohnya,
lichen (lumut kerak). Lichen bukanlah lumut, melainkan gabungan dan ganggang hijau
dengan jamur.

B. Habitat Jamur

jamur Arthrobotrys

Habitat jamur juga bermacam-macam. Berbagai jamur hidup di tempat-tempat yang basah,
lembab, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain. Bahkan
banyak pula jenis-jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air
tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam, atau pada
pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Bahkan, jamur yang
hidup bersimbiosis dengan ganggang (lumut kerak), dapat hidup di habitat ekstrim dimana
organisme lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di kutub.
Jenis jamur lainnya juga dijumpai hidup pada tubuh organisme lain, baik secara parasit maupun
simbiosis.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jamur merupakan organisme uniseluler

atau multiseluler yang memperoleh

makanannya dengan cara menyerap senyawa sederhana dai lingkungannya. Jamur


berkembangbiak secara seksual dan aseksual melalui pembentukkan spora.
Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang bersifat
parasit obligat, parasit fakultatif, dan saprofit.
Habitat jamur juga bermacam-macam. Berbagai jamur hidup di tempat-tempat yang
basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain
B. Saran
Penulis menyadari Dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan, untuk
itu diperlukan saran an kritik yang membangun

Anda mungkin juga menyukai