JAMUR
S. A. V. A. N. A
Nur Wulan
Ramadhani
lOMoARcPSD|16862207
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat kepada kita semua, sehigga berkat karuniaNya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang ‘’JAMUR’’.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memeberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya. Terimah kasih.
lOMoARcPSD|16862207
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jamur
B. Ciri – Ciri Jamur
C. Struktur Tubuh Jamur
D. Cara Hidup Jamur
E. Klasifikasi Jamur
F. Habitat Jamur
G. Pertumbuhan Dan Reproduksi
H. Peran Jamur Bagi Manusia
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
lOMoARcPSD|16862207
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur
yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat
pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.
Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat
parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jamur
1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari
sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri
dari bagian yang tegak (batang) dan bagian yang mendatar atau
membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium.
Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap
berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa
dimakan: jamurmerang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus),
jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon
(Agaricuscampestris) dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian
jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang
tersusun dari berkas-berkas hifa.
3) Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat
disimak dari ungkapan ‘’Rotinya sudah berjamur’’ yang maksudnya
adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang.
Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang
sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah,
tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur
didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik, tidak berpindah tempat
(nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari
lOMoARcPSD|16862207
Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih
dari1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya.
Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini
belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam
mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup
organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari
atau perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi
membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan
sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah
besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang
tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh
pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.
a. . Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,
Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. . Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika
mendapatkan inang yang sesuai,tetapi bersifat saprofit jika tidak
mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat
organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme
yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar
jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan
lOMoARcPSD|16862207
Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang biologi yang
disebut mikologi. Para ahli mikologi (mycologist) mengelompokkan kingdom
ini ke dalam 6 divisi. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah
persamaan ciri-ciri. Salah satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora,
baik spora berflagela maupun spora tidak berflagela. Jenis-jenis jamur yang
sporanya berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu Myxomycotina
dan Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berfl agela dimasukkan
kedalam Dunia Fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Divisi Zygomycotina,
DivisiAscomycotina, dan Divisi Basidiomycotina. Dasar klasifi kasi ketiga
divisitersebut adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-jamur yang
reproduksi seksualnya belum diketahui, diklasifikasikan ke dalam satu divisi,
yang diberinama Divisi Deuteromycotina.
lOMoARcPSD|16862207
d) Pilobolus sp
Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower,
karena bila sporangiumnya telah masak, jamur ini bisa
melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian
melekat pada rumput atau tumbuhan lain. Ketika tumbuhan
tersebut dimakan hewan, spora jamur yangmelekat tersebut akan
berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan tumbuh pada
kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.
4. ASCOMYCOTINA
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi
yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus
(ascus = sac atau kantung/pundi-pundi). Askus adalah semacam
sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya
mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut
askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut askomata). Askomata bisa
berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon). Hifa dari Ascomycotina
umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan selsel
yang dipisahkan oleh septa sederhana.
Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh anggota
Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada pula
yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit. Beberapa jenis
diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang
hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.
Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh
menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari
beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang
ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang lainnya
membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya
berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.
lOMoARcPSD|16862207
a. Saccharomyces cerevisiae
b. Penicillium sp.
c. Aspergillus spp.
1. Aspergillus oryzae
2. Aspergillus wentii
3. Aspegillus niger
4. Apergillus flavus
5. Apergillus nidulans
d. Neurospora crassa
5. BASIDIOMYCOTINA
Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club fungi atau
yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur
ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian
menghasilkan basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau
lOMoARcPSD|16862207
a. Volvariella volvacea
c. Amanita phalloides
6. DEUTEROMYCOTIN
Semua jamur anggota divisi artifi sial ini bereproduksi secara aseksual
dengan konidia. Konidia dibentuk diujung konidiosfora, secara langsung pada
lOMoARcPSD|16862207
hifa yang bebas. Beberapa jenis hidup pada dedaunan dan sisa-sisa tumbuhan
yang tenggelam di dasar sungai yang berarus deras. Beberapa kelompok yang
lain merupakan parasit pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya dengan
berbagai cara. Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan sarang rayap.
F. Habitat Jamur
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur
hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di
tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada
organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat
hidup di lingkungan yang asam.
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan
meliputiberbagai jenis antara lain sebagai berikut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi
jamur/ fungi ini adalah:
b. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-
tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya
matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme
lain.
c. Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang
bersifatparasit obligat, parasit fakultatif, dan saprofit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,http://kumpulanmakalahendangsuhara.blogspot.co.id/2011/10/makalah
-tentang-jamur-biologi-sma.html
Anonim, http://www.segitigabermuda.com/2015/07/makalah-biologi-
tentangJamur.html
Anonim,https://www.academia.edu/9089650/Makalah_Mengenai_JamurBAB_I
IPEMBAHASAN