Anda di halaman 1dari 28

lOMoARcPSD|16862207

JAMUR

S. A. V. A. N. A

Ainun Maulidya Farah Aulia


Ramadhani

Izzatil Nurfidya Ririn Afisa


lOMoARcPSD|16862207

Nur Wulan
Ramadhani
lOMoARcPSD|16862207

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat kepada kita semua, sehigga berkat karuniaNya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang ‘’JAMUR’’.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimah


kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan memeberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat
memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya. Terimah kasih.
lOMoARcPSD|16862207

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jamur
B. Ciri – Ciri Jamur
C. Struktur Tubuh Jamur
D. Cara Hidup Jamur
E. Klasifikasi Jamur
F. Habitat Jamur
G. Pertumbuhan Dan Reproduksi
H. Peran Jamur Bagi Manusia

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
lOMoARcPSD|16862207

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun


tidaksebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh
pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya
terbatas.

Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu


lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. Namun, jamur ini segera mati setelah
musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium
buatan,misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping. Jamur
merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof, tipe sel sel eukarotik.

Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari


benangbenang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-
cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara
vegetatif ada pula dengan cara generatif. Selain memiliki berbagai macam cara
untuk berkembangbiak, jamur juga terdiri dari aneka macam jenis baik yang
bermanfaat maupun yang berbahaya/beracun. Saat ini sebagian besar jamur
yang dibudidayakan masyarakat adalah jamur yang bermanfaat, khususnya
jamur konsumsi yang bisa dimakan atau dimanfaatkan sebagai obat. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau
saprofit. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.
Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain
juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
lOMoARcPSD|16862207

mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur
yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat
pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.
Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan
berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat
parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

B. Rumusan Masalah

A. Apa Pengertian jamur ?


B. Apa saja ciri – ciri dari jamur ?
C. Bagimanakan struktur jamur ?
D. Bagaimanakah klasifikasi jamur ?
E. Bagaimanakah cara hidup jamur ?
F. Bagaimanakah cara pertumbuhan dan reproduksi jamur ?
G. Apa saja peran jamur bagi manusia ?

C. Tujuan

A. Mengetahui serta memahami definisi dari jamur


B. Mengetahui ciri-ciri jamur
C. Mengetahui cara hidupnya jamur

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jamur

Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak


berklorofil, namun memiliki potensi bisnis cukup besar. Tumbuhan ini
umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasit untuk memenuhi kebutuhan
pangannya. Sebagai saprofit, jamur hidup pada sisa makhluk hidup yang telah
lOMoARcPSD|16862207

mati, seperti ditumpukan sampah organik, tumbuhan, atau kotoran hewan.


Sedangkan sebagai parasit, jamur hidup menempel pada organisme lain dan
biasanya merugikan media yang ditempelinya.

Jamur dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang agak


berkaitan:

1) Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari
sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri
dari bagian yang tegak (batang) dan bagian yang mendatar atau
membulat. Secara teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium.
Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap
berkhasiat obat, dan beberapa yang lain beracun. Contoh jamur yang bisa
dimakan: jamurmerang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus),
jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing atau champignon
(Agaricuscampestris) dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
2) Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian
jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang
tersusun dari berkas-berkas hifa.

3) Jamur adalah sebutan lain untuk kapang. Makna ini misalnya dapat
disimak dari ungkapan ‘’Rotinya sudah berjamur’’ yang maksudnya
adalah 'rotinya telah ditumbuhi kapang.

Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di


daerah tropik, subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan
di darat, di perairaian tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di
kedalaman laut, dipengunungan, maupun di udara. Banyak faktor lingkungan
yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain kelembapan, suhu, keasaman
substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang diperlukan.
lOMoARcPSD|16862207

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum


dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna
makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awal mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali
yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara
seksual dan aseksual.

Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganis


maeukaryotik yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada
dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga
yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat
dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek toksik bagi inang / host nya.
Di alamini fungi dapat bersifat sangat merugikan manusia dengan menimbulkan
infeksi(penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat menguntungkan
dengan menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia
sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim.

B. Ciri – Ciri Jarum

Kata jamur atau fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai
cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya
berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun
cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang
sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah,
tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi atau jamur
didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik, tidak berpindah tempat
(nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari
lOMoARcPSD|16862207

glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofi l, memperoleh nutrient dengan


menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual.

Di alam ada sekitar 100.000 jenis jamur yang sudah dikenal dan lebih
dari1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya.
Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini
belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam
mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup
organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari
atau perusakan habitat jamur yang lain tidak diragukan lagi berpotensi
membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan
sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.

Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di


tempattempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya
matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme
lain.

C. Struktur Tubuh Jamur

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah
besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.

Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa


mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
lOMoARcPSD|16862207

kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang
tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh
pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.

D. Cara Hidup Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme


lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh
makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena
jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua
zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat
bersifat parasitobligat, parasite fakultatif, atau saprofit.

a. . Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,
Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. . Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika
mendapatkan inang yang sesuai,tetapi bersifat saprofit jika tidak
mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat
organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme
yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar
jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan
lOMoARcPSD|16862207

untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana


sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahan-bahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan
oleh inangnya. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan
dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat
pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan
atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan
berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup
didarat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan
organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
E. Klasifikasi Jamur

Jamur atau fungi dipelajari secara spesifik di dalam cabang biologi yang
disebut mikologi. Para ahli mikologi (mycologist) mengelompokkan kingdom
ini ke dalam 6 divisi. Dasar yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah
persamaan ciri-ciri. Salah satu ciri jamur adalah bereproduksi dengan spora,
baik spora berflagela maupun spora tidak berflagela. Jenis-jenis jamur yang
sporanya berflagela dikelompokan dalam Dunia Protista yaitu Myxomycotina
dan Oomycotina. Sedangkan yang memiliki spora tidak berfl agela dimasukkan
kedalam Dunia Fungi dan dibagi menjadi 3 divisi, yaitu Divisi Zygomycotina,
DivisiAscomycotina, dan Divisi Basidiomycotina. Dasar klasifi kasi ketiga
divisitersebut adalah cara reproduksi seksual. Sedangkan jamur-jamur yang
reproduksi seksualnya belum diketahui, diklasifikasikan ke dalam satu divisi,
yang diberinama Divisi Deuteromycotina.
lOMoARcPSD|16862207

1. MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)


Pada umumnya, jamur lendir berwarna (berpigmen) kuning atau
orange, walaupun ada sebagian yang berwarna terang. Jamur ini bersifat
heterotrof dan hidup secara bebas. Tahapan memperoleh makan dalam
siklus hidup jamur lendir merupakan suatu massa ameboid yang disebut
plasmodium. Plasmodium ini dapat tumbuh besar hingga diameternya
mencapai beberapa sentimeter. Walaupun berukuran besar, plasmodium
bukan multiseluler. Plasmodium merupakan massa tunggal sitoplasma
yang mengandung banyak inti sel. Plasmodium menelan makanan
melalui fagositosis. Mereka melakukanini sambil menjulurkan
pseudopodia melalui tanah yang lembab, daun-daunan, atau kayu yang
membusuk. Jika habitat jamur lendir mulai mongering atau tidak ada
makanan yang tersisa, plasmodium akan berhenti tumbuh dan
berdiferensiasi menjadi tahapan siklus hidup yang berfungsi dalam
tahapan reproduksi seksual. Contoh jamur lendir adalah jenis
Dyctystelum discridium.
2. OOMYCOTINA
Oomycotina berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara
reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycotina bersifa
tuniseluler dan tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda
dengan dinding sel jamur sejati yang terbuat dari polisakarida yang
disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah
adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara
jamur sejati tidak memiliki flagella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada
sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Meraka hidup sebagai
pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik
atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota
lOMoARcPSD|16862207

Oomycotina adalah Saprolegnia,dan Phytoptora infestans. Selain bersifat


parasit, jamur air juga bersifat pathogen (dapat menimbulkan penyakit),
seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.
Jamur air dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara
aseksual, jamur air menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam
sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berfl agella yang disebut
zoospora. Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka
akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Adapun
reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan gamet jantan dan
gamet betina. Gamet jantan dihasilkan oleh antheredium dan gamet betina
dihasilkan dari oogonium. Penggabungan gamet jantan dan gamet betina
menghasilkan zigot diploid.Zigot ini nantinya akan berkembang menjadi
spora, yang berdinding tebal. Saat spora berkecambah, akan dihasilkan
mycelium baru.
3. ZYGOMYCOTINA
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi. Jenis
jamur yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada roti
(blackbread mold) atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina memiliki
anggota yang hampir semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan
hidup sebagai saprofit. Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa)
yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella.
Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual. Pad
areproduksi seksual, jamur ini menghasilkan zigospora. Sedangkan
reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan (germinasi) spora. Spora
tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak spora). Jika spora matang,
sporangi umakan pecah, sehingga spora menyebar terbawa angin. Apabila
spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh
menjadi hifa baru.
lOMoARcPSD|16862207

Reproduksi seksual atau generatif dilakukan dengan cara


konjugasi. Proses ini diawali ketika dua hifa yang berlainan jenis, yakni
hifa (+) dan hifa(-), saling berdekatan. Masing-masing hifa pada sisi-sisi
tertentu mengalami pembengkakan dan perpanjangan pada bagianbagian
tertentu, disebut gametangium. Kemudian, kedua gametangium tersebut
bertemu dan kedua intinya melebur membentuk zigot. Zigot kemudian
berkembang menjadi zigospora (diploid). Pada tahapan berikutnya,
zigospora tumbuh, dindingny amenebal dan berwarna hitam. Inti diploid
(2n) mengalami meisosis, menghasilkan inti haploid (n). Pada lingkungan
yang sesuai, zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium.
Sporangium ini memiliki struktur penopang yang disebut sporangiofora.
Selanjutnya, reproduksi secara aseksual dimulai lagi yaitu ditandai
dengan pematangan sporangium hingga sporangium tersebut pecah dan
spora tersebar keluar.
Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya merupakan jamur
pada makanan.Jenis-jenis jamur tersebut antara lain:
a) Rhizophus stolonifera
Jamur ini tampak sebagai benang-benang berwarna putih,
memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit yang hidup pada
bungkil kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan tempe.
b) Rhizophus nigricans
Jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.
c) Mucor mucedo
Jamur ini hidup secara saprofi t. Sering dijumpai pada roti,
sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur ini
berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang
dilengkapi oleh sporangiofor.
lOMoARcPSD|16862207

d) Pilobolus sp
Jamur ini sering disebut ‘pelempar topi’ atau cap thrower,
karena bila sporangiumnya telah masak, jamur ini bisa
melontarkannya sampai sejauh 8 meter. Spora tersebut kemudian
melekat pada rumput atau tumbuhan lain. Ketika tumbuhan
tersebut dimakan hewan, spora jamur yangmelekat tersebut akan
berkecambah di dalam saluran pencernaan dan akan tumbuh pada
kotoran yang dikeluarkan hewan tersebut.
4. ASCOMYCOTINA
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan fungi
yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus
(ascus = sac atau kantung/pundi-pundi). Askus adalah semacam
sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya
mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut
askorkarp atau askoma (kalau banyak disebut askomata). Askomata bisa
berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon). Hifa dari Ascomycotina
umumnya monokariotik (uninukleat atau memiliki inti tunggal) dan selsel
yang dipisahkan oleh septa sederhana.
Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh anggota
Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada pula
yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit. Beberapa jenis
diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk hidup ganggang
hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuk lumut kerak.
Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh
menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari
beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang
ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang lainnya
membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya
berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.
lOMoARcPSD|16862207

Pada askogonium tumbuh trikogin yang menghubungkan


ascogonium dengan anteredium. Melaui trikogin ini inti dari anteredium
pindah ke askogonium dan kemudian berpasangan dengan inti pada
askogonium. Selanjutnya pada askogonium tumbuh sejumlah hifa yang
disebut hifaaskogonium. Inti-inti membelah secara mitosis dan tetap
berpasangan. Hifaaskogonium tumbuh membentuk septa bercabang.
Bagian ascogonium berinti banyak, sedangkan pada bagian ujungnya
berinti 2. Bagian ujung inilah yang akan tumbuh menjadi bakal askus.
Hifa askogonium ini kemudian berkembang disertai pertumbuhan
miselium vegetatif yang kompak, membentuk tubuh buah. Dua inti pada
bakal askus membentuk inti diploid yang kemudian membelah secara
meiosis untuk menghasilkan 8 spora askus (askospora). Apabila
askospora tersebut jatuh pada lingkungan yang sesuai maka ia akan
tumbuh membentuk hifa atau miselium baru.
Reproduksi aseksual pada Ascomycotina adalah dengan cara
membentuk tunas dan spora aseksual. Pembentukan tunas terjadi pada
jamu runiseluler dan spora aseksual pada jamur terjadi pada jamur
multiseluler. Spora aseksual tersebut terbentuk pada ujung hifa khusus
yang disebut konidiofor dan sporanya disebut konidia. Konidia
merupakan spora yang dihasilkan secara eksternal, yaitu di luar kotak
spora atau sporangium.
Berikut adalah beberapa contoh jamur anggota Divisi
Ascomycotina.

a. Saccharomyces cerevisiae

Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur mikroskopis, bersel


tunggal dan tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi,
khamir, atau yeast. Reproduksi vegetatifnya adalah dengan membentuk
kuncup atau tunas (budding). Pada kondisi optimal, khamir dapat
lOMoARcPSD|16862207

membentuk lebih dari 20 tunas. Tunas-tunas tersebut semakin membesar


dan akhirnya terlepas dari sel induknya. Tunas yang terlepas ini
kemudian tumbuh menjadiindividu baru.

Reproduksi generatif terjadi dengan mem ben tuk askus dan


askospora. Askospora dari 2 tipe aksus yang berlainan bertemu dan
menyatu menghasilkan sel diploid. Selanjutnya terjadi pembelahan secara
meiosis, sehingga beberapa askospora (haploid) dihasilkan lagi.
Askospora haploid tersebut berfungsi secara langsung sebagai sel ragi
baru. Cara reproduksi seksual ini terjadi saat reproduksi aseksual tidak
bisa dilakukan, misalnya bila suplai makanan terganggu atau lingkungan
hidupnya tidak mendukung.

Dalam kehidupan manusia, S. cerevisiae dimanfaatkan dalam


pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman anggur, bir, dan sake. Proses
yang terjadi dalam pembuatan makanan tersebut adalah fermentasi.

Gambar Saccharomyces cerevisiae

b. Penicillium sp.

Penicillium hidup sebagai saprofi t pada substrat yang banyak


mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Pada
substrat gula tersebut, jamur ini tampak seperti noda biru atau kehijauan.
Reproduksi jamur Penicillium berlangsung secaravegetatif (konidia) dan
secara generatif (askus). Beberara contoh jamuranggota genus
lOMoARcPSD|16862207

Penicillium antara lain:

 Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum


 Kedua jenis Penicillium ini menghasilkan zat antibiotik (penisilin)
 Penicillium roquefortii dan Penicillium camemberti
 Kedua jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam memberti cita
rasaatau mengharumkan keju.

c. Aspergillus spp.

Jamur ini biasanya tumbuh berkoloni pada makanan, pakaian, dan


alat-alat rumah tangga. Koloni Aspergillus berwarna abu-abu, hitam,
coklat, dan kehijauan. Distribusinya luas, dapat tumbuh di daerah
beriklim dingin maupun daerah tropis. Reproduksi secara vegetatif
dengan konidia yang disebarkan oleh angin. Beberapa jenis jamur
anggota marga Aspergillus adalah:

1. Aspergillus oryzae

Jamur ini biasa digunakan untuk mengempukkan adonan


roti, dan jamur tersebut dapat menghasilkan enzim protease.

2. Aspergillus wentii

Aspergilus jenis ini berperan dalam dalam pembuatan sake,


kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam format, serta
penghasilenzim protease.

3. Aspegillus niger

Jenis ini dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari sari


buah, dan dapat menjernihkannya. Jamur tersebut juga dapat
menghasilkan enzim glukosa oksidase dan pektinase.
lOMoARcPSD|16862207

4. Apergillus flavus

Jenis Aspergilus ini menghasilkan aflatoksin, penyebabkan


kerpada manusia.

5. Apergillus nidulans

Jamur ini hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabka


nautomikosis.

d. Neurospora crassa

Neurospora crassa dikenal sebagai jamur oncom karena sering


digunakan untuk membuat oncom. Warna merah muda atau jingga yang
muncul pada oncom merupakan warna konidia jamur tersebut. Awalnya
jenis ini dikelompokkan ke dalam Divisi Deuteromycota, dengan nama
Monilia sitophila. Tetapi setelah ditemukan alat reproduksi generatifnya,
berupa askus, sekarang jamur ini dimasukkan ke dalam kelompok
Ascomycotina.

e. Morchella deliciosa dan Morchella esculenta

Kedua jenis jamur ini merupakan jamur makroskopis, hidup


ditanah. Karena rasanya yang lezat, jamur ini menjadi konsumsi manusia.
Dalam dunia perdagangan jamur ini dikenal dengan nama morel, ukuran
tubuhnya sedang, berwarna coklat kemerah-merahan, tubuhnya seperti
sponsdan sering dijual dalam bentuk awetan.

5. BASIDIOMYCOTINA

Divisi Basidiomycotina sering disebut juga sebagai the club fungi atau
yang sering disebut jamur pada umumnya (cendawan atau mushrooms). Jamur
ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk basidia yang kemudian
menghasilkan basidiospora di dalam tubuh buah yang disebut basidioma atau
lOMoARcPSD|16862207

basidiokarp . Basidia tersebut bisa berkembang dalam bentuk seperti insang,


pori-pori, seperti gigi, atau struktur lain. Hifa dari Basiomycotina umumnya
dikaryotik (binukleat, dengan 2 inti) dan terkadang memiliki hubungan yang
saling mengapit. Sel-sel tersebut dipisahkan oleh septa yang kompleks.
Anggotanya kebanyakan berupa jamur makroskopis. Kelompok ini memiliki
miselium yang bersekat dan memiliki tubuh buah (basi diokarp) yang panjang,
berupa lembaran- lembaran, yang berliku-liku atau bulat. Jamur ini umumnya
hidup saprofi t dan parasit, umumnya berkembang biak secara aseksual dengan
konidium.

Siklus hidup Basidiomycota dimulai dari spora basidium atau konidium


yang tumbuh menjadi hifa yang bersekat dengan 1 inti (monokariotik).
Hifatersebut kemudian tumbuh membentuk miselium. Hifa-hifa yang berbeda,
hifa(+) dan hifa (-), bersinggungan pada masing- masing ujungnya dan melebur
di ikuti dengan larutnya masing-masing dinding sel. Kemudian inti sel dari salah
satu sel pindah ke sel yang lainnya, sehingga sel tersebut memiliki 2 inti
sel(dikariotik). Sel dikariotik tersebut akhirnya tumbuh menjadi
miseliumdikariotik dan selanjutnya menjadi tubuh buah (basidiokarp).

Basidiokarp memiliki bentuk seperti payung. Pada bagian bawahny


aterdapat basidium yang terletak pada bilah-bilah (lamela). Masing-masing
basidium memiliki 2 inti (2n). Kemudian 2 inti tersebut mengalami meiosis dan
akhirnya terbentuk 4 inti haploid. Dan apabila mendapatkan lingkungan yang
sesuai, inti haploid tersebut akan tumbuh menjadi spora basidium, atau disebut
juga spora seksual. Begitu seterusnya membentuk siklus hidup
Basidiomycotina.

Berbagai jenis jamur yang dikonsumsi kita konsumsi dalam kehidupan


sehari-hari adalah anggota Basidiomycotina. Jenis-jenis tersebut antara lain:
lOMoARcPSD|16862207

a. Volvariella volvacea

(jamur merang)Jamur ini mempunyai tubuh buah berbentuk seperti


payung, terdiri atas lembaran-lembaran (bilah), yang berisi basidium.
Tubuh buahnya berwarna putih kemerah-merahan. Jamur ini merupakan
sumber protein, kadar kalorinya tinggi, tetapi kadar kolesterolnya rendah.
Karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi, jamur ini banyak
dibudidayakan.

Gambar Jamur Merang

b. Auricularia polythrica (jamur kuping)

Jamur kuping merupakan jamur saprofi t pada kayu yang mati.


Tubuh buahnya berbentuk seperti daun telinga (kuping), berwarna merah
kecoklat-coklatan. Rasanya enak dan bisa dimakan seperti sayuran. Jamur
ini pun sekarang sudah banyak dibudidayakan.

Gambar Jamur Kuping


lOMoARcPSD|16862207

c. Amanita phalloides

Amanita phalloides merupakan salah satu anggota suku


Amanitaceae. Amanita, merupakan cendawan yang indah, tetapi juga
merupakan anggota daftar cendawan yang mematikan di bumi,
mengandung cukup racun untuk membunuh seorang dewasa hanya
dengan sepotong tubuhnya. Jamur ini hidup sebagai saprofi t pada
kotoran hewan ternak, memiliki tubuh buah berbentuk seperti payung.

d. Puccinia graminis (jamur karat)

Jamur ini hidup parsit pada daun rumput-rumputan (Graminae),


tubuhnya makroskopik, tidak memiliki tubuh buah, dan sporanya
berwarna merah kecoklatan seperti warna karat.

6. DEUTEROMYCOTIN

Beberapa jamur yang belum diketahui alat reproduksi generatifnya


dimasukkan ke dalam Deuteromycotina. Kelompok jamur ini juga sering
disebut sebagai jamur tidak sempurna atau the imperfect fungi. Jamur ini tidak
mengalami reproduksi seksual atau mereka menunjukkan tahap aseksual
(anamorph) dari jamur yang memiliki tahap seksual (teleomorph). Jamur ini
menyerupai Ascomycotina (septanya sederhana). Jadi, kelompok ini bias
dikatakan sebagai “keranjang sampah”, tempat sementara untuk menampung
jenis-jenis jamur yang belum jelas statusnya. Apabila pada penelitian berikutnya
ditemukan cara reproduksi seksualnya, maka suatu jenis jamur anggota
Deuteromycotina akan bisa dikelompokkan ke dalam DivisiAscomycotina atau
Divisi Basidiomycotina. Contohnya adalah Neurosporacrassa yang saat ini
dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.

Semua jamur anggota divisi artifi sial ini bereproduksi secara aseksual
dengan konidia. Konidia dibentuk diujung konidiosfora, secara langsung pada
lOMoARcPSD|16862207

hifa yang bebas. Beberapa jenis hidup pada dedaunan dan sisa-sisa tumbuhan
yang tenggelam di dasar sungai yang berarus deras. Beberapa kelompok yang
lain merupakan parasit pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya dengan
berbagai cara. Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan sarang rayap.

Beberapa jamur parasit pada hewan-hewan kecil mengembangkan


unbranched body di dalam tubuh korbannya, kemudian secara perlahan- lahan
menyerap nutrien sampai korbannya mati. Setelah itu jamur tersebut
memproduksi rantai spora yang mungkin menempel atau termakan oleh
hewanhewan lain yang akan menjadi korbannya. Cara lain adalah dengan
menangkap mangsanya dengan hifa yang dapat menusuk, dengan menumpangi
dan melekat pada amuba. Salah satu kelompok jamur penghuni tanah ada yang
mampu menangkap cacing nematoda dengan membentuk cincin hifa atauhyphal
loop. Ukuran cicin hifa tersebut lebih kecil dari ukuran tubuh nematode dan run
cing pada kedua ujungnya. Ketika nematoda memasukkan kepalanya ke dalam
cincin hifa, cacing tersebut cenderung berusaha keluar dengan bergerak maju,
bukan mundur, sehingga cacing tersebut justru terjebak padakumparan hifa
jamur tersebut. Setelah berhasil menjerat korbannya, jamur tersebut kemudian
membentuk haustoria yang tumbuh menembus ke dalam tubuh cacing dan
mencernanya.

Pada manusia, jamur anggota Divisi Deuteromycotina umumnya


menyebabkan penyakit. Epidermophyton fl oocosum menyebabkan penyakit
kaki atlet, sedangkan Microsporum sp. dan Trichophyton sp. Menyebabkan
penyakit kurap atau panu. Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut sering
disebut juga sebagai dermatophytes. Jenis lain yang merupakan penyebab
penyakit pada manusia adalah Candida albicans. Jamur mikroskopis ini
memiliki bentuk tubuh mirip ragi, tetapi sifat hidupnya adalah parasit. Penyakit
yang ditimbulkannya adalah penyakit keputihan yang terjadi karena adanya
infeksi pada vagina.
lOMoARcPSD|16862207

Deuteromycotina juga memiliki beberapa anggota yang merupakan


penyebab penyakit pada tanaman. Sclerotium rolfsie adalah jamur yang
menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budidaya. Sedangkan
Helminthosporium oryzae adalah contoh jamur parasit yang dapat merusak
kecambah dan buah serta dapat menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada
daun inangnya.

F. Habitat Jamur

Jamur hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur
hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di
tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada
organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat
hidup di lingkungan yang asam.

Sedangkan reproduksinya fungi melakukan reproduksi secara aseksual


dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup
atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi
miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi
multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual.
Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu
tahap plasmogami dan tahapkariogami.

G. Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secaraseksual (generatif) dan aseksual(vegetatif).


Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk
dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler.
Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi
sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau Spora dari
jamur angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
lOMoARcPSD|16862207

Gambar Spora dari jamur

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan


konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu
persatuan sel dari dua individu. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa
yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan
yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan
banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora
tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan
yang sesuai.

H. Peran Jamur Bagi Manusia

Penggunaan manusia jamur untuk persiapan makanan atau pelestarian dan


keperluan lainnya sangat luas dan memiliki sejarah panjang. Jamur pertanian
dan mengumpulkan jamur merupakan industri besar di banyak negara. Studi
tentang dampak menggunakan historis dan sosiologis dari jamur ini dikenal
sebagai ethnomycology .

Karena kapasitas kelompok ini untuk menghasilkan berbagai besar


produk alami dengan antimikroba aktivitas biologis atau lainnya, banyak spesies
telah lama digunakan atau sedang dikembangkan untuk industri produksi
antibiotik , vitamin,dan anti-kanker dan kolesterol-menurunkan obat. Baru-baru
ini, metode telah dikembangkan untuk rekayasa genetika jamur, yang
memungkinkan rekayasa metabolik spesies jamur. Sebagai contoh, modifikasi
genetik dari spesies ragi yang mudah tumbuh pada tingkat yang cepat dalam
lOMoARcPSD|16862207

fermentasi besar kapal-telah membuka cara farmasi produksi yang berpotensi


lebih efisien dari pada produksioleh organisme sumber asli.

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan
meliputiberbagai jenis antara lain sebagai berikut.

a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan


berprotein tinggi.

b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitudalam


pembuatan tempe dan oncom.

c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri


keju,roti, dan bir.

d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.

e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga


mempunyaiperanan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.

a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah


semai.

b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman


kentang.

c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air. Albugomerupakan


parasit pada tanaman pertanian.

d. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada


paruparumanusia.

e. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.


lOMoARcPSD|16862207

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya tulis tentang materi
jamur/ fungi ini adalah:

a. Jamur merupakan salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak


berklorofil,tumbuhan ini umumnya bersifat sebagai saprofit atau parasite untuk
memenuhi kebutuhan pangannya.

b. Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-
tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya
matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme
lain.

c. Cara hidup jamur terdiri dari tiga jenis, yaitu adalah jamur yang
bersifatparasit obligat, parasit fakultatif, dan saprofit.

d. Jamur dibagi kedalam 6 divisi yaitu mysomycotina,


oomycotina,zygomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, deuteromycotine.

e. Jamur Berkembang biak secara seksual dan aseksual, Secara aseksual


jamurmenghasilkan spora, sedangkan seksual terjadi melalui kontak
gametangium dan konjugasif.

f. Peran jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang


merugikan danada yang menguntungkan. Salah satu yang menguntungkan
adalah jamur Saccharomyces yang berguna sebagai fermentor dalam pembuatan
keju. Sedangkan contoh jamur yang merugikan adalah Phythophthora inf'estan
menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
lOMoARcPSD|16862207

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,http://kumpulanmakalahendangsuhara.blogspot.co.id/2011/10/makalah
-tentang-jamur-biologi-sma.html

Anonim, http://www.segitigabermuda.com/2015/07/makalah-biologi-
tentangJamur.html

Anonim,https://www.academia.edu/9089650/Makalah_Mengenai_JamurBAB_I
IPEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai