NUTRISI
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
Ratih Rakasiwi
Puput Saputri
Ahmad Rifki I
Rima Maemunah
(14308141004)
(14308141009)
(14308141032)
(14308141032)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Fungi merupakan organisme yang sering kita jumpai disekitar lingkungan kita.
Pada dasarnya fungi memiliki karakteristik seperti tumbuhan, tetapi klasifikasi
modern mengelompokan mereka dalam kingdom tersendiri yang terpisah dari
kingdom tumbuhan dan hewan. Fungi tumbuh di habitat yang tersebar luas.
Ditemukan hampir di setiap tempat di bumi pada material organik baik hidup maupun
mati. banyak fungi hidup di tanah berhumus. Tetapi banyak juga yang menyerang
organisme hidup, dan dapat hidup di jaringan tumbuhan dan hewan. Fungi umumnya
tidak motil, sehingga fungi sangat bergantung pada substrat untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya dengan bantuan enzim ekstraseluler yang dimilikinya. Enzim
tersebut tentunya digunakan saat kondisi tertentu seperti pada saat nutrien tersebut
masih dalam bentuk makro yang nantinya akan diubah menjadi mikronutrien untuk
mendukung proses metabolisme.
Selain nutrisi, jamur harus mendapat kondisi lingkungan seperti temperatur,
kelembapan, pH dan intensitas sinar yang dapat mendukung pertumbuhannya.
Masing-masing faktor lingkungan tersebut harus berada pada toleransi pertumbuhan.
Jika lebih rendah atau lebih tinggi dari kondisi kondisi yang dapat ditoleransi maka
tidak akan ada pertumbuhan yang terjadi. Selalu ada titik optimum pertumbuhan yang
diindikasikan oleh pertumbuhan yang maksimal. Titik optimum ini digunakan untuk
membedakan sifat dari satu jenis jamur dengan jenis jamur lainnya.
B. Tujuan
1. Menemukan fungi di habitatnya
2. Mengidentifikasi jenis substrat fungi dilingkungan sekitar
3. Mengukur kondisi lingkungan yang ditumbuhi fungi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Fungi
Fungi adalah kata jamak dari kata Fungus yang berasal dari
bahasa latih Fungour. Kata ini awalnya digunakan untuk jamur
yang berpendar pada malam hari. Dalam penggunaannya kata ini
meluas penggunaannya meliputi thallus seperti tumbuhan tidak
berklorofil contohnya mold dan organism yang sejenis dengan
jamur.
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup
dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit.
Fungi memiliki berbagai macam penampilan tertgantung pada
spesiesnya. (Pelczar, 1986)Meskipun fungi merupakan kelompok
organisme yang besar dan sangat bervarias, berdasarkan bentuk
pertumbuhannya secara sederhana fungi dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok besar yaitu fungi uniseluler yang disebut
ragi atau khamir atau yeast dan fungi multiseluler yaitu kapang
atau moulds. Tetapi para ahli lain sering juga mengelompokkan
dalam tiga kelompok besar yaitu kelompok ragi, kapang, dan
cendawan atau mushrooms meskipun sebenarnya cendawan itu
sendiri adalah bentuk masa padat dari penyusun suatu kapang
yang disebut tubuh buah atau fruiting bodies. Dalam buku ini
yang akan dibahas adalah pengelompokkan yang pertama yaitu
ragi dan kapang ditambah dengan pembahasan tentang fungi
yang mempunyai dua bentuk pertumbuhan yang bergantian
disebut dimorfisme. Telaah mengenai fungi disebut mikologi, yang
berasal dari bahasa Yunani mykos yang berarti cendawan (fungi
berbentuk payung).
Fungi memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu:
1. Eukaryot
2. Heterotrof
Seperti telah disebutkan, fungi merupakan organisme
heterotrof sehingga memerlukan bahan organic dari luar
untuk kebutuhan nutrisinya.
3. Tidak berklorofil
4. Banyak tersebar di lingkungan alami
5. Besifat sebagai dekomposer (saprofit)
6. Sifat hidup : saprofit, simbiosis (parasitisme, mutualisme)
7. Tidak motil
8. Memiliki fungsi penting bagi manusia (dekomposer,
pembuatan produk-produk)
9. Dapat bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga
tidak dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan
sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan,
seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1.
o
o
o
o
o
2.
3. Prosedur Kerja
- Menentukan area yang cukup lembab
- Mengamati jamur yang tumbuh di area tersebut
- Mendokumentasikan dengan mengambil gambar
-
secara
fungsional
Mengamati tempat / substrat tumbuhnya tergolong dalam
dominasi karbohidrat, protein, lemak
organiknya
Memasukan data pengamatan kedalam tabel
Mendiskusikan
tentang
keterkaitan
antara
serta
sumber
bahan
kondisi
lingkungannya
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data
1. Tabel pengamatan
No
Substr
Suh
Keteranga
at
an udara s
udar
(%)
a
1
Kayu
(C)
24
cahaya
(lux)
72
270
Terlindun
gi
Jamur
/ tumbuh
ternaung
pada kayu
yang
sudah
lapuk
pada
batang
dan
Tanah
24
75
270
Terlindun
gi
pohon
Jamur
/ tumbuh
ternaung
pada tanah
yang
lembab
dan
Buah
23
74
270
Terlindun
busuk
gi
berlumut
Jamur
/ tumbuh
ternaung
pada
kulit
buah yang
telah
busuk
B. Pembahasan
Merapi
bertujuan
untuk
menemukan
fungi
di
habitatnya,
kondisi
lingkungan
yang
ditumbuhi
fungi.
Dalam
Selain itu pada kondisi abiotik pada lokasi tersebut memiliki suhu
udara antara 23 - 24 C, kelembaban udara 72 75% serta dengan
intensitas cahaya 270 lux.
Menurut Campbell (2003) fungi adalah heterotrof
yang
diserap
dan
digunakan
oleh
fungi.
Sebagai
makhluk
oleh
jamur
sebagai
sumber
energi
dan
untuk
sel
yang
mengandung
karbohidrat.
Selulosa
dan
satu
kompoen
pembangun
mengurai
polimer
selulosa
secara
dengan
panjang
rantai
yang
bervariasi.
cellobiohydrolase
mengurai
selulosa
dari
ujung
dekomposisi
selulosa
secara
aktif
dialam
dengan
merupakan
senyawa
amorf,
karena
banyak
Degradasi
lignin
merupakan
tahapan
pembatas
bagi
Lignin
berikatan
dengan
hemiselulosa
dan
selulosa
metoksifenil
propana.
Pada
kayu,
lignin
umumnya
C. Diskusi
1. Ada berapa jenis fungi yang terdapat di area tersebut dan
tergolong dalam cendawan atau kapang ?
- Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan 10
jenis fungi yang tergolong cendawan / kapang
2. Bahan-bahan alam apa yang menjadi tempat tumbuh fungi
tersebut ?
- Terdapat 3 tempat tumbuh / substrat bagi fungi yaitu pada
kayu, tanah dan kulit buah
3. Secara kimiawi apakah bahan-bahan tersebut tergolong dalam
polimer ? jika ya apa jenis polimer tersebut ?
A. Cendawan yang hidup di batang pohon / kayu Pada substrat
tersebut
terdapat
sumber
karbon
dan
karbon
tersebut
karbohidrat. Selulosa
sel
dapat
menggunakan
bahan
organik
atau
akan
diuraikan
menjadi
zat
organik
yang
lebih
dari sisa organisme mati, bahan tak hidup yang berasal dari
organisme hidup, dikarenakan mengabsorbsi nutrien tersebut
menjadikan fungi digolongkan sebagai pengurai, parasit atau
simbion-simbion mutualitik.
6. Apakah habitat tersebut juga menyediakan zat organik ? apa
fungsi zat organik tersebut bagi fungi ?
Ya, salah satu zat organik yang dibutuhkan jamur adalah
nitrogen. Nitrogen anorganik dibutuhkan jamur untuk dibentuk
nitrit, nitrat, amonia nitrogen organik untuk membentuk asam
amino. tidak semua jamur membutuhkan sumber nitrogen
dengan sumber yang sama.
7. Apa kesimpulan yang dapat saudara ambil ?
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengmatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan
nutriennya melalui penyerapan (absorpsi). Dalam cara ini, fungi
akan
mencerna
makanan
diluar
tubuhnya
dengan
cara
yang
terlebih
Daftar Pustaka
Andoko, A. dan Parjimo,. 2007. Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur
Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka.
Darliana, Ina. 2012. Pengaruh Penambahan Bekatul dan Limbah Cair Tahu Untuk Media
Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Forum penelitian.
UNBAR.
Garraway,M.O. & R.C. Evans. 1984. Fungal Nutrition and Physiology. John Wiley & Sons,
Inc. Canada.
Lukas, Suhamowo. Budipramana, Isnawati. 2012. Pertumbuhan miselium dan Produksi
Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleorotus Ostreatus) Dengan Memanfaatkan Kulit Ari Biji
Kedelai Sebagai Campuran Pada Media Tanam. Jurnal. Vol 1. Surabaya: Jurusan Biologi,
Universitas Negeri Surabaya.
Lynd L.R., P.J. Weimer, W.H. van Zyl WH and I.S. Pretorius. 2002. Microbial Cellulose
Utilization: Fundamentals and Biotechnology. Microbiol. Mol. Biol. Rev. 66(3):506-577.
Moore, e and Landecker., 1982. Fundamental of The fungi. Prentice Hall, Inc. Englewoo
Cliff, new Jersey. p 275, 337.
Saraswati, et al. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor : Balai Besar Litbang
Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Peneitian dan Pengembangan Pertanian
Widiwurjani. 2010. Menggali Potensi Seresah Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus). Surabaya: Unesa University Press.
Zabel RA dan Morrell JJ., 1992. Wood Microbiology : Decay and Its Prevention. Academic
Press, Inc. New York.