Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIOLOGI LANJUT
“KEANEKARAGAMAN FUNGI”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK E

SEPTIANI IRAHMATIA (G1A022090)

SITI AISYAH RAMADHANI (G1A022091)

SYATIRA ANUM DAVI (G1A022092)

VITA MIRA ASTUTI (G1A022093)

YO WORI HANA (G1A022094)

ZALFA NISRINA ARJUANITA (G1A022095)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk
hidup yang beranekaragam salah satunya fungi. Fungi ada yang bersifat
menguntungkan dan ada pula yang bersifat merugikan. Kita telah mengenal
jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya.
Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada
kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai
contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah,
maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan,
misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Fungi akan terus menjadi bahan bagi penelaah ilmiah dasar, terutama
yang berkaitan dengan morfogenesis. Mereka akan menjadi sangt penting di
dalam proses-proses komersial untuk menyediakan produk-produk yang
bermanfaat, termasuk antibody seperti penisilin.

B. Tujuan
Beberapa tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui cirri-ciri fungi
2. Untuk mengetahui tentang klasfikasi fungi
3. Untuk mengetahu tentang reproduksi fungi
4. Untuk mengetahui tentang peranan fungi dalam kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Etimologi Dan Teori Dasar
Fungi (diambil dari Bahasa latin Fungus yang berarti jamur)
merupakan suatu kelompok besar organisme eukaryota yang termasuk juga
kedalamnya seperti mikroorganisme yaitu kapang dan khamir,dalam
taksonomi,fungi di klasifikasikan kedalam kingdom,karena memiliki ciri ciri
yang berbeda dari hewan maupun tumbuhan, fungi atau cendawan adalah
organism heterotrof . Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya.
Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut
safrofit. Safrofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan kompleks,
menguraikannya menjadi zat-zat kmia yang lebih sederhana, yang kemudian
dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya.
Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu,
tekstil, makanan dan bahan-bahan lain. Jamur merupakan kelompok
organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur
pada umumnya multiseluler (bersel banyak).Ciri-ciri jamur berbeda dengan
organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan
reproduksinya.
Diperkirakan terdapat lebih dari 1,5 hingga 5 juta spesies fungi
diseluruh dunia,fungi pertama kali muncul di bumi pada masa
Devonian,sekitar 400 juta tahun yang lalu.Ilmu biologi yang mempelajari
jamur disebut sebagai mikologi.
B. Morfologi Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu
sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh
buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-
jalinan semu menjadi tubuh buah. Pada umumnya sel khamir lebih besar
daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar
bakteri yang terbesar. Khamir sangat beragam ukuranya, berkisar antara 1
sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm atau lebih. Biasanya
berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola.
Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas. Tubuh atau talus, pada dasarnya
memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman).
Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang dinamakan hifa.
Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang
biasanya berdiameter 1 µm.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa.Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma
hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa
mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa
yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh
pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :

1. Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau
septum.
2. Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang
atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori
ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau sitoplasma
dari satu ruang ke ruang lain. Sungguhpun setiap ruang suatu hifa yang
bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel
yang khas.
3. Septet dengan sel-sel multinukleat.Septum membagi hifa menjadi sel-sel
dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Miselium dapat vegetatif (somatic) atau reproduktif. Beberapa hifa dari
miselium somatic menembus ke dalam medium untuk mendapatkan zat
makanan. Miselium reproduksi bertanggung jawab untuk pembentukan
spora dan biasanya tumbuh meluar ke udara dari mideum.
C. Cara Hidup Fungi
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan
organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk
memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui
hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh
karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat
yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.
Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof,
jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya,sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,
Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan
inang yang, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat
organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme
yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar
jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan
untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana
sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang oleh
inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme.
Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme
lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.
Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza,
yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam macam lingkungan dan
berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di
darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan
organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
D. Reproduksi Fungi
Secara alamiah jamur berkembang biak dengan berbagai cara, baik
secara aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora,
dapat pula secara seksual dengan peleburan nucleus dari dua sel induknya.
Pada pembelahan, suatu sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang
serupa. Pada penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari tonjolan kecil pada sel
inang.
Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan spesies dibentuk dalam
jumlah besar. Ada banyak macam spora aseksual, yaitu:
1. Konidiospora atau konidium.
Konidium yang kecil dan bersel satu disebut mikrokonidium. Konidium
dibentuk di ujung atau di sisi sutu hifa.
2. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam kantung yang
disebut sporangium di ujung hifa khusus.
3. Oidium tau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya
sel-sel hifa.
4. Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisten
terhadap keadaan yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatic.
5. Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastospora.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu
persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap
pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua
adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari
masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk
dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah
dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel
melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan
meiosis.

Ada beberapa tipe spora seksual, yaitu:


1. Askospora
Spora bersel satu ini terbentuk didalam pundi atau kantung yang
dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap
askus.
2. Basidiospora
Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang
dinamakan basidium.
3. Zigospora.
Zigospora adalah spora besar berdindiing tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangia.
4. Oospora
Oospora terbentuk didalam struktur betina khusus yang disebut ooginium.
Pembuahan telur, oosfer, oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam
anteredium menghasilkan oospora.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung yang
sangat terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual
diantaranya ialah aservulus dan piknidium. Tubuh buah seksual yang
umum disebut peritesium dan apotesium.

E. Klasfikasi Fungi
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa
dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara
generatif.
Fungi dibagi atas 6 divisio yaitu :
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2
fase hidup, yaitu:
a) Fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut
plasmodium
b) Fase tubuh buah
Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu sporakembara yang
disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum.
2. Oomycotina
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang
dan mengandung banyak inti. Reproduksi:
a. Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup didarat
dengan sporangium dan konidia.
b. Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora
yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
 Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat
maupun serangga air.
 Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3. Ascomycotina
Anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus yang
merupakan tempat dihasilkannya askospora. Beberapa askomiset
membentuk tubuh buah yang melingdungi askus bersama
askospors.kebanyakan dari spesies ini hidup saprofit. Secara aseksual
ascomycotina ini memperbanyak diri dengan pembelahan biner melintang
dan bertunas.
Organisme ini dapat hidup sebagai saprofit pada selaput-selaput
lender pada kebanyakan orang tanpa menyebabkan penyakit. Namun
demikian, apabila inangnya lemah karena suatu penyakit akan
menyababkan infeksi.
Contoh spesies:
a. Sacharomyces cerevisae:sehari-hari dikenal sebagai ragi. berguna
untuk membuat bir, roti maupun alkohol. Mampu mengubah glukosa
menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.
b. Neurospora sitophila:jamur oncom.
c. Peniciliium nojajum dan Penicillium chrysogenum penghasil
antibiotika penisilin.
d. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna untuk
mengharumkan keju.
e. Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap
f. Aspergillus wentii untuk membuat kecap
g. Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin  hidup pada biji-
bijian, flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
h. Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
4. Basidiomycotina
Basidiomycotina dicirikan oleh adanya basidispora yang terbentuk
di luar pada ujung atau sisi basidium. Basidiomycotina yang banyak
dikenal meliputi jamur, jamur papan pada pepohonan, dan jamur karat
serta jamur gosong. Basidiokraf yang mengandung basidia bersama
basidiosporanya. Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa
basidium sebagaibadan penghasil spora. Kebanyalcan anggota spesies
berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
a. Volvariella volvacea :jamur merang, dapat dimakan dan sudah
dibudidayakan
b. Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah
dibudidayakan
c. Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar
daun teh atau blister blight.
d. Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di
daerah subtropics
e. Ustilago maydis :jamur api, parasit pada jagung.
f. Puccinia graminis :jamur karat, parasit pada gandum
5. Deutromycotina
Kelas ini meliputi jamur yang tingkat reproduksinya seksualnya
belum ditemukan. Sebagian besar jamur yang patogenik pada manusia
adalah deuteromycotina. Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak
sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui
dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Mereka seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di
spesies yang sama, sehingga dapat membantu dalam
mengidentifikasikannya di laboratorium. Disamping fase saprofitik yang
berbentuk miselium, banyak di antaranya mempunyai fase parasitic.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya
dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui
pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti
menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam
Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh
jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab
penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit
kurap.

F. Peranan Fungi dalam Kehidupan Manusia


Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem
jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis
jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping
itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan,
dan manusia. Berikut ini beberapa jamur yang menguntungkan dan merugikan
dalam kehidupan manusia.
1. Jamur yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
a. Rhizopus Oryzae, untuk pembuatan tempe
b. Mucor Javanicus, untuk pembuatan tape.
c. Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman
alcohol.
d. Aspergillus oryzae, untuk pembuatan roti
e. Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap
f. Penicillum notatum dan penicillum chrysogenum, menghasilkan
antibiotic.
2. Jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut:
a. Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin
b. Aspergillus fumigates, penyebab pennyakit paru-paru pada burung
c. Exobasidium vexans, parasit pada tanaman the.
d. Amanita phalloides, menghasilkan racun balin.
e. Epidermophyton flocosum, penyebab penyakit kaki atlet.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah makalah ini, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Ciri-ciri dari fungi yaitu sel jamur bersifat eukariotik, jamur bersifat
heterotrof, makanan diperoleh dari lingkungannya, memiliki hifa.
2. Jamur dikelompokkan menjadi 6 divisio yaitu: Myxomycotina, oomycotina,
ascomycotina, basidiomycotina, dan deutromycotina.
3. Fungi memperbanyak diri secara vegetative dan secara generative.
4. Fungi sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur
dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur
dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu
jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai