Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

Pengamatan Jamur Mikroskopis


Alifida Rahma Fanani, Sri Rohana Dewi, Juhaini, Siska Paradifta, Najla Sari, Zakina Octaviano, Eka Lestariyah

Kelompok 2A , Praktikum Mikrobiologi Dasar


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman

Abstrak
Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan
morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa cara atau metode
pengamatan yaitu dengan pembuatan slide cultur atau hanging drop. Untuk pengamatan morfologi dapat
dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis. Salah satu metode yang digunakan dalam
pengamatan jamur mikroskopis adalah metode square block. square block adalah metode dengan cara
membuat blok pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dengan bentuk seperti kubus. Setelah diblok,
media PDA diletakkan diatas objek glass lalu diinokulasikan dengan biakan jamur Saccharomyces
Cerevisiae pada tepi media. Selanjutnya letakkan di dalam cawan petri dan diinkubasikan selama 48 jam.
Hal yang perlu diamati saat melakukan pengamatan koloni fungi adalah struktur bentuk tubuh, cara
perkembiakkannya, tepi koloni, permukaannya, konsistensi, warna, pembentukan pigmen dalam media,
dan apakah koloni tumbuh pada permukaan atau di dalam media. Dari praktikum kali ini diketahui bahwa
jamur Saccharomyces cerevisiae memiliki sporangium yang merupakan sel tempat terjadinya spora, dan
hasil dari sporangium yaitu sporangisfor. Selain itu jamur tersebut memiliki hifa yaitu benang-benang
halus yang dapat terjalin menjadi miselium yang berfungsi dalam reproduksi jamur. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan koloni jamur yaitu kebutuhan air, suhu pertumbuhan, kebutuhan
oksigen dan Ph, kebutuhan nutrien, dan komponen penghambat. Nutrien yang sangat diperlukan untuk
jamur terutama kapang adalah bahan yang mengandung pati, pektin, protein, lipid.
Kata Kunci : Square Block/Saccharomyces Cerevisiae/Sporangiosfor/Sporangium/Hyfa
Tanggal Praktikum: 14 Desember 2015 Diserahkan tanggal: 18 Desember 2015

Pendahuluan
Jamur (fungi) banyak kita temukan Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar
disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di serta tidak mempunyai sistem pembulu seperti pada
musim hujan karena jamur menyukai habitat yang tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya
lembap. Beberapa ahli mikologi membagi jamur berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua
menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh,
tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak
Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. dapat memasak makanannya sendiri[5].
Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas
bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa benang-benang yang disebut hifa, yang saling
akan memanjang dan menyerap makanan dari berhubungan menjalin semacam jala yaitu
permukaan substrat (tempat hidup jamur). miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium
Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat vegetatif yang berfungsi meresap menyerap
uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval. nutrient dari lingkungan , dan miselium fertile yang
Pengamatan morfologi sangat penting untuk berfungsi dalam reproduksi. Fungi tingkat tinggi
identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu
morfologi ini lebih penting daripada pengamatan berupa benang tunggal atau bercabang-cabang yang
fisiologis. Terdapat beberapa cara atau metode disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua
pengamatan yaitu dengan pembuatan slide golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang
cultur atau hanging drop. Untuk pengamatan merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai
morfologi dapat dilakukan pengamatan secara miselium, sedangkan khamir merupakan fungi
makroskopis dan mikroskopis[5]. bersel tunggal da tidak berfilamen[3].
Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula
Asisten Praktikum: 1. Cep Hikmat Maulana Yusup, 2.Ersa Riani yang bersifat saprofit. Parasit apabila dalam
Nurul P.Q 3. Yusnaini, 4. Riska Prihatin Ningsih, 5. Nurmaulida Aulia,
6. Tunik Khoiriyah memenuhi kebutuhan makanannya dengan
Penanggung Jawab: Koordinator Mata Kuliah Mikrobiologi Dasar: Ir. mengambil dari benda hidup yang ditumpanginya,
Samsuriyanto, M.Si dan Kepala Laboratorium Mikrobiologi dan sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh
Genetika Molekuler: Dr.rer.nat. Bodhi Dharma, S.Si, M.Si,FMIPA
Universitas Mulawarman makanan dari benda mati dan tidak merugikan

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA UNMUL


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

benda itu sendiri. Fungi dapat mensintesis protein Jamur adalah mikroorganisme eukariot
dengan mengambil sumber karbon dari heterotrof, tidak dapat melakukan fotosintesis yang
karbohidrat (misalnya glukosa, sukrosa atau berkembang biak dengan spora yang khas. Jamur
maltosa), sumber nitrogen dari bahan organik atau dapat juga berkembang biak dengan aseksual
anorganik, dan mineral dari substratnya. Ada juga maupun seksual. Beberapa jamur merupakan
beberapa fungi yang dapat mensintesis vitamin- organisme yang uniseluler, tetapi kebanyakan
vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur membentuk filamen yang merupakan sel
biakan sendiri, tetapi ada juga yang tidak dapat vegetatif yang dikenal dengan sebutan miselium.
mensintesis sendiri sehingga harus mendapatkan Miselium adalah kumpulan hifa atau filamen yang
dari substrat misalkan tiamin dan biotin[2]. menyerupai tube. Fungi juga dapat dideskripsi
Fungi (jamur) merupakan kelompok organisme sebagai organiusme yang tidak berklorofil, bersifat
eukariotik yang membentuk dunia jamur atau parasitik dan saprofitik, bersel tunggal atau banyak
regnum. Fungi umumnya multiseluler (bersel menyerupai struktur vegetatif yang berupa filamen
banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme yang dilindungi oleh dinding sel yang tersusun dari
lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, zat kitin atau polisakarida. Tumbuhan dan fungi
pertumbuhan dan reproduksinya. Struktur tubuh memiliki dinding sel, dinding sel ini yang
jamur tergantung pada jenisnya. Tubuh jamur membedakan fungi atau tumbuhan dengan sel
tersusun atas komponen dasar yang disebut hifa. hewan. Karena sifat yang heterotrofik, hal yang
Hifa merupakan pembentuk jaringan yang disebut berlawanan dengan sifat yang autotrofik, maka
miselium. Miselium yang menyusun jalinan-jalinan fungi dikeluarkan dari dunia tumbuhan menjadi
semua menjadi tubuh. Bentuk hifa menyerupai digolongkan dalam dunia fungi tersendiri. Dalam
benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. mencerna makanannya, fungi memiliki kemiripan
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan dengan hewan. Fungi memproses cadangan
sitoplasma. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding makanannya dalam bentuk glikogen seperti halnya
melintang atau septa. Septa umumnya mempunyai yang terjadi pada hewan. Dinding sel fungi tersusun
pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, dari zat kitin yaitu karbohidrat yang mengandung
mitokondria dan kadangkala inti sel yang mengalir nitrogen, sementara tumbuhan dinding selnya
dari sel ke sel. Akan tetapi adapula hifa yang tidak terbuat dari selulosa[4].
bersepta atau hifa sinostik. Struktur hifa sinostik Jamur dibagi menjadi 2 yaitu khamir (Yeast)
dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali dan kapang (Mold). Khamir adalah bentuk sel
yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma[1]. tunggal dengan pembelahan secara pertunasan.
Baik jamur yang bersahaja maupun jamur yang Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada
tingkat tinggi tubuhnya mempunyai ciri yang khas kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil
yaitu berupa benang tunggal bercabang-cabang tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat
yang disebut miselium, atau berupa kumpulan beragam ukurannya,berkisar antara 1-5 μm
benang-benang yang padat menjadi satu. Hanya lebarnya dan panjangnya dari 5-30 μm atau lebih.
golongan ragi (sacharomycetes) itu tubuhnya Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang
berupa sel-sel tunggal ciri kedua adalah jamur tidak memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies
mempunyai klorofil, sehingga hidupnya terpaksa mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun
heterotrof. Sifat ini menguatkan pendapat, bahwa dalam biakan murni terdapat variasi yang luas
jamur itu merupakan kelanjutan bakteri di dalam dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-sel individu,
evolusi[1]. tergantung kepada umur dan lingkungannya.
Golongan jamur mencakup lebih daripada Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-
55.000 spesies, jumlah ini jauh melebihi jumlah organ penggerak lainnya. Tubuh atau talus suatu
spesies bakteri. Tentang klasifikasinya belum ada kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian
ketentuan pendapat yang menyeluruh diantara para miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau
sarjana taksonomi. Bakteri dan jamur merupakan dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa
golongan tumbuh-tumbuhan yang tubuhnya tidak filamen yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya
mempunyai diferensiasi, oleh karena itu disebut 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri yang
tumbuhan talus (thallophyta), lengkapnya biasanya berdiameter 1 μm. Disepanjang setiap hifa
thallophyta yang tidak berklorofil. Ganggang terdapat sitoplasma bersama[1].
adalah thallophyta yang berklorofil[4]. Jamur tidak dapat hidup secara autotrof,
melainkan harus hidup secara heterotrof. Jamur

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA UNMUL


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan jumlah tersebut dalam kehidupan memiliki
organik yang ada dilingkungannya. Umumnya peran masing-masing dihabitatnya baik yang
jamur hidup secara saprofit,artinya hidup dari berkaitan langsung maupun tidak langsung bagi
penguraian sampah sampah-sampah organic seperti manusia Jamur merupakan organisme yang mirip
bangkai, sisa tumbuhan, makanan dan kayu lapuk, tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil. Dalam
menjadi bahan-bahan anorganik. Ada pula jamur klasifikasi system tiga kingdom, jamur (fungi)
yang hidup secara parasit artinya jamur dikelompokkan sendiri terlepas dari kelompok
mendapatkan bahan organik dari inangnya plantae (tumbuhan) karena jamur tidak
misalnya dari manusia, binatang dan tumbuhan. berfotosintesis dan dinding selnya bukan dari
Adapula yang hidup secara simbiosis mutualisme, selulosa[3].
yakni hidup bersama dengan orgaisme lain agar
saling mendapatkan untung, misalnya bersimbiosis
dengan ganggang membentuk lumut kerak [5]. Metode Penelitian
Jamur uniseluler misalnya ragi dapat mencerna
tepung hingga terurai menjadi gula, dan gula Alat dan Bahan
dicerna menjadi alkohol. Sedangkan jamur Bahan
multiseluler misalnya jamur tempe dapat Bahan-bahan yang kami gunakan dalam
mengaraikan protein kedelai menjadi protein praktikum ini:
sederhana dan asam amino. Makanan tersebut -Kultur fungi (Saccharomyces cerevisiae) serta
dicerna diluar sehingga disebut pencernaan jenis-jenis fungi befilamen (mold) yang terdapat
ekstraseluler, sama seperti pada bakteri. Caranya pada roti, jagung, atau jeruk.
sel-sel yang bekerja mengeluarkan enzim -medium PDA (Potato Dextrose Agar) yang sudah
pencernaan. Enzim-enzim itulah yang bekerja memadat.
menguraikan molekul-molekul kompleks menjadi Serta bahan-bahan yang lain: Alumunium foil,
molekul-molekul sederhana[5]. kertas saring, alkohol, tissue, kertas label, baki,
Ciri-ciri jamur organisme yang termasuk dalam tutup botol aqua sebanyak 2 buah.
kelompok jamur, anggotanya mempunyai ciri-ciri
umum yaitu uniseluler atau bersel satu atau multi Alat
seluler (benang-benang halus), tubuhnya tersusun Alat-alat yang kami gunakan dalam praktikum
atas hifa (jalinan benang-benang halus), eukariotik ini: Cawan Petri,objek glass, cover glass, pisau
(mempunyai membran inti), tidak mempunyai silet, ose, bunsen, mikroskop dan inkubator.
klorofil sehingga bersifat heterotrof, yaitu secara
saprofit, parasit dan simbiosis, dinding selnya Waktu Pelaksanaan
tersusun atas zat kitin, cadangan makanan Praktikum tentang pengamatan jamur
tersimpan dalam bentuk glikogen dan protein, mikroskopis dilaksanakan pada tanggal 14
pencernannya berlangsung secara ekstraseluler, Desember 2015 pada pukul 13.00-15.00 WITA,
dimana makanan sebelum diserap disederhanakan bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
terlebih dahulu oleh enzim ekstraseluler yang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dikeluarkan dari hifa jamur, memiliki keturunan Universitas Mulawarman.
yang bersifat haploid lebih singkat, reproduksi
jamur uniseluler dilakukan secara aseksual dengan Cara Kerja
membentuk spora. Jamur multiseluler secara
aseksual dengan cara memutuskan benang hifa ( 1. Pengamatan koloni fungi berfilamen (mold)
fragmentasi ), zoospore, endospora, dan konidia. metode square block
Sedangkan secara seksual melalui peleburan inti Siapkan semua peralatan dan bahan. Buatlah
jantan dan inti betina sehingga dihasilkan spora penyangga di dalam cawan petri dengan
askus atau basidium[1]. menggunakan alumunium foil yang dibentuk
Jamur hidup tersebar dan terdapat ditanah, air menjadi huruf U tidak terlalu tebal agar muat di
vegetasi, badan hewan, makanan, dibangunan, dalam cawan saat ditutup dan tidak terlalu tipis
bahkan pada tubuh manusia. Jamur dapat tumbuh untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme
dan berkembang pada kelembaban dan pada suhu lainnya. Bersihkan objek glass dan cover glass
yang tinggi. Saat ini di Indonesia diperkirakan dengan menggunakan tissue yang telah dibasahi
terdapat 4.250 sampai 12.000 jenis jamur. Dari dengan alkohol dan tunggu sampai kering. Fiksasi

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA UNMUL


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

tepi cawan petri diatas lampu bunsen. Letakkan serasah, atau pada buah-buah yang mulai
alumunium foil yang telah dibentuk menjadi huruf membusuk, atau pada batang tumbuhan. Umumnya
U tersebut di dalam cawan petri. Panaskan pisau bentuk yang terlihat tersebut adalah bagian dari
silet steril diatas lampu bunsen sampai pijar. Fiksasi koloni suatu fungi, yaitu berupa benang-benang
tepi cawan petri yang berisi media PDA diatas putih halus sekali yang membentuk suatu jala, atau
lampu bunsen. Dengan pisau silet steril buatlah berupa bercak-bercak denganwarna indah yang
blok media PDA dengan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm cerah (hijau, jingga, biru, dan sebagainya). Pada
dan diletakkan diatas objek glass. Panaskan jamru tempat tertutup yang kurang terkena sinar matahari
ose diatas bunsen sampai benar-benar pijar. Fiksasi fungi juga dapat ditemukan, apabila, tercium bau
tepi cawan petri yang berisi jamur. Ambil 1 lup ose apek, atau bau alkohol, atau bau harum senyawa
spora jamur dan inokulasikan pada sisi samping ester yang merupakan hasil metabolisme dari fungi.
dari blok media tersebut dengan spora jamur. Semua jenis jamur bersifat heterotrof.
Letakkan cover glass diatas blok media yang telah Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
diinokulasikan dengan jamur secara perlahan. tidak memangsa dan mencerna makanannya. Untuk
Letakkan 2 tutup botol aqua yang berisi air pada memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik
ujung-ujung baki. Lalu letakkan cawan petri dalam dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,
baki. Selanjutnya diinkubasikan selama 24-48 jam kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.
pada suhu ruang dan tidak dibalik. Air yang ada di Fungi ada yang bersifat parasit dan ada
dalam 2 tutup botol tersebut berguna untuk pula bersifat saprofit. Parasit apabila dalam
melembabkan biakan dalam cawan petri. memenuhi kebutuhan makanannya dengan
mengambil dari benda hidup yang ditumpanginya.
Sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh
Hasil dan Pembahasan makanan dari benda mati dan tidak merugikan
Tabel 1.1 Pengamatan Jamur mikroskopis dengan benda itu sendiri. Fungi mensintesis protein dengan
metode square block mengambil sumber karbon dan karbohodrat
No. Hasil pengamatan Keterangan (misalnya glukosa, sukrosa atau maltosa)., sumber
1. Perbesaran nitrogen dari bahan organik atau anorganik, dan
mikroskop 10 x mineral dari substratnya . ada juga beberapa fungi
10 yang dapat mensintesis vitamin-vitamin yang
Keterangan : dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
1.Sporangium perkembangbiakan sendiri. Tetapi ada juga yang
2.Sporangiosfor tidak dapat mensintesis sendiri, sehingga harus
3.Hifa mendapatkan dari substrat, misalkan thaimin dan
biotin[5].
Fungi multiseluler atau kapang mempunyai
miselia atau fillamen dan pertumbuhannya dalam
Jamur merupakan kelompok organisme bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti
eukariotik yang membentuk dunia jamur atau kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna
regnum fungi. Dahulu Regnum (= kingdom) fungi putih, tetapi bila telah memproduksi apora maka
dimasukkan ke dalam Regnum Plantae, tetapi akan terbentuk berbagi warna tergantung dari jenis
sekarang fungi berdiri sebagai regnum tersendiri. kapang. Sifat-sifat yang penampakan mikroskopik
Ciri-ciri organisme yang dikelompokkan ke dalam ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi
regnum fungi adalah : eukariotik, tidak berklorofil, dan klasifikasi kapang[5].
tumbuh sebagai sel hifa atau sel khamir, memiliki Kapang dapat dibedakan menjadi dua
dinding sel yang mengandung zat kitin, bersifat kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa
heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau
selnyadan mengekskresikan enzim-enzimnya septat yang membagi hifa dalam mangan-mangan,
ekstraselulerke lingkungan, menghasilkan spora dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau
atau konidia, melakukan reproduksi seksual dan / lebih. Dinding penyekat pada kapang disebut
aseksual. dengan septum yang tidak tertutup rapat sehingga
Di dalam fungi dapat dilihat dan dikenal sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu
dengan mudah apabila kita memperhatikan tempat- ruang ke ruang lainnya. Kapang bersepta yaitu
tempat yang lembab, misalnya pada substrat terutama kelas Ascomycetes. Sedangkan kapang

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA UNMUL


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

tak bersepta yakni kelas Phycomycetes. Kapang pembentukan gamet. Sporangium adalah struktur
yang tak bersepta intinya tersebar disepanjang septa tempat dibentuknya spora. Konidiofor adalah hifa
[5]
. terspesialisasi yang menghasilkan spora aseksual
Baik jamur yang bersahaja maupun jamur yang disebut konidia.
yang tingkat tinggi tubuhnya mempunyai ciri yang Jamur diklasifikasikan berdasarkan struktur
khas, yaitu berupa benang tunggal bercabang- tubuh dan cara reproduksinya menjadi empat divisi,
cabang yang disebut miselium. Atau berupa yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota
kumpulan benang-benang yang dapat menjadi satu. dan Deuteromycota. Struktur tubuh jamur
Hanya golongan ragi itu tubuhnya berupa sel-sel tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel,
tunggal. Ciri kedua ialah jamur tidak mempunyai misalnya khamir, ada pula jamur yang
klorofil, sehingga hidupnya terpaksa heterotrof. multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
Sifat ini menguatkan pendapat bahwa jamur itu ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur
merupakan kelanjutan bakteri di dalam evolusi[2]. kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar
Golongan jamur mencangkup lebih yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang
daripada 55000 spesies, jumlah ini jauh lebih disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-
banyak dari spesies bakteri. Tentang klasifikasinya jalinan semu menjadi tubuh buah.[1].
belum ada kesatuan pendapat yang menyeluruh dari Hifa adalah struktur menyerupai benang
para sarjana taksononi. Bakteri dan jamur yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
merupakan golongan tumbuh-tumbuhan yang ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma
tubuhnya tidak mempunyai diferensiasi. Oleh hifa. Sitoplasmanya mengandung organel
karena itu disebut tumbuhan talus (thallophyta) eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding
lengkapnya thallopyta yang tidak berklorofil[2]. melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria,
adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke
pernah dikelompokan kedalam kingdom tumbuhan, sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta
fungi adalah organ yang sangat unik yang atau hifa senositik.Struktur hifa senositik dihasilkan
umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
dari cara memperoleh makan, organisasi struktural, diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada
serta pertumbuhan serta reproduksi. Pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami
kenyataannya, kajian molekuler menunjukn bahwa modifikasi menjadi haustoria yang merupakan
fungi dan hewan kemungkinan berasal dari satu organ penyerap makanan dari substrat; haustoria
nenek moyang yang sama. Sebelumnya perlu dapat menembus jaringan substrat[1].
diketahui ciri-ciri dari fungi adalah sebagai berikut: Fungi membutuhkan senyawa-senyawa
bersifat eucarioti, tidak berklorofil, organik sebagai sumber energinya dan juga untuk
uniseluler/multiseluler, tubuh tersusun dari benang- biosintesis senyawa-senyawa karbon. Berdasarkan
benang (hifa), Bisa bercabang-cabang disebut hal tersebut fungi juga disebut sebagai
micellium, Dinding sel tersusun senyawa chitine, kemoheterotrof, seperti hewan dan sebagian besar
Nutrisi diserap dengan hifa dan micellium, bakteri. Merupakan karakter dari fungi berkenaan
Makanan diserap dalam bentuk glikogen, dengan nutrisinya adalah bahwa fungi menyerap
Reproduksi secara vegetatif dan generative, Hidup moleku-lmolekul organik sederhana terlarut
ditempat lembab,basah gelap, banyak zat organik (monosakarida, asam amino, dan senyawa-senyawa
sebagai heterotrof, ada yang parasit ada yang organik) melewati dinding dan membran sel. Pada
saprofit, Sebagai parasit jamur mengambil makanan beberapa kasus fungi memperoleh nutrien
langsung dari inangnya. terlarutnya dari pemecahan senyawa polimer
Sebagian besar jamur bereproduksi dengan kompleks yang dilakukan oleh enzim
spora mikroskopik, yaitu sel reproduktif yang tidak ekstraselulernya depolimerase. Fungi merupakan
motil. Spora biasanya dihasilkan oleh hifa aerial organisme pengurai bahan organik utama karena
yang terspesialisasi. Hifa aerial pada beberapa hampir setiap senyawa organik yang ada di alam ini
jamur membentuk struktur komplek yang disebut bisa didegradasi oleh fungi.
badan buah (fruiting body). Spora dihasilkan dalam Secara alamiah cendawan atau fungi
badan buah. Ada tiga bentuk struktur reproduktif berkembangbik dengan berbagai cara, baik secara
pada jamur, yaitu gametangium, sporangium dan aseksual dengan pembelahan, penguncupan,atau
konidiofor. Gametangium adalah struktur tempat pembentukan spora, dapat pula secara seksual

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA UNMUL


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

dengan peleburan nukleus dari dua sel induknya. dengan beberapa cara pada waktu yang berlainan
Pada pembelahan, suatu sel membagi diri untuk dan dalam keadaan yang berbeda, srukturv serta
membentuk dua sel anak yang serupa. Pada metode pembentukan spora-spora itu cukup konstan
penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari untuk digunakan dalam identifikasi dan klasifikasi.
penonjolan kecil pada sel inangnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Spora aseksual, yang berfungsi untuk pertumbuhan kapang yakni kebutuhan air ,
menyebarkan species dibentuk dalam jumlah besar. Kebanyakan kapang membutuhkan air minimal
Ada banyak macam spora aseksual: Konidiospora untuk pertumbuhannya dibandingkan dengan
atau konidium. Konidium yang kecil dan bersel satu khamir dan bakteri (Waluyo, 2004). Air merupakan
disebut mikrokonidium. Konidium yang bersar lagi pelarut esensil yang dibutuhkan bagi semua reaksi
bersel banyak dinamakan makrokonidium. biokimiawi dalam sistem hidup dan sekitar 90%
Konidium dibentuk diujung atau disisi suatu hifa. menyusun berat basah sel[4].
Sporangiospora. Spora bersel satu ini Suhu pertumbuhan, kebanyakan kapang
terbentuk didalam kantung yang disebut bersifat mesofilik, yaitu mampu tumbuh baik pada
sporangium di ujung hifa khusus (sporangiosfor). suhu kamar. Suhu optimum pertumbuhan untuk
Aplanospora ialah sporangiospora nonmotil. kebanyakan kapang adalah sekitar 25-30oC, tetapi
Zoospora ialah sporangiospora yang motil, beberapa dapat tumbuh pada suhu 35-37oC atau
moyilitasnya disebabkan oleh adanya flagelum. lebih. Beberapa kapang bersifat psikotrofik yakni
3. Oidium atau artrospora. Spora bersel satu ini dapat tumbuh baik pada suhu lemari es, dan
terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa. beberapa bahkan masih dapat tumbuh lambat pada
Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding suhu dibawah suhu pembekuan, misal -5 sampai -
tebal ini sangat resisten terhadap keadaan yang 10oC, selain itu beberapa kapang bersifat termofilik
buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatik. yakni mampu tumbuh pada suhu tinggi[5].
Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel Kebutuhan oksigen dan pH, Semua kapang
khamir disebut blastospora. bersifat aerobik, yakni membutuhkan oksigen
1. Spora seksual, yang dihasilkan dari dalam pertumbuhannya. Kebanyakan kapang dapat
peleburan dua nukleus terbentuk lebih jarang, lebih tumbuh baik pada pH yang luas, yakni 2,0-8,5,
kemudian, dsan dalam jumlah yang lebih sedikit tetapi biasanya pertumbuhannya akan baik bila
dibandingkan dengan spora aseksual. Juga hanya pada kondisi asam atau pH rendah[5].
terbentuk dalam keadaan tertentu. Ada beberapa Nutrien sangat dibutuhkan kapang untuk
tipe spora seksual:Askospora. Spora bersel satu ini kehidupan dan pertumbuhannya, yakni sebagai
trerbentuk didalam pundi atau kantung yang sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi,
dinamakan askus. Biasanya terdapat 8 askospora dan faktor pertumbuhan (mineral dan vitamin).
didalam setiap askos, Basidiospora. Spora bersel Nutrien tersebut dibutuhkan untuk membentuk
satu ini terbentuk diatas struktur berbentuk gada energi dan menyusun komponen-komponen sel.
yang dinamakan basidium. Zigospora. Zigospora Kapang dapat menggunakan berbagai komponen
adalahj sporta besar berdinding tebal yang sumber makanan, dari materi yang sederhana
terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara hingga materi yang kompleks. Kapang mampu
seksual serasi, disebut juga gametangia, pada memproduksi enzim hidrolitik, seperti amilase,
beberapa cendawan melebur. Oospora. Spora ini pektinase, proteinase dan lipase. Maka dari itu
terbentuk didalam struktur betina khusus yang kapang mampu tumbuh pada bahan yang
disebut ooginium. Pembuahan telur atau oosfer oleh mengandung pati, pektin, protein atau lipid.
gamet jantan yang terbentuk didalan anteredium Komponen penghambat, beberapa kapang
menghasilkan oospora. Dalam setiap oogonium mengeluarkan komponen yang dapat menghambat
dapat ada satu atau beberapa oosfer[1]. pertumbuhan organisme lainnya. Komponen ini
Spora aseksual dan seksual dapat disebut antibiotik, misalnya penisilin yang
dikitari oleh sruktur pelindung yang sangat diproduksi oleh Penicillium chrysogenum, dan
terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah clavasin yang diproduksi oleh Aspergillus clavatus.
asesual diantaranya adalah aservulus dan Sebaliknya, beberapa komponen lain bersifat
piknidium. Tubuh buah seksual yang umum disebut mikostatik atau fungistatik, yaitu menghambat
peritesium dan apotesium. pertumbuhan kapang, misalnya asam sorbat,
Meskipun suatu cendawan tunggal propionat dan asetat, atau bersifat fungisidal yaitu
dapat membentuk spora aseksual, dan seksual membunuh kapang[3].

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA UNMUL


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

Kesimpulan
Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar
adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi
pernah dikelompokan kedalam kingdom tumbuhan,
fungi adalah organ yang sangat unik yang
umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau
dari cara memperoleh makan, organisasi struktural,
serta pertumbuhan serta reproduksi. Pada
kenyataannya, kajian molekuler menunjukn bahwa
fungi dan hewan kemungkinan berasal dari satu
nenek moyang yang sama. Sebelumnya perlu
diketahui ciri-ciri dari fungi adalah sebagai berikut:
bersifat eucarioti, tidak berklorofil,
uniseluler/multiseluler, tubuh tersusun dari benang-
benang (hifa), Bisa bercabang-cabang disebut
micellium, Dinding sel tersusun senyawa chitine,
Nutrisi diserap dengan hifa dan micellium,
Makanan diserap dalam bentuk glikogen,
Reproduksi secara vegetatif dan generative, Hidup
ditempat lembab,basah gelap, banyak zat organik
sebagai heterotrof, ada yang parasit ada yang
saprofit, Sebagai parasit jamur mengambil makanan
langsung dari inangnya.

Referensi
[1] Coyne, Mark S.soil. 1999.Microbiology : An
Exploratory Approach. Delmar Publisher :
USA.
[2] Dwidjoseputro,D.2010.Dasar-Dasar. Mikro-
biologi. Djambatan.Jakarta.Halaman 8-13
[3] Fardias, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan
I. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
[4] Katherine, MJ.Swanson. 2011.
Microorganisms in Foods. Springer : New
York.
[5] Syamsul, Istamar. 2004. Biologi. Erlangga :
Jakarta.

Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi FMIPA UNMUL

Anda mungkin juga menyukai