DISUSUN OLEH:
NAMA NIM
OKTA MARISA FITRIANI 1607025050
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau
komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-
tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan
penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis,
diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun
komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi
kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-
Smith, 1983).
Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan individu-individu tadi,
dengan demikian untuk melihat suatu komunitas sama dengan memperhatikan
individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara
keseluruhan. Ini berarti bahwa daerah pengambilan contoh itu representatif bila
didalamnya terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk
komunitas tersebut (Sagala, E.H.P, 1997).
Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat
suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari
vegetasi secara keseluruhan.yang disebut luas minimum (Odum, 1998).
2.2 Penentuan Luas Minimum Area
a. Pengertian Luas Minimum
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang
digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh
(kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh
(sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu
habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan
erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak
contoh yang dgunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar,
empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh
minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan
dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat.
Metode luas minimum dilakukan dengan cara menentukan luas daerah
contoh vegetasi yang akan diambil dan didalamnya terdapat berbagai jenis
vegetasi tumbuhan. Syarat untuk pengambilan contoh haruslah representative bagi
seluruh vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini dapat dikembalikan kepada sifat
umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang dibentuk
oleh beragam jenis populasi. Dengan kata lain peranan individu suatu jenis
tumbuhan sangat penting. Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan-keadaan
individu dalam populasi.
2.3 Teknik Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau
komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-
tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan
penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis,
diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun
komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi
kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-
Smith, 1983).
Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan individu-individu tadi,
dengan demikian untuk melihat suatu komunitas sama dengan memperhatikan
individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara
keseluruhan. Ini berarti bahwa daerah pengambilan contoh itu representatif bila
didalamnya terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk
komunitas tersebut (Sagala, E.H.P, 1997).
Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat
suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari
vegetasi secara keseluruhan.yang disebut luas minimum (Odum, 1998).
a. Metode dengan petak
Metode dengan petak merupakan prosedur yang umum digunakan untuk
pengambilan berbagai tipe organisme termasuk vegetasi. Petak yang digunakan
dapat berbentuk segi empat, persegi, atau lingkaran. Disamping itu untuk
kepentingan analisis vegetasi dapat digunakan petak tunggal atau petak ganda.
1. Petak Tunggal
Di dalam metode petak tunggal, hanya dibuat satu petak contoh dengan
ukuran tertentu mewakili suatu tegakkan hutan atas suatu vegetasi. Ukuran
minimum petak contoh dapat ditentukan menggunakan kurva spesies area. Luas
minimum petak contoh itu ditetapkandengan dasar bahwa penambahan luas petak
tidak menyebabkan kenaikan jumlah spesies lebih dari 5% (Soegianto, 1994).
Pada metode itu tidak perludihitung frekuensi relatif karena hanya ada satu petak
contoh dalam analisis vegetasinya, sehingga INP diperoleh dari penjumlahan
kerapatan relatif dan penutupan relatif.
Misalnya mencoba membuat petak contoh persegi dengan berbagai
ukuran, sehingga diperoleh data seperti yang disajikan pada tabel 6.1 sebagai
berikut
Bentuk dan ukuran petak-petak pengamatan serta peletakannya pada setiap garis
rintis dilihat pada gambar 6.2 sebagai berikut.
Gambar 6.2 Desain Petak-Petak contoh di lapangan dengan metode garis
berpetak (Kusmana, 1997; Indriyanto 2006 ).
d. Metode kombinasi antara metode jalur dengan metode garis berpetak
Dalam metode ini risalah pohon dilakukan dengan metode jalur dan
permudaan dengan metode garis berpetak. Untuk lebih jelasnya desain metodc ini
dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 6.3 Desain Petak-Petak contoh dilapangan dengan metode kombinasi.
2.4 Teknik Sampling Tanpa Petak
Teknik sampling tanpa petak merupakan teknik yang diperkenalkan oleh
para ahli manajemen hutan untuk mengetahui kesulitan praktisi dalam pembuatan
kuadran (petak contoh) di lapangan. Pada dasarnya metode tersebut menggunakan
pengukuran jarak antar tumbuhan yang satu dengan tumbuhan yang lain, yang
dipilih secara acak dengan individu-individu tumbuhan yang terdekat dengan
asumsi tumbuhan tersebar secara acak.
Dengan menggunakan metode tersebut akan menghemat waktu, karena
tidak memerlukan pembuatan petak contoh di lapangan, kesalahan sampling
dalam pembuatan petak contoh dan penentuan apakah individu berada di dalam
atau di luar kuadrat dapat dikurangi. Dalam teknik sampling tanpa petak contoh
paling sedikit terdapat empat macam metode yang berdasarkan satuan contoh
berupa titik yang penempatannya di lapangan bila secara acak sistematis.
a. Metode Berpasangan Acak (Random Pair Method)
Pada metode berpasangan acak ada beberapa prosedur pelaksanaan,
prosedur pelaksanaan teknik ini adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan titik-titik contoh secara acak atau beraturan (pada jarak
tertentu sepanjang garis lintasan),
2. Pemilihan satu individu (tumbuhan) pohon yang terdekat dengan titik
contoh. Kemudian tarik suatu garis khayalan yang melalui titik contoh
dan individu pohon yang terpilih dan satu garis khayalan lagi yang
tegak lurus terhadap garis khayalan pertama tadi. Tahap selanjutnya
pilih satu individu tumbuhan yang terdekat dengan individu tumbuhan
pertama, tetapi letaknya berada di sektor lain (di luar sektor 180 o
tempat pohon pertama berada yang dibatasi oleh garis khayalan
pertama).
3. Pengukuran jarak antar pohon (individu tumbuhan) pertama dan
kedua. Setelah itu parameter-parameter vegetasi yang diinginkan
dapat diukur pada kedua individu tumbuhan tersebut di atas.
Untuk memudahkan data analisis di lapangan, maka sebaiknya dibuat
tabel tally sheet.
4. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data lapangan dengan
menggunakan rumus-rumus berikut:
kerapatan suatu spesies × kerapatan spesies
Kerapatan (K) suatu spesies =
100
luasan area
Kerapatan seluruh spesies = 0,8 × rata-rata antar pohon
Keterangan :
d = jarak individu pohon ke titik pengukuran di semua kuadran
n = banyaknya pohon
d1, d2, ... dn = rata-rata bab area/individu, yaitu rata-rata luasan permukaan
tanah yang diokupsi oleh satu individu tumbuhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi
vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan
tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan
tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan
tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang
struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-Smith, 1983).
DAFTAR PUSTAKA
Greig-Smith, P. 1983. Quantitative Plant Ecology, Studies in Ecology.Volume 9.
Oxford: Blackwell Scientific Publications
Husamah., dkk. 2013. Modul Ekologi Tumbuhan. Malang: UMM Press
Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi.IPB Press. Bogor
Mueller-Dombois, D. and H.Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation
Ecology. New York: John Wiley & Sons
Odum, P. E. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Ir. ThahjonoSamingan,
M.Sc. Cet. 2. Yogyakarta: GadjahMada University Press
Purwaningsih, dan R. Yusuf.2005. KomposisiJenisdanStrukturVegetasiHutan di
KawasanPakuli, Taman Nasional Lore Lindu.Jurnal Biodiversitas 6 (2):
123-128.
Sagala, E.H.P, 1997. Analisa Vegetasi Hutan Sibayak II pada Taman Hutan
Rakyat Bukit Barisan Sumatera Utara. Skripsi Sarjana Biologi (Tidakd
ipublikasi) Medan: FMIPA USU