Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018

23 April 2018 Samarinda, Indonesia

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN SUHU TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS


Hydrilla verticilata

Okta Marisa fitriani 1 Khairun Nisa 2


Laboratorim Fisiologi Tumbuhan, Program Studi Biologi
Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Mulawarman
Coressponden Author: oktamarisa971002@gmail.com

Abstrak :Fotosintesis merupakan suatu cara yang dilakukan tumbuhan untuk memfiksasi karbon karena
karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul energi. Tujuan dari pengamatan
yang dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis
Hydrilla verticilata. Metode yang dipergunakan dalam praktkum dengan meletakkan batang hydrilla
verticilata didalam erlenmeyer pada kontainer dengan di beri perlakuanadengan diletakkan didaalam air
hangat, biasa dan dingin serta dengan perlakukan pemberian intensitas cahayamerah, biru dan ungu.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan didapatkan hasil bahwa bahwa untuk hydrilla verticila dengan
perlakuan suhu pada air hangat dengan buffer memiliki laju fotosintesis 1 dan tanpa buffer memiliki
laju fotosintesis 0,. Pada hydrilla verticilata dengan perlakuan suhu pada air biasa dengan buffer
memiliki laju fotosintesis 0 dan tanpa buffer memiliki laju fotosintesis 0. pada air dingin (air es) dengan
buffer memiliki laju fotosintesis 0 dan tanpa buffer memiliki laju fotosintesis. Pada hydrilla verticiata
dengan perlakuan cahaya pada filter biru dengan buffer memiliki laju fotosintesis 0,7 dan tanpa buffer
memiliki laju fotosintesis 0,2. Pada hydrilla verticilata dengan perlakuan cahaya pada filter merah
dengan buffer memiliki laju fotosintesis 1 dan tanpa buffer memiliki laju fotosintesis 2. Pada hydrilla
verticilata dengan perlakuan cahaya pada filter ungu 0 dengan buffer memiliki laju fotosintesis 0 dan
tanpa buffer memiliki laju fotosintesis.

Kata kunci: Intensitas cahaya, Pengaruh suhu, Klorofil dan Temperatur

Pendahuluan macam teori, yaitu teori gelombang


Salah satu proses kehidupan pada elektromagnet dan teori kuantum. Teori
tanaman adalah fotosintesis merupakan proses gelombang elektromagnet menyatakan bahwa
kimia untuk menghasilkan energi, dimana karbon cahaya merambat pada suatu ruangan sebagai
dioksida (CO2) dan air (H2O) yang akan diubah suatu gelombang. Teori kuantum menyatakan
menjadi senyawa karbohidrat dengan bantuan bahwa cahaya merambat melalui aliran partikel
energi cahaya yang berasal dari matahari yang disebut foton. Energi yang berada dalam
. Fotosintesis merupakan cara fiksasi karbon satu foton disebut satu kuantum. Karena energi
karena karbon sangat bebas dari CO2 diikat yang berada dalam suatu foton itu sebanding
(difiksasi) menjadi gula sebagai molekul energi. dengan besarnya frekuensi, maka kuantum bisa
Secara sederhana, reaksi yang terjadi dalam dinyatakan dalam bentuk panjang gelombang dan
proses fotosintesis ialah sebagai berikut : 6H2O + energi dari setiap foton berbanding sangat
6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2. Karbohidrat terbalik dengan adanya panjang gelombangnya.
(C6H12O6) yang akan digunakan pada proses Reaksi yang terjadi dalam fotosintesis merupakan
dalam pembentukan senyawa-senyawa organik akibat dari penyerapan foton oleh klorofil. Tidak
yang lain yang dapat berupa selulosa dan bisa semua foton memiliki tingkat energi yang sesuai
juga digunakan sebagai bahan bakar. untuk mengeksitasi pigmen daun. Lebih dari 760
Fotosintesis ini terjadi pada daun. Daun nm, maka foton tidak mempunyai cukup energi
menangkap cahaya menggunakan klorofil yang dan kurang dari 390 nm foton mempunyai energi
merupakan pigmen hijau yang ada pada yang terlalu berlebihan. Hal ini mengakibatkan
tumbuhan. Klorofil berada dalam kloroplas, kerusakan pigmen. Hanya foton yang mempunyai
dimana proses fotosintesis terjadi, tepatnya pada panjang gelombang 360-720 nm (yaitu cahaya
bagian-bagian yang ada pada stroma [2]. tampak) yang memiliki tingkat energi yang sesuai
Tidak semua cahaya dapat digunakan untuk untuk fotosintesis [1].
fotosintesis. Cahaya tampak (visible light), sebagai Dalam reaksi gelap, ATP dan NADPH yang
sumber energi yang dapat digunakan tumbuhan dihasilkan akan memicu berbagai proses kimia.
untuk fotosintesis, merupakan bagian spktrum Pada tumbuhan proses kimia yang terpicu adalah
energi radiasi. Energi radiasi memilki karakter siklus kalvin yang mengikat karbon dioksida
yang unik, yang bisa dijelaskan menggunakan 2 untuk dapat membentuk gula seperti glukosa
Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia

(C6H12O6). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena Temperatur dan cahaya yang optimal,
tidak membutuhkan cahaya sehingga dapat pula fotosintesis kan dapat berlangsung lebih cepat
terjadi walaupun dalam keadaan yang gelap dan fotosintesis neto lebih besar. Besarnya
(kekurangan cahaya). Faktor-faktor yang cahaya yang dapat ditangkap pada proses
mempengaruhi kecepatan fotosintesis adalah fotosintesis menunjukkan besarnya biomassa
suatu cahaya, kadar dan jumlah dari CO2 (karbon tanaman. Semakin besar hasil fotosintesis yang,
dioksida), suhu, air yang optimal mejadi faktor maka pembentukan biomassa juga semakin
yang menentukan hasil foto sintesis, dan tahap meningkat. Tidak hanya di daratan, fotosintesis
pertumbuhan tanaman [4]. juga terjadi di perairan. Cahaya merupakan salah
Cahaya sebagai sumber energi untuk reaksi satu dari faktor-aktor yang dapat mempengaruhi
fotosintesis jelas akan berpengaruh terhadap laju adanya distribusi pada klorofil-a pada daun
fotosintesis tersebut. Pada umumnya, fiksasi tummbuhan [4].
CO2 paling optimal terjadi di sekitar tengah hari, Oleh karena itu pengamatan ini dilakukan u
yaitu pada saat intensitas cahaya mencapai untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya
puncaknya. Penutupan cahaya matahari oleh dan suhu terhadap laju fotosintesis Hydrilla
awan juga akan mengurangi kecepatan verticilata.
fotosintesis [6].
Levit (1980) dalam Fanindi (2010) Metode pengamatan
menyatakan bahwa tanaman yang tumbuh pada Waktu dan tempat
tempat yang lebih terlindung mempunyai titik Praktikum Fisiologi Tumbuhan tentang
kompensasi hasil asimilasi yang lebih rendah “Fkator lingkungan dan laju fotosintesis”
daripada tanaman yang tumbuh pada tempat dilaksanakan pada hari Senin, 23 April 2018
yang akan banyak menerima cahaya. pada pukul 07.30-09.30 WITA di Laboratorium
Fsiologi, Perkembangan dan Kultur Jaringan
Pengurangan klorofil pada tanaman tersebut
Lantai 1 Gedung C, Fakultas Matematika dan
sejalan dengan adanya pengurangan asimilat Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
fotosintesis, ditandai dengan menurunnya kadar Mulawarman
bahan yang kering, pada tingkat naungan
berhubungan dengan nila dari indeks luas daun Alat dan Bahan
(ILD), luas daun (LD) dan distribusi daun dalam Alat
kanopi tanaman, sementara itu kedua komponen Pada praktikum yang dilakukan alat yang
tersebut adalah faktor utama yang menentukan dipergunakan yaitu Manometer, pipet tetes, kertas
adanya intensitas cahaya yang berpengaruh pada filter warna merah, biru dan ungu, kontainer,
suatu proses fotosintesis, transpirasi, dan termometer, gelas erlenmmeyer, tissu, alat tulis,
akumulasi bahan kering. Selain itu bila cahaya lampu, beaker glass, suntikan dan kamera Hp.
berada di bawah titik optimum akan Bahan
menyebabkan jumlah cabang menurun yang Pada praktikum yang dilakukan bahan yang
berakibat pada karakteristik daun antara lain dipergunakan adalah Buffer CO2, Hydrillla
indeks luas daun dan luas daun, meskipun terjadi verticilata, pewarna makanan bewarna merah, air
pada beberapa tanaman terkadang menunjukkan hangat, air es dan air biasa.
respon yang tidak konsisten [5].
Puncak proses fotosintesis tergantung Cara kerja
banyaknya intensitas cahaya dan tingginya a. Perlakuan suhu
suhu.Rendahnya nilai-nilai yang ada padai Cara kerja pada percobaan ini adalah
intensitas cahaya yang ada akan menurunkan disiapkan manometer dan kotak manometer
kecepatan fotosintesis, sehingga translokasi hasil kemudian Dimasukan batang Hydrilla fertisilata
dari terjadinya suatu fotosintesis akan semakin kedalam labu erlemeyer dan diisi air, labu
pertama diberi buffer dan labu kedua lagi tanpa
lambat terjadinya. Selain itu energi yang
buffer. Kemudian diberi dua perlakuan . pertama
diberikan sinar tergantung pada kualitas panjang perlakuan suhu diletakkan labu pada setiap
gelombang, intensitas (kuantitas sinar yang ada penyangga metalik dan diisi kotak manometer
dalam seper 1 cm2 per detik), dan waktu dengan air biasa hingga di leher labu, kemudian
(sebentar atau lama). Suhu yang rendah akan di masukkan kesumba merah pada manometer
mengakibatkan pertumbuhan menjadi lambat untuk melihat laju fotosintesis. kemudian kotak
karena proses enzimatis dikendalikan oleh suhu, manometer ditutup dengan kotak hitam dan
sehingga berat kering tanaman menurun [3]. ditunggu hingga 10 menit dan dicatat
perubahan. Perlakuan tersebut sama dengan
Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia

yang dilakukan pada perlakuan air es dan air laju fotosintesis. kemudian kotak manometer
hangat. ditutup dengan kotak hitam kemudian pada
b. Perlakuan suhu bagian lubang kotak diberi kertas filter (merah,
Disiapkan manometer dan kotak manometer biru dan hijau) yang diletakkan secara
kemudian disiapkan Hydrilla fertisilata dan bergantian kemudian diberi paparan cahaya dari
dimasukkan kedalam 2 labu erlemeyer dan diisi lampu dan ditunggu hingga 10 menit dan dicatat
air, satu labu diberi buffer danyang satu labu lagi perubahan dari laju fotosintesis.
tanpa buffer. Kemudian pada perlakuan suhu
diletakkan labu pada setiap penyangga metalik
dan diisi kotak manometer dengan air biasa
hingga di leher labu, kemudian di masukkan
kesumba merah pada manometer untuk melihat

Hasil dan pembahasan


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil yaitu
Tabel 7.1 Hasil pengukuran laju fotosintesis berdasarkan pengaruh faktor lingkungan
No. Perlakuan Laju fotosintesis
Buffer Tanpa buffer
Pengaruh intensitas cahaya
1. Cahaya biru 0,7 mm/L 0,2 mm/L
Cahaya merah 1 mm/L 2 mm/L
Cahaya ungu 0 mm/L 0 mm/l
Pengaruh suhu
2. Air dingin 0 mm/L 0 mm/L
Air hangat 1 mm/L 0 mm/L
Air biasa 0 mm/L 0 mm/L

Pembahasan Pada hydrilla dengan perlakuan cahaya


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada filter biru dengan buffer memiliki laju
untuk hydrilla dengan perlakuan suhu pada air fotosintesis 0,7 dan tanpa buffer memiliki laju
hangat dengan buffer memiliki laju fotosintesis 1 fotosintesis 0,2. hal ini dikarenakan cahaya
dan tanpa buffer memiliki laju fotosintesis 0. terlihat pada warna bri sebesar 400-450 nm. Hal
Pada hydrilla dengan perlakuan suhu pada ini dikarena jumllah intensitas panjang
air biasa dengan buffer memiliki laju fotosintesis gelombang sebesar 380-450 nm.
0 dan tanpa buffer memiliki laju fotosintesis 0. Pada hydrilla dengan perlakuan cahaya
Pada air dingin (air es) dengan buffer pada filter merah dengan buffer memiliki laju
memiliki laju fotosintesis 0 dan tanpa buffer fotosintesis 1 dan tanpa buffer memiliki laju
memiliki laju fotosintesis. fotosintesis 2. hal ini disebabkan karena cahaya
Perbedaan laju fotosintesis tersebut warna merah lebih banyak menyerap cahaya an
dikarenakan peningkatan suhu pada kisaran menyebabkan larutan lebih banyak kenaikan
yang normal yang hanya sedikit berpengaruh larutan. Cahaya bewarna merah memiliki
pada hidrolisis dan difusi CO2 pada daun, tetapi panjang gelombang 650-700 nm.
akan sangat berpengaruh terhadap reaksi Pada hydrilla dengan perlakuan cahaya
biokimia, fiksasi dan reduksi CO2. oleh sebab pada filter ungu 0 dengan buffer memiliki laju
itu, peningkatan suhu akan meningkatkan laju fotosintesis 0 dan tanpa buffer memiliki laju
fotosintesis [3]. fotosintesis.
Pengaruh suhu terhadap laju fotosintesis Perbedaan jumlah tersebut dikarenakan
pada hasil pengamaan memiliki kecenderungan warna biru dan warna ungu memiliki warna yang
kuadratik. Hal ini terjadi dikarenakan kenaikan redup. Sedangkan warna merah memiliki warna
temperatur sel tanaman aka mempengaruhi yang terang, sebab semakin terang atau
proses biokimia di dalam dua cara yang semakin besar intensitas cahaya yang ada maka
antagonistik mutualistis. Pertama kenaikan suhu semakin banyak terjadinya kenaikan larutan
menyebabkan pergerakan molekul-molekul yang yang ada [2].
bereaksi semakin bertambah. Reaksi tersebut Menurut semua radiasi matahari yang
pada hakekatnya dipercepat oleh enzim. dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu
Dengan kenaikan suhu, peningkatan yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses
rangsangan molekul merusak akan merusak fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang
struktur tersier yang diikuti dengan penurunan berada pada kisaran cahaya tampak (380-700
aktivitas enzim dan laju reaksi [1]. nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah
Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia

(610-700 nm), hijau kuning (510-600 nm), warna fotosintesis 0 dan tanpa buffer memiliki laju
biru (410-500 nm) dan cahaya bewarna violet fotosintesis.
(<400 nm). Masing-masing jenis cahaya
berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal Ucapan Terima Kasih
ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya Saya mengucapkan terima kasih pada
yang bekerja didalam fotosintesis. Pigmen yang Laboratorium Fisiologi Tumbuhan atas fasilitas
terdapat pada membran grana menyerap yang diberikan untuk melakukan praktikum ini
cahaya yang memiliki panjang gelombang serta asisten yang telah menuntun dalam
tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap praktikum. Demikian pula, saya berterima kasih
cahaya pada panjang gelombang yang berbeda kepada teman-teman atas diskusinya yang
[1]
. bermanfaat sehinga praktikum dapat berjalan
Pada proses fotosintesis jika semakin dengan baik.
banyak CO2 yang dihasilkan maka akan
semakin besar fotosintesisnya, dimana dilihat Referensi
dari percobaan yang memakai kertas [1] Ai, N.S dan Yunia, B.2011. Konsesntrasi
transparan, dimana yang paling banyak Kandungan Klorofil Pada Daun
menyerap sinar biru dan merah adalah kertas sebagai Indikator Kekurangan Air
transparan warna kuning dan control karena pada Tanaman. Jurnal Ilmiah
tumbuhan akan memantulkan warna kuning dan sains, 11(2): 166-173
menyerap warna selain kuning yaitu biru dan [2] Fanindi, Achmad. Prawiradipura. Abdullah.
merah yang sangat berguna untuk fotosintesis[4]. 2010. Pengaruh Intensitas Cahaya
Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Terhadap Produksi Hijauan dan
Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap
Benih Kelapa. Jurnal
cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b
menyerap cahaya biru dan oranye dan Agroteknologi. Vol 15 (3): 205-214.
memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a [3] Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis
berperan langsung dalam reaksi terang, Terhadap Pertumbuhan Tanaman
sedangkan klorofil b tidak secara langsung Kentang (Solanum tuberosum L.)
berperan dalam reaksi terang. Dalam praktikum Dalam Suatu Kondisi Lingkungan
ini, anda akan mempelajari peranan jenis Fotoautotrof Secara Invitro. Jurnal
cahaya tersebut terhadap fotosintesis, dengan Sains dan Ilmu Teknologi
cara mengamati terbentuknya pati pada daun Indonesia, 12(1): 31-37.
tanaman yang telah disinari dengan jenis
[4] Rasyid, A. 2009. Distribusi Klorofil-a pada
cahaya yang berbeda-beda. [5].
Musim Peralihan Barat-Timur
Dari praktikum yang telah dilakukan
diPerairan Spermonde Propinsi S
didapatkan beberapa faktor kesalahan antara
ulawesi Selatan. Jurnal Sains
lain kesalahan dalam proses penggunaan alat
&Teknologi. Vol.9(2): 125-132.
monometer sehingga menyababkan proses
[5] Salisbury, F.B. 1992. Fisiologi Tumbuhan
fotosintesis terhambat, kesalahan dalam
perhitungan menit pengamatan dan kesalahan Jilid 2. Bandung: Penerbit ITB.
penggunaan labu ukur.

Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan didapatkan hasil
bahwa bahwa untuk hydrilla dengan perlakuan
suhu pada air hangat dengan buffer memiliki
laju fotosintesis 1 dan tanpa buffer memiliki laju
fotosintesis 0,. Pada hydrilla dengan perlakuan
suhu pada air biasa dengan buffer memiliki laju
fotosintesis 0 dan tanpa buffer memiliki laju
fotosintesis 0. pada air dingin (air es) dengan
buffer memiliki laju fotosintesis 0 dan tanpa
buffer memiliki laju fotosintesis. Pada hydrilla
dengan perlakuan cahaya pada filter biru
dengan buffer memiliki laju fotosintesis 0,7 dan
tanpa buffer memiliki laju fotosintesis 0,2. Pada
hydrilla dengan perlakuan cahaya pada filter
merah dengan buffer memiliki laju fotosintesis 1
dan tanpa buffer memiliki laju fotosintesis 2.
Pada hydrilla dengan perlakuan cahaya pada
filter ungu 0 dengan buffer memiliki laju
Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia
Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia

LAMPIRAN

7. 1 Laporan sementara laju fotosintesis


Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia
Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia

7.2 Cara kerja

Gambar 7.1 Dimasukkan Hydrilla kedaam gelas erlenmeyer


Dan dimasukkan aquaest kedalamnya hingga batas leher gelas

Gambar 7.2 Dimasukkan pewarnaa makanan kedalam manometer


dengan menggunakan suntikan hingga tanda 20 mm

Gambar 7.3 Dijepit gelas erlenmeyer di dalam bak air didalam


kontainer dengan mengencangkan sekrupya

Gambar 7.4 Dimasukkan air kedalam bak aair di dalam kontaier hingga gelas
Jurnal Fisiologi Tumbuhan FMIPA UNMUL 2018
23 April 2018 Samarinda, Indonesia

erlenmeyer terendam hingga batas leher gelas dan ditutup dengan box hitam,
kemudian diamati perubahan ketinggian larutan di manometer selama 10 menit

Anda mungkin juga menyukai