OLEH
SITI RIKAYANTI
201853002
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Serangga dapat menjadi hama sebenarnya akibat persepsi manusia. Manusialah yang
menempatkan suatu jenis serangga dalam kategori hama, baik secara permanen maupun
secara temporal. Manusia menyebut sebagian jenis serangga sebagai hama karena manusia
berkompetisi dengan serangga. Namun tidak semua serangga adalah hama. Dalam pertanian
serangga juga sangat bermanfaat sebagai musuh alami. Musuh alami adalah organisme yang
ditemukan di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga,
sehingga dapat mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari
serangga. Musuh alami biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau
pemangsa, dengan memakan individu serangga.
Sebuah buku menyatakan bahwa musuh alami adalah cara yang tepat untuk
menurunkan atau mengendalikan populasi hama. Hal ini dikarekan sifatnya yang bergantung
pada jumlah populasi hama itu sendiri (Maysaroh, 2014). Oleh karena itu praktikum ini
dilakukan guna mengetahui hama dan musuh alami.
Tujuan
2. Membedakan antara organisme bukan hama atau yang berperan sebagai musuh alami
dan organisme yang berperan sebagai hama atau yang berpotensi menjadi hama.
Prosedur Kerja
Hasil
Total 85 45%
1. Semut kebun hitam (Lasius
Musuh Alami niger) 20 19,6%
1. √
2. √
3. √
4. √
5. √
6. √
7. √
8. √
9. √
10. √
11. √
12. √
13. √
14. √
15. √
16. √
17. √
18. √
19. √
20. √
Total 5 15
5
IS = ------- x 100%
20
= 0,25 x 100% = 25%
Jadi, intensitas serangan hama pada tanaman kelapa sawit yaitu 25%.
Sehingga, kategori kerusakan hama adalah kerusakan ringan dengan nilai IS yaitu 25%.
Pembahasan
Musuh alami adalah organisme yang ditemukan di alam yang dapat membunuh
serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada
serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. Musuh alami biasanya mengurangi
jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan memakan individu serangga. Musuh
alami sebagai faktor pengendali secara alami terhadap OPT (hama) sangat diperlukan
keberadaanya di dalam ekosistem atau agroekosistem. Disini jelas bahwa musuh alami
berpotensi dalam mengendalikan hama.
Dari hasil pengamatan, diperoleh bahwa hama yang telah menyerang tanaman kelapa
sawit di Distrik Klamono Kabupaten sorong memiliki intensitas serangan 25%. Dengan
kategori kerusakan ringan. Persentase kehadiran hama di lapangan lebih rendah bila
dibandingkan dengan persentase kehadiran musuh alami. Maka, kehadiran musuh alamilah
yang lebih tinggi. Sehingga hama dapat dikendalikan oleh kehadiran musuh alami tersebut.
Menurut O’Neil, et al. dalam Maredia, et al. (2003), apabila musuh alami mampu berperan
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah terdapat beberapa hama diantaranya yaitu semut
api (Soleonopsisi), kupu-kupu (Rhopalocera), kepik coklat (Riptortus linearis), belalang
menara (Acrida turrida), dan belalang kayu (Valanga nigricornis). Sedangkan, musuh alami
yaitu semut kebun hitam (Lasius niger), semut api kecil (Wasmannia auropunctata), capung
merah (Crocothemis servilia), laba-laba merah, laba-laba kuning hitam kecil, dan kadal
coklat (Euthropis rudis).
Persentase hama lebih rendah bila dibandingkan dengan persentase musuh alami.
Sehingga, Musuh alami dapat menurunkan atau mengendalikan populasi hama.karena musuh
alami bersifat sebagai predator.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3. Pengamatan