Anda di halaman 1dari 21

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL

TUMBUHAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

RAFLI RIDZKI PERMANA AHMED


2010514210035
Garcinia forbesii

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI……………………………………………………………... i

DAFTAR TABEL………………………………………………………... ii

PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1

Latar Belakang………………………………………………………… 1
Tujuan……………................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4

BAHAN DAN METODE……………………………………………….... 10

Alat dan Bahan………………………………………………………… 10


Bahan……………………………………………………………… 10

Alat………………………………………………………………. 10

Waktu dan Tempat…..………………………………………………… 10


Prosedur Kerja…………………………………………………….. 11
HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………….. 12

Hasil……………………………………………………………... 12
Pembahasan………………………………………………………. 14
KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………......... 16

Kesimpulan…………………………………………………........ 16
Saran……………………………………………………………... 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 17
DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Mikroskop………………………...

12

2. Hasil Pengamatan Sel Tumbuhan……………………………………..

13
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikroskop (Bahasa Yunani: μικρός, mikrós = kecil dan σκοπεῖν, skopeîn, =


melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
secara kasatmata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir
diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil
(mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.
Mikroskop pertama yang ditemukan pertama kali adalah mikroskop optik,
sangat sulit untuk menentukan siapa pencipta aslinya. Terdapat bukti yang
menunjukkan kemunculan mikroskop majemuk pertama di Belanda tahun 1590-
an, kemungkinan pembuatan lensa pertama kali ada di sana. Hans Lippershey
(pencipta teleskop pertama) dan Zacharias Janssen. Terdapat dakwaan lain bahwa
mikroskop dan teleskop diciptakan oleh Roger Bacon tahun 1200-an, tetapi tidak
ada bukti yang pasti. Giovanni Faber pencipta nama mikroskop untuk mikroskop
majemuk Galileo Galilei pada tahun 1625. (Galileo telah menamakan alatnya
sebagai occhiolino atau "mata kecil").
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh
karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati
hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang
sering dipakai dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi adalah
Mikroskop (Winatasasmita, 1986).
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata
telanjang. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme
hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
sehingga
2

mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan


perkembangan sejarah mikrobiologi. (Pramesti, 2000)
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya
bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan
manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya,
tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal
dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan
sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur
induknya yang sudah dibuahi.
Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional
makhluk hidup. Semua fungsi di atur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah
sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme hidup, karena ukurannya
sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang akan
tetapi bisa di lihat dengan bantuan mikroskop (Al Mubin, 2012)
Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang berada di
dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non-
protoplasma. Komponen protoplasma terdiri atas membran sel, inti sel, dan
sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non-protoplasma
disebut sebagai zat ergastik. Zat ergastik pada tumbuhan dapat berupa karbohidrat
(amilum), protein, lipid, dan kristal (Taiz and Zeigher, 2002).
Pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan dan bahan harus dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium karena jika ada
kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu
praktikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya. Disamping itu,
pemilihan jenis alat

yang digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian agar


penelitian berjalan dengan lancar. (Syukri, 1999)
Tujuan

Tujuan dari praktikum biologi kali ini adalah para praktikan dapat
memperkenalkan alat-alat laboratorium beserta fungsinya, praktikan dapat
menggunakan mikroskop dengan baik dan benar. Praktikan dapat membedakan
bentuk sel mati dan hidup. Praktikan dapat mengenal bentuk dan struktur sel
secara umum. Praktikan mampu membandingkan berbagai jenis sel dari berbagai
jenis organisme. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan melalui
pengamatan preparat mikroskop.
4

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Hapsoh dan Hasanah (2011), kunyit dapat diklasifikasikan


sebagai:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L.
Menurut Uhan (2013), singkong dapat diklasifikasikan sebagai:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospremae
Kelas : Dicotilae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euporbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilisima
Menurut Rukmana (1994), sawi dapat diklasifikasikan sebagai:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadaless
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L.

Menurut Saparinto (2013), bayam dapat diklasifikasikan sebagai:


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor L.
Menurut Steenis dan Kruseman (1957), hydrilla dapat diklasifikasikan
sebagai:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatopyhta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitacaea
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
Mikroskop adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk melihat benda
yang ukurannya kecil atau struktur dari suatu material tertentu yang tidak dapat
dilihat secara langsung oleh mata manusia. Prinsip kerja mikroskop adalah dengan
memfokuskan bayangan yang diperbesar dari suatu spesimen dengan bantuan
suatu lensa atau medan magnet tertentu. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan
pada penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop
cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron (Respati, 2008).

Penemuan mikroskop oleh Antonie Van Leuwenhoek telah banyak membantu


para ahli dalam kegiatan penyelidikan. Kali ini Robert Hooke dengan
memanfaatkan mikroskop telah berhasil sebagai orang yang pertama melihat
ruang-ruang kecil yang dibentuk oleh irisan pada jaringan tumbuh-timbuhan.
Jaringan- jaringan itu dilihatnya bagaikan tersusun dari banyak ruang kecil yang
di batasi dinding-dindin gtipis. Ruang-ruang kecil ini dinamakan sel
(Sutrian,1992). (Hanung, 2004) menyimpulkan bahwa teori sel yang dikemukakan
Scheiden dan Schwan berbunyi sebagai berikut “Sel merupakan unit terkecil atau
unit dasar makhluk hidup baik secara struktural maupun fungsional”. Pada tahun
1671 Nehemiah Grew (1641-1712) menuliskan deskripsi pertamanya tentang
jaringan tumbuhan. Pada tahun 1880 Hanstein menggunakan istilah protoplast
bagi satuan protoplasma dalam sel. Pada tahun 1831 Robert Brown menemukan
nukleus dalam epidermis suatu anggrek. Hugo Von Mohl melihat perbedaan
antara protoplasma dan cairan sel pada tahun 1864 dan pada tahun 1862 Kolliker
memperkenalkan istilah sitoplasma. Sejak akhir abad 19 dan selama abad 20
penelitian sel berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu tentang sel atau
sitologi (Hidayat, 1995).
Mikroskop cahaya atau compound light microscope adalah sebuah mikroskop
yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor.
Fungsi dari mikroskop cahaya adalah untuk mengamati suatu objek tanpa
diwarnai, cahaya dari sumber akan menembus spesimen secara langsung. Sedikit
kontras dan struktur sel tidak dapat terlihat secara detail (Bima, 2005).
Mikroskop stereo atau biasa disebut stereoskopik digunakan untuk
mengamati objek dengan penampang tiga dimensi. Kerja mikroskop stereo
melibatkan dua set sistem optik. Berbeda dengan mikroskop cahaya, mikroskop
stereo tidak memiliki kondensor dan diafragma. Terdapat dua sumber cahaya,
yaitu lampu atas dan lampu bawah. Perbesaran yang dapat dilakukan oleh
mikroskop stereo ini antara 4-10 kali (Bima, 2005).

Mikroskop elektron menggunakan magnet untuk memfokuskan sinar


elektron, seperti halnya lensa kaca pada mikroskop cahaya untuk meluruskan
sinar. Mikroskop ini menunjukkan bayangan dengan layar fluorescent atau foto.
Mikroskop elektron mempunyai pembesaran sampai 100 ribu kali. Mikroskop
elektron mempunyai tiga tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM),
mikroskop elektron transmisi (TEM), dan mikroskop krioelektron (Bima, 2005).
Mikroskop Pender dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau anti
gen (seperti bakteri atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi
yang khas mula–mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau
dikonjungsi dengan perwarna pendar.Karena reaksi antibodi – antigen itu bersifat
khas maka persitiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang di maksud ada dan
di lihat oleh antibodi yang ditandai oleh pewarna pendar.
Mikroskop Medan Gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup,
khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati daya pisah mikroskop
majemuk.
Mikroskop Fase Kontras digunakan untuk mengamati benda hidup dalam
keadaan alaminya tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja
objeknya dan pada lensa objektifnya terpasang perlengkapan fase kontras (Volk
1984).
Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada
yang disebut sentral yaitu nukleus dan di kelilingi oleh sitoplasma yang di batasi
oleh membran inti dan batas terluar di lapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus
yaitu membran plasma (Hart 1972).
Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup menyatakan bahwa protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel,
tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-
reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan
bahwa sel merupakan fungsional kehidupan (Schultze 1874).
Sejarah penelitian sel dibagi menjadi empat periode. Selengkapnya periode-
periode tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut: Periode pertama: sejarah
penelitian tentang sel semenjak pertengahan abad XIX, semenjak Robert Hooke
menemukan irisan-irisan dari jaringan tumbuhan yang disebutnya sel sampai di
8

temukan alat dan teknik baru dalam mengembangkan teori sel (Sutrian, 1992).
Perode kedua:sejarah penelitian tentangsel melalui berbagai kegiatan percobaan.
Periode ini melahirkan pengetahuan tentang factor-faktor turunan atau gen yang
dapat diketahui dari nukleus atau inti sel (Sutrian, 1992). Periode ketiga:sejarah
penelitian tentang sel melalui pemakaian alat-alat baru dan zat-zat kimia baru.
Alat baru yang ditemukan yaitu mikroskop fase kontras oleh Firzt Zernieke
(1935) dengan alat ini dapat dilihat sel hidup dengan lebih jelas, karena
mikroskopini susunan optiknya lebih kompleks (Sutrian, 1992: 15). Periode
keempat:penemuan alat yang paling canggih ialah mikroskop electron yangdapat
menghasilkan gambar foto dengan skala penglihatan sejuta kali ukuran bendayang
sesungguhnya (Sutrian: 1992:15). Sel tersusun dari bagian-bagian sebagai
berikut: Membran sel(membran plasma), Dinding sel, Sitoplasma,Vakuola,
Mitokondria, Ribosom, Retikulum Endoplasma, Badan golgi, lisosom, sentrosom,
nukleus (inti sel), plastid.
Pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa ia menggambarkan
struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo Galilei yang bukan
seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan
biologi melalu mikroskop. Pada pertengahan abad Robert Hooke seorang kuantor
dari inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen
atau ruang-ruang. Disebut sturktur yang dilihatnya itu dengan nama latin yaitu
Cellulae (yang berarti ruang kecil) (Fita Kurniasari 2011).
Pada tahun 1655 sel ditemukan oleh Robert Hooke. Hooke mengambil
sebagian dari jamur yang ada di botol yang kemudian ditelitinya, kemudian dia
melihat bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang kemudian diberi nama sel.
Dalam tubuh kita terdapat jampir 200 jenis sel. Pada umumnya sel memiliki
struktur tubuh yang sama tetap bentuknya bisa berbeda-beda. Perbedaan bentuk
sel terkait dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan tempat di mana mereka
berada (Sema 2007).
Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah berspekulasi
atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel, namun hal tersebut
masih diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias
Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa
9

semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi


aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya ecade (yang ditemukan Robert
Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia salah
mengira bahwa sel terbentuk dari ecade . Pada tahun 1839, Theodor Schwann,
yang setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati
ecade sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan,
menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel.
Menurutnya, prinsip universal pembentukan berbagai bagian tubuh semua
organisme adalah pembentukan sel.
Ilmuwan lain yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal
dalam bentuk modern ialah Rudolf Virchow. Pada mulanya ia sependapat dengan
Schleiden mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas
berbagai proses patologis membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan
yang telah disimpulkan oleh Robert Remak dari pengamatannya terhadap sel
darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain melalui pembelahan
sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya yang memuat motonya
yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai penemuan mengenai
fenomena seluler dasar, seperti mitosis, meiosis, dan fertilisasi, serta berbagai
organel penting, seperti mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Lahirlah bidang
yang mempelajari sel, yang saat itu disebut ecade y.
Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi sel dan mikroskopi
ecade y, memungkinkan ecade y dan biokimia melahirkan bidang baru yang
disebut biologi sel. Pada tahun 1960, perhimpunan ilmiah American Society for
Cell Biology didirikan di New York, Amerika Serikat, dan tidak lama setelahnya,
jurnal ilmiah Journal of Biochemical and Biophysical Cytology berganti nama
menjadi Journal of Cell Biology. Pada akhir ecade 1960-an, biologi sel telah
menjadi suatu disiplin ilmu yang mapan, dengan perhimpunan dan publikasi
ilmiahnya sendiri serta memiliki misi mengungkapkan mekanisme fungsi organel
sel.

10

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Mikroskop cahaya monokuler, digunakan sebagai alat bantu untuk mengamati


objek yang ingin diamati.
Kaca benda, digunakan sebagai tempat untuk meletakkan preparat
Kaca penutup, digunakan sebagai penutup preparat agar objek tidak
terkontaminasi dari luar.
Pinset, digunakan sebagai penjepit objek.
Pipet tetes, digunakan sebagai alat bantu meneteskan air untuk objek.
Kaca preparat, digunakan sebagai wadah untuk meletakkan objek.
Silet/cutter, digunakan sebagai alat untuk mengiris objek yang ingin diamati.
Kain flannel, digunakan sebagai membersihkan lensa mikroskop
Bahan

Bahan yang digunakan adalah


1. Singkong (Manihot utilisima), bagian yang digunakan adalah batangnya
2. Kunyit (Curcuma domestica), bagian yang digunakan adalah rimpangnya.
3. Bayam (Amaranthus), bagian yang digunakan adalah batangnya.
4. Sawi (Brassica juncea.L.), bagian yang digunakan adalah batangnya.
5. Hydrilla (Hydrilla verticillata), bagian yang digunakan adalah batangnya.
6. Air

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 19 Oktober 2020


secara daring menggunakan aplikasi zoom.

11

Prosedur Kerja

1. Menyediakan preparat
2. Iris bahan menggunakan cutter setipis mungkin
3. Letakkan hasil irisan di atas kaca benda.
4. Hasil irisan diberi air
5. Letakkan kaca preparat di meja benda
6. Putar mikrometer agar objek tersebut berada tepat di tengah lubang meja
7. Amati dengan cara memutar pemutar kasar dan pemutar halus hingga
mendapatkan objek yang fokus.
12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Mikroskop


Gambar Keterangan
A. Lensa okuler
B. Tabung mikroskop
C. Revolver
D. Lensa objektif perbesaran lemah
E. Lensa objektif perbesaran kuat
F. Meja mikroskop
G. Klip
H. Kaki mikroskop
I. Cermin
J. Diafragma
K. Lengan mikroskop
L. Pemutar halus
M. Pemutar kasar

Tabel 2. Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Sel


No. Gambar Keterangan
1. Sel mati

Gambar sel singkong

2. Sel hidup

Gambar sel kunyit


3. Sel mati

Gambar sel bayam

Sel hidup
4.

Gambar sel sawi

Sel hidup
5.

Gambar sel hydrilla

14

Pembahasan

Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik dan non optik.
Bagian non optik terdiri dari kaki, engsel penggerak yang berfungsi sebagai
mengatur kedudukan mikroskop sesuai keinginan dan meja benda yang
berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati.
Bagian optik terdiri dari cermin yang berfungsi untuk memantulkan
cahaya yang masuk ke dalam mikroskop, lensa kondensor berfungsi untuk
memfokuskan cahaya ke objek yang ingin diamati. Diafragma yang
berfungsi sebagai pengatur intensitas cahaya. Lensa objektif, bisa dipasang
hingga 4 lensa. Lensa okuler berfungsi sebagai perantara antara mata dengan
benda yang kita amati. Sekrup penggerak objek berfunngsi untuk
menggerakkan objek ke kanan dan kiri, maju dan mundur. Bagian optic
yang terakhir adalah sekrup pengatur jarak yang terbagi menjadi dua yaitu
penggerak kasar dan penggerak halus.
Sel dapat dibedakan menjadi dua, sel hidup dan sel mati. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri ciri kehidupan
antara lain melakukan metabolisme, peka terhadap rangsang dan aktivitas
kehidupan lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki bagian sel yang terdapat
di bagian dalam dinding sel seperti membran sel, inti sel dan sitoplasma.
Suatu sel dikatakan mati apabila di dalam sel tidak dijumpai aktivitas
kehidupan. Sel menjadi mati disebabkan oleh beberapa faktor misalnya
faktor lingkungan.
Dari hasil pengamatan, sel batang singkong (Manihot utilisima)
mempunyai dinding sel dan ruang antar sel. Sel ini termasuk sebagai sel
yang mati karena di dalamnya tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan
tidak ada aktifitas apapun yang terjadi.
Dari hasil pengamatan, sel rimpang kunyit (Curcuma domestica)
mempunyai inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Sel ini termasuk sebagai sel
yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam

15

sel tersebut. Bentuk sel kunyit ini berbentuk bulat tidak beraturan dan
berwarna kekuningan.
Hasil pengamatan diatas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara sel hidup dan sel mati. Sel hidup mempunyai inti sel, dinding sel dan
sitoplasma sedangkan sel mati tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan
tidak ada aktifitas apapun yang terjadi seperti sel gabus yang dimiliki oleh
batang singkong.

16

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Mikroskop berperan besar dalam penelitian yang berfungsi untuk
membantu manusia melihat benda/makhluk mikroskopis yang tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang.
2. Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ada dua sel yang berbeda
yaitu sel hidup dan sel mati.
3. Sel batang singkong termasuk sel mati sedangkan sel rimpang kunyit
termasuk sel hidup.

Saran

Disaat praktek berlangsung, diharapkan kamera asisten dosen


diaktifkan juga seperti yang lain.

17

DAFTAR PUSTAKA
E. Arianti, 2014. Mikroskop Sederhana Dari Botol Plastik Sebagai Alat
Pembelajaran Pada Pengamatan Sel. Jurnal Edubio Tropika. Jurnal Unsyiah,
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Liran, Indra Jatmika, 2016. Pengenalan Mikroskop Dan Sel Tumbuhan. Laporan
Praktikum Biologi, Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Chotimah, Hany Husnul, 2016. Pengenalan Mikroskop, Pembuatan Preparat Segar,


Pengamatan Aliran Sitoplasma, Zat Ergastik Pati dan Kristal, Pembuatan Larutan
Sukrosa, dan Plasmolisi. Laporan Proyek Sains Tumbuhan (BI-2204). Institut
Teknologi Bandung. Bandung.

Rezadi, Bagas, 2015. Sel Makhluk Hidup. Laporan Praktikum Biologi, Universitas
Bengkulu. Bengkulu.

B. Respati, 2008. Macam-Macam Mikroskop Dan Cara Penggunaan. Publikasi Ilmiah


Universitas Wahid Hasyim, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai