BIOLOGI PERTANIAN
Oleh :
NAMA : ASSIFA NUR RAHMAH
NIM : 2210514220018
KELOMPOK : PAPRIKA
ASISTEN : SITI NOR ZAHRA
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan Praktikum............................................................................. 3
III. METODOLOGI..................................................................................... 8
Hasil................................................................................................. 11
Pembahasan...................................................................................... 12
Kesimpulan...................................................................................... 14
Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 15
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Latar Belakang
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Supriyanto,
2012).
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan
semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler. Misalnya
bakteri dan amoba. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu
sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme ekuriotik lainnya.
Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi vakuola yang besar, dinding sel yang
tersusun atas selulosa dan protein, plasmodesmata. plastida terutama kloroplas
mengandung klorofil dan tidak berflagella. Pada tumbuhan epidermis adalah
lapisan jaringan luar, biasanya setebal satu lapis sel saja, yang menutupi
permukaan organ, seperti daun, batang, akar, dan bunga. Epidermis biasanya
tipis, tidak memiliki klorofil dan pada permukaan yang menghadap keluar
terlapisi oleh kutin yang menghasilkan kutikula atau lapisan malam
(Manalu,2017).
Sel adalah dasar semua kehidupan dari ribuan jenis bakteri sampai
jutaan jenis tumbuhan dan hewan. Sel sangat kecil, ada kira-kira satu juta sel
kulit dari jari kaki sampai hidung Anda. Namun, dengan ukuran sekecil itu, sel
adalah obyek yang paling kompleks di alam semesta dan yang paling kompleks
adalah kumpulan sel di otak kita. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang
menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur
dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Trilyulan sel yang
ada dalam tubuh kita hidup rukun dan damai sementara masing-masing sel
melakukan tugasnya sendiri dengan tekun dan efektif, bahu membahu
mendukung kehidupan. Tidak ada pengendali tunggal dalam kumpulan sel.
Inilah kerjasama yang sesungguhnya (Diastuti, 2018).
Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan
3
fungsional makhluk hidup. Semua fungsi di atur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Sel merupakan struktural terkecil dari suatu organisme
hidup, karena ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung
dengan mata telanjang akan tetapi bisa di lihat dengan bantuan mikroskop (A1
Mubin, 2012).
Tujuan Praktikum
Ordo : Solonales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L.
Spesies : Ipomea reptans L. Poir
Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 13 Maret 2023 pukul 14.50–16.30
WITA. Di Lapangan Futsal dan Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Bahan
Alat
Pelaksanaan Praktikum
Memelihara Mikroskrop
Menggambar Hasil
Gambar Keterangan
1. Lensa okuler
2. Tabung
3. Lengan
4. Sekrup pengarah Kasar
5. Sekrup pengarah halus
6. Lensa objektif
7. Spesimen/preparat
8. Revolver
9. Meja preparat
10. Lensa kondensor
11. Penjepit preparat
12. Diafragma
13. Dasar
Gambar Keterangan
Gambar disamping terdapat
ciri-ciri:
1. Berwarna hijau pucat
2. Terdapat bercak-bercak hitam
3. Jarak antar sel-nya rapat
(Penampang membujur sel batang
4. Terdapat sel hidup tetapi di
kangkung)
dominasi sel mati
11
Pembahasan
struktumya, jarak antar sel-nya renggang, lalu terdapat sel hidup yang didominasi
sel mati, berwarna coklat keputihan.
Pada tabel keempat, yaitu mengamati sel penampang membujur batang
rumput belulang, dari hasil pengamatan menggunakan mikroskop cahaya,
berdasarkan struktumnya, batang rumput belulang terdapat bercak-bercak hitam,
berwarna hujau pucat, jarak antar sel-nya rapat, lalu terdapat sel hidup tetapi
didominasi sel mati.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Ch, A., B., L. G., I., S., H., & Sutaji. (2017). Pemutakhiran Mikroskrop Cahaya
Monokuler Menjadi Mikroskrop Digital. Jurnal Fisika dan Aplikasinya,
12(2), 101-104.
Sutarno. (2018). Mudah dan Praktis Budidaya Kangkung. Vilam Media. Jawa
Barat.
Hambali, Doni & Yusuf. (2015). Dose Response of Goosegrass (Eleusine indica
(L.) Gaertn.) Paraquat, Ditron, and Ametryn. Universitas Sumatra Utara.
Medan. 3(2), 574.
Rochima, E. (2015). Mengenal Sel Hingga Sistem Gerak. Dunia Pustaka Jaya.
Bandung.